Disusun oleh :
Seorang laki – laki berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosa medis DM. Pasien mengeluh lemas, diaforesis (+), shifhting dullness (+),
vomitus (+), nausea (+), letargi (+), GDS 300 mg/dl. Tekanan darah 180/100 mmHg,
Nadi 100 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu tubuh 38 0C. Penurunan BB dari 4 bulan
sebelumnya 70 kg sekarang menjadi 50 kg. Kaki terdapat ulkus dengan panjang 4
cm terdapat slough dan teraba panas di sekitar luka. Pemeriksaan EKG terdapat ST
elevasi pada lead II. Nilai Hb 9,0 gr%; Kolesterol total 220 mg/dl; Leukosit
12.000/mmk; trombosit 100.000/mmk.
1. Pengkajian
Leukosit 12.000/mmk
- Trombosit 100.000/mmk.
- Pemeriksaan
EKG terdapat ST
elevasi pada lead II
- Kolesterol total
220 mg/dl
- Leukosit
12.000/mmk
- Trombosit
100.000/mmk.
- Tekanan darah
180/100 mmHg
2. Diagnosa Keperawatan
- Kemampuan mengenali
penyebab/pemicu meningkat (5)
Perawatan luka:
Observasi
- Monitor
karateristik luka
(mis,drainase,war
na,ujuran bau)
- Monitor tanda-
tanda infeksi.
Terapeutik
- Lepaskan balutan
dan plester secara
perlahan.
- Cukur rambut
disekitar luka,jika
perlu.
- Berikan salep
yang sesuai ke
kulit/lesi,jika
perlu.
- Pasang balutan
sesuai jenis luka.
- Pertahankan
teknik steril saat
melakukan
perawatan luka.
- Berikan suplemen
vitamin dan
mineral
(mis,vitamin,vita
min C,Zinc,asam
amino),sesuai
indikasi.
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
- Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein.
- Anjurkan
perawatan luka
secara mandiri.
Kolaborasi
- Kolaborasi
prosedur
debridement(mis,
enzimatik,biologi
s,mekanis,autoliti
k),jika perlu
- Kolaborasi
pemberian
antibiotic,jika
Minggu , 28 perlu.
agustus 2018 Ketidakstabilan Setelah dilakukan
pukul 19.19 kadar glukosa darah tindakan selama 5x24 jam
WIB berhubungan dengan (T) diharapkan
gangguan toleransi ketidakstabilan glukosa
darah menurun (S)
kadar gula
menurun (M,A) :
dibuktikan dengan Manajemen
pasien merasa Kestabilan kadar Hiperglikemia:
lemas,pasien glukosa darah meningkat
mengalami letargi dengan kriteria hasil : Observasi
(penurunan - Monitor kadar
- Tingkat kesadaran
kesadaran),didapatka glukosa darah,jika
meningkat (5)
n GDS 300 perlu.
mg/dl,tekanan darah - Lelah/lesu
180/100 mmHg. menurun (5) - Monitor tanda
dan gejala
- Berkeringat
menurun (5) hiperglikemia
(mis,poliuria,poli
- Kadar glukosa disipsia,polifagia,
dalam darah kelemahan,panda
membaik (5) ngan kabur,sakit
- Kadar glukosa kepala).
dalam urin
meningkat (5) - Monitor intake
dan cairan.
- Monitor keton
urin,kadar analisa
gas
darah,elektrolit,te
kanan darah
ortostatik dan
frekuensi nadi.
Terapeutik
- Berikan asupan
cairan oral.
- Kosultasi dengan
medis jika tanda
dan gejala
hiperglikemia
tetap ada atau
memburuk
- Fasilitas ambulasi
jika ada hipotensi
ortostatik.
Edukasi
- Anjurkan
menghindari
olahraga saat
kadar glukosa
darah lebih dari
250 mg/dL.
- Anjurkan monitor
kadar glukosa
darah Anjurkan
monitor kadar
glukosa darah.
- Anjurkan
monitor kadar
glukosa darah
secara mandiri.
- Anjurkan indikasi
dan pentingnya
pengujian keton
urine,jika perlu.
Kolaborasi
- Penggunaan obat
antiemeteik
menurun (5) Terapeutik
- Kendalikan factor
lingkungan
penyebab mual
(mis,bau tak
sedap,suara dan
menggunakan
visual yang tidak
menyenangkan)
- Kurangi atau
hilangkan
keadaan mual
(mis,kecemasan,k
etakutan).
- Berikan makanan
dalam jumlah
kecil dan
menarik.
- Berikan makanan
dingin,cairan
bening,tidak
berbau dan tidak
berwarna,jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan istirahat
dan tidur yang
cukup.
- Anjurkan sering
membersihkan
mulut,kecuali jika
merangsang mual.
- Ajarkan
pengguanan
teknik
nonformakologis
untuk mengatasi
mual
(mis,hypnosis,rela
ksasi,terapi,akupr
esur).
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antiemetik,jika
perlu.
Manajemen muntah
Observasi
- Identifikasi
karateristik
muntah
(mis,warna,konsis
tensi,adanya
darah,waktu,freku
ensi dan durasi).
- Periksa volime
muntah.
- Identifikasi factor
penyebab muntah
(mis,pengobatan
dan prosedur)
- Monitor
manajemen
muntah secara
menyeluruh
- Monitor
keseimbangan
cairan dan
elektrolit.
Terapeutik
- Kontrol factor
lingkungan
penyebab muntah
(mis,bau tak
sedap,suara dan
stimulasi visual
yang tidak
menyenangkan)
- Kurangi atau
hilangkan
keadaan muntah
(mis,kecemasan,k
etakutan )
- Berikan dukungan
fisik saat muntah
(mis,membantu
membungkuk
atau
menundukkan
kepala)
- Berikan
kenyamanan
selama muntah
(mis,kompres
dingin dahi,atau
sediakan pakaian
keing dan bersih)
- Berikan cairan
yang tidak
mengandung
karbonasi
minimal 30 menit
setelah muntah .
Edukasi
- Anjurkan
membawa
kantong plastic
untuk
menampung
muntah
- Anjurkan
memperbanyak
istirahat
- Ajarkan
pengguanan
teknik
nonformakologis
untuk mengatasi
mual
(mis,hypnosis,rela
ksasi,terapi,akupr
esur).
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antiemetik,jika
perlu.
5. Implementasi Keperawatan
DO : Pasien
mandi 2x sehari.
DO : Nafas
pasien
teremgah-engah
dan bau nafas
tak sedap
DS : Pasien
- Berikan asupan mengatakan
cairan oral setelah di beri
asupan cairan
oral dehidrasi
berkurang
DO : setelah
diberi asupa oral
diare dan buang
air kecil pasien
III lancar.
Minggu/28 DS : Pasien
- Identifikasi mengatakan
Agutus 2018 tidak nafsu
pengalaman mual
Jam 14.00 makan
DO : Makanan
pasien selalu
tidak dihabiskan
karena ssering
mual.
DS : Pasien
- Indentifikasi
dampak mual(mis. mengatakan
Nafsu makan, susah tidur
aktivitas kinerja,
DO : Nafsu
tanggung jawab
makan pasien
peran dan tidur)
menurun, badan
nampak kurus
dan setiap
malam pasien
tidak bisa tidur
dengan nyaman.