Anda di halaman 1dari 14

UROLITHIASIS


KELOMPOK 7

GUSTI AGUNG AYU WIDIYANI


INTAN ANGELINA DOMBO
M HIAN AKHIR
SARVA M. SOMAT
DEFINISI


Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran
kemih individu terbentuk batu berupa kristal yang
mengendap dari urin (Mehmed & Ender, 2015)

Urolithiasis merupakan kumpulan batu saluran kemih,


namun secara rinci ada beberapa penyebutannya. Berikut
ini adalah istilah penyakit batu bedasarkan letak batu
antara lain:
1. Nefrolithiasis disebut sebagai batu pada ginjal
2. Ureterolithiasis disebut batu pada ureter
3. Vesikolithiasis disebut sebagai batu pada vesika
urinaria/ batu buli
EPIDEIOLOGI


Urolithiasis merupakan masalah kesehatan yang
umum sekarang ditemukan. Diperkirakan 10%
dari semua individu dapat menderita urolitiasis
selama hidupnya, meskipun beberapa individu
tidak menunjukkan gejala atau keluhan. Setiap
tahunnya berkisar 1 dari 1000 populasi yang
dirawat di rumah sakit karena menderita
urolitiasis. Laki-laki lebih sering menderita
urolitiasis dibandingkan perempuan, dengan rasio
3:1. Dan setiap tahun rasio ini semakin menurun.
Dari segi umur, yang memiliki risiko tinggi
menderita urolitiasis adalah umur diantara 20 dan
40 tahun.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya urolithiasis secara teoritis dapat
terjadi atau terbentuk diseluruh salurah kemih
terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami


hambatan aliran urin (statis urin) antara lain yaitu
sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan
bawaan pada pelvikalis (stenosis uretro-pelvis),
divertikel, obstruksi intravesiko kronik, seperti Benign
Prostate Hyperplasia (BPH), striktur dan buli-buli
neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang
memudahkan terjadinya pembentukan batu.

Menurut Grace & Barley (2006) Teori dalam


pembentukan batu saluran kemih adalah
sebagai berikut:
1. Teori Nukleasi
2. Teori Matriks Batu
3. Teori Inhibisi yang Berkurang
MANIFESTASI
KLINIS

Urolithiasis dapat menimbulkan berbagi



gejala tergantung pada letak batu, tingkat
infeksi dan ada tidaknya obstruksi saluran
kemih. Beberapa gambaran klinis yang dapat
muncul pada pasien urolithiasis:
1. Nyeri
2. Gangguan miksi
3. Hematuria
4. Mual dan muntah
5. Demam
6. Distensi vesika urinaria
PATOFISIOLOGI

Batu yang terbentuk dari ginjal dan berjalan


menuju ureter paling mungkin tersangkut pada
satu dari tiga lokasi berikut
a. sambungan ureteropelvik
b. titik ureter menyilang pembuluh darah iliaka
c. sambungan ureterovesika

Perjalanan batu dari ginjal ke saluran kemih


sampai dalam kondisi statis menjadikan modal
awal dari pengambilankeputusan untuk
tindakan pengangkatan batu. Batu yang masuk
pada pelvis akan membentuk pola koligentes
yang disebut batu staghorn.
PENCEGAHAN


Beberapa tindakan gaya hidup yang dapat dimodifikasi dalam
upaya pencegahan kekambuhan urolithiasis adalah:
1. Cairan. Konsumsi air sebanyak-banyaknya dalam satu hari
minimal 8 gelas atau setara dengan 2-3 liter per
2. Makanan
• Konsumsi makanan seperti ikan dan kurangi konsumsi
oksalat (seperti daging) untuk menurunkan oksalat dalam urin
dan resiko pembentukan batu oksalat (Maalouf, et al., 2010).
• Mengurangi diet protein hewani dan purin lainnya untuk
menurunkan kadar asam urat dalam urin dan resiko
pembentukan batu asam urat.
• Mengurangi makanan yang mengandung tinggi kadar garam
karena dapat meningkatkan rasa hausMeningkatkan diet
kalsium untuk mengikat oksalat di usus dan dengan demikian
akan menurunkan kadar oksalat dalam urin
NEXT

Aktivitas

latihan fisik seperti treadmill atau aerobic
ini dapat dilakukan selama 1 jam/ hari selama
5 hari atau anda dapat melakukan olahraga
lari selama 20 meter/ menit selama 5 hari

Dukungan sosial
Dukungan sosial dapat diberikan dari
keluarga dan lingkungan sekitar dapat
meningkatkan keoptimisan pada diri sendiri
untuk sembuh dari penyakit dan memiliki
kehidupan yang lebih baik.
KOMPLIKASI


Batu mungkin dapat memenuhi seluruh pelvis
renalis sehingga dapat menyebabkan obstruksi
total pada ginjal, sehingga pada fase lanjut
dapat menyebabkan hidronefrosis dan
akhirnya jika terus berlanjut maka dapat
menyebabkan gagal ginjal yang akan
menunjukkan gejala-gejala gagal ginjal seperti
sesak, hipertensi, dan anemia.
PENGKAJIAN

 Biodata
 Identitas klien




Identitas orang tua
Identitas saudara kandung
Keluhan Utama
 Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang
 Riwayat Kesehatan Dahulu
 Riwayat Kesehatan Keluarga
 Data Dasar Pengkajian pada Pasien dengan
Penyakit Urolithiasis
 Aktivitas/istrirahat
 Sirkulasi
 Eliminasi
 Makanan / cairan
 Nyeri/kenyamanan
 Keamanan
DIAGNOSA

1. Nyeri akut b/d peningkatan



frekuensi/dorongan kontraksi uroteral,trauma
jaringan, pembentukan oedema, iskemia seluler.
2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi
kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal atau
ureteral, inflamsi atau obstruksi mekanik.
3. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume
cairan b/d mual muntal, diuresis paska
obstruksi.
4. Kurang pengetahuan tentang diet, kebutuhan
pengobatan b/d tidak mengenal sumber
informasi.
INTERVENSI

Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi/dorongan kontraksi


uroteral,trauma jaringan, pembentukan oedema, iskemia seluler

INTERVENSI

• Catat lokasi,lamanya intensitas, penyebaran, perhatikan tanda-
tanda non verbal, misalnya merintih, mengaduh dan
gelisahansietas.
• Jelaskan penyebab nyeri dan perubahan karakteristik nyeri.
• Berikan tindakan nyaman,misalnya pijatan punggung,ciptakan
lingkungan yang tenang.
• Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus
• Bantu dengan ambulasi sering s/d indikasi tingkatkan
pemasukan cairan sedikitnya 3-4 lt/hariatau s/d indikasi.
• Perhatikan keluhan peningkatan/menetapnya nyeri abdomen.
• Berikan kompres hangat pada punggung
• KOLABORASI:
Berikan obat sesuai dengan indikasi
- Narkotik
- Antispasmodik
- Kortikosteroid
• Pertahankan patensi kateter bila digunakan.
NEXT
Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih
oleh batu, iritasi ginjal, atau ureter, obstruksi mekanik atau
inflamsi

INTERVENSi

• Awasi pemasukan dan pengeluaran serta
karakteristik urine
• Tentukan pola berkemih normal.
• Bantu meningkatkan pemasukan cairan
• Catat adanya pengeluaran dalam urine k/p kirim ke
lab untuk dianalisa.
• Observasi keluhan kandung kemih,palpasi dan
perhatikan output,dan edema.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai