Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

GIZI MASYARAKAT

TALAKSANA DIET PADA PASIEN DENGAN BATU GINJAL

DOSEN PENGAJAR :
Dr. NUR ALAM FAJAR, S. SOS,. M. KES

OLEH :

AYOSEF WEMPIE
(10012621721005)

PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2017

0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal
sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada
kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang
saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan
uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran
kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah
karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia
prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan batu ginjal?
2. Bagaimana patofisiologi penyakit batu ginjal?
3. Bagaimana terapi medis untuk penyakit batu ginjal?
4. Bagaimana terapi nutrisi penyakit batu ginjal?
5. Apa makanan yang di anjurkan dan tidak di perbolehkan untuk penyakit
batu ginjal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu batu ginjal.
2. Mengetahui patofisiologi batu ginjal.
3. Mengetahui terapi medis penyakit batu ginjal.
4. Mengetahui tatalaksana gizi pada pasien batu ginjal
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Batu Ginjal


Batu di dalam saluran kemih (batu ginjal) adalah massa keras seperti
batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di
dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung
kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitiasis).

2.2. Struktur detail

Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta
ada tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki
ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm
dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.
Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke
dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang
menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
2.3. Etiologi Batu Ginjal.
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik yaitu:
1) Faktor intrinsik, meliputi:
 Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
 Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.
 Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien
wanita.
2) Faktor ekstrinsik, meliputi:
 Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah
stone belt (sabuk batu).
 Iklim dan temperatur.
 Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral
kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
 Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya
batu saluran kemih.
 Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya
banyak duduk atau kurang aktivitas fisik.

Ada beberapa teori tentang terbentuknya Batu saluran kemih adalah:

1) Teori Nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan
kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya
membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran
kemih.
2) Teori Matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,
globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya
kristal-kristal batu.
3) Penghambat Kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat
penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat,
mukoprotein dan beberapa peptida. . Jika kadar salah satu atau beberapa
zat ini berkurang akan memudahkan terbentuknya batu dalam saluran
kemih.

2.3 Patofisiologi Batu Ginjal

Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi


dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian
bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu
saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis.
Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi,
abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal
ginjal).

Konsentrasi Larutan urin


Meningkat

Supersaturasi elemen urin

(kalsium, fosfat, oxalat)

pH urin yang berubah


menjadi asam

Imobilisasi yang lama

Pergerakan kalsium ke tulang terhambat

Peningkatan serum kalsium


Penumpukan atau pengendapan
semakin bertambah

Batu ginjal

Batu ginjal kecil Batu ginjal besar

Keluar lewat Urin Obstruksi Saluran kemih

Trauma Saluran Kemih Dilatasi Struktur Ginjal

Nyeri Refluks Urin

Hidronefrosis

Kerusakan Organ Ginjal yang lama

Gagal Ginjal Kronis


2.5. Terapi Medis

Pengobatan batu ginjal bervariasi, tergantung pada jenis batu dan


penyebabnya.
1) Mengobati Batu ginjal kecil dengan gejala ringan.
Jika batu ginjal kecil maka tidak akan memerlukan pengobatan invasif
(operasi). Berikut obat batu ginjal dan cara-cara mengatasinya:

 Minum air putih.


Minum air putih sebanyak 2 sampai 3 liter per hari dapat membantu melancarkan
sistem perkemihan, dalam hal ini air akan mengencerkan dan melarutkan zat-zat
pekat yang berpotensi menimbulkan batu ginjal.

 Penghilang rasa nyeri


Salah satu fungsi obat batu ginjal yaitu untuk menghilangkan rasa nyeri. Apalagi
rasa nyeri adalah gejala yang sangat dominan pada penyakit batu ginjal ini yang
bisa membuat seseorang sangat menderita. Untuk meredakan nyeri akibat batu
ginjal kecil yang biasanya ringan, dapat digunakan obat-obat berikut : ibuprofen,
acetaminophen atau naproxen sodium.

 Terapi medis
obat batu ginjal medis akan membantu batu ginjal melewati saluran kencing dan
akhirnya dibuang lewat urin. Jenis obat, yang dikenal sebagai alpha blocker,
berfungsi melemaskan otot-otot di saluran kencing, sehingga membantu batu
ginjal lebih cepat melewatinya untuk dibuang melalui urin dan dengan lebih
sedikit rasa sakit.

2) Mengobati batu ginjal besar dan gejala yang berat.


Batu ginjal besar dan tidak dapat diatasi dengan obat karena batu terlalu
besar untuk keluar dengan sendirinya atau karena menyebabkan pendarahan,
kerusakan ginjal atau infeksi saluran kemih yang sedang berlangsung memerlukan
terapi yang lebih invasif . Terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi batu
ginjal yang demikian, antara lain:

 Menggunakan gelombang suara untuk memecah batu ginjal.


Untuk batu ginjal tertentu tergantung pada ukuran dan lokasinya dapat diterapi
menggunakan prosedur yang disebut extracorporeal shock wave lithotripsy
(ESWL). ESWL menggunakan gelombang suara untuk menciptakan getaran yang
kuat (gelombang kejut) yang memecah batu menjadi potongan-potongan kecil
sehingga dapat melewati saluran kencing dan kemudian dibuang lewat urin.
Prosedur ini berlangsung sekitar 45 sampai 60 menit dan dapat menyebabkan
nyeri sedang, sehingga sebelum melakukan terapi batu ginjal ini pasien diberi obat
penenang atau anestesi ringan untuk membuat nyaman. ESWL dapat
menimbulkan adanya darah dalam urin, memar di punggung atau perut,
pendarahan di sekitar ginjal dan organ-organ yang berdekatan lainnya, dan
ketidaknyamanan ketika fragmen batu melewati saluran kemih.

Gambar ESWL untuk menghancurkan batu ginjal

 Operasi untuk mengangkat batu ginjal yang sangat besar

Prosedur yang disebut nephrolithotomy percutan yakni pengangkatan batu ginjal


dengan menggunakan teleskop kecil dan instrumen yang dimasukkan melalui
sayatan kecil di pinggang belakang. Sama seperti ESWL pada operasi ini pasien
dibius dengan anestesi umum selama operasi dan berada di rumah sakit selama
satu sampai dua hari menunggu pemulihan. Dokter mungkin menyarankan
operasi ini jika ESWL tidak berhasil atau jika batu ginjal sangat besar.

 Menggunakan Ureterscope untuk memecah batu ginjal


Untuk mengangkat batu ginjal yang kecil di ureter atau ginjal, dalam prosedur ini
dokter akan memasukkan ureteroscope (tabung elastis yang memiliki kamera dan
lampu diujungnya) ke uretra kandung kemih kemudian ureter dimana terdapat
batu saluran kencing. Setelah ureteroscope menemukan batu ginjal, maka ia
menjeratnya kemudian memecahnya menjadi potongan-potongan kecil yang akan
bisa lolos melaui saluran kencing.
2.6. Tatalaksana Gizi
1. Promotif
Mengkonsumsi makan sumber kalsium, oksala dan purin dalam jumlah
berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya batu ginjal. Selain itu
konsumsi protein hewani dan garam yang berlebihan juga meningkatkan
resiko terbentuknya patu pada ginjal. Oleh karena itu jenis-janis
makanan tersebut perlu dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan
2. Preventif
 Membatasi Kalsium
Makin tinggi konsumsi kalsium akan makin tinggi pula
ekskresi/pembuangan sisanya sekaligus menambah pembentukan
kristalisasi garam-garam kapur
 Mengurangi oksalat
Oksalat pada umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat
dalam air kemih berasal dari dalam tubuh, dari makanan yang kita
makan serta dari hasil metabolisme vit. C
3. Rehabilitatif
• Mengurangi protein hewani
Paling besar pengaruhnya terhadap kemungkinan terbentuknya batu
ginjal. Meningkatkan ekskresi kalsium dan asam urat dalam air kemih,
yang kemudian diikuti dengan menurunnya pH urine dan terbuangnya
sitrat
• Membatasi Purin
Purin paling berpengaruh thdp pembentukan batu ginjal. Batu ginjal
disini dapat berupa campuran kalsium dan asam urat, atau hanya
asam urat saja. Sumber asam urat adalah dari dalam tubuh sendiri
(endogen) dan dari makanan seperti daging, jeroan, hasil laut seperti
sea food, gandum, beras, dan tepung-tepungan.
• Membatasi garam
Setiap peningkatan 100 mg garam dlm makanan dpt meningkatkan
25-30 mg kalsium dlm urine. Keluarnya kalsium dari air kemih
karena garam ini mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan
kalsium urat oleh natrium. Dampak buruk lain akibat konsumsi garam
yang berlebihan adalah menurunnya keluaran sitrat.(penghambat
kritalisasi)
• Minum air yang banyak
Makin kurang seseorang minum air (terutama air putih), makin
kurang pula air kemih yang terbentuk. Keadaaan ini akan
menyebabkan makin tingginya derajat kejenuhan zat-zat kandungan
yang akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu ginjal. Karena
itu, kita dinjurkan untuk minum air banyak-banyak Jumlah yang
dianjurkan sedikitnya adalah minum air 2-3 liter air perhari dan
terbagi rata selama sehari.
Umumnya, 35 % penderita batu ginjal minum air kurang dari liter per
harinya. Semua jenis minuman pada dasarnya diperbolehkan, kecuali
susu, teh dan lainnya yang dapat menyebabkan ekskresi oksalat tinggi.

2.7. Makanan yang dianjurkan dan tidak diperbolehkan

Bukan hanya ada pantangan makan batu ginjal, tentunya juga ada beragam
makanan yang boleh untuk penderita batu ginjal mudah ditemukan. Sehingga
asupan makan ini tidak memperparah keluhan penderita batu ginjal. Berikut ini
beberapa jenis makanan yang bisa di konsumsi bagi penderita batu ginjal

 Bawang putih dipercayai mempunyai anti pembekuan dan anti oksidan


yang bermanfaat menurunkan resiko serangan penyakit jantung. Tak
hanya itu bawang putih mampu menurunkan kadar kolesterol dan
peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Sehingga baik dikonsumsi
sebagai makanan yang boleh untuk penderita batu ginjal.
 Paprika merah sangat rendah kalium dan mengandung serat, asam folat,
vitamin A, C, dan B6 yang terbukti baik untuk ginjal.
 Ikan kaya kandungan omega-3 yang bermanfaat dalam mencegah
peradangan dan melindungi organ ginjal dari serangan penyakit. Ikan tuna
dan ikan salmon merupakan ikan sehat yang direkomendasikan untuk
menjaga kesehatan ginjal.
 Buah apel, ceri, dan anggur merupakan buah sehat yang terbukti bisa
menjadi pembersihan dan detoksifikasi ginjal.

2.8. Pantangan Makanan Bagi Penderita Batu Ginjal


Jenis makanan untuk penderita penyakit ginjal wajib anda hindari dan
makan yang baik di makan. Berikut adalah beberapa pantangan makanan
batu ginjal:

1. Konsumsi Kedelai dan Kacang-kacangan.


Kedelai dan semua jenis kacang-kacangan bisa menyebabkan produksi
asam oksalat yang cukup tinggi dalam tubuh. Makanan yang
mengandung asam oksalat tinggi bisa menyebabkan pembentukan batu
ginjal menjadi lebih parah. Asam oksalat sangat berbahaya karena bisa
mengikat kalsium dan menyebabkan kondisi batu ginjal menjadi lebih
parah. Tapi sumber makanan kedelai yang telah difermentasi tetap
diperbolehkan dalam jumlah yang kecil.
2. Konsumsi Tomat
Tomat mengandung asam asam oksalat sehingga bisa menyebabkan
tingginya kadar kalsium dalam tubuh. Makanan yang mengandung
kalsium kemudian tidak terpakai oleh tubuh, akan sangat rentan dengan
pembentukan batu ginjal. Semua jenis produk yang mengandung tomat
dan berasal dari tomat sebaiknya dihindari.
3. Konsumsi Sayuran Berdaun Gelap
Sayuran yang memiliki warna daun hijau seperti bayam, kacang panjang,
dan jenis sayur lain juga banyak mengandung asam oksalat. Kadar asam
oksalat yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penumpukan jumlah
kalsium dalam tubuh sehingga sangat berbahaya untuk penderita batu
ginjal.
4. Konsumsi Daging Merah
Daging merah merupakan makanan yang mengandung protein tinggi
yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Hal ini disebabkan
karena pemecahan protein bisa menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras,
sehingga ada banyak racun yang harus disaring oleh ginjal. Selain itu,
bahan makanan ini juga bisa meningkatkan kadar asam oksalat dalam
tubuh sehingga menyebabkan resiko batu ginjal menjadi lebih tinggi.
5. Konsumsi Produk dari Susu yang mengandung kalsium.
Produk susu merupakan salah satu bahan minuman yang harus dihindari
oleh penderita batu ginjal. Hal ini disebabkan karena susu mengandung
kalsium yang bisa meningkatkan resiko batu ginjal. Susu juga
mengandung beberapa komponen seperti kalsium, magnesium dan
kalium. Ketiga mineral ini sangat berbahaya karena bisa
mengembangkan batu ginjal yang lebih parah.
6. Konsumsi Minuman Berkarbon dan Manis
Semua jenis minuman yang mengandung pemanis, gula dan bahaya
minuman bersoda juga harus dihindari oleh penderita batu ginjal.
Minuman manis merupakan pantangan batu ginjal karena bisa
meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Selain itu, minuman
bersoda mengandung kadar kalsium, asam oksalat, kreatinin, dan natrium
yang tinggi. kombinasi berbagai zat ini bisa meningkatkan resiko
penyakit gagal ginjal.
7. Makanan Mengandung Natrium dan Sodium
Makanan yang mengandung natrium (garam) dan sodium adalah jenis
makanan yang harus dihindari oleh semua penderita batu ginjal.
Sejumlah makanan yang mengandung senyawa ini bisa meningkatkan
kadar asam oksalat dalam tubuh sehingga berpengaruh untuk kondisi
batu ginjal.
8. Minuman Berkafein
Berbagai jenis minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh
sangat dilarang untuk penderita batu ginjal. Bahaya kafein tersebut
karena jenis minuman ini stimulan yang bisa menyebabkan gangguan
untuk sistem pembuluh darah dan menekan ginjal bekerja lebih berat.
2.9. Diet umum Batu Ginjal
a. Tujuan:
1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal
2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan
urin melalui peningkatan asupan cairan
3. Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal
b. Ketentuan diet :
1. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan
2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total
3. Lemak sedang, yaitu 15-25% dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energy total
5. Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuhnya berasal dari minuman
6. Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Batu di dalam saluran kemih (Urinary Calculi) adalah massa keras seperti
batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
2. Faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan
sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
3. Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang penting yang berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama
dengan air dalam bentuk urin.
4. Penyakit batu ginjal dan segala jenisnya dapat dicegah dengan membatasi
kalsium, mengurangi oksalat dan purin, mengurangi protein hewani,
membatasi garam dan memperbanyak minum air putih
5. Pada penyakit batu ginjal selain penatalaksanaan secara medis,
penatalaksanaan gizi juga dapat membantu mempertahankan dan
meningkatkan fungsi ginjal

3.2 Saran
1. Perlu pemeriksaan kesehatan secara rutin termasuk kesehatan ginjal guna
mengantisipasi lebih dini terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi
ginjal lainnya

2. Pengaturan aktifitas fisik dan makanan sehari-hari perlu dilakukan guna


mencegah timbulnya penyakit batu ginjal
DAFTAR PUSTAKA

1. http://sehatkeluarga.com/batuginjal/makanan-apa-saja-yang-boleh-untuk-
penderita-batu-ginjal/
2. http://cantiksehatgue.blogspot.co.id/2015/06/4-makanan-yang-dilarang-bagi-
penderita-batu-ginjal.html
3. http://www.mediqu.net/img/eswl1.jpg
4. http://mediskus.com/penyakit/mengobati-batu-ginjal-dengan-tuntas
5. http://naturalnusantarajogja.blogspot.co.id/2013/03/terapi-herbal-batu-
ginjal.html

Anda mungkin juga menyukai