Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 3

Pre Conference dan Operan Jaga


Manajement Keperawatan

1. Mega Setiawati
2. Bunga Ananda
3. Riky Ramadhani
4. Noviyanti
5. Aprilia Melani
6. Lutfiatul Ikmah
1. Pre Conference
Pertanyaan Minimal
a. Apa yang dimaksud dengan Pre-
conference ?
b. Bagaimana peran PP dan PA pada Pre-
conference ?
c. Bagaimana melakukan Pre-conference ?
Definisi Pre Conference

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana


setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
di pimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari KaTim dan PJ tim (Modul MPKP, 2006)

Pre conference adalah komunikasi antara perawat primer (PP) dan


perawat asosiet (PA) setelah selesai operan untuk rencana kegiatan
pada shift tersebut yang dipimpin oleh Perawat Primer atau Ketua Tim.

Pre conference dilakukan pada metode penugasan tim, MPKP ( model


praktik keperawatan professional ). Jika yang dinas pada tim tersebut
hanya satu orang saja yang hadir , maka pre conference ditiadakan.
Peran PA dan PP dalam Pre Conference

Peran Perawat Primer/KaTim : Peran Perawat Asosiet / PA :


 Memimpin pre conference  Mencatat klien yang menjadi
 Membagi hasil klien kepada PA yang tanggung jawabnya
sedang bertugas  Mencatat tindakan
 Menanyakan rencana harian masing- keperawatan yang harus
masing perawat asosiet dilakukan pada klien yang
 Memberikan masukan dan tindak menjadi tanggung jawabnya
lanjut terkait dengan asuhan  Menanyakan hal-hal yang
keperawatan yang diberikan saat itu kurang jelas terkait pembagian
 Menetapkan rencana tindakan untuk tugas dari PP
masing-masing pasien
 Mendiskusikan strategi pelaksanaan
tindakan keperawatan
 Memberikan reinforcement
 Menutup acara
Bagaimana Cara Melakukan Pre Conference
1. PP/KaTim mengucapkan salam pembuka
2. PP/KaTim membuka acara dengan membaca
basmalah
3. PP/KaTim membagi tugas kepada PA sesuai
kemampuan yang dimiliki dengan memperhatikan
keseimbangan kerja
4. PP/KaTim meminta PA mencatat klien yang menjadi
tanggung jawabnya
5. PP/KaTim membagi rencana tindakan keperawatan
kepada PA untuk masing-masing pasien
6. PA menanyakan rencana tindakan untuk pasien yang
menjadi tanggungjawabnya yang telah ditetapkan
oleh PP/KaTim
7. PP/KaTim mendiskusikan bersama cara dan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan
8. PP/KaTim memberikan re-inforcement positif kepada
PA
9. PP/KaTim menyampaikan kepada PA jika dalam
pelaksanaan ada kesulitan bisa bertanya kepada PP
10. PP/KaTim mengingatkan kepada PA untuk
mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
11. PP/KaTim menutup pre-conference dengan membaca
hamdalah
12. PP/KaTim mengucapkan salam penutup
II. Operan Jaga

Pertanyaan Minimal
a. Apa yang dimaksud dengan operan jaga?
b. Bagaimana peran Karu, PP, dan PA pada operan jaga?
c. Bagaimana melakukan operan jaga?
d. Apa – apa saja yang dilakukan saat operan jaga ?
Definisi Operan Jaga

 Operan jaga adalah komunikasi dan serah terima antara


perawat pada shift pagi, sore, dan malam. Komunikasi
dalam hal ini mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
keadaan klien.

 Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas


pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan.
Sedangkan operan dinas sore ke dinas malam dipimpin
oleh penanggung jawab shift sore.
Peran Karu, PP, dan PA pada Operan Jaga

- Kepala Ruangan - Perawat Primer


• Membuka operan dengan a. Jika bertindak sebagai PJ shift maka
salam kegiatan PP sama seperti Kepala Ruangan
• Memimpin ronde ke kamar b.Jika sudah ada Kepala Ruang maka PP
klien menyampaikan kepada penanggung jawab
• Merangkum informasi shift hal-hal berikut ini:
operan • Identitas klien dan diagnosa medis
• Memberikan saran dan • Kondisi/keadaan klien secara umum
tindak lanjut • Diagnosa keperawatan actual
• Memimpin doa bersama • Tindakan keperawatan yang sudah dan
• Menutup operan belum dilakukan
• Tindak lanjut untuk shift berikutnya
LANJUTAN...

Perawat Asosiet ( PA )
- Jika bertindak sebagai PJ shift maka PA
sama seperti Kepala Ruangan.
- Jika Kepala Ruangan dan PP tidak ada
maka PA bertugas seperti PP untuk
menyampaikan hal-hal yang berkaitan
dengan klien, seperti yang dilakukan PP
Cara melakukan operan jaga
1. Semua perawat yang akan melakukan
operan jaga siap di nurse station
2. Karu/Pj shift membuka kegiatan
3. Pj Shift yang mengoperkan dan
menyampaikan :
a. Jumlah Pasien
b. Identitas klien dan diagnosa medis
c. Kondisi/keadaan klien
d. Diagnosa keperawatan Aktual
e. Tindakan keperawatan yang sudah dan
belum dilakukan
f. Intervensi kolaboratif dan dependen
g. Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan ( persiapan OP, pemeriksaan
penunjang dll )
4. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah
disampaikan
5. Karu / Pj shift memimpin ronde ke kamar klien
6. Pj shift memberi salam ke klien
7. Pj shift menanyakan keluhan klien untuk klarifikasi
8. Pj shift menginformasikan ke klien nama perawat shift dinas
berikutnya
9. Semua perawat kembali ke nurse station
10. Karu/ Pj Shift merangkum informasi operan
11. Karu/ Pj shift memberikan saran tindak lanjut
12. Karu / Pj shift memimpin doa bersama
13. Karu / Pj shift menutup kegiatan dengan salam
14. Semua perawat bersalaman
Yang Dilakukan Saat Operan Jaga

Menyampaikan kondisi atau keadaan umum


klien.
Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan
dalam asuhan keperawatan yang dilakukan
kepada pasien
Menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh perawat pada shift
berikutnya.
Menyusun rencana kerja untuk shift berikutnya.
III Ronde Keperawatan
Pertanyaan Minimal:
a. Apa yang dimaksud dengan ronde keperawatan ?
b. Bagaimana peran PP pada ronde keperawatan ?
c. Bagaimana melakukan ronde keperawatan ?
Definisi Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, di samping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan

Ronde keperawatan adalah prosedur dimana dua atau


lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan
informasi yang akan membantu dalam merencanakan
pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada
pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya
serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah
diterima pasien
Peran PP dalam Ronde Keperawatan
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama
3. Menjelaskan Intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tindakan lanjutan
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
6. Memberikan justifikasi
7. Memberikan reinforcement
8. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawtan serta
tindakan yang rasional
9. Mengarahkan dan koreksi
10. Mengintegrasi teori dan konsep yang telah di pelajari
Pelaksanaan Melakukan Ronde
Keperawatan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu
pelaksanaan ronde
2. Pemberian informed consent kepada klien atau keluarga
3. Penjelasan ttg klien oleh PP dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan atau telah didiskusikan
4. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut
5. Pemberian justifikasi oleh PP atau Perawat
konselor/kepala ruangan ttg masalah klien serta rencana
tindakn yang akan dilakukan
6. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah
dan akan diterapkan.
IV Komunikasi SBAR: Penggunaan Komunikasi Melalui Telepon dan Serah Terima
Keperawatan

Pertanyaan Minimal:
a. Bagaimana sebaiknya melakukan komunikasi seperti kasus di atas ?
b. Bagaimana cara yang efektif untuk melakukan komunikasi dengan
sesama perawat agar tidak terjadi persepsi yang salah ?
Cara melakukan komunikasi
Langkah melakukan SBAR (Situation,
2. Background.
Background, Assesment,
Recommendation) dan konfirmasi ulang Sebutkan:
1. Situation. – Latar belakang pasien, yaitu
Sebutkan: Riwayat Penyakit Sekarang
(RPS),
– Salam,
– Alasan pasien dirawat inap
– Identitas pelapor dan asal ruang
perawatan, (bila rawat inap),
– Identitas pasien, dan – Pengelolaan pasien yang sudah
berjalan, dan
– Alasan untuk melaporkan kondisi
pasien, secara subyektif dan obyektif. – Terapi yang diterima pasien
Dengan kata-kata, sampai saat itu (yang signifikan).
”Selamat pagi/siang/malam, saya …. Sudah dilakukan tindakan ….
dari ruangan … RS …, hendak pengobatan …..”
melaporkan pasien Tn/Ny/An …. Saat
ini kondisi pasien ….. dengan tanda-
tanda vital ….”
4. Recommendation.
Lanjutan… Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut
pelapor (bila ada)
3. Asessment. Dengan kata-kata,
”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter
Sebutkan penilaian segera datang”
kondisi pasien menurut Dengan kata-kata,
pelapor (bila ada) ”Pasien dengan diagnosis …. perawatan hari ke
….Konfirmasi ulang.
Dengan kata-kata, – Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
”Menurut saya kondisi – Sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– Bila benar, pihak yang dilapori menyatakan
pasien mengarah ke ….” setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.Khusus untuk konsultasi
perawat dengan dokter:
– Salin hasil pembicaraan di status pasien
dengan urutan SBAR.
– Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan
dokter.
– Dalam waktu 1×24 jam, dokter yang dikonsuli
harus membubuhkan tanda tangan sebagai
bentuk pengesahan instruksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai