Anda di halaman 1dari 20

PAPER

“VESICOLITHIASIS”

Disusun Oleh:
Muhammad Furqan Satriadi
NIM 20360045
 

Pembimbing:
dr Mhd Hajrawan Martanta Tarigan, Sp. B-KBD

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
VESICOLITHIASIS
Anatomi Vesica Urinaria

Merupakan elemen yang paling anterior dari viscera pelvis.


Terletak :
 Di dalam cavitas pelvis ketika keadaan kosong,
 Vesica urinaria mengembang ke superior ke dalam cavitas
abdominalis ketika keadaan penuh

Vesica urinaria yang kosong berbentuk seperti sebuah


piramida dengan tiga sisi yang memiliki ujung yang terletak
pada salah satu tepinya.

Buli-buli berfungsi menampung urin dari ureter dan kemudian


mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme berkemih. Dalam
menampung urin, buli-buli mempunyai kapasitas yang maksimal,
yang volumenya untuk orang dewasa kurang lebih adalah 300-450ml
Anatomi Vesica Urinaria
Vesica urinaria memiliki

1 Apex vesicae
Menghadap ke bagian atas symphysis pubica: struktur yang
dikenal sebagai ligamentum umbilicale medianum.

2 Basis vesica urinaria


Berbentuk seperti segitiga terbalik dan menghadap ke
posteroinferior. Kedua ureter memasuki vesica urinaria di setiap
sudut atas basis vesica urinaria, dan urethra berjalan ke inferior
dari sudut bawah basis vesica urinaria.
 
3 Permukaan inferolateral dari vesica urinaria
Ditopang di antara musculi levator ani diaphragtna pelvis dan
musculi obturator interns yang berdekatan, di atas perlekatan
diaphragma pelvis.
Definisi
BSK adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan
substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan
atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi

Vesicolithiasis
Atau batu kandung kemih adalah batu yang
terbentuk di buli-buli atau kandung kemih,
secara eksklusif terbentuk dari stasis urin
atau obstruksi kandung kemih. Batu kandung
kemih sering terjadi pada individu yang
memiliki kelainan anatomi
Etiologi

1 Gangguan aliran urine

2 Gangguan metabolik

3 Infeksi saluran kemih

4 Dehidrasi

5 Idiopatik
Patofisiologi
Supersaturasi urin oleh konstituen pembentuk batu, termasuk
kalsium, oksalat, dan asam urat. Kristal atau benda asing
dapat bertindak sebagai matriks kalkuli, dimana ion dari
bentuk kristal super jenuh membentuk struktur kristal
mikroskopis.

Pengendapan bahan kalkuli matriks kalsium di papilla renalis,


yang biasanya merupakan plakat Randall (yang selalu terdiri
dari kalsium fosfat). Kalsium fosfat mengendap di membran
dasar dari Loop of Henle yang tipis, mengikis ke interstitium,
dan kemudian terakumulasi di ruang subepitel papilla renalis.
Deposit subepitel, yang telah lama dikenal sebagai plak
Randall, akhirnya terkikis melalui urothelium papiler. Matriks
batu, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat secara bertahap
diendapkan pada substrat untuk membentuk kalkulus.
Komposisi Batu

Kalsium oksalat atau kalsium fosfat Xanthyn, dan sistin

Asam Urat Silikat

Magnesium-amonium-fosfat
Senyawa Lainnya
(MAP)
Manifestasi Klinik

Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan


leher kandung kemih, aliran yang mula-mula lancar secara
ciba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri.

Bila pada saat sakit tersebut penderica berubah posisi,


suatu saat urin akan dapat keluar karena letak batu yang
berpindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang sekunder,
selain nyeri, sewaktu miksi juga akan terdapat nyeri
menetap suprapubik.
Faktor Resiko
 Terjadinya BSK di usia muda (anak-anak dan remaja)
Faktor  Faktor keturunan dengan riwayat batu saluran kemih
1
Umum  Batu mengandung brushite (CaHPO4.2H2O)
 Asam urat dan batu mengandung asam urat
 Batu akibat infeksi
 Ginjal tunggal

Penyakit Hiperparatioridisme, Sindrom metabolic,


2
yang Nefrokalsinosis, Penyakit ginjal polikistik, Penyakit
berhubungan gastrointestinal (Reseksi intestinal, Crohn, malab-
sorpsi), Kelainan medula spinalis (Neurogenic bladder)
Faktor Resiko
 Sistinuria
3 Kelainan  Hiperoksaluria primer
Genetik  Asidosis tubuler ginjal tipe I
 Xantinuria

4 Abnoralitas  Ureteropelvic Junction (UPJ) Obstruction


anatomis  Divertikulum kaliks
 Striktur uretra
 Refluks vesiko-uretero-renal
 Ginjal tapal kuda
 Ureterocele
Diagnosis
Gejala paling sering pada batu
buli adalah nyeri saat berkemih, Pada pemeriksaan fisik didapatkan
terputus-putus, dan hematuria. vesika urinaria tampak penuh pada
inspeksi, Ketika dipalpasi didapatkan
Khususnya, nyeri saat mendekati
blader distended pada retensi akut.
akhir berkemih merupakan Adapun tanda yang dapat dilihat
dampak dari batu buli. Pada adalah hematuri mikroskopik atau
pemeriksaan urine, terdapat sel bahkan gross hematuri, pyuria,
pus dan kristal. Pemeriksaan bakteri yang positif pada
awal dapat menggunakan USG, pemeriksaan kultur urin.
sedangkan untuk memastikan
adanya batu buli dapat
menggunakan sistoskopi.
Pemeriksaan pencitraan sinar-X
juga dapat digunakan untuk
melihat adanya batu pada buli.
Pemeriksaan Penunjang

02 03
01 Cystogram Ultrasonografi
(Intravenous
Urografi Pyelografi)
Tatalaksana
1 ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu
buli-buli tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan.
Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah
dikeluarkan melalui saluran kemih
Tatalaksana
2 Vesikolitotripsi Transuretra
Beberapa sumber energi yang digunakan untuk memfragmentasi batu buli antara
lain mekanik, ultrasonik, pneumatik, dan laser.
 Litotripsi Mekanik: Dibatasi pada derajat kekerasan batu dan ukuran batu,
umumnya <2 cm. Prosedur tersebut berkaitan dengan hematuria, perforasi
buli, dan risiko cedera mukosa buli.
 Litotripsi Ultrasonic: Memfragmentasi batu secara mekanik (dengan
gelombang ultrasonik) tanpa menyebabkan perforasi buli.
 Litotripsi Pneumatic: Efektif dapat menghancurkan batu yang keras.
Komplikasinya yaitu dapat menyebabkan cedera mukosa buli dan hematuria.
Prosedur ini dapat dikerjakan secara transuretra dan perkutan pada batu
besar.
 Litotripsi Laser: Modalitas terbaru yang menggunakan laser. Laser Holmium
dapat memfragmentasi semua jenis batu dan termasuk prosedur yang aman
apabila selama digunakan fiber laser berada pada jarak minimum 0,5 mm dari
Tatalaksana
3 Vesikolitotripsi Perkutan
Teknik perkutan digunakan pada pasien yang tidak
memungkinkan akses melalui uretra seperti anak-anak dan
pasien dengan rekonstruksi bladder neck. Teknik tersebut
membutuhkan pemasangan Amplatz sheath dengan bantuan
sistoskopi, kemudian diikuti dengan litotripsi.

4 Pembedahan Terbuka
Jika batu terlalu besar memerlukan pembedahan terbuka
(Vesikolitotomi).
Komplikasi

Akibat urolitiasis adalah penyumbatan pada


saluran kemih bagian bawah

Aliran yang tersumbat menyebabkan dilatasi


ureter dan hidronefrosis dengan penghentian
ekskresi

Bahkan setelah batu diangkat, kerusakan ginjal


dapat bersifat menetap

Sumbatan pada saluran kemih juga


meningkatkan pertumbuhan kuman (infeksi
saluran kemih, pielonefritis).

Kuman pemecah urea membentuk NH3 dari


urea sehingga membuat urin menjadi alkalis
Pencegahan
1 3
Menghindari dehidrasi
Aktivitas harian
dengan minum cukup
dan diusahakan produksi yang cukup
urine sebanyak 2-3 liter
per hari

2 4
Diet untuk mengurangi Pemberian
kadar zat komponen medikamentosa
pembentuk batu
PROGNOSIS
Umumnya kasus batu saluran kemih yang
ditangani dengan baik akan memberikan hasil
yang baik. Resiko munculnya batu berulang
sebesar 50% dalam 5 tahun dan 75% dalam 10
tahun. Berdasarkan survei, 80-85% batu
saluran kemih akan keluar spontan bersamaan
dengan BAK. Sekitar 20% pasien perlu
dirawat karena nyeri hebat dan persisten,
infeksi saluran kemih, batu tidak dapat keluar
saat BAK, dan dehidrasi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai