Anda di halaman 1dari 28

TUGAS

LITERATUR REVIEW
KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh :

Nurul Annisa
NIM P07220420024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEPERWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik yang ditandai


dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) yang disebabkan
karena gangguan sekresi insulin, penurunan kerja insulin atau akibat dari keduanya,
Keadaan hiperglikemia kronis dari diabetesb berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang, gangguan fungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf,
jantung, dan pembuluh darah (America n Diabetes Association, 2015). World Health
Organization (WHO) tahun 2012 menyatakan prevalensi DM setiap tahunnya
mengalami peningkatan, berdasarkan estimasi International Diabetes Federation (IDF)
Pasien DM dunia di tahun 2013 berjumlah 382 juta dan diperkirakan meningkat
menjadi dua kali lipat yaitu sekitar 592 juta penderita di tahun 2035. Indonesia
mengalami peningkatan jumlah penderita dari peringkat ke 7 menjadi peringkat ke 4
diantara negara-negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia setelah
India, China dan Amerika Serikat.
Diabetes Melitus juga merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia
(Depkes RI, 2010). Garut merupakan salah satu kota di Jawa Barat dimana terdapat 10
persen penduduknya mengidap penyakit Diabetes Melitus (Tandra, 2008). Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Slamet Garut,
jumlah pasien diabetes melitus yang di rawat di Ruang Rawat Inap Bedah Dewasa
periode Januari-Maret 2016 sebanyak 372 pasien dimana 126 pasien (34%) mengalami
ulkus diabetik. Lama hari rawat antara 8 sampai 45 hari, dengan rata- rata lama rawat
12 hari. Kecenderungan lamanya hari rawat klien yang mengalami ulkus kaki diabetik
tersebut disebabkan proses perbaikan ulkus yang lama yang ditandai dengan adanya
infeksi pada ulkus dan daerah sekitar ulkus.
Peningkatan populasi penderita diabetes mellitus (DM), berdampak pada sosial,
ekonomi dan kesehatan pasien.peningkatan komplikasi yang paling serius pada
penyandang DM yaitu dampak pada kesehatan terjadinya komplikasi ulkus kaki
diabetik. Ulkus kaki diabetik disebabkan kondisi hiperglikemia yang berlangsung lama
sehingga gula darah banyak menumpuk di pembuluh darah, keadaaan tersebut
menyebabkan sirkulasi darah di jaringan kurang termasuk kaki (Alfiyah & Virgianti,
2011; Ariyanti, 2012). Penurunan perfusi ke perifer menyebabkan nekrosis jaringan
dan iskemik perifer sehingga berisiko terjadi ulkus diabetik. Gangguan perfusi tersebut
akan menyebabkan abnormalitas aliran darah dimana kebutuhan nutrisi dan oksigen
maupun pemberian antibiotik tidak mencukupi atau tidak dapat mencapai jaringan
perifer dan atau untuk kebutuhan metabolisme pada lokasi tersebut sehingga
menghambat proses perbaikan ulkus (Devi, 2015). Dampak sirkulasi yang buruk akan
menyebabkan terjadinya kaki diabetik diawali oleh angiopati, neuropati, dan infeksi.
Masalah yang lain adalah penyembuhan luka yang lama yang kemungkinan akan
berakhir dengan amputasi, hal ini akan berpengaruh pada kualitas hidup serta
meningkatnya angka kematian (Naburs-franssen & Kruseman, 2005). Faktor yang
penting dari masalah tersebut adalah lamanya penyembuhan luka (Yotsu, 2014).
Penyembuhan luka yang lama mengakibatkan semakin lamanya masa rawat inap.
Masalah kaki diabetik misalnya ulserasi, infeksi, dan ganggren, merupakan penyebab
umum perawaatn di rumah sakit bagi para penyandang DM, perawatan rutin ulkus,
pengobatan infeksi, amputasi dan perawatan di rumah sakit membutuhkan baiya
perawatan yang sangat besar tiap tahun dan menjadi beban yang sangat besar dalam
system pemeliharaan kesehatan.
Salah satu intervensi keperawatan dalam bentuk exercise yang dapat
meningkatkan vaskularisasi ke arah perifer adalah dengan buerger allen exercise
(Buerger, 1926; Allen, 1930; Dalam Freire G &Karina S, 2015). Dimana latihan
tersebut adalah system latihan untuk insufisiensi arteri tungkai bawah dengan
menerapkan perubahan posisi gravitasi dan muscle pump melalui penerapan gerakan
pergelangan kaki untuk kelancaran otot pembuluh darah.
Buerger Allen exercise merupakan salah satu variasi gerakan aktif pada area
plantar dengan menerapkan gaya gravitasi sehingga setiap tahapan gerakan harus
dilakukan dengan teratur (Chang, et al., 2015). Gerakan yang baik dan teratur
membantu meningkatan aliran darah arteri dan vena dengan cara pembukaan kapiler
(pembuluh darah kecil di otot), gerakan ini meningkatkan vaskularisasi pembuluh
darah sehingga meningkatkan penyediaan darah dalam jaringan (Salindeho, Mulyadi, &
Rottie, 2016). Disisi lain, para terapis mencatat bahwa keefektifan Buerger Allen
exercise dengan be- berapa dasar fisiologis, dalam penggunaan pada pasien DM dengan
Skin Perfusion Pressures (SPP), Peripheral Arterial Disease (PAD), neuropati dan
aterosklerosis. Melalui latihan ini dengan perubahan-perubahan posisi dan kontraksi
otot, latihan postural dapat menjamin meningkatkan sirkulasi pembuluh darah vena
serta sirkulasi perifer ke ektremitas, sehingga meningkatkan kebutuhan nutrisi ke
jaringan dan suplai ke area plantar kaki (Hassan & Mehani,2012).
Penelitian yang dilakukan oleh (Chang, et al.,2015) menemukan bahwa, untuk
menilai efektivitas Buerger Allen exercise terhadap gangguan perfusi perifer dan nyeri
ekstremitas bawah pasien DM, maka evaluasi dapat dilakukan pada hari ke enam. Hasil
pre-test pada tingkat nyeri dari 4,33 SD 1,88 post-test menjadi 1,30 SD 1,34 dengan
nilai statistik p=0,001), dan nilai awal pada tingkat perfusi perifer ekstremitas dari
44,50 SD 4,61 nilai akhir menjadi 52,00 SD 3,31dengan p= 0,001. Sedangkan
penelitian John dan Rathiga (2015),menunjukkan Buerger Allen exercise dengan durasi
latihan 10–17 menit 2 kali sehari dilakukan selama 5 hari dapat meningkatkan sirkulasi.
Post-test dilakukan pada hari ke 5 menggunakan alat ankle brachial index. Dengan
hasil pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rerata
ABI awal 0,90 SD 0,05 dan akhir 0,98 SD 0,40 dengan nilai p< 0,05.

B. Rumusan Masalah (Pertanyaan Klinis) Menggunakan


PICO Problem
Luka pada pasien Diabetes Melitus

Intervention
Tindakan buerger allen exercise

Comparasion
Terdapat perbandingan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol

Outcome
Berdasarkan Tabel di atas didapatkan bahwa dari uji Independen dengan nilai p
value=0,000 maka Ho diterima, artinya ada perbedaan frekuensi nafas pada pasien
asma kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Puskesmas Sukamerindu Kota
Bengkulu Tahun 2019, serta dapat dilihat bahwa frekuensi nafas pada kelompok
intervensi rata rata 22,28 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol sebesar 26,50
yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan frekuensi nafas pada pasien asma setelah
diberikan air hangat.
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh Tindakan buerger allen exercise
terhadap sensitivitas kaki Pada pasien Diabtes Melitus Di Puskesmas Sukamerindu Kota
Bengkulu Tahun 2019

D. Manfaat
Manfaat dalam penelitian ini adalah terdapat intervensi keperawatan dalam
mengurangi pada pasien diabetes melitus.
BAB II
TELAAH JURNAL

A. DESKRIPSI JURNAL :
JUDUL JURNAL 1
PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP SIRKULASI
EKTREMITAS BAWAH PADA PASIEN LUKA KAKI DIABETIK DI KLINIK A
WOUND CARE MEDAN TAHUN 2018

Jannaim, Ridha Dharmajaya, Asrizal

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH


JURNAL
Apa masalah penelitian?

Luka kaki diabetik pada pasien diabetes melitus

Seberapa besar masalah tersebut?

International Diabetes Federation (IDF) (2015), menyatakan prevalensi DM di


dunia tahun 2015 mencapai 7,3 milyar orang dan diprediksi akan meningkat tahun
2040 menjadi 9 milyar orang. IDF menyebutkan Indonesia saat ini berada pada
posisi 7 dengan DM di dunia, dengan jumlah sebanyak 10 juta jiwa dan diprediksi
akan meningkat ke posisi 6 pada 2040 dengan jumlah 16,2 juta jiwa yang berpotensi
akan komplikasi luka kaki diabetik (LKD).

Dampak masalah jika tidak diatasi?

Diabetik neuropati memengaruhi hampir 50% dan meningkatkan morbiditas LKD,


amputasi dan kematian lebih cepat sampai 85%. Saat ini LKD dianggap sebagai
sumber morbiditas dan penyebab utama rawat inap pasien DM sekitar 20% di rumah
sakit. Masalah lain yang dapat disebabkan oleh penyakit LKD adalah gangren,
infeksi dan amputasi. Tingkat amputasi anggota ektremitas bawah pada pasien DM
adalah 15 kali lebih tinggi daripada pasien tanpa diabetes dengan perkiraaan 50%–
70% (Yazdanpanah, Nasiri, & Adarvishi, 2015).

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Kesenjangan yang terjadi ialah perawat mengharapkan pemberian intervensi yang


diberikan sesuai dengan target yang diharapkan yaitu meningkatka sirkulasi
pembuluh darah vena serta sirkulasi perifer pada pasien LKD.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari buerger allen exercise
terhadap sirkulasi ekstermitas bawah pada luka kaki diabetik di Klinik A Wound
Care Medan tahun 2018.

Desain penelitian apa yang digunakan?


Pre eksperimen pretest dan post test without control

UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :

Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu


intervensi
?

Terdapat kelompok intervensi dan tidak ada kelompok kontrol


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
Tidak dilakukan randomisasi
Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan
randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?

Tidak dilakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak di lakukan di dalam penelitian


Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan
perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Tidak dilakukan masking dalam penelitian


Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding saat
mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak
mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau
control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam penelitian


POPULASI DAN SAMPEL

Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi Target yaitu seluruh pasien penderita luka kaki diabetik di Medan.

Populasi terjangkau yaitu penderita yang menjalani perawatan modern dresing pada
luka kaki diabetik di Klinik A Wound Care Medan.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian penderita yang menjalani


perawatan modern dresing pada luka kaki diabetik di Klinik A Wound Care
Medan.. Kriteria inklusi yaitu: 1) pasien yang di diagnosa medis menderita
LKD meng-
konsumsi obat oral gula darah; 2) berusia antara 21–65 tahun; 3) pasien menderita
LKD dalam proses perawatan dengan teknik modern dresing; 4) dapat
berkomunikasi dengan baik; 5) pasien LKD dengan ulkus arteri dan ulkus vena; 6)
pasien yang
memiliki skor ABI kurang dari 0,9 mmHg.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?

Sampel dipilih menggunakan tekhnik consecutive sampling.


Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Sebanyak 43 orang pasien


PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA

Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel dependen : sirkulasi ekstermitas bawah pada luka kaki


diabetik Variabel independen : Pengaruh buerger allen exercise
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Teknik pengumpulan data primer dan sekunder dengan proses penelitian sebelum
buerger allen exercise peneliti mengetahui pengukuran ankle brachial index pada
penderita diabetes melitus.
Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Pengukuran ankle brachial index


Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan? Apakah
peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa metode yang
digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan uji validas dalam penelitian


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah
dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

Perawat selaku peneliti


ANALISIS DATA

Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Uji stastistik yang digunakan yaitu uji Wilcoxon.

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention


to treat atau on treatment analysis?

Menggunakan metode on treatment analysis


Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop
out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian
dan tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


HASIL PENELITIAN

Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti


penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Karakteristik penderita luka kaki diabetik diantaranya sebagian besar mengalami


gangguan sirklulasi ulkus vena dan ulkus arteri yang berjenis kelamin laki- laki se-
banyak 25 orang (58,1%), dan responden berusia 56–65 tahun sebanyak 27 orang
(62,8%). Sedangkan responden dengan lama menderita LKD 1–5 tahun sebanyak 34
orang (79,1%),dan responden yang mengkonsumsi obat oral gula darah sebanyak 38
orang (88,4%).
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian bahwa ada dilakukan uji hipotesis
Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number
need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction
(ARR).

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal- hal yang ditemukan dalam
penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara nilai rata-rata ABI


sebelum 0,84 dan sesudah 0,95 intervensi Buerger allen exercise dengan nilai p=
0,000. Buerger allen exercise efektif untuk meningkatkan sirkulasi LKD karena
perubahan posisi dan gaya gravitasi membantu mengosongkan dan mengisi kolom
darah, sedangkan kontraksi muskulus gastrocnemius sebagai muscle pump
mengaktivasi pembuluh darah vena dan arteri untuk membuka jalur sirkulasi
collateral lokal.
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lamkang, Aruna, dan Gowri (2017)
dalam penelitian menjelaskan Buerger Allen exercise pada pasien LKD efektif untuk
pengelolaan peripheral arterial disease di ekstremitas. Menurut Aruna dan
Thenmozhi (2015), Buerger Allen exercise dapat mencegah terjadinya penyakit
arteri perifer dan menurunkan risikoamputasi pasien LKD dan mengembalikan
fungsi ekstremitas serta meningkatkan kualitas hidup. Sedangkan menurut John dan
Rathiga (2015), Buerger Allen exercise dapat diajarkan pada hari yang sama 2 kali
hari dengan interval 6 jam menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan
pada perfusi ekstremitas bawah. Melakukan elevasi kaki selama 5 menit setiap 2 jam
secara berulang dapat mening- katkan sirkulasi dan bermanfaat besar pada
insufisiensi vena ektremitas bawah pasien
LKD.
Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

Peneliti menjelaskan hasil penelitiannya berpengaruh berdasarkan uji statistik


yang dilakukan
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian? Tidak dijelaskan
didalam
jurnal penelitian
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Penelitian ini dapat di terapkan di tinjau dari segala aspek.


Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya? Tidak
dijelaskan didalam jurnal penelitian
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan
ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


BAB II
TELAAH JURNAL

B. DESKRIPSI JURNAL :
JUDUL JURNAL 2
BUERGER ALLEN EXERCISE DAN ANKE BRACHIAL INDEX ( ABI) PADA
PASIEN ULKUS KAKI DIABETIK DI RSU DR.SLAMET GARUT TAHUN 2018

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH


JURNAL
Apa masalah penelitian?

Ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus

Seberapa besar masalah tersebut?

World Health Organization (WHO) tahun 2012 menyatakan prevalensi DM setiap


tahunnya mengalami peningkatan, berdasarkan estimasi International Diabetes
Federation (IDF) Pasien DM dunia di tahun 2013 berjumlah 382 juta dan
diperkirakan meningkat menjadi dua kali lipat yaitu sekitar 592 juta penderita di
tahun 2035. Indonesia mengalami peningkatan jumlah penderita dari peringkat ke 7
menjadiperingkat ke 4 diantara Negara-negara dengan jumlah penderita diabetes
terbanyak di dunia setelah India, China dan AmerikaSerikat.

Dampak masalah jika tidak diatasi?

Dampak sirkulasi yang buruk akan menyebabkan terjadinya kaki diabetik diawali
oleh angiopati, neuropati,dan infeksi. Masalah yang lain adalah penyembuhan luka
yang lama yang kemungkinan akan berakhir dengan amputasi, hal ini akan
berpengaruh pada kualitas hidup serta meningkatnya angka kematian (Naburs-
franssen & Kruseman,2005). Faktor yang penting dari masalah tersebut adalah
lamanya penyembuhan luka(Yotsu, 2014). Penyembuhan luka yang lama
mengakibatkan semakin lamanya masa rawat inap. Masalah kaki diabetik misalnya
ulserasi, infeksi, dan ganggren, merupakan penyebab umum perawaatn di rumah
sakit bagi para penyandang DM, perawatan rutin ulkus, pengobatan infeksi,
amputasi dan
perawatan di rumah sakit membutuhkan baiya perawatan yang sangat besar tiap
tahun dan menjadi beban yang sangat besar dalam system pemeliharaan
kesehatan.
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?

Kesenjangan yang terjadi ialah perawat mengharapkan pemberian intervensi yang


diberikan sesuai dengan target yang diharapkan yaitu meningkatka sirkulasi
pembuluh darah vena serta sirkulasi perifer pada pasien ulkus kaki diabetik.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari buerger allen exercise pada
ulkus kaki diabetik di RSU Dr.Slamet Garut tahun 2018

Desain penelitian apa yang digunakan?


menggunakan true eksperimental dengan metode
studi pre dan post, Randomized Control trial
(RCT).
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :

Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas


suatu intervensi?

Terdapat kelompok intervensi dan kelompok control


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
Tidak dilakukan randomisasi
Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan
randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?

Tidak dilakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada
uji statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?

Tidak di lakukan di dalam penelitian


Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan perlakuan
pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang mendapatkan
intervensi yang diuji cobakan?

Tidak dilakukan masking dalam penelitian


Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding saat
mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan
( eksperiment atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti
meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam penelitian


POPULASI DAN SAMPEL
Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi Target yaitu seluruh pasien penderita ulkus kaki diabetik di Garut.

Populasi terjangkau yaitu penderita ulkus kaki diabetik di RSU Dr.Slamet Garut
tahun 2018

Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Sampel sebanyak 54 responden yang dibagi menjadi dua yaitu 27 untu responden
kelompok intervensi dan 27 untuk responden kelompok kontrol.Sampel dalam
penelitian ini adalah semua pasien ulkus kaki diabetik yang dirawat inap di Rumah
Sakit Umum dr Slamet Garut.

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

Sampel dipilih menggunakan rumus power analysis dengan teknik


consecutive sampling.
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Sebanyak 54 orang pasien


PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA

Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel dependen : Ankle brachial index pada ulkus kaki diabetik


Variabel independen : Pengaruh buerger allen exercise
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Teknik pengumpulan data primer dan sekunder dengan proses penelitian sebelum
buerger allen exercise peneliti mengetahui pengukuran ankle brachial index pada
penderita diabetes melitus.
Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Pengukuran ankle brachial index

Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan? Apakah


peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa metode yang
digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan uji validas dalam penelitian


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?
Perawat selaku peneliti

ANALISIS DATA

Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Uji stastistik yang digunakan yaitu uji Wilcoxon.


Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention
to treat atau on treatment analysis?

Menggunakan metode on treatment analysis


Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop
out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian
sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti
penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


HASIL PENELITIAN

Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti


penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Karakteristik responden berusia 52 tahun,rata-rata dengan lama DM 6 tahun,


kelompok intervensi rata-rata mengalami luka selama 4-14 hari. Sebagian besar
responden mengalami luka diatas 10 hari, memiliki riwayat penyakit hipertensi 37
(68,5%), tidak memiliki riwayat hipertensi sebanyak 17 (31,5%), responden yang
merokok 29 (52%).
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian bahwa ada dilakukan uji hipotesis
Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number
need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction
(ARR).
Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal- hal yang ditemukan dalam
penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.

Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan selisih nilai ABI antara kelompok
intervensi dan kontrol setelah diberikan buerger allen exercise dengan nilai (p=0,00).
Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh buerger allen exercise terhadap nilai ABI
pada pasien ulkus kaki diabetik. Sedangkan GLM –RM pada penelitian ini belum
dapat menentukan titik optimum waktu pelaksanaan buerger allen exercise. Peneliti
memberikan saran agar buerger allen exercise dapat diterapkan sebagai salah satu
intervensi mandiri perawat dalam meningkatkan vaskularisasi perifer.
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-penelitian
terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya relevansi?

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mellisha. S (2016) efek dari burger
allen exercise yaitu meningkatkan sirkulasi darah perifer. Efek positif adalah
meningkatkan aliran darah kemampuan berjalan, mengurangi nekrosis, mengurangi
emboli vena, rasa sakit, pembengkakan dan sianosis. Keadekuatan sirkulasi perifer
dapatdilihat dari nilai Ankle Brachial Index (ABI), buerger allen exercise efektif
meningkatkan sirkulasi perifer dimana latihan tersebut adalah system latihan untuk
insufisiensi arteri tungkai bawah dengan menerapkan perubahan posisi gravitasi dan
muscle pump melalui penerapan gerakan pergelangan kaki untuk kelancaran
otot pembuluh darah.
Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

Peneliti menjelaskan hasil penelitiannya berpengaruh berdasarkan uji statistik


yang dilakukan
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian? Tidak dijelaskan
didalam
jurnal penelitian
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Penelitian ini dapat di terapkan di tinjau dari segala aspek.


Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya? Tidak
dijelaskan didalam jurnal penelitian
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


BAB II
TELAAH JURNAL

C. DESKRIPSI JURNAL :
JUDUL JURNAL 3
Effectiveness of Buerger Allen Exercise on Lowe r Extremity Perfusion and Pain
among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Selected Hospitals in Chennai

MS.E.Selmar Mellisha,M.SC

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH


JURNAL
Apa masalah penelitian?

Perfusi jaringan dan nyeri ekstermitas pada pasien diabetes melitus tipe 2

Seberapa besar masalah tersebut?

Berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) (2013) Prevalensi global diabetes


mellitus (DM) pada orang dewasa diperkirakan 8,3% pada tahun 2011 dan akan
meningkat menjadi 9,9% pada tahun 2030.

Dampak masalah jika tidak diatasi?

Risiko penyakit perifer ekstremitas bawah penyakit vaskular sebanding dengan


tingkat keparahan dan durasi diabetes. Dapat mengakibatkan komplikasi. Sebagian
besar komplikasi dapat dicegah, namun membutuhkan komitmen seumur hidup
untuk tetap sehat,menjaga berat badan, berolahraga, minum obat, sebagai diresepkan
oleh dokter. Latihan adalah prinsip fundamental untuk mencegah penyakit
pembuluh darah perifer antara pasien diabetes.

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Kesenjangan yang terjadi ialah perawat mengharapkan pemberian intervensi yang


diberikan sesuai dengan target yang diharapkan yaitu meningkatka sirkulasi
pembuluh darah vena serta sirkulasi perifer pada pasien Diabetes Melitus.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari buerger allen exercise
terhadap peningkatan sirkulasi perifer.

Desain penelitian apa yang digunakan?


Quasi experimental pre test and post test control group design
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :

Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu


intervensi
?

Terdapat kelompok intervensi dan tidak ada kelompok kontrol


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
Tidak dilakukan randomisasi
Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah dilakukan
randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan randomisasi?

Tidak dilakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak di lakukan di dalam penelitian


Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan
perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Tidak dilakukan masking dalam penelitian


Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding saat
mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak
mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau
control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam penelitian


POPULASI DAN SAMPEL

Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Tidak dijelaskan dalam penelitian.

Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?

Sampel dipilih menggunakan tekhnik purposive sampling


Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Sebanyak 60 responden penelitian


PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA

Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel dependen : sirkulasi ekstermitas bawah pada luka kaki


diabetik Variabel independen : Pengaruh buerger allen exercise
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Teknik pengumpulan data primer dan sekunder dengan proses penelitian sebelum
buerger allen exercise peneliti mengetahui pengukuran ankle brachial index pada
penderita diabetes melitus.
Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Pengukuran ankle brachial index

Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan? Apakah


peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa metode yang
digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan uji validas dalam penelitian


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah
dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

Perawat selaku peneliti


ANALISIS DATA

Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention
to treat atau on treatment analysis?

Menggunakan metode on treatment analysis


Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang
drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop
out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian
sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti
penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Karakteristik penderita diabetes melitus tipe 2


Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian bahwa ada dilakukan uji hipotesis
Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number
need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction
(ARR).

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


DISKUSI

Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat


interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal- hal yang ditemukan dalam
penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu
menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.

Perbandingan hasil tes sebelum dan sesudah menunjukkan bahwa dikelompok


eksperimen, nilai rata-rata level lebih rendah nyeri ekstremitas berkurang dari 4,33
menjadi 1,30. Pengurangan nyeri secara statistik berbeda signifikan pada tingkat 1%
signifikansi (p = 0,001). Skor rata-rata level lebih rendah perfusi ekstremitas
meningkat dari 44,50 menjadi 52 dan itu menunjukkan perbedaan yang signifikan
secara statistik pada tingkat 1% signifikansi (p = 0,001). Ada yang signifikan secara
statistik hubungan yang ditemukan antara tingkat post test dari ekstremitas bawah
nyeri dengan variabel demografis seperti usia, pola makan. Mengenai perfusi
ekstremitas bawah, hasil post test menunjukkan hubungan yang signifikan.

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?
Tidak dijelaskan di penelitian
Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan
perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

Peneliti menjelaskan hasil penelitiannya berpengaruh berdasarkan uji statistik


yang dilakukan
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian? Tidak dijelaskan
didalam
jurnal penelitian
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Penelitian ini dapat di terapkan di tinjau dari segala aspek.


Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya? Tidak
dijelaskan didalam jurnal penelitian
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah
kelemahan
ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


A. Ekstraksi Data Jurnal dan Critical Appraisal
N Penelitian (Peneliti Sampel Desain/ Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan peneliti Level Komentar reviewer
O & Waktu) (karakteristi Seleksi Penelitian (kekuatan
k, ukuran, responden dan
setting) keterbatasa
n
penelitian)
1 Pengaruh Penderita Pre Latiha Hasil penelitian menunjukkan (IIa) Kekuatan :
Buerger yang eksperim n perbedaan signifikan antara nilai rata-
Allen menjalani en Buerg rata ABI sebelum 0,84dan sesudah Peneliti menjelaskan
Exercise perawatan er secara jelas terkait
modern pretest 0,95 intervensi Buerger allen exercise
Terhadap Allen latar belakang,
dresing dan post dengan nilai p= 0,000. Buerger allen
Sirkulasi Exerc
Ektremitas pada luka test exercise efektif untuk meningkatkan tujuan, metode,
kaki without ise
Bawah sirkulasi LKD karena perubahan karakteristik
Pada Pasien diabetik di control posisi dan gaya gravitasi membantu responden penelitian,
Luka Kaki Klinik A
Wound mengosongkan dan mengisi kolom kriteria inklusi dan
Diabetik Di darah, sedangkan kontraksi muskulus ekslusi dan hasil
Care
Klinik A penelitian
Medan. gastrocnemius sebagai muscle pump
Wound
Care mengaktivasi pembuluh darah vena
Medan dan arteri untuk membuka jalur
Tahun 2018 sirkulasi collateral lokal.

Jannaim, Ridha
Dharmajaya,
Asrizal

2 Buerger Allen Semua consecutive Latihan Hasil penelitian diperoleh (IIa) Kekuatan:
Exercise Dan pasien sampling. Buerg adanya Peneliti menjelaskan
Anke ulkus kaki er perbedaan selisih nilai ABI antara secara jelas terkait
Brachial diabetik Allen kelompok intervensi dan kontrol latar belakang,
Index (Abi) yang dirawat Exerc setelah diberikan buerger allen
Pada Pasien inap di ise exercise dengan nilai (p=0,00). Dapat tujuan, metode dan
Ulkus Kaki Rumah Sakit disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil penelitian.
Diabetik Di Umum dr buerger allen exercise terhadap nilai
Rsu Slamet ABI pada pasien ulkus kaki diabetik. Kelemahan :
Dr.Slamet Garut. Sedangkan GLM – RM pada Kriteria inklusi
Garut Tahun penelitian ini belum dapat menentukan dan
2018 titik optimum waktu ekslusi tidak
pelaksanaan buerger allen exercise. disebutkan dalam
Peneliti memberikan saran agar penelitian.
buerger allen exercise dapat
diterapkan sebagai salah satu
intervensi mandiri perawat dalam
meningkatkan vaskularisasi
perifer.
3 Effectiveness Sampel 60 Quasi Latiha Perbandingan hasil tes sebelum dan (IIa) Kekuatan:
Of Buerger responden experi n sesudah menunjukkan Peneliti menjelaskan
Allen penderita m Buerg bahwa dikelompok secara jelas terkait
Exercise On diabates er eksperimen, nilai rata-rata level lebih latar belakang,
ental rendah nyeri ekstremitas berkurang
Lower melitus di Allen
pre dari 4,33 menjadi 1,30.
Extremity Rumah Sakit Exerc tujuan, metode dan
Perfusion test Pengurangan nyeri secara
Chennai ise hasil penelitian
And Pain and statistik berbeda signifikan
penelitian secara
Among post pada tingkat 1% signifikansi (p =
jelas.
Patients With 0,001). Skor rata-rata level lebih
test
rendah perfusi ekstremitas meningkat
Type 2 contro Kelemahan :
dari 44,50 menjadi 52 dan itu
Diabetes l Karakteristik
menunjukkan perbedaan yang
Mellitus In group
responden, kriteria
signifikan secara statistik pada
Selected inklusi dan ekslusi
design tingkat 1% signifikansi tidak disebutkan
Hospitals In (p = 0,001). Ada yang
Chennai dalam penelitian.
signifikan secara statistik
hubungan yang ditemukan
MS.E.Selma
antara tingkat post test dari ekstremitas
r bawah
Mellisha,M. nyeri dengan variabel demografis
SC (2020) seperti usia, pola makan. Mengenai
perfusi ekstremitas bawah, hasil post
test menunjukkan hubungan yang
signifikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penatalaksanaan pada penyakit diabetes melitus dapat dilakukan dengan cara farmakologi
dan non farmakologi. Salah satu cara nonfarmakologi sebagai intervensi keperawatan dalam
bentuk latihan yang dapat meningkatkan vaskularisasi ke arah perifer adalah dengan
buerger allen exercise. Dengan buerger allen exercise meningkatkan sirkulasi darah ke
perifer dan akan mempercepat proses penyembuhan luka karena proses penyembuhan luka
salah satunya dipengaruhi oleh sirkulasi yang membawa oksigen dan nutrsi. Lancarnya
aliran darah ke perifer sangatlah penting khususnya pada pasien ulkus kaki diabetik, karena
berhubungan dengan peningkatan proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, penerapan
buerger allen exercise, sebagai terapi komplementer direkomendasikan untuk pasien yang
mengalami ulkus kaki diabetik pada penderita diabetes melitus.

B. Saran

Diharapkan teknik nonfarmakologi yaitu buerger allen exercise dapat diterapkan sebagai
asuhan keperawatan dalam peningkatan sirkulasi perifer ekstermitas bawah pada penderita
diabates melitus.
DAFTAR PUSTAKA

Jannaim, J., Dharmajaya, R., & Asrizal, A. (2018). Pengaruh Buerger Allen Exercise
Terhadap Sirkulasi Ektremitas Bawah Pada Pasien Luka Kaki Diabetik. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 21(2), 101-108.

Mellisha, M. S. E. S., & Sc, M. N. (2016). Effectiveness of buerger allen exercise on lower
extremity perfusion and pain among patients with type 2 diabetes mellitus in selected
hospitals in chennai. International Journal of Science and Research (IJSR), 5(7), 1822-
1826.
Pebrianti, S. (2018). Buerger Allen Exercise Dan Ankle Brachial Index (Abi) Pada Pasien
Ulkus Kaki Diabetik Di Rsu Dr. Slamet Garut. Indonesian Journal of Nursing Sciences
and Practice, 1(1), 94-110.

Anda mungkin juga menyukai