Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN PASIEN

NYERI
Tujuan • Pengertian nyeri
Pembelajaran • Tipe nyeri
: Setelah • Sifat nyeri
pembelajaran • Persepsi nyeri
, mahasiswa • Macam-macam nyeri
diharapkan • Fisiologi nyeri
mampu • Faktor yg mempengaruhi nyeri
mengetahui :
1. PENGERTIAN

Kenyamanan: konsep sentral ttg kiat keperawatan.


Donahue (1989) : ” melalui rasa nyaman & tindakan
u/mengupayakan kenyamanan…..perawat m`berikan
kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan
bantuan”.

Nyeri : suatu sensori subjektif dan pengalaman


emosional yang tidak menyenangkan berkaitan
dengan kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau yang dirasakan dalam kejadian2
dimana terjadi kerusakan (IASP, 1979)
CONT’ PENGERTIAN NYERI
M.C Coffery • Suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
yang keberadaannya diketahui hanya jika orang
(1979) tersebut pernah mengalaminya

Wolf Weisel • suatu perasaan menderita secara fisik dan


mental atau perasaan yang bisa menimbulkan
Feurst (1974) ketegangan

Arthur .C. • mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika


jaringan sedang dirusak dan menyebabkan
Curton individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri
(1983)
2. Tipe / Klasifikasi Nyeri
Menurut • Akut
lama • Kronis
terjadinya
• Superfisial/kutaneus
Menurut • Viseral Dalam
• Nyeri alih (Referred)
lokasi • Radiasi
Menurut lamanya:Nyeri akut
► pengalaman ► Satu kejadian
► Sumber ► Sebab eksternal atau
penyakit dari dalam
► serangan
► Mendadak
► waktu
► Sampai 6 bln
► Pernyataan nyeri ► Daerah nyeri tidak diketahui
► Pola respon khas dgn gejala
► Gejala-gejala klinis yg lebih jelas
► Terbatas
► Pola ► Biasanya berkurang setelah
► Perjalanan beberapa saat
Menurut lamanya:Nyeri Kronis
► Pengalaman ► Satu situasi
► Sumber ► Tdk diketahui /pengobatan yg
lama
► Waktu ► > 6 bln
► Pernyataan nyeri ► Daerah nyeri sulit dibedakan
intensitasnya
► Gejala-gejala klinis ► Bervariasi dgn sdkt gejala
(adaptasi)
► Berlangsung terus, dpt
► Pola
bervariasi
► Penderitaan meningkat stlh
► Perjalanan beberapa saat
Klasifikasi Nyeri Menurut Lokasi

1. Superfisial/kutaneus : akibat stimulasi kulit,


sebentar, terlokalisasi & tajam. Ex : jarum suntik,
luka potong kecil
2. Viseral Dalam : akibat stimulasi organ internal,
bersifat difus, durasi lbh lama, terasa tajam,
tumpul /unik tergantung organ yg terlibat. Ex :
sensasi pukul/crushing (angina pectoris), sensasi
terbakar (ulkus lambung)
3.Nyeri alih (Referred) : Nyeri terasa di bagian tubuh yg
terpisah dr sumber nyeri & dpt terasa dgn berbagai
karakteristik. Ex : batu empedu ( selangkangan)
4.Radiasi : sensasi nyeri meluas dr tempat awal cedera ke
bag tbh bawah atau sepanjang bag tbh, dpt menjadi
intermitten/konstan.
Ex : nyeri punggung bag
bawah akibat luka ulkus
dekubitus.
Klasifikasi Nyeri
• Nociceptive pain - nyeri yang timbul akibat
stimulasi pada serabut syaraf dan
mentransmisikan signal nyeri secara normal
ke pusat syaraf.
• Somatic pain – Nyeri yang berasal dari otot,
jaringan tisue atau tulang. Biasanyanya
terlokaslisasi dan keluhan yang muncul
adalah keluhan yang mendalam, sakit dan
membosankan. Sebagai contoh adalah nyeri
karena metastase kanker, osteoartritis, atau
kerusakan jaringan
Klasifikasi Nyeri
• Visceral pain – Nyeri yang berasal dari organ
dalam dan sekitarnya
• Neuropathic pain – merupakan kondisi
abnormal pada serabut syaraf yang
ditransmisikan dari syaraf tepi ke pusat sayarf.
3. SIFAT NYERI :
• Menurut Mahon (1994) :
– Nyeri bersifat individu
– Tidak menyenangkan
– Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi
– Bersifat tidak berkesudahan
4. Komponen Fisiologi Nyeri

Resepsi

Reaksi Persepsi
A. RESEPSI
Stimulus termal, mekanik, kimiawi, listrik

Kerusakan sel/jaringan

Melepaskan histamin, bradikinin, kalium di nosiseptor

Impuls saraf (menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen)

Serabut delta-A Serabut C ( Myelin (-), kecil, lambat)


(Myelin (+), cepat)

Sensasi tajam, Impuls terlokalisasi buruk, viseral,


t`lokalisasi, & terus-menerus
melokalisasi sumber
nyeri, m`deteksi
intensitas nyeri

Di transmisikan sepanjang saraf aferen (prostaglandin,


kalium)
Kornu dorsalis, medulla spinalis

Dilepaskan neurotransmitter : substansi P


ditransmisikan ke trac. Spinotalamus

SSP di otak (pembentukan retikuler, sist limbik,


talamus, korteks sensori, korteks asosiasi)

Kompensasi tbh (mengirim stimulus kembali ke bawah


kornu dorsalis di medulla spinalis/sist nyeri desenden)

Neuroregulator (endorfin) yg menghambat stimulus nyeri

Nyeri berkurang
Mekanisme REFLEKS PROTEKTIF
Serabut delta-A

Impuls sensori ke medulla spinalis


(tempat sinaps dengan neuron motorik)

Impuls motorik menyebar melalui sebuat lengkung refleks bersama serabut saraf
eferen (motorik) kembali ke suatu otot perifer dekat lokasi stimulasi

Kontraksi otot

Respon refleks protektif


Jar.superfisial : menarik diri
Jar. Internal : memendek & menegang
STIMULUS NYERI :
1. Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri
mekano-sensitif, misalnya distensi
ductus, tumor
2. Thermal (panas/dingin) : diterima oleh
reseptor thermosensitif, misalnya
terbakar (akibat panas/dingin yg
ekstrem)
3. Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri
chemosensitif, misalnya perforasi organ
viseral
4. Listrik, misalnya lapisan kulit terbakar
TEORI GATE CONTROL
 Peneliti mengetahui bhw tidak ada pusat nyeri
tertentu di sist saraf
 Teori gate control (Melzack & Wall; 1965) :
“impuls nyeri dpt diatur atau bahkan dihambat
o/mekanisme pertahanan di sepanjang SSP, impuls
nyeri dibuka saat sebuah pertahanan dibuka”.
contohnya : menggosok punggung dgn lambat, teknik
distraksi, konseling, & pemberian plasebo

melepaskan endorfin & dinorfin


B. PERSEPSI
Mrp titik kesadaran seseorang thd nyeri.
Stimulus nyeri  medulla spinalis,
thalamus, & otak tengah.
Dari thalamus  area otak, termasuk
korteks sensori & korteks asosiasi (di
kedua lobus parietalis), lobus frontalis,
dan sistem limbik (Paice, 1991).
Saat individu sadar akan nyeri : terjadi
reaksi kompleks.
Prinsip-prinsip Asesmen Nyeri
• Harus ada guideline yang akan digunakan
dalam melakukan asesmen nyeri
• Guideline yang ada harus bisa diterapkan
dalam asesmen nyeri
• Perlu dipahami bahwa pasien
dengan “nyeri kanker” merasakan
nyeri hampir setiap saat dan nyeri
akan bertambah hebat pada stase
akhir penyakit
Guideline Asesmen Nyeri
• Nyeri yang dirasakan seseorang akan berbeda-beda
• Perlu dibuat guideline secara spesifik untuk masing-
masing kelompok umur
• Pada pasien dewasa guideline bisa digunakan secara
umum pada pasien diatas usia 19 tahun
• Ada penyakit-penyakit tertentu yang memerlukan
guideline khusus
Definisi Nyeri
• Nyeri merupakan pengalaman sensoris dan
emosional biasanya berhubungan dengan kerusakan
jaringan atau potesial adanya kerusakan jaringan
• Nyeri merupakan pengalaman subyektif sehingga
nyeri akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang
yang mengalaminya.
• “Nyeri merupakan apa yang
dikatakan pasien tentang rasa
nyeri, dan nyeri muncul ketika
pasien mengeluh nyeri”
Standar Tata Laksana Nyeri
1.
Asesmen

2.
4.
Klasifikas
Edukasi
i

3.
Planning
Asesmen Nyeri
• Asesmen secara komprehensif merupakan dasar
untuk keefektifan manajemen nyeri, termasuk proses
wawancara, pemeriksaan fisik, review pengobatan,
review pembedahan atau pengobatan, review
psikososial, review terhadap lingkungan fisik, dan
diagnosa yang sesuai.
• Asesmen yang baik harus bisa dipakai untuk
menentukan penyebab, efektivitas penatalaksanaan
dan pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup penderita
• Asesmen Nyeri menggunakan akronim O, P, Q, R, S, T,
U dan V
O P Q
(onset) (Provokes) (Quality)

R S T
(Region/Radiation) (Severity) (Treatment)

U V
(Understanding/Impact of you) (Value)
Tujuan Asesmen Nyeri
• Untuk mendapatkan pengalaman individual tentang
nyeri dengan menggunakan cara yang terstandar
• Untuk membantu menentukan tipe nyeri dan
kemungkinan penyebab
• Untuk membantu menentukan efek dan pengaruh
pengalaman nyeri terhadap individu dan
kemampuan uantuk beraktifitas
• Merupakan dasar untuk menyusun rencana
tatalaksana nyeri
• Menjadi standar komunikasi bagi multidisiplin nyeri
• “Apa yang dikatakan pasien”
merupakan sumber data utama nyeri.
Percayai apa yang dikatakan pasien,
ekspresi nyeri yang berkurang tidak
berarti bahwa nyeri tidak ada.
• Kecuali untuk pasien mengalami kelainan
kognitif, maka laporan keluarga atau orang
terdekata menjadi sumber data utama
• Kelaianan kognitif akan berpengaruh terhadap
peningkatan kecemasan, menghindari proses
perawatan, sikap agresive, gangguan nafsu
makan, gangguan tidur, imobilisasi atau
menarik diri
Edukasi
• Penting untuk menjelaskan kepada pasien dan
keluarga nyeri bisa saja menjadi lebih buruk sesuai
dengan kondisi penyakit dan jelaskan juga beberapa
cara yang bisa dipilih untuk mengatasinya
• Diskusikan tentang konsep pencegahan nyeri
dengan pasien dan keluarga dan upaya-upaya yang
bisa dilakukan sebelum nyeri menjadi lebih buruk
• Ajarkan kepada pasien dan keluarga untuk
melaporkan perubahan-perubahan yang muncul,
jika muncul rasa nyeri baru atau jika nyeri tidak
membaik setelah dilakukan intervensi
Beberapa pasien terutama orang tua mungkin
tidak akan mengungkapkan rasa nyerinya karena
• Sebelumnya tidak ditangani secara serius
• Dianggap terlalu banyak keluhan
• Ingin dianggap kuat (tabah) (pada beberapa
suku bangsa)
• Nyeri timbul karena faktor usia, nyeri menjadi
keluhan umum pada orang tua
• Memilih untuk menghindari pengobatan dan
efek sampingnya
Edukasi harus dilakukan dengan beberapa
pertimbangan berikut:
• Untuk meyakinkan pasien melaporkan rasa
nyerinya dengan rasa percaya dan lingkungan
yang mendukung
• Libatkan pasien dan keluarga untuk
menentukan rencana penatalaksanaan nyeri
dengan mempertimbangkan nilai-nilai pasien,
dengan saling berdiskusi tentang tujuan
tatalaksana nyeri
Asesmen Skala Nyeri Anak
Kategori Skor
Wajah Tidak ada ekspresi tertentu atau senyuman 0
Menyeringai sekali-kali atau mengerutkan dahi, muram ogah-ogahan 1
FACE Dagu gemetar dan rahang diketap berulang 2
Ekstrimitas Posisi normal atau santai 0
Gelisah, resah, tegang 1
LEG Menendang atau menarik kaki 2
Gerakan Rebahan dengan tenang, posisi normal, bergerak dengan mudah 0
Menggeliat , maju mundur, tegang 1
Activity Menekuk/posisi tubuh meringkuk, kaku atau menyentak 2
Tangisan Tidak ada tangisan ( terjaga atau tertidur ) 0

Cry Mengerang/merengek, gerutuan sekali-kali


Menangis tersedu-sedu, mejerit, terisak-isak, menggerutu berulang-
1
2
ulang
Kemampuan Senang, santai 0
ditenangkan Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan atau berbicara, dapat 1
dialihkan
Consolability Sulit/tidak dapat ditenangkan dengan pelukan, sentuhan atau 2
distraksi
Skor Total
 0 : tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan  4 – 6 : nyeri sedang  7-10 : nyeri berat
VAS (Visual Analog Scale)
NRS (Numeric Rating Scale)

Skala Nyeri Tipe Nyeri


Asesmen Nyeri
O P Q
(onset) (Provokes) (Quality)

R S T
(Region/Radiation) (Severity) (Treatment)

U V
(Understanding/Impact of you) (Value)
1. Skala Nyeri
2. Lokasi Nyeri

S
3. Onset
a. Mulai terjadi nyeri..................yang lalu.
b. Berapa Lama terjadinya nyeri : ....................
c. Kekerapan terjadinya nyeri :
 Sering, setiap ...........................................
R
O
 Kadang-kadang, setiap ............................
 Jarang , setiap ..........................................
4. Skala Nyeri selama 4 minggu terakhir
5. Skala rata-rata 4 minggu terakhir
6. Penyebab / provokasi rasa nyeri

P
a. ....................................................................................................
b. .................................................................................................
7. Deskripsi rasa nyeri Score
 Nyeri terus menerus tanpa peningkatan atau  0
penurunan rasa sakit
 -1
 Nyeri hilang timbul, kadang-kadang bebas nyeri
 +1
 Nyeri terus menerus, dengan serangan hebat
mendadak  +2
 Nyeri Ringan dengan muncul serangan nyeri
sedang

8. Apakah nyeri menjalar?  tidak  ya, dari..............ke arah ...........


Jika ya berikan skor : +2

QR
9. Jawab pertanyaan berikut dengan memberi tanda
centang / Isi sesuai keluhan pasien

Kadang-kadang (3)
Tidak pernah (0)

Sangat sering
Jarang Sekali
(1)

(2)

(4)

(5)
Jarang

Sering
Pertanyaan / Pernyataan

Adakah rasa terbakar di daerah nyeri


Adakah rasa geli atau seperti tertusuk
(kesemutan) di lokasi nyeri
Apakah tekanan ringan (baju, selimut)
bisa menimbulkan rasa nyeri
Adakah serangan nyeri mendadak
seperti tersengat listrik
Apakah sensasi dingin atau hangat
menimbulkan nyeri
Apakah tekanan ringan jari
menimbulkan nyeri
Total Skor
10. Penyakit Penyerta ?  tidak 
ya, ....................................
11. Riwayat pengobatan nyeri: Jenis obat ......... Lamanya ......
12. Pengaruh pengobatan terhadap rasa nyeri T
 tidak membantu  kadang membantu  cukup membantu 
sangat membantu

U
13. Nyeri memburuk pada saat:  pagi  siang  malam
14. Apakah Nyeri mengganggu tidur?  tidak  kadang-
kadang mengganggu  sangat mengganggu

V
15. Riwayat trauma sebelumnya ?  tidak 
ya, ....................
16. Skala / tingkat kenyamanan nyeri yang diharapkan
Kesimpulan:
1. Skala Nyeri : .............
2. Derajat Nyeri :
 ringan (skala 1-3)  sedang (skala 4-6)  berat (skala 7-10)
3. Tipe Nyeri :
 nosiseptik  neuropatik  inflamatorik  campuran
4. Sifat nyeri :
 akut (kurang 6 bulan)  kronis (lebih dari 6 bulan)
MONITORING NYERI
Intensitas Monitoring
Waktu Evaluasi / Monitoring
Skala Nyeri 0-3 Tiap 24 jam
Skala Nyeri 4-6 Tiap shift
Skala Nyeri 7-9 Tiap 1 jam
Skala Nyeri 10 Tiap 15 menit

• Ada ketentuan kerangka waktu yang jelas


• Proses terlaksana dan terdokumentasi
dengan baik
HASIL PENATALAKSANAAN NYERI

Pain
Free
Nyeri
Hilang
Nyeri
berkurang

Nyeri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai