Disusun oleh :
2019
1
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi merupakan salah satu hal yang tidak akan lepas dari
kehidupan manusia. Karena teknologi informasi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu
dan hingga kini masih terus berkembang. Tanpa adanya teknologi informasi, manusia
akan kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.
Kini teknologi informasi berkembang begitu cepat seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi ini memiliki
banyak sekali peranan dan dampaknya dalam berbagai bidang, terutama pada bidang
hiburan.
Akhir-akhir ini perkembangan teknologi sangat pesat contohnya seperti
games, musik, video, handphone, internet dsb. Teknologi bukanlah sesuatu yang
mutlak bermanfaat, teknologi tetap ada sisi buruknya. Bisa diibaratkan pisau,
teknologi jika digunakan di jalan yang benar maka akan membawa manfaat, namun
jika disalah gunakan akan membawa mudharat. Akibat pesatnya teknologi tersebut
membuat kita menjadi sangat tergantung dengan yang namanya teknologi, terutama
internet. Bagi sebagian orang kadar kebahagiaan diukur dengan koneksi internet tanpa
batas selama 1 x 24 jam x 30 hari x 12 bulan dan seterusnya.Berdasarkan
argumentasi di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
pengaruh kemajuan teknologi komunikasi di kalangan remaja.
2
3
bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati
oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai
positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau
tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat
khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.
Saat ini sudah banyak jutaan anak dan remaja masuk kedalam era digital melalui
kehidupan dunia maya di Internet. Industri web komunitas-entertainment pun
berkembang dengan sedemikian pesatnya. Club Penguin, Webkinz, Starfall, dan
Facebook mungkin baru sebagian kecil dari jutaan ‘kid-friendly sites’ yang saat ini
sedang digandrungi remaja. Kebanyakan penggemar website ini adalah anak-anak usia
sekolah hingga mahasiswa. Dan deretan ‘kid-friendly sites’ sangat menikmati keuntungan
yang dihasilkan dari fenomena ini. Hal ini merupakan sebuah fakta baru bahwa ternyata
anak-anak merupakan sasaran empuk yang banyak diincar oleh para pengiklan saat ini.
Perkembangan games-games pun sangat berpengaruh kepada remaja. Dan yang saat
ini digemari oleh anak-anak adalah games online. Dan ada juga remaja yang menggemari
games-games yang berbau kekerasan.
Terlalu lama dan sering mengakses sosmed bisa memberikan efek buruk pada
indera penglihatan atau mata. Main sosmed di gadget sambil tiduran contohnya, maka
akan membuat mata cepat lelah, dan timbul penyakit yang bisa merusak mata (mata
kering, sensitif cahaya, penglihatan ganda, kelelahan, dan sakit kepala ).
Saat seseorang kurang tidur dan jam tidur jadi tidak teratur, maka orang
tersebut bisa saja dengan mudah mengalami stres. Akhirnya menimbulkan tingkat
emosi yang tidak stabil dan cenderung berubah-ubah.
8. Gangguan Tidur
5
Mengakses sosmed saat sedang santai merupakan hal lazim. Tapi buat orang
yang sudah kecanduan, setiap waktu tak pernah luput dari gadget untuk melihat akun-
akun sosmednya. Mungkin 24 jam waktunya habis untuk main sosmed, dan akhirnya
mengganggu jam tidur. Kebiasaan tersebut pastinya akan berdampak buruk bagi
kesehatan karena sudah mengalami gangguan tidur akut.
Kurangnya jam tidur atau bahkan tidur yang tidak berkualitas jelas-jelas bisa
mengganggu kesehatan. Efek lainnya, tingkat konsentrasi jadi rendah dan
menimbulkan rasa lelah yang berlebihan, tubuh tidak fit, dan kerap mengantuk saat
menjalani rutinitas harian.
Pada dasarnya ada beberapa orang, yang secara khusus memiliki kepribadian
yang mudah dipengaruhi oleh internet dan juga teknologi, sehingga menjadi
kecanduan internet. Kepribadian yang lebih banyak pendiam, ataupun terlalu aktif
mungkin saja bisa menjadi penyebab mengapa seseorang kecanduan terhadap internet.
Kepribadian individu yang cenderung ingin melakukan show off ataupun pamer juga
memiliki potensi untuk meningkatkan tingginya angka kecanduan internet di dunia.
Apabila dilihat dari bahaya dan juga dampak buruk dari kecanduan teknologi, maka
sudah pasti kita harus bisa mencegah lebih banyak kasus kecanduan teknologi agar tidak
bermunculan dampak negative dari kecanduan teknologi.
Berikut ini adalah beberapa cara yang mungkin efektif dalam mencegah terjadinya
kasus kecanduan internet:
Kecanduan sosmed harus diatasi dan diobati dengan cepat dan tepat demi
menghindari berbagai masalah atau dampak kecanduan yang lebih akut dan serius. Jika
tidak bisa berubah drastis, seperti berhenti total, maka bisa melakukannya dengan
bertahap. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu :
Mulailah dengan langkah yang paling simpel, seperti membatasi waktu untuk
online di sosmed. Jika selama ini 24 jam sehari akses sosmed, maka mulai sekarang
buka sosmed saat waktu senggang setelah pulang kantor saja. Kamu juga bisa
menyibukkan diri dengan melakukan berbagai rutinitas harian, sehingga tangan ‘tidak
gatal’ lagi untuk online terus.
Jika selama ini sudah ‘tenggelam’ terlalu dalam di sosmed dan mengabaikan
keluarga, cobalah kini berubah. Luangkan waktu lebih banyak dengan keluarga,
saudara, atau dengan sahabat-sahabat terkasih pergi ke bioskop, makan di luar, dan
lainnya. Hal ini akan terasa menyenangkan dan mengalihkan perhatian dari sosmed
secara perlahan.
Pilihlah sumber berita atau informasi lain yang lebih tepat dan akurat selain
sosmed, sehingga tidak membuang terlalu banyak waktu untuk mengakses berbagai hal
di sosmed. Dengan cara ini berarti kamu sudah menggunakan teknologi dengan bijak.
Kecanduan kerap identik dengan segala hal negatif, termasuk salah satunya
kecanduan teknologi. Seorang psikolog sekaligus pemilik Center for Internet and
Technology Addiction di Hartford, Amerika Serikat David Greenfield, PhD menyebut
langkah awal untuk mengatasi kecanduan teknologi, yakni dengan mengubah gaya hidup
sang pengguna teknologi. Dengan begitu nantinya akan berujung pada pengurangan
penggunaan teknologi. Proses ini sama saja dengan periode detoks (penyerapan racun)
dan bisa me-reset kerja sistem saraf. Dengan sendirinya akan terjadi perubahan perilaku
akibat berkurangnya intensitas penggunaan teknologi dan proses identifikasi pola, yang
bisa disiapkan kemudian masuk pada modifikasi pola perawatan
Dalam tahap yang lebih parah, bahkan dokter harus menyiapkan resep obat khusus
untuk menenangkan pecandu teknologi dari perilaku kompulsif. Selain berkonsultasi
dengan psikolog atau dokter ahli, bagi anda atau orang terdekat yang merasa sebagai
pecandu teknologi dapat mencoba hal mudah berikut untuk dipraktikkan di rumah.
a. Menjelaskan pentingnya untuk mulai menyiapkan satu hari tanpa ponsel dan
komputer selama 24 jam penuh.
9
Dimana para pecandu bisa memulainya di akhir pekan, jika terasa cukup
sukses mungkin porsinya bisa dibuat rutin setiap pekan di hari yang sama atau
disesuaikan dengan kesibukan kamu di hari yang terasa lebih lowong.