Anda di halaman 1dari 4

NASKAH DRAMA

FRAKTURA/PATAH TULANG
D
I
S
U
S
U
N
Oleh Kelompok 4

1. Ahmad Eka

2. Alex maruli Sihaloho

3. Evi Lailannur

4. Jenny Lasmaria

5. Kahfi Yolanda

6. Magdalena Silaban

7. Mutiara Sari

8. Sudi Manik

9. Tri Sartini

10.Wina Silalahi

AKPER PEMKAB TAPTENG


FRAKTURA/PATAH TULANG

1. Ahmad Eka (Rojer : Perawat Pemalas)

2. Alex maruli Sihaloho (Ayah Salomo : sebagai ayah Sudi)

3. Evi Lailannur ( Layla : Perawat

4. Jenny Lasmaria (Bunda Uneng sebagai ibu Kiranya)

5. Kahfi Yolanda (Perawat Judes)

6. Magdalena Silaban (Prolog)

7. Mutiara Sari (Siti : Masyarakat)

8. Sudi Manik (Sudi Subardjo)

9. Tri Sartini (Senandung : Dokter Centil)

10.Wina Silalahi (Kiranya Malem)

Pada tanggal 7 Oktober 2025 sepasang kekasih genap berusia 2 tahun. Mereka ingin momen
tersebut menjadi momen yang tidak akan bisa dilupakan dan menjadi kisah paling indah
sepanjang perjalanan hidup mereka. Sebut saja nama pasangan tersebut Sudi Subardjo dengan
Kiranya Malem.

Sekitar pukul 05.01 WIB Sudi menelepon Kiranya. Telepon Kiranya pun berdering, dan dengan
penuh kasih Kiranya mengangkat telepon dari Sudi.

Sudi : Hay dek Kiranya, gimana kabar mu?

Kiranya : Baik bang. Kalau abang gimana?

Sudi : Puji Tuhan saya dan segenap keluarga sehat-sehat dek.

Kiranya : baguslah bang. Jadi abang lagi ngapai sekarang?

Sudi : Lagi bete banget nih dek! Bosan di rumah.

Kiranya : Jadi ingat gak hari ini hari apa bang?

Sudi : ada apa emang dengan hari ini dek? (bingung dan penasaran)

Kiranya : abang inilah main lupa-lupa aja. (ngambek)

Sudi : Maaf lah dek. Tapi memang hari apa?

Kiranya : hari ini kan kita dua tahun bang.. (raut wajah kesal)
Sudi : oiya abang lupa dek. Maaf deh tapi untuk membalas kesalahan abang, abang mau
mengajak adek ke suatu tempat yang sangat indah, yaitu Pantai Bosur.

Kiranya : dimana tuh bang? Ayok deh aku mau. Cepat datang jangan sampai telat. (senang
sekali)

Kiranya akhirnya menutup telepon dari Sudi. Tidak lupa tegur sapa sayang mereka diakhiri
dengan “I Love You”. Kiranya langsung bergegas mengganti piyama nya dengan baju couple
mereka. Tidak lupa dia berdandan untuk mempercantik diri. Kira-kira pukul 07.02 WIB Sudi
sampai di rumah kekasihnya. Dan ingin berpamit kepada Calon mertua.

Sudi : kiranya... (berteriak kecil sambil mengetok pintu)

Bunda Uneng : Eh Nak sudi. (membuka pintu) ada apa nak?

Sudi : Kiranya ada bu?

Bunda Uneng : Ada tuh di dalam, lagi dandan kayaknya. Mau kemana emang nak?

Sudi : oiya bu, kan hari ini kami 2 tahun jadi rencana kami mau jalan-jalan ke tempat romantis
bu. Bisa kan bu? (gerogi dan senyum-senyum)

Kiranya menghampiri Bunda Uneng dan Sudi

Bunda Uneng : Boleh..boleh.. tapi hati-hati di jalan ya nak. Jangan ngebut.

Sudi : Siap calon ibu mertua ku (menghormat dan tersenyum)

Setelah berpamit mereka langsung pergi. Di perjalanan mereka asyik bercerita. Namun tiba
dipertengahan jalan mereka tak memerhatikan ada lubang besar dan mereka pun terjatuh.
Seorang masyarakat pas lewat melihat kejadian tersebut dan bergegas untuk menolongnya.

Kiranya : (berteriak) tolong...tolonggggg!!!!!!

Siti : Ya ampun (gegabah dan langsung meletakkan barang bawaannya) kenapa bisa seperti ini?
(mencoba membantu)

Siti mencoba mencegat para pengendara yang lewat. Ada seseorang yang memang kebetulan
perawat mencoba membantu Siti untuk menolong Sudi Kiranya.

Rojer : Kenapa bisa seperti ini? (gegabah) ayok bu bantu saya mengangkat nya ke dalam mobil.

Sewaktu mereka menolong tiba-tiba ayah Sudi lewat

Ayah : kenapa itu? (mendatangi kejadian) Ya ampun Sudi anak ku? Bantu pak,buk. Ini anak saya.
Terima kasih sebelumnya.

Siti : iya pak sama-sama.

Rojer : ayok kita bawak ke rumah sakit dekat sini.

Mereka bergegas membawa Sudi Kiranya ke rumah sakit terdekat sekaligus tempat kerja Rojer.
Para perawat yang ada di klinik mencoba membantu untuk mengangkat pasien ke ruangan.
Perawat memanggil Dokter.
Layla : Dok, ada korban kecelakaan. Mereka ada di ruangan Melati No. 13

Senandung : iya sus, saya akan ke sana.

Dokter bergegas pergi dan mencoba mencek keadaan Sudi dan Kiranya.

Senandung : Sus, coba ambilkan perban steril (menekan luka pada kaki Sudi)

Rojer : ini, Dok.

Senandung : kamu di dekat saya saja (melihat Rojer) Layla lakukan seperti apa yang saya
lakukan kepada Pasien perempuan.

Perban steril digunakan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi dengan menekan luka
secara kuat selama beberap menit. Tidak lupa Ayah Salomo menelpon Bunda Uneng bahwa
Kiranya ada di Rumah Sakit Cama-cami. Semua berada dengan keadaan panik.

Ayah Salomo : Selamat Siang bu, ini saya bapaknya Sudi.

Bunda Uneng : iya ada apa pak? Tumben menelepon?

Ayah Salomo : Anak ibu, Kiranya sedang ada di Rumah Sakit Cama-Cami Ruang Melati No.13

Bunda Uneng : Apa yang terjadi dengan mereka?

Ayah Salomo : mereka baru saja kecelakaan bu, untung saya pas lewat.

Bunda Uneng : Saya akan segera kesana (panik dan tergesa-gesa)

Setelah Dokter beserta perawat melakukan pemeriksaan, Dokter meminta Orangtua pasien
untuk menemuinya di ruangannya.

Senandung : pak, buk mari ikut dengan saya keruangan sebentar.

Sampai diruangan

Senandung : silahkan duduk pak,buk. Jadi begini, akibat kecelakaan tersebut ada benturan di
kaki si pasien laki-laki dan di tangan si pasien perempuan tersebut yang mengakibatkan
terjadinya fraktura (patah tulang). Untuk itu ada baiknya anak bapak dan ibu di rawat di rumah
sakit selama 2 minggu.

Ayah Salomo : Baik Dok. Terima kasih.

Bunda Uneng : kami permisi ya dok.

Selama 2 minggu Sudi dan Kiranya di rawat di rumah sakit cama-cami. Yang awalnya mereka
ingin merayakan hari anniversary mereka yang ke-2 tahun dengan sangat romantis, namun
Tuhan berkehendak lain, mereka mengalami kecelakaan. Setelah mereka pulang dari rumah
sakit mereka akan tetap mengingat kejadian ini. Walaupun sedih tapi mereka memilih untuk
tetap bersama.

TAMAT!!!

Anda mungkin juga menyukai