BATU GINJAL
NAMA :
NIM :
2023
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu
di dalam pelvis atau kaliks dari ginjal. Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi
oleh faktor intrinstik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan.
Sedangkan faktor ekstrinsik yaitukondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang terkandung
dalam urin, dan pekerjaan.Komposisi utama dari batu ginjal adalah kalsium oslat yang mencapai
80%.
Nefroliatisi berdasarkankomposisianya terbagi menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam
urat, batu sistin, batu xantin, batutriameteren, dan batu silikat. Pembentukan batu ginjal pada
umumnya membutuhkan keadaan supesaturasi. Namun pada urin normal, diperlukan
adanya zat inhibitor pembentuk batu. Pada kondisi-kondisi tertentu,terdapat zat reaktan yang dapat
menginduksi pembentukan batu. Adanya hambatan aliran urin,
kelainan bawaan pada pervikalises, hiperplasia prostat benigna, strikura, dan buli buluneurogenik iku
t berperandalam proses pembentukan batu
2. ETIOLOGI
Menurut Sakhae et al, 2012. Ada beberapa penyebab terbentuknya batu ginjal yang dapatdipicu
oleh faktor keturunan, makanan, dan obat-obatan.
a) Hiperkalsuria
Penyebab pembentukan batu kalsium. Disebabkan peningkatan penyerapan kalsium usus,me
nurunnya reabsorbsi kalsium di ginjal dan peningkatan mobilisasi dari tulang.
b) Hiperurikosuria
Terdeteksi dari 10% pembentuk batu kalsium. Berdasarakan fisikokimia batu kalsiumterbent
uk akibat supersaturasi kemih dengan monosodium koloid kristalisasi kalsium oksalatyang dii
nduksi oleh urat.
c) Hipositraturia
Sitrat adalah inhibitor endogen pembentukan batu kalisum. Rendahnya ekskresi sitrat urindit
emukan pada 20-60% nefrolitiasis. Penentu utama ekskresi sitrat urin adalah keseimbangana
sam basa.Umumnya terjadi dengan asidosis metabolik,peran penghambatan sitrat jugamelib
atkan pembentukan larutan kompleks dan pengurangan kejenuhan.
d) Hiperoksaluria
Oksalat dan kalsium dapat meningkatkan supersaturasi kalsium oksalat pada kemih(merupak
an 10-15% pembentuk batu kalsium).
Disebabkan oleh produksi oksalat yang berlebihakibat dari gangguan metabolisme, peningkat
an penyerapan oksalat usus, peningkatan asupanmakanan bioavaibilitas, dan pH urin. Urin ya
ng sangat asam (pH 5.5) dan urin yang sangat basa(pH 6.7) dapat mempengaruhi pembentuk
an batu kalsium.
Dengan pH yang terlalu asam makaurin menjadi jenuh dengan asam urat yang berperam dala
m kristalisasi kalsium oksalat.Sedangkan urin yang sangat alkalin dapat meningkatkan monoh
idrogen fosfat yang dalamkombinasi dengan kalsium berubah menjadi termodinamika brusit
yang tidak stabil danakhirnya terbentuk hidroksiapatit
4.PATOFISIOLOGI
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih.
Batuyang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, poineprosis,
urosepsis,dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal). 75% dari batu ginjal adalah batu kalsum. 60%
tersusundari kalsium okslat, 20% dari campuran kalsium okslat dan hydroxyapatie, 10% dari asam
urat danstruvite (magnesium ammonium fosfat) dan 2% adalah batu brushite.
Mekanisme pembentukan batu ginjal atau saluran kemih tidak diketahui secara pasti, akan
tetapi beberapa buku menyebutkan proses terjadinya batu dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut.
Terbentuk atau tidaknya batu juga ditentukan oleh adanya keseimbangan antra zat
pembentukan batu dan inhibitor. Beberapa inhibitor batu antara lain ion magnesium yang dapat men
ghambat pembentukan batu karena jika berikatan dengan okslat, membentuk garam magnesium
okslat sehingga jumlah okslat yang akan berikatan dengan kalsium akan menurun
5.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Foto polos abdomen
Bertujuan menilai keadaan anatomi fungsi ginjal. Selain itu IVU dapat mendeteksi
adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto
polos perut. Jika IVU belum dapat menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akbiat
adanya penurunan fungsi ginjal,sebagai penggantinya adalah pemeriksaan
pielografi retrograde.
c. Ultrasonografi
(USG)USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVU, yaitu
padakeadaan-keadaan: alergi terhadap kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada
wanita yangsedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjal atau
di buli-buli (yangditunjukkan sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau
pengerutan ginjal.
Diagnosis dapat juga ditegakan dengan uji kimia darah dan urin 24 jam untuk
mengukur kadar kalsium, asam urat, kreatinin, naatrium, pH, dan volume total
merupakan bagian dariupaya diagnostic. Riwayat diet dan medikasi serta riwayat
adanya batu ginjal dalam keluargadidapatkan untuk mengidentifikasi faktor yang
mencetuskan terbentuknya batu pada pasien.
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Medikamentosa
Ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karna diharapkan
batudapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri,mem
perlancar aliran urine dengan pemberian diuretikum, dan minum banyak supaya
dapatmendorong batu keluar dari saluran kemih.
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada
tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu
buli- buli tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan.
Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui
saluran kemih. Tidak jarang pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan
nyeri kolik dan hematuria.
c.Endourologi
Tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri
atasmemecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat
yangdimasukkan langsung kedalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan melalui uretra
ataumelalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Proses pemecahan batu dapat dilakukan
secaramekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan
energilaser. Beberapa tindakan endourologi yaitu :
Biasanya keluhan utama klien merasakan nyeri, akut/kronik dan kolik yang menyebar
ke paha dan genetelia. Yang dimana keluhan yang paling dirasakan oleh oasien itu sendiri
adalahterjadi penurunan produksi miksi
Biasanya klien yang menderita penyakit batu ginjal, pernah menderita penyakit infeksisal
uran kemih. Riwayat terpapar toksin, obat nefrotik dengan penggunaan berulang, riwayat
tesdiagnostik dengan kontras radiografik.
Tidak bisa BAK (produksi sedikit), sering BAK pada malam hari, kelemahan otot atautanpa
keluhan lainnya.
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada saluran kemih
b. Perunahan pola eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi karena baru
c. Risiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan mual dan muntah
d. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, terjadi peradangan (inflamasi)
9. INTERVENSI KEPERAWATAN
3.peningkatan hidrasi
membilas bakteri
4.peninggian
BUN,kreatinin dan
elektrolit
mengindikasikan
disfungsi ginjal
5.menentukan adanya
ISK,yang menjadi
penyebab komplikasi
4.indikator hidrasi
atau volume sirkulasi
dan kebutuhan
intervensi