VESIKOLITIASIS
1. Definisi
Vesikolitiasis adalah batu kandung kemih yang merupakan keadaan tidak normal di
kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal dan matriks organik (Sugeng &
Kristi, 2012; dikutip Yuyun, 2018).
Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan
leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti
dan menetes disertai dengan rasa nyeri (Supriyanto & Jamaludin, 2019).
Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat defisiensi substansi
tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat atau ketika
terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah
terjadinya kristalisasi dalam urin (Susanti, 2017).
2. Etiologi
Menurut Maulana, et. al. (2018) bahwa, batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis
urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme
kalsium).
Faktor- faktor yang mempengaruhi menurut batu kandung kemih (Vesikolitiasis) adalah
:
1) Hiperkalsiuria
2) Hipositraturia
atau tidak lengkap), minum Asetazolamid, dan diare dan masukan protein tinggi.
3) Hiperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu pembentukan
batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan jus
anggur.
6) Hiperoksalouria
Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini disebabkan
oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium intestinal, dan penyakit
usus kecil atau akibat reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi garam
empedu.
Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak
Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan hiper
urikosuria (primer dan sekunder).
9) Batu Struvit
Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan organisme
yang memproduksi urease.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
3. Patofisiologi
Kelainan bawaan atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena infeksi,
pembentukan batu disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering menyebabkan
bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang
disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan metabolisme dapat
menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi bendungan dan statis
urin. Jika sudah terjadi bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan
mengendap menjadi besar sehingga membentuk batu (Maulana, 2021).
Batu yang terjebak dikandung kemih biasanya menyebabkan iritasi dan berhubungan
dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi obstruksi pada leher kandung
kemih menyebabkan retensi urin atau bisa menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius
yang dapat mengancam kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual
muntah, gelisah, nyeri dan perut kembung (Maulana, 2021).
Selain itu tanda gejala lainnya menurut Susanti (2017) adalah :
- Hematuria
- Sering ditemukan infeksi saluran kemih
- Demam
- Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal
- Nyeri abdomen
- Disuria
- Menggigil
5. Diagnosa Medis
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Urine
- pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme dapat
berbentuk batu magnesium amonium phosphat, pH yang rendah menyebabkan
pengendapan batu asam urat.
- Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita dengan batu, bila
terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat.
- Biakan Urin : untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi dalam proses
pembentukan batu saluran kemih.
- Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi
hiperekskresi.
2) Darah
3) Radiologis
- Foto BNO-IVP (Blaas Near Overzeigh Intravena Pyelografi) untuk melihat lokasi
batu,besarnya batu,apakah terjadi bendungan atau tidak.
- Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP (Intravena Pyelografi) tidak dapat dilakukan,
pada keadaan ini dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan antegrad
pielografi,bila hasil retrograd pielografi tidak memberikan informasi yang memadai.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
- CT-Scan untuk mengidentifikasi kalkuli dan massa lain, ginjal, ureter, dan distensi
kandung kemih.
7. Penatalaksanaan Medis
1) Vesikolitolapaksi
Merupakan salah satu jenis tindakan yang digunakan dalam menangani kasus
batu kandung kemih selain operasi terbuka.
2) Vesikolototripsi
a. Elektrohidrolik (EHL)
b. Ultrasound
c. Leaser
d. Pneumanik
f. Vesikolitotomi perkutan
Merupakan alternatif terapi pada kasus batu pada anak-anak atau pada
penderita dengan kesulitan akses melalui uretra,batu besar atau batu
multiple.
g. Vesikolitotomi terbuka
Suatu tindakan invasif yang diindikasikan pada batu dengan stone burder
besar, batu keras, kesulitan akses melalui uretra, tindakan bersamaan dengan
prostatektomi atau divertiletektomi. Vesikolitiasis bisa dilakukan lewat
insisi pada flank, dorsal, atau anterior. Waktu yang dibutuhkan 40-100
menit. Angka batu bebas 100 %.
8. Penatalaksanaan Keperawatan
2) Terapi nutrisi berperan penting dalam mencegah batu, masukan cairan yang
adekuat dan menghindari makanan tertentu dalam diet yang merupakan bahan
utama pembentuk batu, efektif untuk mencegah pembentukan batu yang telah
ada. Minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari untuk mengencerkan urine,
kecuali kepada pasien yang ada kontraindikasikan.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
9. Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul menurut Diyono & Mulyani (2019) adalah obstruksi
saluran kemih yang menimbulkan penimbunan urine pada ureter (hidroureter) atau
bahkan di ginjal (hidronefrosis), penurunan fungsi ginjal sampai dengan gagal ginjal
dan infeksi saluran perkemihan.
10. Prognosis
Prognosis batu kandung kemih (vesikolitiasis) umumnya baik jika batu tersebut
ditangani dengan tepat. Pengobatan batu kandung kemih tergantung pada penyebab batu
kandung kemih. Batu kandung kemih yang kecil bisa keluar dengan mudah, tetapi batu
yang besar bisa menempel di leher kandung kemih dan menghentikan aliran urin. Kasus
yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada saluran kemih, pembentukan
batu berulang, atau infeksi (Stephen, et. al., 2023).
1) Nyeri Akut
2) Retensi Urin
4) Risiko Infeksi
1) Nyeri Akut
Tujuan :
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Intervensi :
Manajemen Nyeri
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
2) Retensi Urin
Tujuan :
- Nokturia menurun
- Mengompol menurun
- Enuresis menurun
Intervensi :
Kateterisasi Urin
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Observasi
Terapeutik
- Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan cairan NaCl atau aquades
Edukasi
Tujuan :
- Nokturia menurun
- Mengompol menurun
- Enuresis menurun
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Kolaborasi
4) Risiko Infeksi
Tujuan :
- Demam menurun
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun
- Bengkak menurun
Intervensi :
Pencegahan Infeksi
Observasi
Terapeutik
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Edukasi
Kolaborasi
Diyono & Mulyani, S. (2019). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Urologi. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Matius, M. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Batu Buli-Buli Post
Vesikolithotomi Di Ruang Perawatan Bedah Flamboyan Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan.
Maulana, A., Nandana, P. I., & Salatiah, N. L. (2018). Tindakan Litotripsi Transuretra
Pada Batu Kandung Kemih Ukuran Besar di RS Harapan Keluarga
Mataram. Jurnal Kesehatan Unram, 7(4), 23-23.
Maulana, D. A. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Batu Saluran Kemih pada
Pasien Benign Prostate Hyperplasia. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(3),
603-610.
Stephen W. L., Husain, S., & Patrick B. M. (2023). Batu Kandung Kemih. National Center for
Biotechnology Information.
Supriyanto, A., & Jamaludin, J. (2019). Perawatan Luka Dengan Sofratulle Pada Pasien
Post Operasi Vesikolithotomy Hari Ke-VII di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum
RA. Kartini Jepara. Jurnal Profesi Keperawatan (JPK), 1(1).
Susanti, A. (2017). Nyeri Akut Pada Klien M Dengan Vesikolitiasis di Ruang Bedah
RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang. Doctoral dissertation, ITEKES Muhammadiyah
Kalimantan Barat.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017). Standar Diagnosa keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta Selatan: DPP PPNI.