KELOMPOK 7
Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran
kemih individu terbentuk batu berupa kristal yang
mengendap dari urin (Mehmed & Ender, 2015)
Urolithiasis merupakan masalah kesehatan yang
umum sekarang ditemukan. Diperkirakan 10%
dari semua individu dapat menderita urolitiasis
selama hidupnya, meskipun beberapa individu
tidak menunjukkan gejala atau keluhan. Setiap
tahunnya berkisar 1 dari 1000 populasi yang
dirawat di rumah sakit karena menderita
urolitiasis. Laki-laki lebih sering menderita
urolitiasis dibandingkan perempuan, dengan rasio
3:1. Dan setiap tahun rasio ini semakin menurun.
Dari segi umur, yang memiliki risiko tinggi
menderita urolitiasis adalah umur diantara 20 dan
40 tahun.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya urolithiasis secara teoritis dapat
terjadi atau terbentuk diseluruh salurah kemih
terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami
hambatan aliran urin (statis urin) antara lain yaitu
sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan
bawaan pada pelvikalis (stenosis uretro-pelvis),
divertikel, obstruksi intravesiko kronik, seperti Benign
Prostate Hyperplasia (BPH), striktur dan buli-buli
neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang
memudahkan terjadinya pembentukan batu.
menuju ureter paling mungkin tersangkut pada
satu dari tiga lokasi berikut
a. sambungan ureteropelvik
b. titik ureter menyilang pembuluh darah iliaka
c. sambungan ureterovesika
Beberapa tindakan gaya hidup yang dapat dimodifikasi dalam
upaya pencegahan kekambuhan urolithiasis adalah:
1. Cairan. Konsumsi air sebanyak-banyaknya dalam satu hari
minimal 8 gelas atau setara dengan 2-3 liter per
2. Makanan
• Konsumsi makanan seperti ikan dan kurangi konsumsi
oksalat (seperti daging) untuk menurunkan oksalat dalam urin
dan resiko pembentukan batu oksalat (Maalouf, et al., 2010).
• Mengurangi diet protein hewani dan purin lainnya untuk
menurunkan kadar asam urat dalam urin dan resiko
pembentukan batu asam urat.
• Mengurangi makanan yang mengandung tinggi kadar garam
karena dapat meningkatkan rasa hausMeningkatkan diet
kalsium untuk mengikat oksalat di usus dan dengan demikian
akan menurunkan kadar oksalat dalam urin
NEXT
Aktivitas
latihan fisik seperti treadmill atau aerobic
ini dapat dilakukan selama 1 jam/ hari selama
5 hari atau anda dapat melakukan olahraga
lari selama 20 meter/ menit selama 5 hari
Dukungan sosial
Dukungan sosial dapat diberikan dari
keluarga dan lingkungan sekitar dapat
meningkatkan keoptimisan pada diri sendiri
untuk sembuh dari penyakit dan memiliki
kehidupan yang lebih baik.
KOMPLIKASI
Batu mungkin dapat memenuhi seluruh pelvis
renalis sehingga dapat menyebabkan obstruksi
total pada ginjal, sehingga pada fase lanjut
dapat menyebabkan hidronefrosis dan
akhirnya jika terus berlanjut maka dapat
menyebabkan gagal ginjal yang akan
menunjukkan gejala-gejala gagal ginjal seperti
sesak, hipertensi, dan anemia.
PENGKAJIAN
Biodata
Identitas klien
Identitas orang tua
Identitas saudara kandung
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat Kesehatan Keluarga
Data Dasar Pengkajian pada Pasien dengan
Penyakit Urolithiasis
Aktivitas/istrirahat
Sirkulasi
Eliminasi
Makanan / cairan
Nyeri/kenyamanan
Keamanan
DIAGNOSA
INTERVENSI
• Catat lokasi,lamanya intensitas, penyebaran, perhatikan tanda-
tanda non verbal, misalnya merintih, mengaduh dan
gelisahansietas.
• Jelaskan penyebab nyeri dan perubahan karakteristik nyeri.
• Berikan tindakan nyaman,misalnya pijatan punggung,ciptakan
lingkungan yang tenang.
• Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus
• Bantu dengan ambulasi sering s/d indikasi tingkatkan
pemasukan cairan sedikitnya 3-4 lt/hariatau s/d indikasi.
• Perhatikan keluhan peningkatan/menetapnya nyeri abdomen.
• Berikan kompres hangat pada punggung
• KOLABORASI:
Berikan obat sesuai dengan indikasi
- Narkotik
- Antispasmodik
- Kortikosteroid
• Pertahankan patensi kateter bila digunakan.
NEXT
Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih
oleh batu, iritasi ginjal, atau ureter, obstruksi mekanik atau
inflamsi
INTERVENSi
• Awasi pemasukan dan pengeluaran serta
karakteristik urine
• Tentukan pola berkemih normal.
• Bantu meningkatkan pemasukan cairan
• Catat adanya pengeluaran dalam urine k/p kirim ke
lab untuk dianalisa.
• Observasi keluhan kandung kemih,palpasi dan
perhatikan output,dan edema.
TERIMA KASIH