Anda di halaman 1dari 11

Penyakit Menular Seksual

(PMS)

Portofolio
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PENJASKES

Semester Genap

Tahun Ajaran 2020/2021

Disusun Oleh :

Nama : Silvi Diana Br. Tarigan

Kelas : XII Sosial 1

SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI


2020/2021
Penyakit Menular Seksual
(PMS)

Portofolio
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PENJASKES

Semester Genap

Tahun Ajaran 2020/2021

Disusun Oleh :

Nama : Asy Syfa Suria Damayanti

Kelas : XII Sosial 1

SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI


2020/2021
Penyakit Menular Seksual
(PMS)

Portofolio
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PENJASKES

Semester Genap

Tahun Ajaran 2020/2021

Disusun Oleh :

Nama : Anggi Putri Yulianti

Kelas : XII Sosial 1

SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI


2020/2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini
kami panjatkan puji Syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan Rahmat-nya serta
Taufik dan Hidayah-nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
laporan dengan lancar dan sebagai mana mestinya.

Laporan ini merupakan salah satu tugas bidang mata pelajaran PENJASKES untuk materi
Penyakit Menular Seksual (PMS). Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan saya juga menyadari akan pentingnya
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak guru Dadang Spd. Sebagai guru bidang
studi yang telah banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Dengan adanya laporan ini, maka saya berharap telah memenuhi tugas PENJASKES dalam
materi Penyakit Menular Seksual dan mendapatkan nilai yang baik. Serta bermanfaat bagi
teman-teman sekalian.

Cimahi, Februari 2021


Daftar Isi
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 4

1.1 Latar Belakang........................................................................ 4

1.2 Tujuan Penelitian....................................................................... 4

1.3 Manfaat...................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................ 5

2.1 Pengertian Penyakit Menular (PMS) .......................................... 5

2.2 Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS) .......................... 6

2.3 Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) ..................................... 6

2.4 Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS) ................................ 7

2.5 Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS) .............................. 7

2.6 Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS) ............................ 7

2.7 Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) ............................ 8

BAB 3 PENUTUP................................................................................. 8

Kesimpulan........................................................................................ 8

Saran.................................................................................................. 8

Daftar Pustaka.................................................................................... 9
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PMS (Penyakit Menular Seksual) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang.
Peningkatan insidensi PMS dan penyebarannya di seluruh dunia, tidak dapat diperkirakan
secara tepat. Di beberapa negara disebutkan bahwa pelaksanaan program penyuluhan yang
intensif akan menurunkan insidensi PMS atau paling tidak insidensinya relatif tetap. Namun
demikian, di sebagian besar negara insidensi PMS relatif masih tinggi dan setiap tahun
beberapa juta kasus baru muncul beserta komplikasi medisnya.

Sejak diketemukannya AIDS tahun 1981, PMS yang belum dapat disembuhkan terutama
PMS yang disebabkan oleh virus mendapat perhatian besar, misalnya herpes genitalis,
kondiloma akuminata, dan AIDS. WHO memperkirakan pada tahun 1999, terdapat 340 juta
kasus baru PMS (gonore, infeksi chlamydia, sifilis, dan trikomoniasis) baru setiap tahunnya,
sedangkan jumlah infeksi HIV saat ini lebih dari 33,6 juta kasus.

Peningkatan insidensi PMS tidak terlepas dari kaitannya dengan perilaku resiko tinggi. Yang
tergolong kelompok resiko tinggi adalah usia 20-34 tahun pada laki-laki, 16-24 tahun pada
wanita, 20-24 tahun pada kedua jenis kelamin, pelancong, Pekerja Seks Komersial (PSK).

Di Indonesia beberapa tahun terakhir ini tampak adanya kecenderungan peningkatan


prevalensi PMS, misalnya prevalensi sifilis meningkat sampai 10% dan gonore meningkat 30-
40% pada beberapa kelompok PSK.

1.2. Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang Penyakit Menular Seksual pada
siswa siswi SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI

1.3. Manfaat
 Bagi Puskesmas

Meningkatkan pelayanan khususnya konseling dan promosi kesehatan dalam mencegah


kejadian penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada Wanita Pekerja Seks (WPS).

 Bagi Instansi Pendidikan


Menambah pengetahuan dan memperkaya referensi khususnya dalam kasus IMS dan
pencegahannya.

 Bagi Wanita Pekerja Seks

Dapat menambah pengetahuan wanita pekerja seks tentang upaya pencegahan infeksi
menular seksual.

 Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan tentang IMS dan pencegahannya.
b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh serta mengaplikasikannya.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)


Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual merupakan
infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebarannya
pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya bisa
melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang.

Terdapat beberapa penyakit menular seksual yang disebabkan oleh hubungan seks tidak
aman, berikut ini adalah penyakit yang sering terjadi:

1. Sifilis

Silifis adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum.
Penyakit ini mempunyai gejala seperti munculnya luka pada alat kelamin atau mulut. Luka
ini pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan dengan tidak ada rasa sakit, tetapi
mudah ditularkan. Segera tangani sifilis, karena jika tidak infeksinya akan berlanjut ke tahap
berikutnya yang mirip dengan gejala flu, kerontokan rambut, hingga pitak. Jika dibiarkan,
maka sifilis bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan terkena
masalah pendengaran serta hilangnya nyawa seseorang.
2. Gonore

Gonore merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae.
Gonore biasa dikenal dengan kencing nanah karena menyebabkan keluarnya cairan saat
buang air kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada penis atau vagina.

3. Klamidia

Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling umum terjadi. Gejalanya memang
tidak akan terasa dan biasanya disebabkan oleh clamidia trachomatis. Namun, klamidia
tetap harus diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang
terinfeksi.

4. Kutil Kelamin

Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus
human papilomavirus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit
tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.

5. HIV

HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan
menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV di awal penyebarannya tidak akan menujukkan
gejala, karena virus akan “tidur” sementara waktu menunggu sistem imun melemah dan
dapat berkembang menjadi AIDS yang sangat mematikan.

2.2. Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)


Berhubungan intim secara oral, vaginal, ataupun anal yang tidak aman merupakan faktor
utama penyakit kelamin. Selain itu, berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan
dapat meningkatkan resiko terkena penyakit menular seksual. Penyebaran penyakit pun
bisa melalui benda, tanpa hubungan intim, seperti berbagi alat suntik, jarum, maupun
melalui transfusi darah.

2.3. Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)


Pada awalnya, sebagian gejala penyakit menular seksual mungkin tidak diketahui. Meski
begitu, terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai, di antaranya:

 Mengalami perubahan pada urine.


 Rasa nyeri selama berhubungan seks.
 Kutil atau memar.
 Sakit panggul atau perut bagian bawah.
 Miss V terasa panas atau gatal.
 Keputihan abnormal atau perdarahan vaginal.
 Keluar cairan dari Mr P.
 Buang air kecil terasa menyakitkan atau panas.

2.4. Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)


Penyakit menular seksual dapat didiagnosis dengan melakukan tes laboratorium seperti tes
darah untuk mengetahui terdapat virus HIV atau tidak, mengambil contoh urine karena
sebagian PMS dapat diketahui dari urine, atau mengambil contoh cairan dari luka genital
terbuka untuk mendiagnosis jenis infeksi.

2.5. Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)


Karena pada tahap awal terkena penyakit menular seksual tidak mengalami gejala dapat
menyebabkan komplikasi termasuk:

 Nyeri panggul.

 Komplikasi kehamilan.

 Peradangan mata.

 Radang sendi.

 Penyakit radang panggul.

 Infertilitas.

 Penyakit jantung.

 Kangker servik.

 Kangker dubur.

2.6. Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)


Biasanya, dokter akan menyarankan dua jenis pengobatan saat telah terdiagnosis penyakit
menular seksual. Di antaranya adalah pengobatan menggunakan antibiotik dan konsumsin
obat anti virus. Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi menular seksual karena
bakteri dan parasit, termasuk gonore, sifilis, klamidia, dan trichomoniasis. Sementara itu,
mengonsumsi obat antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko infeksi.

2.7. Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)


Mencegah penularan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara:

 Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang.


 Rutin menjaga kebersihan vagina.
 Selalu gunakan alat pengaman.
 Vaksinasi.

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penyakit menular
menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Kondisi ini semakin buruk
dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat menyebabkan beberapa penyakit infeksi
akut yang berbahaya Penyakit ini dapat berpindah dari satu orang ke orang lain,
penularannya tersebut bisa terjadi secara langsung atau tidak langsung dan juga bisa
menular melalui perantara atau penghubung. Penyakit menular biasanya ditandai
dengan adanya penyebab penyakit yang hidup dan bisa berpindah menyerang inang
(penderita).penyakit menular disebabkan oleh agen biologi seperti halnya virus,
bakteria, atau parasit dan bukan disebabkan oleh faktor fisik seperti luka bakar atau zat
kimia (keracunan).

Saran
Penyakit menular merupakan penyakit yang harus diwaspadai. Pasalnya, beberapa dari
penyakit menular dapat ditularkan melalui udara, dan pada umumnya, penyakit menular
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh
dengan mengonsumsi vitamin C guna membangun daya tahan tubuh, menjaga
kebersihan diri dan linkungan, memakan makanan yang sehat dan bergzi, dan olahraga
yang teratur.

Daftar Pustaka
https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-menular-seksual-pms

http://repository.upi.edu/15624/4/Ta_JKR_1205962_Chapter1.pdf

file:///C:/Users/anggi%20putri/Downloads/makalah%20pendidikan%20kesehatan
%20tentang%20penyakit%20menular.pdf

Anda mungkin juga menyukai