Diajukanuntukmemenuhisalah tugasStasePersalinan
DisusunOleh:
Kelompok 7
Desiana 315221004
Mulyanti 315221020
FitriaNoviani 315221021
Anisa Rahma Devi 315221021
Neng Fitriana 315221036
Eva Fauziah 315221009
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah laporan seminar kasus ini dengan
judul“Asuhan Kebidanan Intra Natal Pada Ny. S G3P2A0Umur Kehamilan 39 Minggu
Dengan Atonia UteriDi Puskesmas Poned Melong Tengah” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi penulis
berharap dengan adanya makalah/laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Noviyanti,
S.ST,M.Keb.,M.H.Kes selaku pembimbing akademik di stase kehamilan ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk
pembaca.Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan dan perbaikan dalam penyusunan makalah di masa mendatang.
Cover
Kata Pengantar ………………………………………………… 2
Daftar Isi ………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah.................................................................. 6
C. Tujuan..................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………… 8
BAB III TINJAUAN KASUS ………………………………… 27
BAB IV PEMBAHASAN............................................................ 37
BAB III PENUTUP..................................................................... 41
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
Persalinan adalah proses fisiologi dimana uterus mengeluarkan atau berupaya
mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba,
2007).Perdarahan Post Partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan
plasenta lahir. Pada kasus perdarahan terutama perdarahan post partum, Atonia Uteri menjadi
penyebab lebih dari 90% perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam24 jam setelah kelahiran bayi
(Cunningham, 2005).
Atonia Uteri adalah suatu kondisi dimana Myometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini
terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak terkendali.
(Nugroho,2012) Ketidakmampuan uterus untuk berkontraksi sebagaimana mestinya setelah plasenta
lahir.Perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi serat-serat myometrium
terutama yang berada disekitar pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat perlengketan
plasenta. Atonia uteri terjadiketika myometrium tidak dapat berkontraksi (Wiknjosastro,2002).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia menyebutkanbahwa AKI pada tahun
2017sebesar 128/100000 kelahiranhidup. Angka kematianibuiniturundibandingkan padatahun 2012
yang mencapai207/100000 kelahiranhidup (Departemen KesehatanIndonesia, 2017).
Penyebablangsungkematianibu di Indonesia adalahperdarahan (60-70%), preeklamsi dan eklamsi (10-
20%), dan infeksi (10-20%).
Sedangkanpenyebabtidaklangsungnyasepertitidakterjangkaunyaketenagakesehatan di
suatudaerah,kemiskinan, terjadinya anemia dan keterlambaanmemberipertolongan (Manuaba,2007)
Masa nifas (puerperium) dimulaisetelahplasentalahir dan berakhirketikaalat-
alatkandungankembalisepertikeadaansebelumhamil. Masa nifasberlangsungselamakira-kira 6 minggu
(Saifuddin, 2009; h.122). Asuhan masa nifasdiperlukandalamperiodeinikarenamerupakan masa
kritisbaikibumaupunbayinya. Diperkirakanbahwa 60%
kematianibuakibatkehamilanterjadisetelahpersalinan, dan 50% kematian masa nifasterjadidalam 24
jam pertama (Saifuddin, 2009; h.122).
Upayauntukmenurunkan AKI dan neonatal di Indonesia, Kementerian kesehatanmeluncurkan
program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival). Program inidilaksanakan di Provinsi
dan Kabupaten, salah satunyaadalahJawaBarat (Depkes RI, 2014; h. 86). Program
tersebutbertujuanuntukmencapai target SDGs (Sustainable Development Goals) yaitusebesar 70 per
100.000 kelahiranhidupuntuktahun 2030 yang mempunyai 12 tujuanspesifikdengan 169 target yang
salingberkaitan (Depkes RI, 2015; h. 24). Bilamengacuke target
indikatorpembangunankesehatanprovinsiJawa Barat target AKI pada tahun 2024 yaitudari 305 menjadi
183/100.000 KH. (DinkesJabaR, 2019)
Setiaptahunsekitar 830 ibumeninggalakibatkomplikasi pada saatkehamilan dan
persalinan (Alkema, 2016).Kematianibu yang paling banyak di dunia
diakibatkanperdarahansebanyak 27,1% dan lebihdariduapertigakematiandisebabkanperdarahan
postpartum (Say, 2014). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga
menilaiangkakematianibumasihrelatiftinggidi Indonesia. Perdarahan postpartum
merupakanpenyebabutamakematianibuKemenkes (RI, 2018).
BerdasarkanprofilkesehatanJawa Barat, trend kematianibumasihberfluktuatif,
kasuskematianibu di provinsiJawa Barat paling tinggidiantara 10 terbesarprovinsi di Indonesia.
Jumlahkematianibutahun 2020 sebesar 416 kasus,
jumlahkasuskematianinihampirsamadengantahun 2019 (417), namun pada tahun 2020
inimasihcenderungadakenaikankarenabelumsemuakab/kotamelaporkankematianibu). Tahun
2019-2020, kasuskematianibutertinggi di kabupaten Bogor .
Penyebabkematianibumasihdidominasi oleh Perdarahan 28% dan Hipertensi 29%,
meskipunpenyebab lain-lain juga masihtinggiyaitu 24%.(DinkesJabaR, 2019)
Atonia uteri dapatmenyebabkanperdarahan, dampakdariperdarahanadalahkematian,terjadinya
atonia uteriinidisebabkankarenaserabutmiometrium yang mengelilingipembuluhdarah yang
memvaskularisasidaerahimplantasiplasentatidakberkontraksi. Sekitar (75-80%) perdarahan
yang terjadi pada masa nifasdiakibatkan atonia uteri (Nurchairina, 2017). BerdasarkanGabbe
dan Wetta, faktorrisikoperdarahanpost partumterdiridaritigafaktor, yaitufaktoribu,
faktorkehamilan dan faktorpersalinan. Beberapapenelitianmenjelaskanmengenaifaktorrisiko
atonia uteri meliputioverdistensi uterus (kehamilanganda, polihidramnion, makrosomiajanin),
induksipersalinan, persalinan lama, usiaibu, paritas, preeklamsi, dan kala duamemanjang
(Wetta, 2013).
Bidanmerupakanmatarantai yang sangat
pentingkarenakedudukannyasebagaiujungtombakdalamupayameningkatkansumberdayamanusiamelalu
ikemampuannyauntukmelakukanpengawasan, pertolongan, pengawasanneonatussertapengawasan pada
persalinanibu postpartum (Manuaba, 2010; h. 43).
BerdasarkanPeraturanMentri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/MenKes/Per/2010
tentangizin dan penyelenggaraanpraktikbidan,
bidanmempunyaikewenangandalampelayanankesehatanibudalampemberianuterotonika pada
manajemenaktif kala tiga dan postpartum sertatindakankompresi bimanual interna dan eksterna pada
kasusperdarahan postpartum (Kemenkes RI, 2010; h. 26). Di
Puskesmasdalampenatalaksanaanpenangananperdarahanpostpartu primer
yaitudengantindakankompresi bimanual interna.
Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakakelompoktertarikmengambiljudul “Asuhan Kebidanan Intra Natal
Pada Ny. S G3P2A0Umur Kehamilan 39 Minggu Dengan Atonia UteriDi Puskesmas Poned Melong
Tengah”
2. Rumusanmasalah
BagaimanaAsuhan Kebidanan Intra Natal Pada Ny. S G3P2A0Umur Kehamilan 39 Minggu
Dengan Atonia UteriDi Puskesmas Poned Melong Tengah?
3. Tujuan
a. TujuanUmum
SecaraumumuntukmengetahuibagaimanapenatalakasanaanAsuhan Kebidanan Intra Natal Pada
Ny. S G3P2A0Umur Kehamilan 39 Minggu Dengan Atonia UteriDi Puskesmas Poned Melong
Tengah.
b. TujuanKhusus
a) Untuk mengetahui bagaimana pengkajian data pada kasus;
b) Untuk mengetahui bagaimana patofisiologis persalinan dengan atonia uteri
c) Untuk mengetahui bagaimana penegakkan diagnose asuhan kebidanan persalinantersebut.
d) Untuk mengetahuibagaimanapenatalaksanaan pada asuhan Kebidanan persalianantersebut.
e) Untuk mengetahuiapaimplementasiasuhan Kebidanan terkini yang bisa diterapkan pada
asuhan Kebidanan di persalinantersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
24 jam.(Varneys,2003; FK UNPAD,
1983;Wiknjosastro,2000)
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita ( Syaifuddin,1999)
Alat / organ reproduksi wanita terdiri atas alat / organ eksternal dan
7
1. GenetaliaEkasterna
Vulva tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi
perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
dinding vagina.
b. Labiamayora
c. Labiaminora
serabutsaraf.
d. Clitoris
8
vagina. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak
e. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral
f. Introitus / orificiumvagina
septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat
9
g. Vagina
kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan
kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis.
h. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-
anusdanvagina.Perineummeregangpadapersalinan,kadangperlu
10
dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah
ruptur.
2. GenetaliaInterna
serviksuteri.
11
a. Serviks uteri
b. Corpus uteri
12
Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior,
c. Ligamenta penyanggauterus
ligamentum rectouterina.
d. Vaskularisasiuterus
e. Salping / TubaFalopii
ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga
13
adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik
f. Ovarium
jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
14
3. Organ Reproduksi / Organ SeksualEkstragonadal
a. Payudara
pascapersalinan.
b. Kulit
15
4. Hormon-hormonReproduksi
pematanganfolikeldansel-selgranulosadiovariumwanita(padapria
mekanisme feedbacknegatif.
Hormone)
menghasilkan progesteron.
16
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi
d. Estrogen
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi
tubuh.
e. Progesteron
17
diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses
jika terjadiimplantasi.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
Fungsilaktogenik/laktotropikprolaktintampakterutamapadamasa
18
laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi
C. Faktor-FaktorpenyebabDimulainyaPersalinan
1. Faktorhormonal
relaksasi otot polos. Sehingga aliran darah berkurang dan hal ini
berakibatdegenerasi.
2. Faktorsyaraf
3. Faktor kekuatanplasenta
19
4. Faktornutrisi
5. Faktorpartus
D. Penyebab
2. Teori oxytosin:
Pada akhir kehamilan kadar oxytocsin bertambah. Oleh karena itu timbul
3. Keregangan otot-otot:
mengeluarkan isinya.
20
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
4. Pengaruh janin:
peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasa.
5. Teori Prostaglandin:
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan
adanya kadar Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun
persalinan.
E. Tanda permulaanpersalinan
3. Pola kesuria dan sasuk miksi karena kandung kemih tertekan bagian
bawahjanin.
21
4. False labair pain yaitu perasaan sakit diperut dan pinggang karena
1. Kekuatan his bertambah, makin sering terjadi dan teratur dengan jarak
hebat.
lengkap.( Praworohardjo,2000)
G. Faktoresensialpersalinan
1. Power
2. Passageway
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus ( lubang luar vagina ) janin harus dapat
22
3. Passanger
4. Psikologikalrespon
perlukan.
5. Posisiibu
H. Kala dalampersalinan
1. Kala I
Proses ini berlangsung antara 18-24 jam ,terbagi dalam 2 fase yaitu:
23
1) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3cm tersebut
menjadi 4cm
terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi
osteum uteri internum sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang
sama.
hampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum
24
Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap. Pada
2. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2
sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masuk
ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
merasa pula tekanan pada rectum dan hendak buang air besar. Kemudian
perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala
tidak masuk lagi di luar his, dengan his dan kekuatan mengedan maksimal
muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai
lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primi gravida kala
3. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak
25
15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
4. Kala IV
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata
perdarahan normal adalah 250 cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari
( Prawirohardjo,2007)
I. Mekanismepersalinan normal
1. Engagement
2. Penurunan
terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan
langsung kontraksi fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otot-
26
3. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
4. Putaran paksidalam
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap
kali terjadi kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis, dan
5. Ekstensi
mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaran
paksi luar terjadi saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip
7. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan
pubis.
27
J. Adapatasi/PerubahanFisiologi dan Psikologi
1. Adaptasijanin
b. Sirkulasi janin
persalinanpervaginam)
4) PH arterimenurun
28
2. Adaptasiibu
a. Perubahankardiovaskuler
b. Perubahanpernafasan
menurun)
c. Perubahan padaginjal
2) Rasa tidaknyaman
d. Perubahanintegument
29
meregang namun dapat terjadi robekan-robekan kecil pada kulit sekitar
laserasi.
e. Perubahanmuskuloskeletal
f. Perubahanneuriologis
Menunjukkkan bahwa timbul stress dan rasa tidak nyaman pada masa
g. Perubahanpencernaan
Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita bernafas melalui
lengkap.
30
h. Perubahanendokrin
31
K. Pathways
- Faktorhormone
- Faktorsyaraf
- Faktorkekuatan
plasenta
- Faktornutrisi
- Faktorpartus
Kala I
aktif
laten transisi
Kepalabayi ↓
Estrogen Rahim Nafasmulut kontraksi↑ Meningkatny
dan besar dan ametabolisme
progrester menegan
o g
Kadar Tekanan
Hipoksiajar Aliranbalik Hipoksia
Sirkulasiuter pada
prostaglandin ↑ inganjanin jaringan vena jaringan
oplasentater
menurun
ganggu
Nyeri
Kontraksi Hipoksia Restikerusak akut
uterus jaringan anpertukara Restipenurnan
gas janin curahjantung
32
Kala II Kala III
Pembukaancerviks
10 cm Bayi lahir
Mengeraninvolunter
Kontraksi uterus
Kepalajaninmenurun
Kehilangan Terjadilaserasi
Pengelurandarahlebih Menekansaraf/ darah
banyak peneganganjarinan
Restikekurangan
trauma jaringan
Restikekurangan Nyeri akut cairan
volume cairan
Kala IV
Nyeri akut
Plasentalahir Kelahiranbayi
Pemulihansistem Pertambahana
Kontraksiuetrus
tubuh nggotakeluarga
perdarahan Trauma
mekanis/edmaotot
Nyeri akut
Restikekurangan volume cairan
33
2. PerdarahanPostpartum
a. PengertianPostpartum
Perdarahan postpartum didefinisikan sebagai hilangnya 500 ml atau lebih darah setelah
kala tiga persalinan selesai. Setara dengan pengeluaran darah 1000 ml pada seksio sesarea. 13
Perdarahan postpartum adalah perdarahan masif yang berasal dari tempat implantasi plasenta,
robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu
b. JenisPerdarahan
Perdarahan postpartum primer terjadi dalam 24 jampertama dan biasanya disebabkan oleh
atonia uteri, berbagai robekan jalan lahir dan sisa sebagian plasenta. Dalam kasus yang
jarang,biasanya karena inversio uteri. Sedangkan perdarahan postpartum sekunder terjadi setelah
c. Diagnosis
1) Pemeriksaan fisik. Pucat, disertai tanda-tanda syok, tekanan darah rendah, nadi cepat kecil,
10
34
2) Pemeriksaan obstetrik. Kontraksi ulkus lembek, uterus
telahdiperbaiki,dapatdiketahuikontraksiuterus,lukajalanlahir
induksi)
kegagalanretraksiototuteruspadakalatigasehinggaterjadi
perdarahan.
lebih.Hidramnionadalahjumlahcairanketuban>1500ml.15
c) Persalinanlama
uterus.16
d) Persalinanpresipitatus
perlahan,yangdapatmengakibatkanlaserasiserviks,vagina,
darah.
e) Preeklampsia
2) Trauma SaluranGenetalia
berat badan lahir pada saat persalinan lebih dari 4000 gram.
b) Episiotomylebar
3) Anemia
e. Etiologi
1) AtoniaUteri
c) Kehamilan grade-multipara.
menderita penyakitmenahun.
f) Infeksi intrauterine(korioamnionitis).
aniterputus),robekanpadadindingvagina,ferniksuteri,serviks,
uteri.Perdarahanyangterjadisaatkontraksiuterusbaikbiasanya
karenaadarobekanatausisaplasenta.Pemeriksaandapat
dilakukan dengan cara melakukan inspeksi pada vulva, vagina
3) RetensioPlasenta
sebagai:
nitabuch layer.
perimetrium.
plasentaprevia,bekasseksiosesaria,pernahkuretberulang,dan
Proseskalatigadidahuluidengantahappelepasanplasentaakan
4) InversiUterus
pusat.
Inversi uterus juga dapat terjadi secara spontan setelah
dengan tanda-tanda:
a) Syok karenakesakitan
b) Perdarahan banyakbergumpal
d) Bilabaruterjadi,makaprognosiscukupbaikakantetapibila
mengecilakanmembuatuterusmengalamiiskemia,nekrosis
daninfeksi.
cairanketuban.Thromboblastikyangtimbuldaridegenerasidan
f. Komplikasi
akibatinfeksiadalahduakomplikasiyangfatalpadaperistiwaruptur
2. Paritas
kesehatan ibu dan anak. Kejadian kematian ibu dan bayi pada
menyelesaikankehamilan.
limakali.
d. Grandemultiparayaituwanitayangtelahmelahirkanjaninaterm
pada paritas lebih dari tiga, karena uterus yang telah melahirkan
banyak anak maka uterus bekerja kurang efisien pada setiap kala
dalam persalinan.
3. KarakteristikIbu
a. Usia
Kehamilandanpersalinanpalingamanpadakebanyakan
aspek adalah bila ibu melahirkan bayi pada usia 20-34 tahun. 21
angkakematiandariibuyangberumurantara20-35tahun.Lebih
daripadaibuyanglebihmudadari20tahundanlebihtuadari
melahirkan,sehinggagadisdibawahumurmemilikirisikoempat
b. JarakPersalinan
c. StatusPekerjaan
perludiperhatikandalampekerjaanatauaktivitasbagiibuhamil
dindingperutataupunkekendoranpadadindingrahim.24Ototrahim
perkreta.11,25
Paritas mempunyai pengaruh terhadap kejadian perdarahan
pascapersalinanakanmeningkatsetelahpersalinanketigaataulebih
Miometrium terdiri dari tiga lapisan dan lapisan tengah merupakan bagian yang terpenting
dalam hal kontraksi untuk menghentikan perdarahan postpartum, lapisan tengah miometrium
tersusun sebagai anyaman dan ditembus oleh pembuluh darah.
Masing-masing serabut mempunyai dua buah lengkungan sehingga setiap dua buah serabut
kira-kira membentuk angka delapan. Setelah partus, dengan adanya susunan otot seperti diatas,
jika otot berkontraksi akan menjempit pembuluh darah. Ketidakmampuan miometrium untuk
berkontraksi ini akan menyebabkan pembuluh darah pada uterus tetap vasodilatasi sehingga
terjadinya perdarahan postpartum (Cuningham, 2005).
2 Partus lama : kelemahan akibat partus lama bukan hanya rahim yang lemah,
1. Pengertian
(a) HPHT
(1) PolaNutrisi
(1) Inspeksi
gravidarum.
(1) Pemeriksaanlaboratorium
(3) PemeriksaanUSG
d) Pembukaan.....cm
e) Belum merasakenceng-kenceng
2) Masalah
1) Rawat di RumahSakit
2) Berikanantibiotik
3) Oksitosindrip
1) Merawat di RumahSakit
2) Tidak terjadiinfeksi
4. DataPerkembangan
B. Hukum KewenanganBidan
c. Pelayanan persalinannormal
a. Episiotomi
Pasal 11
FORMAT PENDOKUMENTASIAN
I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas / Biodata
Nama : Ny. K Nama Suami : Tn. B
B. Status Kesehatan
1. Datang pada tanggal : 20 Desember 2021 Pukul : 06.15
2. Alasan Kunjungan ini : Ada keluhan
3. Keluhan – keluhan :
a. Kontraksi : 3x/40‘/10 menit
4. Pengluaran pervaginam : Ibu mengeluh mules-mules sejak sekitar jam 1 malam
dan merasa sudah keluar lendir campur darah sejak sekitar jam 2 pagi,ibu
mengatakan masih merasakan gerakan janin aktif, namun belum keluar air-air dari
jalan lahir
5. Riwayat menstruasi :
a. Siklus :28 Hari
Trimester 3 : Mual,Pusing
Oedem : tidak
1 Pola Nutrisi
a. Makan
b. Minum
2. Pola Eliminasi
a. BAK
Frekwensi : ± 5 kali
Warna : kuning jernih
b. BAB
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning
Malam : ± 8 jam, terakhir tidur jam 8 malam dan terbangun jam 11 malam karena mules
dan tidur kembali kurang lebih jam 1 malam sampai jam 4 subuh.
D . M. : Tidak ada
k. Riwayat Sosial.
Perkawinan : Pernikahan pertama
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran :Composmentis
2. Kepala
a. Dada
Jantung : Reguler
Paru : Tidak ada ronthee
b. Payudara.
Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
5. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abdomen
Inspeksi : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas luka, tidak
ada oedema
Strie : Ada
Auskultasi :
b. Genetalia
Vulva / Vagina
Keadaan : Normal
c. Pemeriksaan Dalam.
Atas Indikasi : ada kontraksi dan pengeluaran lendir bercampur darah
( tanda-tanda persalinan ) Pukul : 16.55 Oleh : Bidan
Fitria
Pembukaan : 5 cm
Ketuban :Utuh
7. Ekstremitas Bawah
Data Penunjang
a. Laboratorium
- Hb : 11,6 gr/dl
- Golongan Darah : B
- Protein urin : negatif
- Sifilis : NR
- Hepatitis : NR
FORMAT PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN
PERIODE INTRANATAL
(PEMERIKSAAN LANJUTAN)
No MR : 5320
1 22-12-2021 S : Ibu mengeluh mules Semakin lama, sering dan kuat, keluar air- air
O:
1. KU : baik ,
2. Kesadaran : Composmentis
3. Td : 120/80 N : 80 R : 21 S : 36,5
4. Tfu : 30 Cm His : 2x/10‘/25”
5. DJJ : 148x/Menit
6. PD : v/v : T.a.k
7. Portio : Tidak teraba
8. Pembukaan : 10 Cm
9. Ketuban : Utuh
10. Presentasi : Belakang Kepala
11. Posisi : UUK (ubun-ubun kiri depan )
12. Penurunan : Station +2, hodge IV
13. Bagian Menumbung : tidak ada
P:
ja
m
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Uterus: Globuler
A:
P:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. TTV : TD : 120/70 mmHg, N : 88x/menit, R : 22x/menit
S : 36,7oC
A:
Diagnosa : P3A0 Kala IV
Masalah : Tidak ada Kontraksi dan Ada sisa Plasenta
P:
Bidan
( Fitria Noviani )
Penatalaksanaan Atonia Uteri
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kasus persalinan dengan atonia uteri adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian data pada kasus atonia uteri dilakukan berdasarkan pedoman yang
sudah ditentukan dari universitas Jenderal Ahmad yani dengan sistem
Manajemen kebidanan berupa SOAP berdasarkan data yang didapat dari pasien.
B. SARAN
1. Manajemen kala 3 dalam persalinan harus dilakukan secara aktif untuk mencegah
terjadinya atonia uteri.
2. Refresh terhadap ilmu ilmu baru bagi Bidan perlu dilakukan secara
berkesinambunagn sehingga bidan mampu menerapkan asuhan kebidanan
secara professional terhadap kasus yang ditemui.
3. Kesiapan secara internal berupa obat-obatan dan infus dan ekternal seperti
mobill /ambulance dan link rumah sakit rujukan yang siap menerima pasien,
perlu dipersiapkan sebaik mungkin oleh para Bidan bila terjadi kasus atonia uteri
yang membutuhkan penanganan lebih lanjut ( rujukan)sehingga pasien
tertangani dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA