Anda di halaman 1dari 8

Bismillah Validitas isi artinya ketepatan daripada suatu

Rangkuman Metodologi Penelitian Ns Baim tes dilihat dari segi isi tersebut. Suatu tes hasil
Uji Validitas dan Uji Reabilitas belajar dikatakan valid, apabila materi tes tersebut
A. Uji Validitas betul- betul merupakan bahan-bahan yang
a. Definisi representatif terhadap bahan-bahan pelajaran yang
 Dalam bahasa Indonesia "valid" disebut dengan diberikan.
istilah "sahih".  Misalnya untuk siswa kelas I SMU akan
 Validitas adalah suatu standar ukuran yang diberikan tes Matematika, maka item-itemnya
menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu harus diambil dari materi pelajaran kelas I,
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih apabila kita sisipkan item-item yang diambil
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen dari materi pelajaran kelas III maka tes tersebut
yang kurang valid berarti memilii validitas sudah tidak valid lagi.
rendah. Tujuan utama penelaahan ini ialah untuk
 Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek melihat sampai di mana isi ujian mencerminkan hal-
kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang hal yang telah diajarkan.
valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang Jika ujian tersebut mempunyai validitas isi
tepat akan tetapi juga harus memberikan yang tinggi maka ia harus mengandung bahan-
gambaran yang cermat mengenai data tersebut bahan seperti yang telah diajarkan itu.
(Efendi dan Widodo, 2019).  Misalkan seorang peneliti ingin mengukur
 Misalnya: Untuk mengukur panjang dipakai tingkat kesehatan suatu masyarakat dengan
meteran, mengukur berat dipakai timbangan, menggunakan konsep sehat menurut Undang
mengukur penguasaan matematika dipakai ujian Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
matematika untuk kelas yang setara, dan yang memberi definisi sehat meliputi sehat
sebagainya. secara jasmani, rohani, sosial, dan ekonomi.
b. Jenis-jenis Apabila peneliti hanya memasukkan dua aspek
Ada dua kenyataan pokok yang memperlihatkan saja dari empat aspek yang merupakan kerangka
taraf validitas suatu ujian, yaitu yang dipertimbangkan konsep untuk mengukur status kesehatan, maka
secara rasional dan yang dilihat melalui prosedur instrumen kuesioner yang disusun tidak memiliki
empirik. validitas yang tinggi.
 Validitas eksternal adalah validitas yang
diperoleh dengan cara mengkorelasikan
instrumen pengukur baru dengan tolok ukur
eksternal, berupa instrumen yang sudah valid.
2) Validitas konsep Konstruksi
(concept/contructvalidity)
Konstruksi"dalam pengertian ini bukanlah
"susunan" seperti yang sering dijumpai dalam
teknik, tetapi merupakan rekaan psikologis.
Konstruk atau construct adalah kerangka dari
suatu konsep.
1. Rasional
 Contoh, seorang peneliti ingin mengukur konsep
Analisis secara rasional dapat dilakukan
sehat. Pertama yang harus dilakukan adalah
terhadap topik dan bidang yang diujikan, yaitu isi
mencari tahu apa saja yang merupakan kerangka
ujian tersebut. Validitas yang diperolah melalui
dari konsep sehat tersebut.
analisis seperti ini disebut validitas isi (contens
Terdapat tiga cara yang lazim digunakan
validity).
untuk mencari kerangka dari sebuah konsep
Analisis rasional dapat juga dilakukan terhadap
dalam suatu penelitian.
kegiatan-kegiatan dan proses-proses sesuai dengan
Mencari definisi-definisi konsep yang
konsep tertentu yang seharusnya menjadi isi dari
dikembangkan oleh para ahli yang tertulis dalam
ujian itu, dan hasilnya disebut validitas konsep atau
suatu literatur. Definisi tersebut dapat langsung
konstruksi (concept / contruct validity).
digunkan untuk menyusun pertanyaan dalam
1) Validitas isi
kuesioner.
Jika dalam suatu literatur tidak ditemukan diharapkan mencerminkan tinggi-rendahnya
definisi konsep yang hendak diukur, maka kemampuan mengetahui kuliah. Jika nilai tesnya
peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tinggi tentu menajmin keberhasilannya kelak.
tersebut. Untuk membantu penyusunan definisi Sebaliknya seorang calon dikatakan tidak lulus tes
dan menjadikannya definisi tersebut ke dalam karena memiliki nilai tes yang rendah diperkirakan
bentuk yang operasional, peneliti sebaiknya akan tidak mampu mengikuti perkuliahan yang akan
mendiskusikannya dengan para pakar yang datang.
kompeten dalam konsep yang hendak diukur. 2. Bersifat Empirik
Kemudian pendapat para ahli dan peneliti Jenis kedua ialah kenyataan validitas yang
sendiri dicari kesamaannya. Berdasarkan bersifat empirik dan statistik. Jenis ini diperoleh
kesamaan pendapat itu, lalu disusun kerangka dengan memperhatikan hubungan yang ada antara
dari konsep yang dapat diwujudkan berupa alat (ujian)yang sedang dipelajari dengan
pertanyaan yang akan dimasukkan ke dalam pengukuran atau kenyataan-kenyataan yang lain.
instrumen pengukuran. Bahan- bahan pembanding ini mungkin
 Misalnya, peneliti ingin mengukur konsep diperoleh bersamaan waktunya dengan waktu
‘sehat’. Dalam mendefinisikan konsep sehat, penyelenggaraan ujian yang dimaksud mungkin juga
peneliti dapat langsung menanyakan kepada tidak.
beberapa calon responden tentang ciri-ciri orang Untuk validitas jenis empirik ini akan
yang sehat. dibicarakan tiga kenyataan validitas yaitu : validitas
3) Validitas pengukuran setara pengukuran setara (congruent validity), validitas
(congruentvadility) pengukuran serentak (concurrent validity) dan
Jenis kevalidan ini menunjukkan kenyataan validitas ramalan (predictive validity).
yang diperoleh dengan mengkorelasikan hasil suatu c. Cara Menggunakan Validitas Tes
ujian dengan pengukuran yang setara (mengukur Teknik korelasi product moment yang
fungsi yang sama). dikembangkan Karl Pearson, dan yang lain teknik
Mengkorelasikan hasil sebuah tes intelegensi korelasi tat Jenjang atau Rank Order Correlation
yang baru dengan hasil tes intelegensi yang sudah yang dikembangkan oleh Spearman.
ada akan memberikan kenyataan validitas jenis ini. *Rumus dan contoh soal dapat dilihat pada
4) Validitas Pengukuran Serentak makalah kelompok
(conccurentvadility) B. Uji Reabilitas
Validitas ini lebih umum dikenal dengan a. Definisi
validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di
validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan ambil dari reliability dalam bahasa inggris, berasal
pengalaman. dari kata, reliable yang artinya dapat di percaya.
Jika istilah “sesuai” tentu ada dua hal yang Suatu instrumen evaluasi, dikatakan mempunyai
dipasangkan. Dalam hal ini hasil tes dipasangkan nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat
dengan hasil pengalaman. mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur
 Misalnya seorang guru ingin mengetahui apakah yang hendak diukur.
tes sumatif yang disusun sudah valid atau belum. Ini berarti semakin reliabel suatu tes, semakin
Untuk ini diperlukan sebuah kriterium mas lalu yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil
yang sekarang datanya dia memiliki misalnya nilai suatu  tes mempunyai hasil yang sama dan bisa
ulangan harian atau nilai ulangan sumatif yang dipakai di suatu tempat sekolah, ketika dilakukan tes
lalu. tersebut.
5) Validitas Ramalan (predictivevalidity) Seorang dikatakan dapat di percaya apabila
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi orang tersebut berbicara ajeg, tidak berubah-ubah
atau validitas ramalan apabila mempunyai pembicaraannya dari waktu ke waktu.
kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur.
pada masa yang akan datang Pengertian reliabilitas dapat lebih mudah dipikirkan
 Misalnya tes masuk Perguruan Tinggi adalah jika pertanyaan berikut dijawab :
sebuah tes yang diperkirakan mampu Jika set objek yang sama diukur berkali-kali
meramalkan keberhasilan peserta tes dalam dengan alat ukur yang sama, apakah kita akan
mengikuti kuliah di masa yang akan datang. memperoleh hasil yang sama?
Calon yang tersaring berdasarkan hasil tes
 Apakah alat ukur yang diperoleh dengan Reliabilitas tes-retes adalah derajat yang
menggunakan alat ukut tertentu adalah alat ukur menunjukkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu
yang sebenarnya dari objek tersebut? kewaktu.
 Berapa besar error yang kita peroleh dengan Tes-rtes menunjukkan variasi skor yang diperoleh
menggunakan ukuran tersebut terhadap objek? dari penyelenggaraan satu tes evaluasi yang dilakukan
 Jawaban terhadap pertanyaan tersebut tidak lain dua kali atau lebih, sebagai akibat dari kesalahan
dari 3 aspek pengertian tentang reliabilitas. pengukuran.
 Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas Dengan kata lain, kita tertarik dalam mencari
tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur itu kejelasan bahwa skor siswa mencapai suatu tes pada
mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur waku tertentu adalah sama hasilnya, ketika siswa
tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) tersebut dites lagai dengan tes yang sama.
dan dapat diramalkan (predictability). Dengan melakukan tes-retes tersebut, seorang guru
 Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah akan mengetahui seberapa jauh konsistensi suatu tes
pengukurannya dan dapat diandalkan karena mengukur apa yang ingin diukur. (Nurgiantoro, 2015)
penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan Reliabilitas tes-retas dapat dilakukan dengan cara
memberikan hasil yang serupa. (Azwar, 2018). seperti berikut :
b. Jenis  Selenggarakan tes pada suatu kelompok yang
1) Reliabilitas ulang uji           tepat sesuai dengan rencana.
Teknik ulang uji adalah teknik memerkirakan  Setelah selang waktu tertentu, misalnya 1 minggu
tingkat reliabilitas tes dengan melakukan kegiatan atau 2 minggu, lakukan kembali tes yang sama
pengukuran dua kali terhadap tes yang sama kepada denga kelompok yang sama tersebut.
peserta didik yang sama pula.  Kolerasikan hasil kedua tes tersebut Jika hasil
Hasil tes pertama dan kedua kemudian koefisien kolerasi menunjukkan tinggi, berarti
dikorelasikan. Jika koefisien korelasi (r) yang reliabilitas tes adalah bagus. Sebaliknya, jika
diperoleh cukup tinggi, hasil pengukuran tes yang kolerasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai
diujicobakan itu dinyatakan reabilitasnya tinggi. konsistensi rendah. Tes-retes juga mempunyai
(Nurgiantoro, 2015) beberapa permasalahan. (Nurgiantoro, 2015)
2) Reliabilitas rumus Kuder-Richardson 20 dan  Diantaranya adalaha faktor waktu jeda atau
21           tenggang yang diambil, ketika dilakukan tes
Pengujian reliabilitas tes dengan memergunakan pertama dan tes kedua.
rumus kuder-richardson 20 dan 21 dilakukan dengan  Jika interval waktu terlalu pendek, mahasiswa
membandingkan skor butir-butir tes. memiliki kesempatan untuk mengingat jawaban
Jika butir-butir tes itu menunjukkan tingginya dalam tes sehingga tes yang kedua dapat
tingkat kesesuaian (degree of agreement), kita dapat dipastikan lebih baik, karena faktor retensi atau
menyimpulkan bahwa hasil pengukuran tes itu sisa-sisa hafalan yang terjadi pada subjek pelaku.
konsisten. (Nurgiantoro, 2015).  Jika interval waktu terlalu panjang, kemampuan
3) Reliabilitas Alpha Cronbach   para pelaku yang mengikuti tes mungkin
4) Reliabilitas Bentuk Paralel           bertambah karena dua kemungkinan, yaitu faktor
 Teknik butir pararel dilakukan terhadap adanya maturasi atau kedewasaan dan faktor intervensi
dua perangkat tes yang bersifat pararel. Kedua dari faktor belajar dari para subjek. (Nurgiantoro,
perangkat tes itu dimaksudkan untuk mengukur tujuan 2015).
atau kompetensi yang sama, dengan jumlah butir, 6) Reliabilitas bentuk ekivalensi          
susunan dan tingkat kesulitan yang kurang lebih sama. 7) Reabilitas dengan Belah Dua
Jadi, dua perangkat tes yang dibuat berdasarkan c. Faktor yang Mempengaruhi Koefisien
spesifikasi yang sama. Untuk menguji reliabilitas hasil Reliabilitas
pengukuran tes, kedua perangkat tes tersebut 1) Panjang Tes (length of test)          
diujicobakan kepada sejumlah subjek yang sma, Kemunginan cara paling rasional untuk
kemudian hasilnya dikorelasikan. meningkatkan reliabilitas adalah menambah jumlah
Tinggi rendahnya koefisien korelasi akan butiran soal.
mencerminkan reliabilitas hasil pengukuran kedua penambahan butiran soal akan memperbaiki
peangkat tes itu. (Nurgiantoro, 2015). sampel ranah perilaku yang diujikan, perbaikan sampel
5) Reliabilitas dengan tes-retes           ranah perilaku itu akan menghasilkan validitas lebih
tinggi dan mengurangi           faktor kebetulan seperti asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih
tekanan.           variable yang diharapkan bias menjawab suatu
Walaupun sampel perilaku itu banyak dan dapat pertanyaan dalam penelitian. Setiap Hipotesis terdiri
menjadikan butir soal semakn banyak pula,namun atas suatu unit atau bagan dari permasalahan.
perlu diperhatiakan adalah butiran soal itu jangan (Nursalam, 2020).
terlalau banyak sehinnga waktu yang disediakan untuk Hipotesis berasal dari bahasa
ujian tidak cukup untuk siswa yang mengerjakannya. Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang
Pendeknya, semakin banyak butir soal yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
ada pada suatu tes maka semakin baik sampel perilaku Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti
yang diukur didalam tes tersebut. (Nurgiantoro, 2015) pendapat yang kebenarannya masih diragukan
2) Sebaran skor (spread of scores)           Jenis-jenis Hipotesis Penelitian
Jika sebaran sekor itu sempit, maka koefisien 1. Hipotesis nol (H₀) adalah hipotesis yang digunakan
reliabilitas akan menjadi randah.begitu pula jika untuk pengukuran statistik dan interpretasi hasil
sebaran skor itu luas, maka koefisien reliabiltas akan statistik. Hipotesis nol dapat sederhana atau
menjadi tinggi.           kompleks dan bersifat sebab atau akibat. Missal
Sebaran skor yang diperoleh siswa pada suatu pengaruh teori adaptasi terhadap perbaikan kinerja
tes adalah tergantung pada tingkat kesulitan butir soal perawat anak. Maka dalam H0; tidak adanya
yang disajikan dan           kemampuan siswa dalam pengaruh penerapan teori adaptasi dalam asuhan
mengerjakan soal. (Nurgiantoro, 2015) keperawatan terhadap perbaikan kinerja perawat
3) Keobjektivan skor (score objectivity)           anak.
Tes objektif merupakan tes yang mampu 2. Hipotesis alternatif (Ha/H₁) adalah hipotesis
mengurangi subjektivitas penskoran, artinya: setiap penelitian. Hipotesis ini menyatakan adanya suatu
orang yang menskor hassil tes akan menemukan skor hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau
yang sama pada siswa yang sama. lebih variabel. Hubungan, perbedaan, dan pengaruh
4) Kesulitan Tes            tersebut dapat sederhana atau kompleks, dan
Tes normatif yang terlalu mudah atau terlalu sulit bersifat sebab-akibat. Misalnya, ada pengaruh
untuk siswa, cenderung menghasilkan skor reliabilitas antara senam nifas dan proses involusi pada ibu
rendah. pascasalin. Ada perbedaan tingkat kecemasan
Fenomena tersebut, akan menghasilkan sebaran antara klien laki-laki dan perempuan pada infark
skor yang cenderung terbatas pada salah satu sisi. miokard akut (IMA) (Nursalam,2020)
Untuk tes yang terlalu mudah skor jawaban siswa Syarat Hipotesis Penelitian
akan mengumpul pada posisi atas, misalnya 9 atau 10. Menurut Nursalam (2020) syarat hipotesis
Untuk tes yang terlalu sulit, skor jawaban siswa sebagai berikut.
akan cenderung mengumpul pada ujung sebaliknya,
atau rendah. 1. Relevance : hipotesis harus relevan dengan
d. Cara Menggunakan Uji Reabilitas fakta yang akan diteliti.
Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu 2. Testability : Memungkinkan untuk
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau dilakukannya observasi dan bisa diukur.
konstruk. 3. Compatibility : Hipotesis baru harus
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika konsisten dengan hipotesis di lapangan
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah yang sama dan telah teruji kebenarannya,
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. sehingga setiap hipotesis akan membentuk
Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan suatu system.
jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang 4. Predictive : Artinya hipotesis yang baik
berbeda. mengandung daya ramal tentang apa yang
* Rumus dan contoh soal dapat dilihat pada akan terjadi atau apa yang akan ditemukan.
makalah kelompok 5. Simplicity : Harus dinyatakan secara
sederhana, mudah dipahami, dan mudah
HIPOTESIS PENELITIAN dicapai.
Pengertian Hipotesis Tujuan Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari Menurut Nursalam (2020) tujuan hipotesis
rumusan masalah atau pertnyaan penelitian. Menurut sebagai berikut :
Kumar (2019) hipotesis adalah suatu pernyataan
1. Untuk menghubungkan antara teori dan kenyataan a. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun
, dalam hal ini hipotesis menggabungkan dua untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam
domain. proposisiproposisi. Maka dari itu hipotesis
2. Sebagai suatu alat yang ampuh untuk dianggap sebagai jawaban atau dugaan sementara
pengembangan ilmu selama hipotesis bisa atas masalah yang dirumuskan atau yang searah
menghasilkan suatu penemuan (discovery). dengan tujuan penelitian.
3. Sebagai suatu petunjuk dalam mengidentifikasi b. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, istilah
dengan menginterpretasi suatu hasil. yang benar dan secara operasional. Untuk
Dengan demikian, dengan adanya hipotesis yang baik, menguji satu hipotesis secara empiris adalah harus
peneliti dapat lebih mudah dalam mencari pemecahan mendefinisikan secara operasional semua variabel
masalah atas dasar pernyataan hipotesis yang telah dalam hipotesis dan diketahui secara pasti
dirumuskan sebelumnya. variabel bebas dan variabel terikatnya.
Sumber Hipotesis Penelitian c. Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat
1. Pengalaman praktik diukur secara empiris dan memberikan gambaran
Diagnosis keperawatan bisa menjadi suatu dasar mengenai masalah yang diteliti.untuk hipotesis
pengembangan hipotesis. Misal hubungan teoritis yang deskriptif berarti hipotesis secara jelas
di definisikan Orem tahun 1985 dalam Polit & Beck menyatakan kondisi, ukuran, penggunaan suatu
(2016) tentang teori perawatan diri dan kurangnya variabel atau fenomena yang dinyatakan dalam
kebersihan dalam melakukan perawatan luka nilai-nilai yang mempunyai makna.
sehubungan dengan adanya nyeri pada sendi dan d. Hipotesis harus dapat diuji. Maka dari itu
keterbatasan pergerakan/mobilitas. instrumen harus ada, karena instrumen akan
2. Teori menggambarkan ukuran yang valid dari variabel
Hubungan yang digunakan dalam suatu teori dapat yang akan diteliti.lalu hipotesis dapat diuji dengan
menjadi dasar penyusunan hipotesis.Jika seorang metode yang digunakan untuk mengujinya.
peneliti tertarik melakukan pengujian terhadap suatu Evaluasi hipotesis bergantung pada metode-
pernyataan dalam teori, akan membawa pengaruh yang metode untuk mengujinya, baik metode
besar terhadap perkembangan praktik perawatan. pengamatan, pengumpulan data, analisis data,
3. Kajian Literatur maupun generalisasi.
Pada kajian literatur, peneliti menganalisis dan e. Hipotesis harus spesifik. Artinya hipotesis harus
menyintesis hasil dari berbagai penelitian. Hubungan bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan
yang diidentifikasi dari sintesis dalam suatu penemuan sebenarnya. Peneliti harus bersifat spesifik yang
sangat berguna untuk penyusunan hipotesis. menunjuk pada kenyataan yang sebenarnya.
Hipotesis akan menekankan hubungan yang
Menyusun Hipotesis Penelitian diharapkan di antara variabel.
Untuk memudahkan proses pembentukan hipotesis, f. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau
seorang peneliti biasanya menurunkan sebuah teori hubungan antar variabel. Satu hipotesis yang
menjadi sejumlah asumsi dan prostulat. Asumsi- memuaskan adalah salah satu hubungan yang
asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan diharapkan di antara variabel yang dibuat secara
atau dugaan yang mendasari hipotesis. eksplisit.
Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis
dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya : . Bentuk Rumusan Hipotesis Penelitian
(Azuar,Dkk 2014) 1. Deskriptif
a) Memperoleh dari sumber aslinya Hipotesis deskriftif merupakan hipotesis yang
b) Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau menjelaskan suatu keadaan.
menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber Padasuatu sampel atau variabel mandiri tidak
yang asli. dibandingkan dan dihubungkan (Sugiyono, 2013).
c) Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi Ho: sebuah merk minuman soda mengandung
dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract alkohol.
reasoning (penalaran abstrak). H1: sebuah merk minuman soda tidak mengandung
Karakteristik Hipotesis Penelitian alkohol
Untuk dapat menyusun hipotesis yang baik 2. Hipotesis Komporatif
dan benar, harus memiliki ciri-ciri pokok, yaitu: Hipotesis komporatif merupakan hipotesis
yang menunjukan perbedaan dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2013). Sebagai contoh rumusan random, proportionate stratified random,
hipotesis komparatif : disproportionate stratified random, dan area random.
 Apakah ada perbedaan produktifitas gillnet di
a. Simple Random Sampling
Situbondo dan di Probolinggo?
Dikatakan sederhana (simpel) karena
3. Hipotesis asosiatif
pengambilan anggota sampel dari populasi
Hipotesis asosiatif, yaitu hipotesis yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
menunjukkan hubungan (korelasi) antar dua
yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan
variabel atau lebih (Sugiyono, 2013). Sebagai
jika anggota populasi homogen.
contoh rumusan hipotesis asosiatif :
b. Proportionate Stratified Random Sampling
 Apakah ada hubungan antara jumlah
Teknik ini digunakan apabila populasi memiliki
fitoplankton dengan hasil tangkapan?
anggota atau unsur yang tidak homogen dan
SAMPEL DAN PERHITUNGAN SAMPEL berstrata dan jumlah populasinya proporsional.
DEFINISI SAMPEL Misalnya suatu organisasi memiliki pegawai
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi dengan latar belakang pendidikan berbeda-beda,
yang dijadikan subyek penelitian sebagai"wakil" dari lulusan S1 90 orang, S2 30 orang, SMA 120
para anggota populasi. orang (angka perbedaannya tidak terlalu jauh).
Menurut Sugiyono, (2018) Sampel adalah c. Disproportionate Stratified Random Sampling
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh Digunakan untuk menentukan jumlah sampel
populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi apabila populasi berstrata tapi kurang
tersebut harus betul-betul representatif atau mewakili proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja
populasi yang diteliti tertentu memiliki 3 orang lulusan S3, 4 orang S2,
CIRI-CIRI SAMPEL 90 S1, 800 SMU, 700 SMP, maka tiga orang
1. Akurasi lulusan S3 dan empat orang S2 diambil semuanya
Akurasi adalah sejauh mana tidak ada bias dari sebagai sampel. Mengapa? Karena dua kelompok
sampel. Ketika sampel diambil dengan benar, tersebut terlalu kecil jika dibandingkan dengan
ukuran perilaku, sikap, atau pengetahuan (atau kelompok S1, SMU, dan SMP.
variabel pengukuran) dari beberapa elemen sampel d. Cluster Sampling (Area Sampling)
akan kurang dari ukuran variabel-variabel yang Teknik sampling area digunakan untuk
sama yang diambil dari populasi. menentukan sampel jika objek yang akan diteliti
2. Presisi sumber datanya sangat luas seperti penduduk dari
Presisi diukur dengan kesalahan estimasi suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk
standar, jenis pengukuran standar deviasi; semakin menentukan penduduk mana yang akan dijadikan
kecil kesalahan estimasi standar, semakin tinggi sumber data, maka pengambilan sampelnya
presisi sampel. Desain sampel yang ideal berdasarkan daerah populasi yang telah
menghasilkan kesalahan estimasi standar yang ditetapkan. Misalnya terdapat 30 provinsi di suatu
kecil. Namun, tidak semua jenis desain sampel negara, maka akan diambil 15 provinsi secara
memberikan perkiraan presisi, dan sampel dengan acak (Sugiyono, 2018, hlm. 120-122).
ukuran yang sama dapat menghasilkan jumlah 2. Nonprobability Sampling.
kesalahan yang berbeda. Nonprobability sampling adalah teknik
3. Penelitian Sampling pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
Sering muncul pertanyaan dalam diskusi rencana kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
penelitian, yaitu suatu pertanyaan mengapa populasi untuk dipilih menjadi sampel.
melakukan penelitian sampling atau dengan Mudahnya, sampel yang diambil tidak diacak
pertanyaanlainmana yang lebih akurat antara (tidak random). Menurut Sugiyono, (2018) terdapat
penelitian sensus dengan penelitian sampling. enam teknik nonprobability sampling yakni sebagai
Macam Macam Teknik Sampling berikut :
1. Probability Sampling (Random Sampling) 1. Sampling Sistematis
Probability sampling adalah teknik pengambilan Merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan
sampel yang memberi peluang atau kesempatan sama urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih urut. Misalnya anggota populasi terdiri dari 100, dari
menjadi sampel. Probability sampling meliputi, simpel semua anggota diberi nomor urut 1-100. Pengambilan
sampel kemudian dapat dilakukan menggunakan
nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari ketentuan umum yang mengatur masalah ini.
bilangan tertentu. Namun biasanya para peneliti sepakat semakin
2. Sampling Kuota banyak sampel maka hasilnya akan lebih baik.
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang 5. Menentukan Teknik Sampling yang Akan
mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) Digunakan
yang diinginkan. Misalnya ditentukan sampel Setelah jumlah sampel telah ditentukan,
penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap maka selanjutnya adalah menentukan teknik
pelayanan masyarakat sebanyak 500 orang. Jika belum sampling yang akan digunakan sesuai dengan
mencapai 500, penelitian dianggap belum selesai. karakteristik populasi dan kebutuhan penelitian.
3. Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel PERHITUNGAN SAMPEL
berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat penghitungan besar sampel adalah :
digunakan sebagai sampel jika dipandang orang 1. Jenis dan rancangan penelitian
tersebut dianggap cocok sebagai sumber data. 2. Tujuan penelitian/analisis
4. Sampling Purposive 3. Jumlah populasi atau sampel
Maksudnya teknik penentuan sampel dengan 4. Karakteristik populasi/cara pengambilan
pertimbangan tertentu. Misalnya jika kita akan sampel (teknik sampling)
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka 5. Jenis (skala pengukuran) data (variabel
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli dependen)
makanan.
5. Sampling Jenuh MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DENGAN
Merupakan teknik penentuan sampel bila semua RUMUS SLOVIN
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai
sering dilakukan jika jumlah populasi relatif sedikit. berikut :
Bisa juga penelitian ingin membuat generalisasi Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari
populasi dijadikan sampel. teknik Slovin adalah antara 10-20% dari populasi
6. Snowball Sampling penelitian.
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula N
jumlahnya kecil, kemudian membesar. n=
1+ ne2
Langkah Langkah Pengambilan Sampel Keterangan :
1. Menentukan Target Populasi n : Ukuran sampel/jumlah responden
Terkadang disebut batasan populasi, N : Ukuran Populasi
maksudnya perlu diperjelas dahulu target populasi e : Presentasi kelonggaran ketelitian
yang dapat memengaruhi penelitian yang akan kesalahan pengambilan sampel yang
kita lakukan. masih bisa ditolerir; e=0,1
2. Mendaftar Seluruh Elemen Unit Populasi
Terkadang populasi terdiri dari banyak
elemen atau unit yang berbeda-beda. Oleh karena
itu perlu didaftar satu per satu sehingga diketahui
mana yang termasuk populasi yang diinginkan,
mana yang tidak.
3. Menentukan Sumber Informasi
Mencari sumber informasi yang akurat dan
sesuai dengan kebutuhan populasi penelitian tidak
boleh dikesampingkan.
4. Menentukan Jumlah Anggota Sampel yang Akan
Diambil
Penentuan ini sangat tergantung pada peneliti
dan jenis penelitiannya sendiri. Sebab, tidak ada
 Case-control
Rumus besar sampel adalah :

di mana
n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada 
tertentu
Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada 
tertentu
P1* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi
1 (outcome +)
P2* = perkiraan probabilitas paparan pada populasi
2 (outcome -)
Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak
sama (unequal), dibuat modifikasi besar sampel
dengan memperhatikan rasio kontrol terhadap kasus.
Rumus di atas dikalikan dengan faktor (r + 1) / (2 . r).
Besar sampel untuk kelompok kontrol adalah (r.n).

Anda mungkin juga menyukai