Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ PENGARUH KECANDUAN TEKNOLOGI BAGI KESEHATAN “

Disusun oleh :

Fatia Ali ( 841418018 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2019
1
PEMBAHASAN

1.1       Latar Belakang
            Teknologi informasi merupakan salah satu hal yang tidak akan lepas dari
kehidupan manusia. Karena teknologi informasi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu
dan hingga kini masih terus berkembang. Tanpa adanya teknologi informasi, manusia
akan kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.
Kini teknologi informasi berkembang begitu cepat seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi ini memiliki
banyak sekali peranan dan dampaknya dalam berbagai bidang, terutama pada bidang
hiburan.
Akhir-akhir ini perkembangan teknologi sangat pesat contohnya seperti
games, musik, video, handphone, internet dsb. Teknologi bukanlah sesuatu yang
mutlak  bermanfaat, teknologi tetap ada sisi buruknya. Bisa diibaratkan pisau,
teknologi jika digunakan di jalan yang benar maka akan membawa manfaat, namun
jika disalah gunakan akan membawa mudharat. Akibat pesatnya teknologi tersebut
membuat kita menjadi sangat tergantung dengan yang namanya teknologi, terutama
internet. Bagi sebagian orang kadar kebahagiaan diukur dengan koneksi internet tanpa
batas selama 1 x 24 jam x 30 hari x 12 bulan  dan seterusnya.Berdasarkan
argumentasi di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
pengaruh kemajuan teknologi komunikasi di kalangan remaja.

2.1 Pengaruh Kecanduan Teknologi bagi Kesehatan


Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita
ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin
sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini
seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika
misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada
kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini
juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP),

2
3

bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati
oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai
positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau
tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat
khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.
Saat ini sudah banyak jutaan anak dan remaja masuk kedalam era digital melalui
kehidupan dunia maya di Internet. Industri web komunitas-entertainment pun
berkembang dengan sedemikian pesatnya. Club Penguin, Webkinz, Starfall, dan
Facebook mungkin baru sebagian kecil dari jutaan ‘kid-friendly sites’ yang saat ini
sedang digandrungi remaja. Kebanyakan penggemar website ini adalah anak-anak usia
sekolah hingga mahasiswa. Dan deretan ‘kid-friendly sites’ sangat menikmati keuntungan
yang dihasilkan dari fenomena ini. Hal ini merupakan sebuah fakta baru bahwa ternyata
anak-anak merupakan sasaran empuk yang banyak diincar oleh para pengiklan saat ini.
Perkembangan games-games pun sangat berpengaruh kepada remaja. Dan yang saat
ini digemari oleh anak-anak adalah games online. Dan ada juga remaja yang menggemari
games-games yang berbau kekerasan.

2.2 Dampak Negatif dari Kecanduan Teknologi


Teknologi membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan nyaman. Namun, tak
bisa dipungkiri juga bahwa kecanggihan tersebut memberi dampak buruk bagi tubuh jika
tidak digunakan dengan tepat.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dirasakan terkait penggunaan


teknologi yang berlebihan, yaitu :

1. Smartphone meningkatkan indeks massa tubuh pada anak-anak

Sebuah penelitian dari Penn State College of Medicine menunjukkan bahwa


anak-anak yang menghabiskan waktu dengan bermain ponsel pintar hingga larut
malam berisiko mengalami indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi. Menurut
penelitian tersebut, aktivitas tersebut mengurangi waktu tidur sehingga menyebabkan
masalah metabolik.
4

2. Sinyal Wi-fi merusak kualitas sperma

Para peneliti dari Nascentis Medicina Reproductiva di Argentina mengambil


sampel sperma dari 29 pria sehat di mana sebagian diletakkan di bawah laptop dan
sisanya di tempat lain. Sebanyak 25 persen sel sperma yang diletakkan di bawah
laptop rusak dan tak bergerak.

3. Mengetik membuat jari terluka dan tangan sakit

Mengetik terus-menerus atau secara berlebihan dapat memicu pengeroposan


sendi. Penggunaan ponsel dianggap bertanggung jawab atas peningkatan penyakit
yang berhubungan dengan tulang dan rawan. Bahkan, dokter menamakan fenomena
tersebut jempol mengetik. Tak hanya jempol yang bekerja keras saat memegang
ponsel, menekuk tangan terlalu lama juga dapat menekan saraf sehingga membuat
sakit. 'Cell phone elbow' adalah kondisi dimana saraf ulnaris yang melewati siku
terjebak atau terjepit saat Anda menahan siku untuk waktu yang lama.

4. Mabuk digital (Cybersickness) adalah hal biasa

Kacamata VR membuat mata kelelahan. Gerakan adegan menari dalam sistem


virtual realitas membuat orang mengalami sakit dan masalah tertentu seperti mual,
muntah, pusing dan sakit kepala.

6. Cahaya layar mengganggu mata

Terlalu lama dan sering mengakses sosmed bisa memberikan efek buruk pada
indera penglihatan atau mata. Main sosmed di gadget sambil tiduran contohnya, maka
akan membuat mata cepat lelah, dan timbul penyakit yang bisa merusak mata (mata
kering, sensitif cahaya, penglihatan ganda, kelelahan, dan sakit kepala ).

7. Tingkat Stres Lebih Tinggi dan Emosi Tidak Stabil

Saat seseorang kurang tidur dan jam tidur jadi tidak teratur, maka orang
tersebut bisa saja dengan mudah mengalami stres. Akhirnya menimbulkan tingkat
emosi yang tidak stabil dan cenderung berubah-ubah.

8. Gangguan Tidur
5

Mengakses sosmed saat sedang santai merupakan hal lazim. Tapi buat orang
yang sudah kecanduan, setiap waktu tak pernah luput dari gadget untuk melihat akun-
akun sosmednya. Mungkin 24 jam waktunya habis untuk main sosmed, dan akhirnya
mengganggu jam tidur. Kebiasaan tersebut pastinya akan berdampak buruk bagi
kesehatan karena sudah mengalami gangguan tidur akut.

9. Rasa Lelah Berlebihan dan Sulit Konsentrasi

Kurangnya jam tidur atau bahkan tidur yang tidak berkualitas jelas-jelas bisa
mengganggu kesehatan. Efek lainnya, tingkat konsentrasi jadi rendah dan
menimbulkan rasa lelah yang berlebihan, tubuh tidak fit, dan kerap mengantuk saat
menjalani rutinitas harian.

10. Depresi dan Cemas yang Berlebihan

Lewat sosmed, seseorang akan menunjukkan sisi kehidupan mereka. Sedang


sedih, senang, atau sedang melakukan apa saat itu, semua diumbar. Ekspresi seperti
ini bisa menjadi hal positif dan negatif yang berubah menjadi tekanan. Berbagai
kondisi yang dilihat dan ditemukan di sosmed bisa saja menimbulkan depresi, cemas,
gelisah, terutama bagi orang yang sudah kecanduan.

2.3 Faktor Penyebab Kecanduan Teknologi


Pada dasarnya, ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan seseorang
menjadi kecanduan teknologi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang menjadi kecanduan teknologi :
1. Faktor Teknologi

Faktor teknologi itu sendiri mengacu pada kondisi perkembangan teknologi


yang begitu pesat, sehingga sangat memudahkan seseorang dan juga siapapun bisa
mengakses internet tanpa repot. Hal ini semakin menjadi, dengan berkembangnya
kecepatan jaringan dan juga gadget yang mudah untuk dibawa kemanapun, sehingga
banyak orang merasa nyaman dan juga mudah dalam berinternet ria.

2. Faktor dari Individu dan Kepribadian


6

Pada dasarnya ada beberapa orang, yang secara khusus memiliki kepribadian
yang mudah dipengaruhi oleh internet dan juga teknologi, sehingga menjadi
kecanduan internet. Kepribadian yang lebih banyak pendiam, ataupun terlalu aktif
mungkin saja bisa menjadi penyebab mengapa seseorang kecanduan terhadap internet.
Kepribadian individu yang cenderung ingin melakukan show off ataupun pamer juga
memiliki potensi untuk meningkatkan tingginya angka kecanduan internet di dunia.

2.4 Pencegahan Terhadap Kecanduan Teknologi

Apabila dilihat dari bahaya dan juga dampak buruk dari kecanduan teknologi, maka
sudah pasti kita harus bisa mencegah lebih banyak kasus kecanduan teknologi agar tidak
bermunculan dampak negative dari kecanduan teknologi.

Berikut ini adalah beberapa cara yang mungkin efektif dalam mencegah terjadinya
kasus kecanduan internet:

a. Melakukan pembatasan koneksi teknologi


b. Menambah jam bermain atau bekerja di luar ruangan
c. Tidak membiarkan diri berdiam diri seharian di dalam kamar saja
d. Melakukan pemblokiran terhadap situs-situs yang dianggap tidak relevan dengan user
e. Bagi keluarga, diharapkan untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama untuk
berekreasi dan juga berjalan-jalan sekeluarga
f. Sediakan waktu luang paling tidak 30 menit sehari untuk bersantai dan juga
berbincang-bincang bersama dengan keluarga
g. Bagi anda ataupun kerabat anda yang mungkin sudah mengalami kecanduan internet,
maka ada baiknya harus segera disembuhkan. Cara paling mudah adalah dengan cara
aversif, yaitu dengan cara mencabut hak mereka yang kecanduan internet untuk
melakukan akses internet. Hal ini akan menyebabkan mereka tidak bisa berteknologi
ria.

2.5 Cara Mengatasi dan Mengobati Kecanduan Teknologi

Kecanduan sosmed harus diatasi dan diobati dengan cepat dan tepat demi
menghindari berbagai masalah atau dampak kecanduan yang lebih akut dan serius. Jika
tidak bisa berubah drastis, seperti berhenti total, maka bisa melakukannya dengan
bertahap. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Mempunyai Tekad yang Kuat untuk Berubah


7

Langkah pertama adalah memahami dengan baik masalah kecanduan yang


sedang dialami. Hal ini penting untuk mengetahui secara tepat berbagai dampak buruk
yang telah dialami akibat kecanduan sosmed ini. Setelah itu, harus punya tekad kuat
untuk berubah dan memperbaiki diri, termasuk tujuan yang jelas dalam proses
perubahan ini. Ini akan menjadi modal utama dalam mengatasi gangguan kecanduan
sosmed, sehingga proses tersebut menjadi lebih mudah dan tetap terarah.

2. Membatasi Waktu menggunakan Teknologi (khususnya gadget)

Mulailah dengan langkah yang paling simpel, seperti membatasi waktu untuk
online di sosmed. Jika selama ini 24 jam sehari akses sosmed, maka mulai sekarang
buka sosmed saat waktu senggang setelah pulang kantor saja. Kamu juga bisa
menyibukkan diri dengan melakukan berbagai rutinitas harian, sehingga tangan ‘tidak
gatal’ lagi untuk online terus.

3. Melakukan Hobi yang Seru

Sosmed terkadang membuat seseorang lupa diri, bahkan melupakan hobi


sendiri. Cobalah untuk lebih aktif untuk menekuni hobi yang selama ini sudah
ditinggalkan, sehingga keinginan untuk selalu akses sosmed ini bisa ditekan. Luangkan
waktu untuk melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat dan belum sempat
direalisasikan, misalnya mengunjungi teman lama atau kerabat, mendaki gunung,
membuat kue kesukaan keluarga, dan lainnya.

4. Meluangkan Waktu dengan Orang Terdekat (pasangan, keluarga, dan teman)

Jika selama ini sudah ‘tenggelam’ terlalu dalam di sosmed dan mengabaikan
keluarga, cobalah kini berubah. Luangkan waktu lebih banyak dengan keluarga,
saudara, atau dengan sahabat-sahabat terkasih pergi ke bioskop, makan di luar, dan
lainnya. Hal ini akan terasa menyenangkan dan mengalihkan perhatian dari sosmed
secara perlahan.

5. Gunakan Teknologi dengan Bijak

Pilihlah sumber berita atau informasi lain yang lebih tepat dan akurat selain
sosmed, sehingga tidak membuang terlalu banyak waktu untuk mengakses berbagai hal
di sosmed. Dengan cara ini berarti kamu sudah menggunakan teknologi dengan bijak.

6. Berubah Secara Perlahan dan Dengan Cara yang Tepat


8

Menghilangkan sebuah kecanduan tentu bukan hal mudah, termasuk kecanduan


sosmed sekalipun. Agar proses perubahan ini tidak terasa berat dan sulit diterapkan,
lakukan perubahan secara perlahan dengan memilih cara-cara yang tepat. Hal ini akan
membawa banyak perubahan yang lebih positif, hingga akhirnya bisa memiliki kontrol
diri yang baik untuk membatasi akses sosmed itu sendiri.

7. Mengubah Gaya Hidup

8. Berkonsultasi dengan Psikolog atau Dokter Ahli

2.6 Memberikan Edukasi Terhadap Pecandu Teknologi


Ketika mereka tidak bisa beeteknologi ria, maka disinilah saat yang tepat untuk
melakukan restrukturisasi koginitif. Dimana pecandu teknologi tersebut diberikan
berbagai macam penjelasan mengenai kecanduan teknologi. Dan ada baiknya pada saat
ini orang terdekat seperti keluarga dan juga teman-teman pecandu teknilogi diikut
sertakan. Untuk memunculkan kesan aman dan juga nyaman, sehingga pecandu
teknologi bisa kembali bersosialisasi dengan dunia nyata.

Kecanduan kerap identik dengan segala hal negatif, termasuk salah satunya
kecanduan teknologi. Seorang psikolog sekaligus pemilik Center for Internet and
Technology Addiction di Hartford, Amerika Serikat David Greenfield, PhD menyebut
langkah awal untuk mengatasi kecanduan teknologi, yakni dengan mengubah gaya hidup
sang pengguna teknologi. Dengan begitu nantinya akan berujung pada pengurangan
penggunaan teknologi. Proses ini sama saja dengan periode detoks (penyerapan racun)
dan bisa me-reset kerja sistem saraf. Dengan sendirinya akan terjadi perubahan perilaku
akibat berkurangnya intensitas penggunaan teknologi dan proses identifikasi pola, yang
bisa disiapkan kemudian masuk pada modifikasi pola perawatan

Dalam tahap yang lebih parah, bahkan dokter harus menyiapkan resep obat khusus
untuk menenangkan pecandu teknologi dari perilaku kompulsif. Selain berkonsultasi
dengan psikolog atau dokter ahli, bagi anda atau orang terdekat yang merasa sebagai
pecandu teknologi dapat mencoba hal mudah berikut untuk dipraktikkan di rumah.

Berikut beberapa edukasi yang diberikan, yaitu :

a. Menjelaskan pentingnya untuk mulai menyiapkan satu hari tanpa ponsel dan
komputer selama 24 jam penuh.
9

Dimana para pecandu bisa memulainya di akhir pekan, jika terasa cukup
sukses mungkin porsinya bisa dibuat rutin setiap pekan di hari yang sama atau
disesuaikan dengan kesibukan kamu di hari yang terasa lebih lowong.

b. Menyarankan untuk mencari kesibukan dan aktivitas di luar kegiatan yang


membutuhkan koneksi teknologi.

Dimana para pecandu juga bisa memulainya dengan menekuni kembali


hobi lama yang sempat terabaikan, seperti bermain alat musik, berkebun, atau
mencoba menu masakan baru.

c. Mengajarkan untuk belajar mendisiplinkan diri dengan membuat jadwal


penggunan teknologi setiap harinya.
Dimana para pecandu menuliskan berapa jam waktu yang telah mereka
habiskan untuk menggunakan komputer, smartphone, dan tablet. Hal ini untuk
mengendalikan pola penggunaan kamu terhadap perangkat pintar tersebut.

d. Menyarankan untuk mencoba menginstal beberapa aplikasi yang dapat


membantu mengurangi kecanduan.

Misalnya, aplikasi BreakFree atau Menthal yang dapat melacak


penggunaan ponsel atau tablet kamu.

Anda mungkin juga menyukai