Anda di halaman 1dari 10

WOC

NEFROLITIASIS

DEFINISI
DEFINISI :
KLASIFIKASI
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah
ETIOLOGI
satu penyakit ginjal, dimana
PATOFISIOLOGI
ditemukannya batu yang mengandung
MANIFESTASI
KLINIS komponen kristal dan matriks organik
PENATALAKSANAAN yang merupakan penyebab terbanyak
KOMPLIKASI kelainan saluran kemih
PATWAY (Fauzi & Marco,2016)
INTERVENSI
KLASIFIKASI :
KOMPLIKASI :
Terdapat beberapa jenis variasi dari batu
ginjal, yaitu : (Fauzi, 2016). Komplikasi pada nefrolitiasis
1. Batu Kalsium Batu yang paling sering terjadi bedakan menjadi komplikasi akut
pada kasus batu ginjal. Kandungan batu
dan komplikasi jangka panjang.
jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium
fosfat, atau campuran dari kedua unsur 1. Komplikasi Akut Kematian,
tersebut. kehilangan fungsi ginjal,
2. Batu Struvit Batu yang terbentuk akibat kebutuhan transfusi dan
adanya infeksi saluran kemih. tambahan invensi sekunder yang
3. Batu Asam Urat Biasanya diderita pada tidak direncanakan.
pasien-pasien penyakit gout, penyakit 2. Komplikasi Jangka Panjang
mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan
Striktura, obstruksi,
terapi anti kanker, dan yang banyak
menggunakan obat urikosurik seperti hidronefrotis, berlanjut dangan
sulfinpirazon, thiazid, dan salisilat. atau tanpa pionefrosis, dan
4. Batu Jenis Lain Batu sistin, batu xanthine, berakhir dengan kegagalan faal
batu triamteran, dan batu silikat sangat ginjal yang terkena.
jarang dijumpai.
ETIOLOGI :
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Fauzi (2016) Faktor risiko (Septiningsih,2016) :
nefrolitiasis (batu ginjal) umumnya biasanya
karena adanya riwayat batu di usia muda, riwayat a. Kolik renal
batu pada keluarga, ada penyakit asam urat, b. Nyeri tekankostovertebral
kondisi medis lokal dan sistemik, predisposisi c. Nyeri pinggang
genetik, dan komposisi urin itu sendiri. Beberapa d. Kulit yang dingin dan basah
factor penyebab, yaitu : e. Gejala frekuensi pada
- Faktor dari dalam (intrinsik), seperti urinasi
keturunan, usia (lebih banyak pada usia 30-50 f. Gejala urgensi pada urinasi
tahun, dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak g. Diaforesis
dari pada perempuan. h. Hipertensi
- Faktor dari luar (ekstrinsik), seperti geografi, i. Takikardia
cuaca dan suhu, asupan air (bila jumlah air dan j. Menggigil dan demam
kadar mineral kalsium pada air yang diminum k. Pucat
kurang), diet banyak purin, oksalat (teh, kopi, l. Nausea dan vomitus
minuman soda, dan sayuran berwarna hijau m. Sinkop
terutama bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, n. Disuria, hematuria
ikan asin, dan jeroan), dan pekerjaan (kurang
bergerak).
PATOFISIOLOGI :

Batu terbentuk di traktus urinarius ketika konsertrasi substansi tertentu seperti Ca oksalat,
kasium fosfat, dan asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisicnsi
substansi tenentu. Air kemih yang supersaturasi (kental/pekat) akan mulai membentuk kristal-
kristal padat, dan menjadi suatu nukleus Ketika nukleus sudah terbentuk, maka kristal akan terus
bertambah besar hingga mencapai titik maksimal. Ketika kristal tidak dapat tumbuh lagi, dia akan
bergabung dengan kristal- kristal lainnya untuk membentuk partikel yang lebih besar.
Menyebabkan Pengendapan garam mineral, infeksi mengubah PH urine dari asam menjadi alkalisi
sehingga menyababkan Pembentukan batu ginjal dan menyebabkan aliran urine terhambat. Ketika
batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi. Inilah sebab terbentuknya sumbatan pada saluran
kencing, yang dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti mula ini terjadi karena batu yang tersimpan
lama dalam ginjal dapat menyababkan infeksi pada saluran kemih. Semakin lama penyumbatan
terjadi, maka urine akan kembali mengalir ke dalam ginjal yang dapat menimbulkan penekanan
yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) yang menyebabkan timbulnya rasa mual ingin
muntah dan perut bagian bawah mengembung. Sedang nyeri pada batu ginjal terjadi memiliki
karakteristik nyeri yang timbul tergantung pada lokasi batu. Batu merupakan endapan yang terjadi
pada keadaan supersaturasi urin. Akibatnya, larutan akan mengendap dan beragerasi, membentuk
susunan konsentris berwujud batu, gejala umum yang dirasakan klien batu ginjal adalah nyeri kolik
yang sering hilang timbul didaerah usus dan sekitarnya, dan nyeri akut didaerah pinggul.
PENATALAKSANAAN :

Tujuan utama tatalaksana pada pasien nefrolitiasis adalah mengatasi nyeri, menghilangkan batu
yang sudah ada, dan mencegah terjadinya pembentukan batu yang berulang.
1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Alat ini ditemukan pertama kali pada tahun 1980 oleh Caussy. Bekerja dengan menggunakan
gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk menghancurkan batu di dalam tubuh. Batu akan
dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
ESWL dianggap sebagai pengobatan cukup berhasil untuk batuginjal berukuran menengah dan
untuk batu ginjal berukuran lebih dari 2030mm pada pasien yang lebih memilih ESWL, asalkan
mereka menerima perawatan berpotensi lebih.
2. PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy)
Merupakan salah satu tindakan endourologi untuk mengeluarkan batu yang berada di saluran
ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam kalises melalui insisi pada kulit. Batu
kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil
3. Bedah terbuka
Untuk pelayanan kesehatan yang belum memiliki fasilitas PNL dan ESWL, tindakan yang dapat
dilakukan melalui bedah terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain pielolitotomi atau nefrolitotomi
untuk mengambil batu pada saluran ginjal.
4. Terapi Konservatif atau Terapi Ekspulsif Medikamentosa (TEM)
Terapi dengan mengunakan medikamentosa ini ditujukan pada kasus dengan batu yang
ukuranya masih kurang dari 5mm, dapat juga diberikan pada pasien yang belum memiliki indikasi
pengeluaran batu secara aktif.
PATHWAY

- Faktor dari dalam (intrinsik) : keturunan dan usia


- Faktor dari luar (ekstrinsik) : cuaca, suhu, pekerjaan,
asupan air, diet banyak purin, oksalat dan kalsium

Pengendapan garam mineral, infeksi


mengubah PH urine dari asam
menjadi alkalisis

Pembentukan batu ginjal


(Nefrolitiasis)

Obstruksi Saluran
Kemih
Obstruksi Urine akan Kurangnya
diureter kembali ke informasi
dalam ginjal tentang gejala
Kulkulus berada yang timbul
diureter Menimbulkan
Penekanan Baru pertama
Gesekan pada kali
dinding ureter Menggelembung mengalami
kan ginjal penyakit ini
inflamasi (hidronefrosis)
khawatir
Pelepasan terhadap dengan
mediator kimia kondisi nya
Merangsang Mual/muntah ANSIETAS
napsiseptor
NAUSEA
Dihantarkan
rangsangan di
medulla SLKI :
spinalis Tingkat Ansietas

Disampaikan ke
hipotalamus SLKI :
Tingkat Nausea
Nyeri (L.08065)
dipresepsikan
SIKI : SIKI :
Reduksi ansietas Menejemen Mual dan Muntah
Observasi : Observasi :
1. Identifikasi saat tingkat ansietas 1. Identifikasi pengalaman mual
berubah (mis. kondisi, waktu, stressor) 2. Periksa volume muntah
2. Monitor tanda-tanda ansietas Terapeutik :
(verbal dan nonverbal). 3. Berikan makanan dalam
Terapeutik : jumlah kecil dan menarik
3. Ciptakan suasana terapeutik untuk Edukasi :
menumbuh kepercayaan 4. Anjurkan istrahat dan tidur yang
Edukasi : cukup
4. Latih tehnik relaksasi Kolaborasi :
Kolaborasi : 5. Pemberian anti emetik, jika perlu
5. Kolaborasi pemberian obat 6. kolaborasi pemberian anti emetik

antiansietas, jika perlu jika perlu


SIKI :
Nyeri Manajemen Nyeri
pinggang
Observasi :

NYERI AKUT 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri
Terapeutik :

SLKI : 3. Berikan teknik non farmakologi untuk


mengurangi rasa nyeri.
Tingkat Nyeri (L.08066) Edukasi :
4. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
Kolaborasi :
5. Kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu.

Anda mungkin juga menyukai