ABSTRACT
In fetuses with breech or transverse abnormalities, sometimes they rotate on their own and
become elongated, known as versio spontanea, which can cause premature rupture of the
membranes. This type of research is descriptive analytic with a case control approach. The
number of samples was 184 mothers who gave birth. Analysis of hypothesis testing using Chi
Square test. The results of the study of fetal position abnormalities in women giving birth in
Indramayu Regency were 20.7% positive (there were position abnormalities). The incidence of
PROM in Maternal Maternity in Indramayu Regency is 50.0% positive for PROM. There is a
significant relationship between fetal position abnormalities and the incidence of PROM in
pregnant women in Indramayu Regency with a p-value of 0.001 with Confidence Interval 95%.
Suggestions for maternity mothers, especially those who have risk fetal factors such as position
abnormalities, twins or twins and macrosomia, should be more careful and always be alert and
prepare themselves if the risk of premature rupture of membranes occurs so that they can
immediately get help from health workers for the safety of the mother and baby.
HASIL
a. Gambaran Umur Repsonden
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Bersalin di Puskesmas Tukdana Kabupaten Indramayu
No. Umur Ibu Frekuensi Presentase (%)
1. <20 Tahun 20 10,9
2. 20-35 Tahun 153 82,1
3. >35 Tahun 11 6,0
Total 184 100
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat Kabupaten Indramayuadalah 10,9% berumur
bahwa umur ibu bersalin yang menjadi < 20 Tahun, 82,1% berumur 20-35 tahun
responden hubungan antara kelainan letak dan 76,0% berumur > 35 tahun.
janin dengan ketuban pecah dini (KPD) pada
ibu bersalin di Puskesmas Tukdana
b. Gambaran Pendidikan Responden
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Bersalin di Puskesmas Tukdana Kabupaten
Indramayu
No. Pendidikan Ibu Frekuensi Presentase (%)
1. SD 64 34,8
2. SMP 57 30,9
3. SMA 45 24,5
4. PT 18 9,8
Total 184 100
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat Tukdana Kabupaten Indramayu adalah
bahwa pendidikan ibu bersalin yang menjadi 34,8% berpendidikan SD, 30,9% SMP,
responden penelitian hubungan antara 24,5% SMA dan 9,8% Perguruan Tinggi.
kelainan letak janin dengan ketuban pecah
dini (KPD) pada ibu bersalin di Puskesmas
c. Gambaran Pekerjaan Responden
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Bersalin di Puskesmas Tukdana Kabupaten
Indramayu
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Bersalin di Puskesmas TukdanaKabupaten Indramayu
No. Paritas Ibu Frekuensi Presentase (%)
1. Primipara 24 13,0
2. Multipara 147 79,9
3. Grandemultipara 13 7,1
Total 184 100
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat Tukdana Kabupaten Indramayu adalah
bahwa paritas ibu bersalin yang menjadi 13,0% primipara (1 anak), 79,9% multipara
responden penelitian hubungan antara (2-3 anak) dan 7,1% grandemultipara (4
kelainan letak janin dengan ketuban pecah anak lebih)
dini (KPD) pada ibu bersalin di Puskesmas
e. Gambaran Kelainan Letak Janin pada Ibu Bersalin
Tabel 5Distribusi Frekuensi Kelainan Letak Janin pada ibu bersalin di Puskesmas
Tukdana Kabupaten Indramayu
No. Kelainan Letak Janin Frekuensi Presentase (%)
1. Positif 38 20,7
2. Negatif 146 79,3
Total 184 100
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat penelitian adalah 20,7% positif (ada
bahwa kelainan letak janin pada ibu bersalin kelainan letak janin) dan 79,3% negatif tidak
di Puskesmas Tukdana Kabupaten ada kelainan letak atau normal.
Indramayu yang menjadi responden
f. Gambaran Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin
Tabel 6
Distribusi Frekuensi KPD pada ibu bersalin di Puskesmas Tukdana Kabupaten
Indramayu
g. Pengaruh Kelainan Letak Janin dengan kejadian KPD pada ibu bersalin di Puskesmas
Tukdana Kabupaten Indramayu
Tabel 9
Pengaruh Kelainan Letak Janin dengan kejadian KPD pada ibu bersalin di Puskesmas
Tukdana Kabupaten Indramayu
KPD
Total p-value
Kelainan Letak Janin KPD Tidak KPD
N % N % N %
Positif 33 86,8 5 13,2 38 100
0,001
Negatif 59 40,4 87 59,6 146 100
Total 92 50 92 50 184 100
Berdasar tabel di atas diketahui bahwa ibu dan 79,3% negatif (tidak ada kelainan letak
bersalin yang memiliki kelainan letak janin atau normal).
positif (ada kelainan letak sungsang atau Letak janin pada penelitian ini adalah
lintang) sebagian besar 86,8% mengalami kondisi situs, habitus, positio dan
kejadian KPD sedangkan ibu bersalin yang praesentatio janin dalam rahim ibu terutama
letak janinnya negatif atau tidak ada saat awal proses persalinan Situs atau letak
kelainan letak hanya 40,4% yang mengalami adalah letak sumbu panjang janin terhadap
kejadian KPD. Hal tersebut menunjukkan sumbu panjang ibu, habitus atau sikap
bahwa secara deskriptif kejadian KPD lebih adalah letak bagian-bagian janin satu
besar pada ibu bersalin yang janinnya terhadap yang lain, positio atau posisi atau
mengalami kelainan letak (sungsang atau kedudukan adalah letak salah satu bagian
lintang) dibandingkan ibu bersalin yang janin yang tertentu terhadap dinding perut
letak janinnya normal atau tidak ada atau jalan lahir dan praesentatio atau
kelainan letak. presentasi ialah apa yang menjadi bagian
Berdasar tabel di atas juga diketahui hasil uji yang terendah sikap, presentasi dan posisi
Chi Square mendapatkan p-value = 0,001. janin dalam rahim.
Karena p-YDOXH DOSKD . PDND Munurut Saifuddin (2009) dalam
berarti Ho gagal ditolak dan Ha diterima Hasan(2021), kelainan letak terdiri dari
artinya terbukti bahwa ada hubungan kelainan posisi dan persentasi janin.
signifikan antara kelainan letak janin dengan Kelainan posisi (Malposisi) adalah posisi
ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin abnormal dari vertex kepala janin (dengan
di Puskesmas Tukdana Kabupaten ubun- ubun kecil sebagai penanda) terhadap
Indramayu. panggul ibu. Sedangkan kelainan pesentasi
(malpresentasi) adalah semua presentasi lain
PEMBAHASAN dari janin selain presentasi vertex.
a. Kelainan Letak Janin Pada Ibu Bersalin Pada ibu melahirkan yang janinnyaletak
di Puskesmas Tukdana Kabupaten kepala seharusnya tidak rentan terhadap
Indramayu. Prematur Rupture of Membrane karena pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak kepala terdapat bagian terendah
kelainan letak janin pada ibu bersalin di janinyang menututupi bagian bawah
Puskesmas Tukdana Kabupaten Indramayu rahim.Faktanya pada hasil penelitian ini
adalah 20,7% positif (ada kelainan letak) justrukejadian ketuban pecah dini
hampirseluruhnya di alami oleh ibu yang seringnya dokter tidak menganjurkan versi
janinnyaletak kepala. hal ini menandakan chepalik ekternalsebelum kelahiran
adakesenjangan antara teori dengan direncanakan atau datangnya persalinan.
hasilpenelitian. Versi chepalik internalmempunyai resiko
Sebelum umur kehamilan 28 minggu, yaitu ketuban pecah dini, tali pusat
bobot janin relatif rendah sehingga janin menumbung dan persalinan prematur(Marmi
bebas bergerak di dalam uterus. Jumlah air et al, 2011).
ketuban pada usia kehamilan< 32 minggu Menurut asumsi penulis berdasarkan data
relatif banyak sehingga janin bergerak karakteristik ibu, banyaknya ibu yang
dengan leluasa. Pada saat usia kehamilan mengalami kelainan letak janin terjadi
menginjak ke 28 atau 34 minggu ke atas karena banyak ibu yang memiliki umur
bobot janin bertambah sehingga memenuhi resiko tinggi (20 tahun dan > 35 tahun),
rongga uterus ibu, dengan demikian janin paritas grandemultipara, pendidikan rendah
dapat menempatkan diri dalam letak dan bekerja. Ibu yang berumur resiko < 20
sungsang, lintang atau normal. Pada janin tahun dan 35 tahun memiliki resiko
dengan kelainan letak yaitu letak sungsang terjadinya komplikasi kehamilan seperti
dan lintang menyebabkan terjadinya kelainan letak janin. Ibu yang berpendidikan
ketuban pecah dini(Fadlun, 2012). rendah juga berpengaruh terhadap terjadinya
Karena pada kehamilan dengan kelainan kelainan letak janin saat ibu bersalin, karena
letak janin bagian terendah janin tidak dapat dengan pendidikan yang rendah ibu selama
menutupi pintu atas panggul (PAP) yang hamil kurang menyadari akan arti penting
dapat menghalangi tekanan terhadap melakukan kunjungan ANC secara rutin
membran bagian bawah. Letak sungsang sehingga kondisi janin tidak bisa terus
dapat memungkinkan ketegangan rahim dipantau dan kalau ada kelainan letak
meningkat, sehingga membuat selaput menjelang trimester III atau menjelang
ketuban pecah sebelum waktunya. persalinan, bidan tak punya waktu untuk
Persalinan sungsang menimbulkan hal yang berusaha untuk memulihkan letak janin.
serius karena kematian bayi pada Demikian juga faktor pekerjaan, ibu yang
persalinan sungsang 4 kali lebih besar bekerja relatif memiliki tingkat aktivitas
daripada persalinan biasa. Pada letak fisik dan psikis yang lebih berat dan lebih
lintang, ketika persalinan dimulai bahu aktif dibandingan ibu yang tidak bekerja,
janindapat dapat turun ke bawah rongga aktivitas fisik yang aktif bisa mempengaruhi
pelvisbagian depan dapat terjadi KPD dan kondisi letak janin dalam rahim.
penumbungantalipusat, seperti halnya yang Oleh karena itulah, diperlukan konseling
kita ketahui dengan pendapat Marmi kehamilan terutama tentang arti penting
(Marmi et al., 2011). memantau dan menjaga letak janin agar
Bila persalinan dibiarkan tanpa tidak mengalami komplikasi kelainan letak
pertolongan,bahu akan masuk ke dalam terutama pada ibu hamil yang berumur
panggul sehinggarongga panggul resiko, paritas primi dan grande,
seluruhnya terisi bahu dan bagian-bagian berpendidikan rendah dan ibu yang bekerja.
tubuh lainnya. Janin tidak dapat turun lebih
lanjut dan terjepit dalam rongga panggul. b. Ketuban Pecah Dini (KPD) Pada Ibu
Posisi letak lintang dapat diusahakan Bersalin di Puskesmas Tukdana
menjadi letak membujur dengan presentasi Kabupaten Indramayu
kepala oleh dokter. Namun pengembalian Hasil penelitian menunjukkan bahwa
posisi menjadi letak memanjang sulit dan ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin
letak janin merupakan faktor resiko pecah dini. Faktanya ibu bersalin dengan
terjadinya KPD. Pada janin yang kelainan letak yang mengalami ketuban
mengalami kelainan letak sungsang atau pecah dini cukup banyak yaitu sebesar
lintang ada kalanya berputar sendiri dan 28,7%. Sujiyatini (2010) dalam Ridwan&
menjadi letak memanjang yang disebut Herlina (2014),menjelaskan bahwa kelainan
versio spontanea yang dapat menyebabkan letak merupakan suatu penyulit persalinan
ketuban pecah dini. Selain itu relaksasi yang sering terjadi karena keadaan atau
dinding abdomen pada perut yang posisi janin dalam rahim yang tidak sesuai
menggantung menyebabkan uterus beralih dengan jalan lahir yang menyebabkan
ke depan sehingga menimbulkan defleksi terjadinya ketidakteraturan bagian terendah
sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu janin untuk menutupi atau menahan Pintu
jalan lahir yang menyebabkan posisi oblik Atas Panggul (PAP), serta mengurangi
atau melintang bisa menyebabkan tekanan tekanan terhadap membran bagian bawah
pada selaput plasenta sehingga terjadi dan bagian terendah ketuban langsung
ketuban pecah dini. menerima tekanan intrauterin yang dominan
Hasil penelitian ini sesuai dengan sehingga dapat menyebabkan ketuban pecah
penelitian Ravika Ramlis (2013), mengenai dini.
hubungan kelainan letak janin dengan Menurut Freser (2009) dalam Ridwan&
kejadian ketuban pecah dini di RSUD DR. Herlina (2014), bahwa seorang ibu hamil
M. Yunus Bengkulu diperoleh p value = yang mengalami kelainan letak janin
0.025 yang artinya terdapat hubungan antara menyebabkan permukaan tidak rata dengan
kelainan letak janin dengan kejadian presentasi terendah pada PAP, kondisi ini
ketuban pecah dini. Selain itu diperoleh pula menyebabkan peregangan berlebihan pada
OR = 2,442 artinya ibu yang mengalami uterus. Perengangan berlebihan pada uterus
kelainan letak janin saat kehamilan akan tersebut memungkinkan untuk mendesak
beresiko sebesar 2,4 kali mengalami ketuban selaput ketuban pecah sebelum persalinan
pecah dini dibanding dengan ibu yang tidak dimulai. Pengawasan secera intensif saat ibu
mengalami kelainan letak janin. Hal yang sedang hamil perlu dilakukan dalam
sama ditemukan oleh Vera Apriliyanti pendeteksian terjadinya resiko kehamilan.
Lestari (2012), dalam penelitiannya di Bila diperlukan pemeriksaan intensif pada
RSUD Dr.H Soewondo Kab. Kendal ibu masa hamil yang dilakukan oleh dokter
menemukan adanya hubungan antara menggunakan USG membantu menegakan
kelainan letak janin dengan kejadian diagnose kelainan letak janin sehingga
ketuban pecah dini (p value=0,000). secepatnya dapat dilakukan tindakan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan sehingga resiko ibu mengalami
hasil penelitian dari Ridwan M (2014) yang kegawatdaruratan saat peralinan dapat
meneliti tentang hubungan kehamilan ganda tangani dengan baik.
dan kelainan letak janin dengan kejadian
ketuban pecah dini di RSUD Demang KESIMPULAN DAN SARAN
Sepulau Raya Lampung Tengah yang Beberapa kesimpulan yang dapat diambil
menghasilkan kesimpulan bahwa terbukti dari hasil penelitian tentang hubungan antara
ada pengaruh positif kelainan letak janin kelainan letak janin dengan ketuban pecah
terhadap kejadian KPD dengan p-value dini (KPD) pada ibu bersalin di Puskesmas
0,005. Tukdana Kabupaten Indramayu adalah
Pada ibu bersalin dengan kelainan letak Kelainan letak janin pada ibu bersalin di
sangat rentan terhadap kejadian ketuban Puskesmas Tukdana Kabupaten Indramayu