Teori Nukleasi
Teori Matriks Batu
Teori Inhibisi yang Berkurang
LANJUTANNN...
Nyeri Demam
MANIFESTASI
KLINIS
Menurut Brunner & Suddart, 2015 dan Purnomo, 2012 diagnosis urolithiasis dapat
ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan seperti:
1. Kimiawi darah dan pemeriksaan urin 24 jam untuk mengukur kadar kalsium,
asam urat, kreatinin, natrium, pH, dan volume total.
2. Analisi kimia dilakukan untuk menentukan komposisi batu
3. Kultur urin dilakukan untuk mengidentifikasi adanya bakteri dalam urin
(becteriuria)
4. Foto polos abdomen
5. Intra Vena Pileografi (IVP)
6. USG
Penatalaksaan
1. Gagal ginjal
Batu mungkin dapat memenuhi seluruh pelvis renalis sehingga dapat
menyebabkan obstruksi total pada ginjal, pasien yang berada pada
tahap ini dapat mengalami retensi urin sehingga pada fase lanjut ini
dapat menyebabkan hidronefrosis dan akhirnya jika terus berlanjut maka
dapat menyebabkan gagal ginjal yang akan menunjukkan gejala-gejala
gagal ginjal seperti sesak, hipertensi dan anemia (Purnomo, 2012)
2. Infeksi ginjal
Stagnansi batu pada saluran kemih juga dapat menyebabkan infeksi ginjal
yang akan berlanjut menjadi urosepsis dan merupakan kedaruratan
urologi, keseimbangan asam basa, bahkan mempengaruhi beban kerja
jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh (Prabowo & Pranata,
2014).
ASKEP UROLITHIASIS
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan
2. Keluhan Utama
1. Nyeri yang luar biasa, akut/kronik.
2. Kolik yang menyebar ke paha dan genetelia.
6. Aktifitas/istirahat
- Gejala : Perkejaan mononton, perkerjaan dimana pasien
terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi. Keterbatasan
aktivitas/imobilisasi sehubungan dengan kondisi
sebelumnya(contoh penyakit tak sembuh, cedera medulla
spinalis).
7. Sirkulasi
- Tanda : peningkatan TD/nadi(nyeri, anseitas, gagal ginjal).
Kulit hangat dan kemerahan: pucat.
8. Eliminasi
- Gejala : Riwayat adanya/ ISK Kronis; obstruksi sebelumnya (kalkulus).
Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh. Rasa terbakar,
dorongan kemih.
- Tanda : oliguria, hematuria, piuria. Perubahan pola berkemih.
9. Makanan/cairan
- Gejala : muntah/mual ,nyeri tekan abdomen. Diet rendah purin,
kalsium oksalat, dan fosfat. Ketidakcukupan pemasukan cairan; tidak
minum air dengan cukup.
- Tanda : distensi abdominal,penurunan/tak adanya bising usus,
muntah.
10. Nyeri/ketidaknyamanan
- Gejala : episode akut nyeri berat/ kronik. Lokasi tergantung pada
lokasi batu, contoh pada panggul di region sudut kostovetebral dapat
menyebar ke seluruh punggung, abdomen, dan turun ke lipat
paha/genitalia. Nyeri dangkal konstan menunjukan kalkulus ada di
pelvis atau kalkulus ginjal. Nyeri dapat digambarkan sebagai akut,
hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
- Tanda : melindungi prilaku distraksi. Demam dan menggigil.
Intervensi Rasional
Catat lokasi, lamanya intensitas (0-10) dan penyebaran Membantu mengevaluasi tempat abstruksi dan kemajuan
gerakan kalkulus
Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan Berikan kesempatan untuk pemberian analgesic sesuai
tentang perubahann kejadian / karakyeristik nyeri. waktu (membantu dalam meningkatkan koping pasien
dan dapat menurunkan ansietas).
Berikan tindakan nyaman contoh pijatan punggung Menaikkan relaksasi menurunkan tegangan otot dan
lingkungan istirahat. menaikkan koping
Perhatikan keluhan/menetap nya nyeri abdomen. Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi
dan ekstravasasi urine ke dalam area perineal.
Berikan banyak cairan bila tidak ada mual, lakukan dan Cairan membantu membersihkan ginjal dan dapat
pertahankan terapi IV yang diprogramkan bila mual dan mengeluarkan batu kecil.
muntah terjadi.
Dorong aktivitas sesuai toleransi, berikan analgesic dan Gerakan dapat meningkatkan pasase dari beberapa batu
anti emetic sebelum bergerak bila mungkin. kecil dan mengurangi urine statis. Kenmyamanan
meningkatkan istirahat dan penyembuhan mual
disebabkan oleh peningkatan nyeri.
Diagnosa 2
Perubahan eliminasi urine berdasarkan slimuti kandung kemih oleh batu, iritasi
ginjal oleh ureteral
Tujuan: - Berkemih dengan jumlah normal dan pola biasanya
- Tidak mengalami tanda obstruksi
Intervensi Rasional
Awasi pemasukan dan keluaran serta karakteristik Memberikan informasi tentang fungsi ginjal, dan
urine adanya komplikasi contoh infeksi dan perdarahan
Tentukan pola berkemih normal dan perhatikan Kalkulus dapat menyebabkan ekstibilitas yang
variasi menyebabkan sensasi kebutuhan berkemih segera
Dorong meningkatjkan pemasukan cairan Peningkatan hidrasi membilas bakteri,darah dan
debris dan dapat membantu lewatnya batu.
Periksa semua urine catat adanya keluaran batu dan Penemuan batu memungkinkan identifikasi tipe batu
kirim ke laboratorium untuk analisa dan mempengaruhi pilihan terapi.
Observasi perubahan status mental,perilaku atau Akumulasi sisa uremik dan ketidak seimbangan
tingkat kesadaran elektrolit dapat menjadi toksik di SSP.
Awasi pemeriksaan laboratorium,contoh Peninggian BUN,kreatinin dan elektrolit
BUN,elektrolit,kreatinin. mengidentifikasikan disfungsi ginjal.
Diagnosa 3
Kekurangan volume cairan berdasarkan mual / muntah
Tujuan : - Mempertahankan keseimbangan cairan
- Membran mukosa lembab
- Turgor kulit baik
Intervensi Rasional
Berikan diet tepat,cairan jernih,makanan lembut Makanan mudah cerna menurunkan aktivitas GI /
Kaji ulang proses penyakit dan harapan di masa yang Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat
datang. membuat pilihan berdasarkan informasi.
Tekankan pentingnya peningkatan pemasukan cairan , Pembilasan sistem ginjal menurunkan kesempatan statis
contoh 3-4 liter per hari/ 6-8 liter/ hari. Dorong pasien ginjal atau pembentukan batu.
melaporkan mulut kering, diuresis (keringat berlebihan) dan
untuk peningkatan pemasukan cairan baik bila haus atau
tidak.
Diet rendah purin, contoh membatasi daging berlemak,
Menurunkan pemasukan oral terhadap prekusor asam urat.
kalkun, tumbuhan polong, gandum dan alkohol.
Diet rendah kalsium, contoh membatasi ,susu,keju,sayur, Menurunkan resiko pembentukan batu kalsium.
berdaun hijau, yogurt.
Diet rendah oksalat, contoh membatasi makan coklat, Menurunkan pembentukan batu oksalat.
30-40 ml, 30 menit/jam. yang larut dalam traktus GI, menguragi beban nefron ginjal.
Diskusikan program obat-obatan, hindari obat yang dijual Obat-obatan diberikan untuk mengasamkan mengakalikan
bebas dan membaca semua label produk/ kandungan urine, tergantung pada penyebab dasar pembentukan
Mendengar dengan aktif tentang terapi / perubahan pola Membantu pasien berkerja melalui perasaan dan
Tunjukan perawatan yang tepat terhadap insisi/ kateter bila Meningkatkan kemampuan perawatan diri, dan
ada. kemandirian.