Anda di halaman 1dari 18

KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN DENGAN

STRIKTUR URETRA

Dosen Pembimbing:
Ns. Nilam Noorma, S.Kep, M.Kes 
Disusun Oleh: Kelompok IV
1. Juliana Hernisah (NIM.P0722020016)
2. Jupriadi To’upa (NIM.P0722020017)
3. Keltywanasari (NIM.P0722020018)
4. Lilik Daiyah (NIM.P0722020019)
5. Lilik Kurniawati (NIM.P0722020020)
 
Tinjauan Teori
 Striktur uretra adalah penyempitan uretra akibat
jaringan parut yang mengarah pada obstruktif
disfungsi saluran berkemih dengan konsekuensi
yang berpotensi serius untuk saluran kemih.

 Striktur uretra jarang terjadi pada


wanita, kejadian striktur uretra paling
banyak ditemukan pada pria. Penyakit
ini lebih banyak terjadi pada pria
daripada wanita karena adanya
perbedaan panjang uretra.
Etiologi
• Striktur Uretra Kongenital
Striktur ini bisanya sering terjadi di fossa navikularis
dan pars membranase, sifat striktur ini adalah
stationer dan biasanya timbul terpisah atau
bersamaan dengan anomalia saluran kemih yang
lain
• Striktur Uretra Traumatik
Striktur akibat trauma lebih progresif daripada
striktur akibat infeksi. Pada ruptur ini ditemukan
adanya hematuria gross.
• Struktur akibat infeksi
Struktur ini biasanya disebabkan oleh infeksi
veneral. Timbulnya lebih lambat daripada striktur
traumatik.
Patofisiologis
Derajat striktur uretra :
• Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang
dari sepertiga diameter lumen uretra
• Sedang : jika terdapat oklusi setengah
sampai sepertiga diameter lumen
uretra
• Berat : jika terdapat oklusi lebih besar
dari setengah diameter lumen uretra
Manifestasi klinis

Keluhan yang muncul berupa sulit


kencing (harus mengejan),
pancaran bercabang, menetes,
sampai retensi urin. Selain itu, bisa
juga disertai pembengkakan/abses
di daerah perineum dan skrotum,
serta bila terjadi infeksi sistematik
juga timbul panas badan, menggigil,
dan kencing berwarna keruh.
Pemeriksaan Diagnostik

• Anamnesis yang lengkap (ureteritis, trauma


dengan kerusakan pada panggul, straddle injury,
instrumentasi pada uretra, penggunaan kateter
uretra, kelaian sejak lahir)
• Inspeksi: meatus eksternus sempit,
pembengkakan serta fistula di daerah penis,
skrotum, perineum, suprapubic
• Palpasi: teraba jaringan parut sepanjang
perjalanan uretra anterior, pada bagian ventral
penis, muara fistula bila dipijit mengeluarkan
getah/nanah
• Rectal toucher (colok dubur)
Penatalaksanaan
• Dilatasi uretra
• Uretrotomi interna
• Pemasangan stent
• Uretroplasti
• Prosedur rekonstruksi multiple
Komplikasi
• Infeksi
• Abses
• Fistula Uretrokutaneus
• Hidronephrosis
• Gagal Ginjal
• WOC
Asuhan Keperawatan
Kegawatan pada Pasien
dengan Striktur Uretra
Pengkajian
• Anamnesa : Identitas klien,
riwayat penyakit dahulu, Kaji
adanya riwayat penyakit
kelamin dan trauma serta
kelainan bawaan, Riwayat
penyakit keluarga, pola
kebiasaan, keluhan utama
Pemeriksaan Fisik

• B1 (Breath)
Kaji terjadinya peningkatan frekuensi napas,
tidak terdapat penggunaan otot bantu napas,
tidak ada retraksi dinding dada, cuping
hidung (-), tidak ada suara napas tambahan.
• B2 (Blood)
Kaji terjadinya peningkatan tekanan darah,
nadi, yang disebabkan ; nyeri, ansietas atau
gagal ginjal. Daerah ferifer apakah teraba
hangat (kulit) merah atau pucat.
• B4 (Bladder)
Kaji apakah pasien tidak bisa mengeluarkan
urine/tidak bisa miksi (retensi urine).
Penurunan haluaran urine, kandung kemih
penuh, rasa terbekar saat BAK. Keinginan /
dorongan ingin berkemih terus, oliguria,
haematuria, piuri atau perubahan pola
berkemih.
• B5 (Bowel)
Tidak ada mual muntah, tidak ada gangguan
pada sistem pencernaan.
• B6 (Bone)
Tidak ada gangguan pada sistem, tidak ada
kelemahan otot.
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis. (D.0077)
b. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan
penurunan kapasitas kandung kemih. (D.0040)
c. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan
tekanan uretra. (D.0050)
d. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur
invasif.
Intervensi Keperawatan

a. Diagnosa: Nyeri berhubungan dengan agen


pencedera fisiologis.
• Luaran Utama: Tingkat Nyeri (L.08066)
• Intervensi Utama: Manajemen Nyeri (I.08238)
b. Diagnosa: Gangguan eliminasi urin
berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih.
• Luaran Utama: Eliminasi Urin (L.04034)
• Intervensi Utama: Manajemen Eliminasi Urin
(I.04152)
c. Diagnosa: Retensi urin berhubungan dengan
peningkatan tekanan uretra.
• Luaran Utama: Eliminasi Urin (L.04034)
• Intervensi Utama: Kateterisasi Urin (I.04148)
d. Diagnosa: Resiko infeksi berhubungan dengan
efek prosedur invasif.
• Luaran Utama: Tingkat Infeksi (L.14137)
• Intervensi Utama: Pencegahan Infeksi (I.14539)
Penutup
• Striktur uretra adalah penyempitan uretra
akibat jaringan parut yang mengarah pada
obstruktif disfungsi saluran berkemih dengan
konsekuensi yang berpotensi serius untuk
saluran kemih. Penyebab striktur uretra dibagi
menjadi 3 jenis yaitu striktur uretra
kongenital, striktur uretra traumatik, dan
striktur akibat infeksi.
• Pengkajian primer asuhan
keperawatan berfokus pada
abdomen dan genitalia, dimana
tanda dan gejala striktur uretra
akan ditemui. Adapun masalah
keperawatan yang ditemui
diantaranya, nyeri, gangguan
eliminasi, retensi urin dan resiko
infeksi.
TERIMAKASIH DAN SALAM SEHAT
UNTUK KITA SEMUA

Anda mungkin juga menyukai