Disusun Untuk Memenuhi Kelengkapan Tugas Mata Kuliah Keperawatan Ajal dan Paliatif
Oleh :
Kelas A
2020
KONSEP KEPERAWATAN
Kasus Diabetes
Ny. A berusia 45 tahun, dirawat dirumah sakit selama 3,5 bulan. Dari hasil observasi klien
mengeluh badannya terasa lemah, sering merasa haus, lapar, dan sering BAK. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan kadar gula darah klien yaitu 300 mg/dL, dan terdapat luka gangrene dikaki
sebelah kiri yang sudah mengalami nekrotik dan sudah berbau yang disertai dengan nyeri (skala 7) dan
semakin parah serta tak kunjung sembuh yang membuat klien sulit untuk beraktivitas sehari-hari. Klien
merasa malu dengan kondisinya dan merasa tidak berguna lagi untuk keluarganya. Hasil pengkajian TD
130/80, Nadi 84x/mnt, pernapasan 24x/mnt, dan Suhu 36,7oC. Klien mengeluh khawatir dengan
penyakitnya serta merasa takut tidak diterima lagi oleh keluarganya. Klien mengatakan pasrah dan tidak
berdaya terhadap penyakitnya serta merasa diasingkan oleh orang terdekat. Klien tampak letih, cemas,
gelisah, frustasi serta sering terlihat menyendiri, sulit untuk berkomunikasi bahkan dengan keluarganya
sekalipun, kecuali dengan dokter dan perawat yang menanganinya.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 45 tahun
Agama : Tidak terkaji
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
Tanggal Masuk : Tidak terkaji
Tanggal Pengkajian : Tidak terkaji
No. Register : Tidak terkaji
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
2. Status Kesehatan
1
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini) : Badan terasa lemah serta sering
merasa haus dan sering BAK.
2) Riwayat Kesehatan sekarang : Diabetes Mellitus
- P (Provokating) : Tidak terkaji
- Q (Quality) : Tidak terkaji
- R (Region) : Kaki kiri
- S (Skala) : 7 (berat)
- T (Time) : Tidak terkaji
b. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak terkaji
c. Riwayat kesehatan masa lalu : Tidak terkaji
d. Therapy : Tidak terkaji
e. Patologi klinis : Luka gangrene pada kaki kiri disertai nyeri dan
kadar gula darah tinggi.
3. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Respon pasien :
- Kesadaran : Compos Mentis (CM)
- Keadaan Umum : Klien tampak lemah dan letih
b. Tanda-tanda Vital :
TB/BB : Tidak terkaji
RR : 24x/mnt
Suhu : 39,70C
N : 84x/mnt
TD : 130/80mmHg
c. Keadaan fisik
1) Mata
a) Sklera : Tidak terkaji
b) Konjungtiva : Tidak terkaji
c) Pupil : Tidak terkaji
2) Telinga : Tidak terkaji
3) Hidung : Tidak terkaji
4) Mulut : Tidak terkaji
5) Leher : Tidak terkaji
2
6) Dada/pernapasan : Tidak terakji
7) Jantung : Tidak terkaji
8) Paru-paru : Tidak terkaji
9) Abdomen : Tidak terkaji
10) Punggung : Tidak terkaji
11) Ekstermitas : Luka pada kaki kiri
12) Integumen : Terdapat luka gangrene pada kaki kiri yang disertai
nyeri.
4. Pola Kebutuhan Dasar
a) Pola persepsi dan manajemen kesehatan : Tidak terkaji
b) Pola nutrisi – metabolic : Sering merasa lapar dan haus
c) Pola eliminasi : Sering BAK
d) Pola aktivitas dan latihan : Tidak terkaji
e) Pola kognitif dan persepsi : Tidak terkaji
f) Pola konsep diri : Malu, takut, dan frustasi
g) Pola tidur dan istirahat : Tidak terkaji
h) Pola peran – hubungan : Tidak terkaji
i) Pola toleransi stress – koping : Pasrah dan Tidak berdaya
j) Pola nilai – kepercayaan : Tidak terkaji
5. Pemeriksaan penunjang : GDS 300mg/dL.
6. Penatalaksanaan : Pemberian Insulin.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Ketidakberdayaan (D.0092)
4. Ansietas (D.0080)
3
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Subjektif :
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat
dari kondisi yang dihadapi
3. Sulit berkonsentrasi
Objektif
5
1. Tampak gelisah
Objektif :
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Subjektif :
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
4. Merasa tidak berdaya
Objektif :
2. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Kestabilan Kadar Glukosa Darah Manajemen Hiperglikemia (03115)
Darah ( D.0027 ) (L.03022)
Observasi :
Setelah dilakukan Tindakan
Kategori : Fisiologis
keperawatan 1 x 24 jam masalah - Identifikasi kemungkinan hiperglikemia
Subkategori : Nutrisi dan Cairan ketidakstabilan kadar glukosa darah - Monitor kadar gula darah
pada klien teratasi dengan kriteria - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Definisi : hasil : - Monitor intake dan output cairan
- Tingkat kesadaran - Monitor kadar analisa gas darah dan elektrolit
Variasi kadar glukosa darah
meningkat
7
naik/turun dari rentang normal - Lelah / lesuh menurun Terapeutik :
- Rasa lapar menurun
Penyebab : - Berikan asupan cairan oral
- Rasa haus menurun - Konsultasi dengan medis jika ada tanda dan
Hiperglikemia :
- Kadar glukosa dalam darah gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
1. Disfungsi pankreas
membaik Edukasi :
2. Resistensi insulin
- Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
3. Gangguan toleransi glukosa
glukosa darah lebih dari 250mg/dL
darah
- Ajarkan monitor kadar glukosa darah secara
4. Gangguan glukosa darah puasa
mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
Gejala dan Tanda Mayor
olahraga
(hiperglikemia) :
- Ajarkan pengelolaan diabetes
Subjektif : Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian insulin
1. Lelah atau lesuh
Objektif :
8
(hiperglikemia)
Subjektif :
1. Mulut kering
2. Haus meningkat
Objektif :
10
10. Proses penuaan Observasi :
11. Neuropati perifer
- Monitor karakteristik luka
12. Perubahan pigmentasi
- Monitor tanda-tanda infeksi
13. Perubahan hormonal
14. Kurang terpapar informasi Terapeutik :
tentang upaya
- Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih
mempertahankan/melindungi
non toksik
integritas jaringan
Gejala dan Tanda Mayor - Bersihkan jaringan nekrotik
- Pasang balutan sesuai jenis luka
Subjektif
- Pertahankan teknik steril saat melakukan
(tidak tersedia) perawatan luka
- Ganti balutan sesuai dengan eksudat dan
Objektif
drainase
1. Kerusakan jaringan dan/atau - Berikan terapi TENS
lapisan kulit
Gejala dan Tanda Minor Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Subjektif
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
(tidak tersedia) kalori dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara
Objektif
mandiri
11
1. Nyeri
2. Perdarahan Kolaborasi :
3. Kemerahan
- Kolaborasi prosedur debridement
4. Hematoma
Kondisi Klinis Terkait
1. Imobilisasi
2. Gagal jantung kongestif
3. Gagal Ginjal
4. Diabetes Melitus
5. Imunodefisiensi (mis. AIDS)
4. Harga Diri (L.09069) Promosi Harga Diri (I.09308)
Harga Diri Rendah Kronis (D.0086) Setelah dilakukan Tindakan
Observasi :
Kategori : Psikologis keperawatan 2 x 24 jam masalah
harga diri rendah kronis pada klien - Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin,
Subkategori : Integritas Ego
teratasi dengan kriteria hasil : dan usia terhadap harga diri
- Penerimaan penilaian - Monitor verbalisasi yang merendahkan diri
Definisi :
positif terhadap diri sendiri sendiri
Evaluasi atau perasaan negative meningkat - Monitor tingkat harga diri setiap waktu
terhadap diri sendiri atau kemampuan Terapeutik :
- Kontak mata cukup
klien seperti tidak berarti, tidak
meningkat - Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif
berharga, tidak berdaya yang
untuk diri sendiri
12
berlangsung dalam waktu lama dan - Gairah aktifitas dan aktif - Diskusikan pernyataan tentang harga diri
terus-menerus. meningkat - Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian
- Percaya diri berbicara diri
Penyebab:
meningkat - Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
1. Terpapar situasi traumatis - Perasaan malu menurun harga diri
2. Kegagalan berulang - Perasaan bersalah menurun - Diskusikan persepsi negative diri
3. Kurangnya pengakuan dari - Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa
- Perasaan tidak mampu
orang lain bersalah
melakukan apapun
4. Ketidakefektifan mengatasi - Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk
menurun
masalah kehilangan mencapai harga diri yang lebih tinggi
5. Penguatan negative berulang - Diskusikan bersama keluarga untuk
Gejala dan Tanda Mayor : menetapkan harapan dan batasan yang jelas
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan
Subjektif :
pencapaian tujuan
1. Menilai diri negative - Fasilitasi lingkungan yang dapat meningkatkan
2. Merasa atau bersalah harga diri
3. Merasa tidak mampu melakukan Edukasi :
apapun
- Jelaskan kepada keluarga pentingnya
4. Meremehkan kemampuan
dukungan dalam perkembangan konsep positif
mengatasi masalah
diri pasien
5. Merasa tidak memiliki kelebihan
- Anjurkan mempertahankan kontak mata saat
13
atau kemampuan positif berkomunikasi dengan orang lain
6. Melebih-lebihkan penilaian - Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
negative tentang diri sendiri - Anjurkan mengevaluasi perilaku
7. Menolak penilaian positif - Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri
tentang diri sendiri sendiri
Objektif : - Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Latih cara berfikir dan berperilaku positif
1. Enggan mencoba hal baru
- Latih meningkatkan kepercayaan pada
2. Berjalan menunduk
kemampuan dalam menangani situasi
3. Postur tubuh menunduk
Subjektif :
17
5. Rawat inap
6. Nyeri Kronis (D. 0078) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Setelah dilakukan Tindakan
Kategori : Psikologis Observasi :
keperawatan 3 x 24 jam masalah
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan nyeri akut pada klien teratasi dengan - Identifikasi lokasi, karakteristik,
kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Definisi : Pengalaman sensorik atau
- Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
emosional yang berkaitan dengan
- Gelisah menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal
kerusakan jaringan aktual atau
- Perasaan takut mengalami - Identifikasi faktor yang memerberat
fungsional, dengan onset mendadak atau
cedera berulang menurun dan memperingan nyeri
lambat dan berintensitas ringan hingga
- Monitor keberhasilan terapi
berat dan konstan, yang berlangsung
komplementer yang sudah diberikan
lebih dari 3 bulan.
- Monitor efek samping penggunaan
Penyebab : analgetik
19
Gejala dan Tanda Minor :
- Subjektif
1. Merasa takut mengalami cedera
berulang
- Objektif
2. Bersikap protektif (mis, posisi
menghindari nyeri)
3. Waspada
5. Anoreksia
6. Fokus menyempit
21
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
22
peristiwa yang akan datang
Edukasi :
Kolaborasi :
- Mengkolaborasi pemberian antiansietas
23
- Memonitor intake dan output cairan A : Masalah teratasi sebagian
- Memonitor kadar analisa gas darah dan elektrolit
P : Lanjutkan Intervensi
Terapeutik :
25
Perawatan Luka (I. 14564)
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
- Mengajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
26
Kolaborasi :
27
- Mendiskusikan penetapan tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang lebih tinggi
- Mendiskusikan bersama keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang jelas
- Memberikan umpan balik positif atas peningkatan
pencapaian tujuan
- Memfasilitasi lingkungan yang dapat meningkatkan
harga diri
Edukasi :
28
(D. 0078) Observasi : berkurang sedikit
Terapeutik :
Edukasi :
29
- Menjelaskan penyebab, pemicu, dan periode nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
30
- Melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan
- Mengembangkan rencana perawatan yang melibatkan
tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai dengan
kompleks
- Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
terlibat dengan dukungan kelompok
- Menciptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikan kebutuhan spiritual
Edukasi :
- Menganjurkan mengungkapkan perasaan terhadap
kondisi dengan realistis
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
Dan Indicator Diagnostic. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan
Criteria Hasil. Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
33