PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Anggita Novariyanti
314221012
Penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Gunawan Irianto, dr., M.Kes., M.A.R.S. selaku Ketua Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kesehatan Unjani yang telah memberikan panduan dalam
pembuatan Skripsi.
2. Sri Yuniarti, SST., S,Psi. MKM. selaku Ketua Program Studi Kebidanan
(S-1) yang telah memberikan arahan, masukan dan semangat untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
3. R. Noucie septriliyana, SST., M.Keb. selaku Pembimbing
Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan berikutnya. Atas bantuan dari seluruh pihak saya
ucapkan terima kasih.
Anggita Novariyanti
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
D. Manfaat......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000 kelahiran hidup.
AKN menjadi 10 per 1000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 16 per 1000
18,8 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2030. (Kemenkes RI, 2020)
Keluarga pada tahun 2019, dari 29.322 kematian balita, 69% (20.244
pada usia 29 hari – 11 bulan dan 10% (2.927 kematian) terjadi pada usia
ASI adalah menyusui bayi sedini mungkin dalam satu jam pertama
hingga 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih
(Septiani dan Ummami 2020). ASI tidak hanya bergizi, tetapi juga
sumber gizi yang sangat ideal dan seimbang yang diperlukan oleh bayi
terutama pada bulan pertama kehidupan (Turyati dan Siti Nurbaeti 2018).
Salah satu program baik untuk perbaikan gizi bayi atau balita adalah
(Khosidah 2018).
cakupan pemberian ASI kejadian di lapangan masih banyak ibu nifas yang
tidak mengetahui bahwa ASI pertama setelah melewati fase kelahiran bayi
adalah berwarna kuning dan menganggap itu adalah air kotor yang keluar
B. Rumusan Masalah
Padalarang?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi data dasar atau dukungan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
2012).
(Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat Pengetahuan
tingkatan, yaitu:
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dan sebagainya.
Notoatmodjo (2012) :
a) Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Minat
yang diharapkan.
3) Pengalaman
4) Usia
b) Faktor Eksternal
berbagai hal.
2) Informasi Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan
seseorang.
B. Masa Nifas
2010).
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu
a) Uterus
Tabel 2.1 Tabel Tinggi Fundus dan Berat Uteri Menurut Involusi
Involusi Berat Uterus Tinggi Fundus Uteri
Bayi Lahir 1000 gram Setinggi pusat
Uri Lahir 750 gram 2 jari di bawah pusat
1 Minggu 500 gram Pertengahan pusat dan simfisis
2 minggu 350 gram Tidak Teraba di atas simfisis
6 minggu 50 gram Bertambah Kecil
8 minggu 30 gram Sebesar normal
Sumber : (Nanny,2011)
b) Lochea
jaringan desidua.
dari lochea rubra, serosa, dan merah muda. Lochea ini berhenti
sel desidua.
2010).
d) Payudara
analgesik
(Varney, 2010).
2010)
j) Perubahan Hematologi
1. Pengertian ASI
Air susu ibu (ASI) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan
hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim selama
laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar
ASI berbeda beda dari satu ibu ke ibu lain. Komposisi ASI tidak sama
kolostrum, air susu masa peralihan (masa transisi) dan air susu matur.
terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan
pertama sampai hari ketiga atau keempat dari masa laktasi yang
energi kolostrum 58 kalori/100 ml, ini lebih rendah dari ASI matur.
Vitamin larut lemak lebih tinggi sedangkan vitamin larut dalam air
protein didalam usus bayi menjadi kurang sempurna, hal ini akan
300 ml/24 jam dan akan meningkat setiap harinya sesuai kebutuhan
sampai kesepuluh dari masa laktasi, tetapi ada pula yang berpendapat
bahwa ASI matur baru akan terjadi pada minggu ketiga sampai
kelima. Kadar protein semakin rendah sedangkan kadar lemak dan
(Sutanto, 2018).
Air susu matur yaitu ASI yang disekresi pada hari kesepuluh
tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan
utama dalam ASI sebagai sumber energi untuk otak. (Walyani, 2015).
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit
kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan
akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat
kenyang. Dengan demikian bayi akan membutuhkan keduanya, baik
2. Manfaat ASI
ASI miliki beberapa keunggulan baik bagi bayi, bagi ibu, bagi
manfaat ASI bagi bayi antara lain: sebagai nutrisi karena mengandung
campuran yang tepat dari berbagai bahan makanan yang baik untuk
yang kuat untuk mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat.
Manfaat ASI bagi bayi menurut penelitian yaitu ASI dapat mencegah
merasa dibutuhkan. Pemberian ASI adalah cara yang penting bagi ibu
memelihara sapi perah dan mengurangi sampah botol dan kaleng susu
yang dibuang. Pemberian ASI bagi ayah dapat memiliki istri dan anak
yang sehat, cukup beristirahat pada malam hari dan tidak banyak yang
Prinsip pemberian ASI antara lain susui bayi segera dalam 30-60
makanan dan minuman lain akan mengurangi jumlah ASI. Ibu perlu
memiliki ASI yang banyak. Proses laktasi tidak berdiri sendiri tetapi
(Maryunani, 2017)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Hipotesis Penelitian
4. Variabel Penelitian
5. Definisi Operasional
1. Populasi
2. Sampel
C. Pengumpulan Data
E. Etika Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat dilaksanakannya penelitian ini di RSIA Kartini Padalarang Jln.
2. Waktu Penelitian
Anik Maryunani. (2017). Inisiasi Menyusu Dini, Asi Eksklusif dan Manajemen
Laktasi
Nanny, Vivian. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Walyani. (2015). Perawatan kehamilan & menyusui anak pertama agar bayi lahir
dan tumbuh sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press