Anda di halaman 1dari 11

TEORI DAN KONSEP KEPEMIMPINAN

SECARA UMUM DAN INTEGRASINYA


RAHMAT GOESTI G. O
PRASTIWI PUSPITA SARI
PUTERI MELATI PINIM
1. Kepemimpinan dalam Keperawatan.

2. Teori Kepemimpinan.

POKOK 3. Konsep Kepemimpinan.

BAHASAN
4. Gaya Kepemimpinan

Penerapan Teori, Konsep dan Prinsip


5. Kepemimpinan di Ruang Rawat, dan Puskesmas.
1. Kepemimpinan dalam Keperawatan
Kepemimpinan memiliki arti pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan disuatu bidang sehingga ia
mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-
sama melakukan aktivitas ter tentu demi pencapaian
satu atau beberapa tujuan (Setiawan, 2015)

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan


penggunaan keterampilan seorang pemimpin
(perawat) dalam mempengaruhi perawat lain yang
berada di bawah pengawasannya untuk pembagian
tugas dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan
keperawatan tercapai (Latif 2008 dalam Maryanto,
Pujiyanto, Tri, Setyono 2013).
2. Teori Kepemimpinan
TEORI SITUASIONAL
TEORI PERILAKU
TEORI SIFAT Keberhasilan seorang
Teori perilaku yaitu pemimpin pada teori ini
Teori sifat disebut juga memandang kesuksesan ditentukan oleh ciri
dengan teori genetik, seorang pemimpin dilihat kepemimpinan yang
karena dianggap bahwa dari apa yang mereka dihadapi dengan
pemimpin itu dilahirkan lakukan. Teori ini meyakini memperhitungkan faktor
bukan dibentuk. bahwa keefektifan ruang dan waktu.
Teori ini menjelaskan kepemimpinan dalam Efektivitas kepemimpinan
bahwa eksistensi seorang mencapai tujuan ditentukan oleh
pemimpin dapat dilihat organisasi sangat kemampuan membaca
dan dinilai berdasarkan ditentukan oleh perilaku situasi yang dihadapi dan
sifat-sifat sejak lahir atau cara bertindak dari menyesuaikan gaya
sebagai sesuatu yang seorang pemimpin. kepemimpinan agar cocok
diwariskan. dan mampu memenuhi
tuntunan situasi tersebut.
3. Konsep Kepemimpinan

Konsep Kepemimpinan yaitu ada konsep keperawatan transaksional


merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin
mendorong para karyawan untuk berkerja dengan menyediakan
sumber daya dan pencapain tugas yang efektif. Menentukan apa yang
harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan
mereka sendiri atau organisasi dan membantu karyawan agar
memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut (Nur
Hillaliyah, 2016)
4. Gaya Kepemimpinan

1. Aspek
perilaku

Kepemimpinan Positif Kepemimpinan Negatif

M e m pu nya i p a n da n g a n ba h w a o ra n g Me m pu nya i pa nda ng an ba hwa


pa da h a k i k a t n ya b e r s e d i a me l a k u k a n ora ng ha r us dip ak sa unt uk beker ja
pe ke r j a a n d e n g a n b a i k b i l a di b e r i seh in g g a pi m pin an m e m oti va si
ke s e m pa t a n d a n d o r o n g a n . O l e h
ya ng m en ci pta k an ra sa t a ku t,
k a r e n a i t u p i m p i na n h a r u s m e m be r i
ser in g m e m be ri hu ku m an d an
mo t i va s i , m e m p e r h a t i k a n d a n
sa nk si .
me ny e d i a k a n s a ra n a s e pe r t i
me mp e r h a t i k a n b e b a n k e r j a ya n g a d a
2. Aspek Kekuasaan dan
Wewenang

2. Demokratis

Dalam gaya kepemimpinan ini untuk


1. Otoriter
mencapai tujuannya dilakukan dengan
Dalam gaya kepemimpinan ini cara membangun hubungan baik dengan
untuk mencapai tujuannya bawahan. Segi positif dari gaya
dilakukan dengan menimbulkan kepemimpinan ini mendatangkan
ketakutan ser ta ancaman keuntungan antara lain: keputusan dan
hukuman. Tidak ada hubungan tindakan yang lebih obyektif, tumbuhnya
dengan bawahan, karena rasa ikut memiliki, ser ta terbinanya moral
mereka dianggap hanya yang tinggi. Sedangkan kelemahannya
sebagai pelaksana dan peker ja adalah keputusan dan tindakan kadang
saja. lamban, dan rasa tanggung jawab kurang
4. Bebas Tindak

Pemimpin hanya sebagai offi cial,


3. Partisipatif bawahan menentukan sendiri kegiatan

Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini yang akan dilaksanakan tanpa

menyampaikan hasil analisa dari masalah pengarahan, supervisi, dan koordinasi

dan mengusulkan tindakannya kepada pemimpin mepimpahkan wewenang

bawahan, bawahan dimintai saran dan sepenuhnya pada bawahan, keputusan

kritik, keputusan akhir dilakukan bersama- lebih banyak ditentukan atau dibuat

sama, tanggung jawab dan keberhasilan oleh bawahan, kepentingan pribadi lebih

organisasi ditanggung secara bersama- penting daripada kepentingan kelompok,

sama. tanggung jawab keberhasilan organisasi


ditanggung perorangan.
5. Penerapan Teori, Konsep dan Prinsip
Kepemimpinan di Ruang Rawat, dan
Puskesmas

Perawat Profesional memiliki peran penting dalam praktik keperawatan


mengenai kepemimpinan. Sebagai pemimpin di profesi, perawat tidak
hanya dapat membantu perbaikan perawatan klien, tetapi juga
perbaikan lingkungan kerja perawat. Karena pengetahuan dan
keterampilan khususnya. (Huber, 2012)
Lanjutan...
• Pemimpin dapat berkomunikasi secara efektif yang bertujuan dapat
mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan arah
dan pengertian.
• Pemimpin dapat memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan
kerja yang baik.
• Pemimpin dapat memberikan arahan kegiatan keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi, dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah ditentukan.
• Pemimpin dapat menggunakan waktunya secara efektif dalam menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

• Huber, D. 2012. Leadership and Nursingcare Management Third Edition.


Phladelphia: Sauders Elsevier
• Maryanto. 2013. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan
Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Swasta. Journal Manajemen
Keperawatan, 1:2. Http: //brilian.unimus.ac.id.
• Nur Hillaliyah. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Transaksional Terhadap
Kinerja Karyawan. Jakarta: Rajawali Pers.
• Setiawan. 2015. Hubungan Kepemimpinan Demokrasi Kepala Ruangan
dengan Kepuasan Kerja Perawat di rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM
Soedjarwadin.

Anda mungkin juga menyukai