Anda di halaman 1dari 22

Post traumatic stress disorder

PENDAHULUAN
Masalah

Stress Stress lalu Stress hingga


bangkit trauma

PTSD
Definisi

Post traumatic stress disorder


adalah Gangguan kejiwaan pada seseorang yang dialami dan
berkembang setelah pengalaman traumatik, atau menyaksikan
suatu kejadian yang mengancam jiwa, mencederai luka, atau
ancaman terhadap integritas dari tubuh, biasanya diiringi dengan
ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi. PTSD merupakan
gangguan mental yang dikategorikan cukup berat yang sering
terjadi dan merupakan hasil dari luka para warga maupun para
tentara di lokasi perang yang meninggalkan trauma
Definisi

Post traumatic stress disorder

Pengalaman Traumatik

Trauma Trauma akibat perang


Bencana atau konflik bersenjata
Trauma individu Trauma akibat penyakit
sebagai korban berat yang diderita individu
Faktor Resiko

Perempuan

Gangguan jiwa sebelumnya

Gangguan Psikiatrik sebelumnya

Trauma masa kanak

Ciri keprobadian ambang. Paranoid, dependent atau anti sosial

Introvert

Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi secara bermakna


Epidemiologi
Prevalensi seumur
Studi community-based hidu[PTSD 8% pada
orang dewasa

1/3 – ¾ PTSD terjadi akibat


National Comorbidity Survey Replication
pemerkosaan, perang, penculikan,
pengasingan dengan alasan politik, dan
genosida

National Vietnam Veterans Readjustment Prevalensi seumur hidup


30,9% hingga 15,2 % pada pria dan 26,9%
hingga 8,5% pada perempuan
Faktor-Faktor yang mempengaruhi PTSD

Psikodinamik

EGO mengalami Anxietas berat Superego 


EGO rentan  individu menjadi
trauma berat yang tidak bisa
superego merasa bersalah
dikendalikan Ego
datang  perilaku
impulsif tidak
terkendali
Biologis
Mengeluarkan
Tubuh merespon neurtransmitter
Perisitiwa traumatis
takut pusatnya di tanda darurat ke
amygdala

Aksis hipotalamus-hipofisis- Sistem saraf Sistem saraf


kelenjar adrenal (aksis HPA) Parasimpatis simpatis
Aksis hipotalamus-hipofisis-kelenjar adrenal (aksis Sistem saraf simpatis dan
HPA) parasimpatis

Hipotalamus CFR (Cortico- Sekresi ACTH


Releasing (adenocorticotr flight or fight
Factor) opic hormone ) reaction

Hormon Glandula
Faktor Kortisol Adrenal Meningkatkan
Neuroendokrin - denyut antung
- Jumlah glukosa
Menurut Pitman, terjadi pada otot
Peristiwa - aliran darah
peningkatan katekolamin
Traumatis
dan penurunan kortisol

Hipersensitivitas katekolamin pada Faktor Sympathetic


Lokus serules  seseorang tidak bisa belajar Nervous System
Hipokampus  koheren naratif serta lokasi waktu dan Alterations
ruang
Amigdala  menghambat otak membuat hubungan
perasaan dalam memorinya sehingga menyebabkan
memori disimpan dalam bentuk mimpi buruk, kilas
balik, dan gejala-gejala fisik lain
Faktor Struktual dan
Fungsional Otak

white matter lesion dan penurunan volume hippocampal

PET scan bila terlihat peningkatan aktivitas metabolik hanya di


bagian hemisfer kanan saja secara spesifik pada daerah : amygdala,
insula, dan lobus temporal medial
Dinamika Keluarga

Fase Intial
Faktor Psychological

Fase Denial
Kegagalan
adaptasi
3 fase stress Fase Intrusive

Model Perilaku

Teori kondisi dapat membantu dalam menjelaskan proses dengan stimulus yang
berkaitan dengan kejadian traumatik dengan respon emosi pada individu yang
mengalami PTSD
Proses Kognitif dan
Informasicc

• Rasa takut dapat dijelaskan dengan struktur


kognitif dengan tiga unsur: stimulus, respon
dan arti
Faktor Genetic-
Familial

Didapatkan hasil berdasarkan genetik dengan


kluster tiga gejala (intrusive, avoidant, dan
gejala hyperarousal)
Faktor Lingkungan setara dengan Faktor Genetik
Faktor Lainnya

 Durasi dan intensitas dari stressor yang dialami


 Derajatnya dalam kaitan dengan ancaman terhadap
kehidupan seseorang
 Berat ringannya kehilangan yang dialami (baik material
maupun personal)
 Perilaku korban yang selamat pada waktu menghadapi
peristiwa traumatik tersebut, misalnya apakah ia juga
menyelamatkan orang lain pada saat kejadiaan itu atau dia
hanya menyelamatkan dirinya sendiri.
Gejala
Tiga tipe gejala yang sering terjadi pada PTSD
adalah

Pengulangan pengalaman trauma

Penghindaran dan emosional yang dangkal

Sensitifitas yang meningkat


Akibat
Gg fisik Gg kognitif Gg emosi Gg perilaku Gg sosial
• pusing • gangguan pikiran • halusinasi dan • menurunnya • memisahkan diri
• gangguan seperti depresi (suatu aktivitas fisik, dari lingkungan,
pencernaan disorientasi, keadaan yang seperti gerakan • menyepi,
• sesak napas • mengingkari menekan, tubuh yang • agresif,
• tidak bisa tidur kenyataan, berbahaya, dan minimal. prasangka,
• kehilangan • linglung, memerlukan Contoh, duduk • konflik dengan
melamun perawatan aktif berjam-jam dan lingkungan,
selera makan, yang dini), perilaku repetitif
• impotensi, dan berkepanjangan, merasa ditolak
lupa, • mimpi buruk, (berulang- atau sebaliknya
sejenisnya • marah, ulang).
• terus menerus sangat dominan.
dibayangi • merasa bersalah,
ingatan yang tak malu, kesedihan
diinginkan, yang berlarut-
• tidak fokus dan larut,
tidak konsentrasi • kecemasan dan
• tidak mampu ketakutan.
menganalisa dan
merencanakan
hal-hal yang
sederhana,
• tidak mampu
mengambil
keputusan.
How to diagnose:
• Timbul dalam waktu 6 bulan dari suatu peristiwa traumatik yang luar biasa
berat
• Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya
waktu antara terjadinya peristiwa dan onset melebihi waktu lebih dari 6
bulan (Asalkan Khas dan ada bukti trauma yang selalu dalam ingatan)

Kriteria diagnostik untuk gangguan stress pascatraumatik (Tabel dari


DSM IV) diagnostik dan stastitical manual of mental dsorder ed 4 :
Orang yang telah terpapar dengan suatu kejadian traumatik dimana
terdapat kedua dari berikut ini, orang mengalami, menyaksikan, atau
dihadapkan dengan sesuatu kejadian yang berupa ancaman kematian
atau kematian yang sesungguhnya atau cedera yang serius atau
ancaman kepada integritas fisik diri sendiri atau orang lain, respon
berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya atau horor
Kejadian potensial menyebabkan PTSD:
• Kekerasan personaal (kekerasan seksual, penyerangan fisik dan perampokan)
• Penculikan
• Penyanderaan
• Serangan militer
• Serangan teroris
• Penyiksaan
• Ditahan dalam penjara sebagai tahanan politik atau tahanan perang
• Bencana alam baik yang alamiah maupun yang dibuat oleh manusia
• Kecelakaan mobil yang berat
• Didiagnosis mengalami penyakit berat yang mengancam kehidupan
Diagnosis Banding
• Gangguan Panik
• Gangguan Cemas Menyeluruh
Penatalaksanaan
Terapi paparan

Psikoterapi
Manajemen Stress
Selain itu ada juga Terapi kelompok dan terapi keluarga, serta modifikasi pola
hidup, seperti diet yang sehat mengatur konsumsi kafein, alkohol, rokok dan
obat-obatan lainnya

Faramakoterapi SSRI (Serotonin Reuptake Inhibitor)

Golongan buspirone

monoamine oxidaseinhibitors (MAOIS)


Penatalaksaan pada psychology pada pasien dengan
PTSD dikategorikan menjadi lima jenis yaitu

Psychodynamic Approaches

Cognitive-behavioral Approaches

Flooding Techniques

Training in Coping Skills

Eye Movement Desensitization Reprocessing (EMDR)


Komorbiditas
• Pada beberapa studi pasien dengan PTSD juga
mengalami disproprtionate degree of medical
illness, yaitu neurologis, musculoskeletal,
kardiovaskuler, dan masalah pernapasan. Juga
terjadi gangguan tidur yaitu gangguan untuk
memulai dan mempertahankan tidur
Prognosis
• Kira-kira 30% pasien pulih dengan sempurna, 40 % terus
menderita gejala ringan, 20% terus menderita gejala sedang
dan 10% tidak berubah atau memburuk
• Orang sangat muda atau sangat tua mengalami kesulitan.
Dapat dicapai Bila
• Kondisi PTSD muncul dalam waktu
PROGNOSIS BAIK
singkat
• Durasi singkat
• fungsi premorbid yang baik,
Tingkat pemulihan
• dukungan sosial yang baikdan
tertinggi pada 12 bulan
• tidak ada kondisi penyalahgunaan
setelah gejala, 33-50%
zat
menjadi chrnoic
psychiatric disorder

Anda mungkin juga menyukai