TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 07 Maret 2022
Ruangan : Ruangan Perawatan Dahlia
1.Data Umum
a.Identitas Pasien
Nama : An. F.R
Tempat/Tanggal lahir : Bantaeng, 12-11-2012
Agama : Islam
Umur : 10 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SD
Suku : Makassar
Alamat : Jalan Sidrap no 72
Dx. Medis : DHF
2. Alasan Masuk
Keluhan utama : Pasien datang ke IGD tanggal 7 Maret
2022 jam 05.30 dengan keluhan demam
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
muntah 2 kali, dan BAB susah
Riwayat Keluhan Saat ini: Ibu Pasien mengatakan anaknya demam
sejak 2 hari yang lalu, ibu Pasien
mengatakan Pasien tidak buang air besar
sejak hari 2 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit, Pasien mengatakan terasa
pusing saat duduk dan berdiri, Pasien
mengatakan badan terasa letih, ibu Pasien
mengatakan nafsu makan anaknya
menurun.
3. Riwayat Imunisasi
:
Belum TIdak
No. Jenis Imunisasi 1 2 3 Pernah Tahu Reaksi
1. BCG √ - - - - -
2. DPT √ √ √ - - -
3. Polio √ √ √ - - -
4. Campak √ - - - - -
5. Hepatitis B √ √ √ - - -
6. Lain-lain : - - - - - -
1) Berat badan : 30 Kg
2) Tinggi badan : 135 cm
3) Waktu tumbuh gigi : 7 bulan
b. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat ini : 10 Tahun
1) Berguling : 5 bulan
2) Duduk : 5 bulan
3) Merangkak : 6 bulan
4) Berdiri : 9 bulan
5) Berjalan : 15 bulan
6) Senyum pertama pada orang : 2 bulan
7) Bicara pertama kali : 14 bulan
8) Berpakaian sendiri : 4 tahun
5. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Cacar Varicella
Polio Gastro Enteritis
Tetanus Fecelie Conv
Pertussis Hepatitis Inf
Thypoid Marbiler
TBC Malaria
Lain – lain (sebutkan) :
Kecelakaan yang pernah dialami : Tidak pernah
Riwayat perawatan :
Tidak pernah opname
Pernah opname dengan penyakit : di RS :
Riwayat operasi :
Pernah Operasi Tidak Pasca Operasi hari ke:
6. Penilaian Nyeri
Nyeri : Ya Tidak
- Onset : Akut Kronis
- Pencetus : Demam Tinggi
- Gambaran nyeri : Seperti tertusuk tusuk
- Lokasi nyeri : Kepala
- Durasi : ± 5 menit
- Skala nyeri : 3 (sedang)
- Frekuensi : Hilang timbul
7. Risiko Jatuh
- Risiko Jatuh : Ya Tidak
- Skor :
8. Risiko Dekubitus
- Risiko Dekubitus : Ya Tidak
- Skor :
9. Status Fungsional
Skor :-
10. Hubungan Status Psikologis
- Status psikologis:
Cemas Takut Marah Sedih
Konsistensi
:-
Stoma
Urin : Spontan Kateter Urin
Cytostomy
Kelainan : Tidak ada Ada, sebutkan :
Palfebra Edema : Ya Tidak
Mata Cekung : Ya Tidak
Kuning
Turgor : Elastis Tidak elastis
Risiko dekubitus : Ya Tidak
Terdapat Luka : Ya Tidak
Lokasi luka/ Lesi lain :-
8) Ektremitas
Kesulitan dalam pergerakan : Ya Tidak
Keadaan tonus otot : Baik Hipotoni
Hypertoni Atoni
Edema kaki / tungkai : Ya Tidak
Tidak Ya
3) Jika ya, sebutkan hambatannya (bisa diingkari lebih dari satu): Tidak ada
Pendengaran / penglihatan / kognitif / Fisik / Budaya / Emosi / Bahasa /
4) Tingkat pendidikan pasien : Tingkat pendidikan masih SD
5) Agama dan nilai kepercayaan pasien :-
6) Dibutuhkan penerjemah : Dibantu oleh orang tua berkomunikasi
7) Kebutuhan edukasi (pilih topic edukasi pada kotak yag tersedia) :
Diagnosa penyakit Obat-obatan
Diet dan nutrisi
Rehabilitasi Medik
13. Pemeriksaan Laboratorium
HB : 12 gr/dl
Leukosit : 10.000
Hematokrit : 44,6
Trombosit : 75.000
DATA FOKUS
Nama : An.F.R
Umur : 10 Tahun
DATA FOKUS
Ibu pasien mengatakan anaknya demam
Ibu Pasien mengatakan suhu tubuh Pasien turun naik
Ibu pasien mengatakan anaknya mual
Ibu Pasien mengatakan anaknya kurang minum
Ibu Pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun
Pasien mengatakan pusing saat berdiri dan duduk
Pasien tampak letih
Badan teraba hangat
Test RL ( + )
TD : 100/80 P : 20 x/m
Pasien hanya menghabiskan 3 sendok dari porsi yang diberikan
Mukosa bibir Pasien tampak pucat
Trombosit : 75.000
31
KLASIFIKASI DATA
Nama : An.F.R
Umur : 10 Tahun
ANALISA DATA
N MASALAH
DATA PENYEBAB
O KEPERAWATAN
1 Ds : Hipertermi
Ibu pasien mengatakan
anaknya demam
Ibu Pasien mengatakan
suhu tubuh Pasien
turun naik
Pasienmengatakan
pusing saat berdiri dan
duduk
Do :
Pasien tampak letih
Badan teraba hangat
Test RL ( + )
TD : 100/80
P : 20 x/m
N : 80 x/m
S : 38,7 °C
Trombosit : 75.000
2 Ds : Defisit Nutrisi
Ibu pasien mengatakan
anaknya mual
33
Do :
Pasien hanya
menghabiskan 3
sendok dari porsi yang
diberikan
Mukosa bibir Pasien
tampak pucat
Trombosit : 75.000
34
DIAGNOSA KEPERAWATAN
35
36
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : An.F .R
Umur : 10 Tahun
No.D
Hari tanggal Waktu Implementasi
x
Senin,
7 Maret
2022 I 09.00 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil : Terjadi karena proses penyakit
2. Memonitor suhu tubuh
Hasil : 38.7 0C
3. Memberikan cairan oral
Hasil : Pasien dianjurkan minum air putih
4. Menganjurkan tirah baring
Hasil : Pasien nampak terbaring
5. Berkolaborasi pemberian cairan elektrolit dan intravena
Hasil : Terpasang IVFD RL 30 tetes/i
II 10.15 1. Mengidentifikasi status nutrisi
Hasil : Nafsu makan pasien menurun dan porsi makan tidak dihabiskan
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
Hasil : Makanan ringan / Snack
3. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil : Trombosit : 74.000
4. Memonitor berat badan
Hasil : 30 kg
5. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori jika perlu
Hasil : Belum dilakukan
Selasa I 09.00 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia
38
EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : An.F.R
Umur : 10 Tahun
Hari /
Waktu Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tanggal
Senin 13.30 Hipertermi b/d proses S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
07-03-2022 penyakit O : - Badan pasien teraba hangat
- Suhu tubuh 37,5 0C
A : Hipertermi, Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu tubuh
2. Berikan cairan oral
3. Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan intravena
13.45 Defisit nutrisi b/d kesulitan S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan anaknya belum membaik
mencerna makanan O : - Porsi makan belum dihabiskan
- Pasien nampak lemas
A : Defisit Nutrisi, Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi makanan yang disukai
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Monitor berat badan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori jika perlu
41
Selasa 14.30 Hipertermi b/d proses S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
08-03-2022 penyakit O : - Badan pasien teraba hangat
- Suhu tubuh 37,9 0C
A : Hipertermi, Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu tubuh
2. Berikan cairan oral
3. Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan intravena
14.45 Defisit nutrisi b/d S : Nafsu makan pasien belum membaik
mencerna makanan O : Porsi makan tidak dihabiskan
A : Defisit Nutrisi, Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi makanan yang disukai
3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Monitor berat badan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori jika perlu
Rabu 13.30 Hipertermi b/d proses S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
09-03-2022 penyakit O : Suhu tubuh 37.7 0C dan badan masih teraba hangat
A : Hipertermi, Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu tubuh
2. Berikan cairan oral
3. Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan intravena
14.45 Defisit nutrisi b/d S : Nafsu makan pasien belum membaik
42
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah Asuhan Keperawatan pada An.”F.R” dengan kasus DHF
maret 2022.
A. Pengkajian
Pada hasil pengkajian An.F didapatkan suhu badan 38,70 C dan ada
bintik-bintik merah di tangan pasien, mual, kepala terasa pusing. Hal ini
terjadi karena pasien terinfeksi yang disebabkan oleh virus dengue akan
Mual dan muntah yang dialami oleh An.F terjadi karena kondisi ini
berlanjut dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka
anak akan mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi
kurang. Pasien bisa mengalami mual muntah, nafsu makan pasien yang
menurun yaitu 74.000. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh virus dengue
yang menyerang trombosit yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti yang
1. Hipertermi
data-data yang mengacu pada diagnose tersebut yaitu data subjektif adalah
ibu pasien mengatakan anaknya mengalami demam sejak 2 hari yang lalu,
suhu tubuh anaknya naik turun dan data objektifnya yaitu suhu tubuh :
didasarkan pada teori hierarki maslow. Hipertermi pada anak jika tidak
konvulsi, suhu tubuh meningkat diatas rentang normal, kulit teraba hangat,
2. Defisit nutrisi
Pasien mengatakan pusing saat berdiri dan duduk. Menurut Suriadi &
Yulisna (2010), hal ini terjadi karena virus dengue yang masuk kedalam
makan berkurang, penurunan berat badan, dan status gizi pasien kurang,
C. Intervensi
pada teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus. Karena tindakan pada tinjauan
kasus disesuaikan dengan keluhan dan keadaan pasien pada saat pengkajian.
kebutuhan dasar manusia yang dipenuhi, apabila demam pada anak tidak
hipertermi diambil berdasarkan pedoman SIKI, SDKI dan SLKI yaitu antara
oral, anjurkan tirah baring dan kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan
intravena.
ditandai dengan berat badan membaik dan nafsu makan membaik dengan
berat badan dan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
jika perlu. Hal ini sesuai dengan pedoman SIKI, SDKI dan SLKI. Rencana
D. Implementasi
ditemukan hasil bahwa suhu tubuh yang tinggi pada An.F terjadi karena
proses penyakit tersebut, yang kedua adalah memonitor suhu tubuh dan
didapatkan hasil suhu tubuh An.F adalah 38.7 0C, yang ketiga memberikan
cairan oral dan hasilnya pasien diberikan air putih, yang keempat
menganjurkan tirah baring dan hasilnya pasien nampak terbaring dan yang
dan yang kelima adalah Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
E. Evaluasi
Evaluasi meliputi evaluasi hasil dan evaluasi proses. Pada kasus ini
masalah pasien. Pada kasus An.F yang dirawat diruang perawatan Dahlia RS
sebagai metode pemecahan masalah, hasil evaluasi akhir yaitu pada tanggal 07
Maret s/d 09 Maret 2022 dari diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam
hangat dan suhu tubuh 37,5 0C sehingga dapat diambil keputusan bahwa
48
monitor suhu tubuh, berikan cairan oral, anjurkan tirah baring dan
namun terjadi penurunan suhu tubuh dikarenakan kontrol suhu tubuh yang
baik dan asupan cairan oral yang juga baik sehingga terjadi penurunan suhu
tubuh.
berat badan dan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
jika perlu.
BAB V
PENUTUP
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan mengenai kasus pada pasien
An.“F“ dengan kasus DHF di Ruang Perawatan Anak Dahlia RS Pupuk Kaltim
sebagai berikut :
A. Kesimpulan
didapatkan data bahwa pasien mengalami demam sejak 2 hari yang lalu
dengan suhu tubuh 38,70C dan nafsu makan menurun dan sering muntah.
nutrisi sesuai dengan batasan karakteristik dalam pedoman SIKI, SLKI dan
SDKI.
diagnosa hipertermi badan masih terasa hangat dan suhu tubuh 37,5 0C
sedangkan pada diagnosa defisit nutrisi diperolah hasil nafsu makan pasien
belum membaik.
5. Setelah dilakukan evaluasi dapat ditarik kesimpulan bahwa diagnose
B. Saran-Saran
asupan makanan dan cairan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh
51