Anda di halaman 1dari 34

KONSEP KECEMASAN (ANXIETY)

OUTLINE :
1. Pengertian kecemasan
2. Etiologi kecemasan
3. Manifestasi kecemasan
4. Rentang respon kecemasan
5. Tingkat kecemasan
6. Asuhan keperawatan pada
pasien kecemasan
ABSTRAK melibatkan beberapa DAERAH
OTAK (amigdala, lokus seruleus,
dan korteks frontal) dan
beberapa TRANSMITER OTAK
yang mengatur tingkat
keparahan kecemasan (asam
gamma aminobutyric, serotonin,
dan dopamin, serta
neuropeptida, termasuk
KECEMASAN corticotrophin-releasing
hormone, substansi P,
neuropeptida Y, cholecystokinin,
dan vasopresin)

VARIABEL PREDISPOSISI meliputi faktor-faktor genetik, trauma


emosional, dan faktor lain yang dimediasi secara psikologis.
DEFINISI
 Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari
Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang
berarti mencekik.

 Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa


kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu
tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat
disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.

 Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego


karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya
dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu
akan meningkat sampai ego dikalahkan.
• Kecemasan merupakan suatu penyerta normal dari
pertumbuhan, perubahan, pengalaman sesuatu yang
baru dan belum dicoba serta penemuan identitas diri
dan juga menemukan arti hidup. (Kaplan, dkk, 1996).
• Whitehead,(1985) juga mengemukakan kecemasan
sebagai pengalaman individu yang timbul karena
menghadapi konflik, ketegangan, ancaman
kegagalan, maupun perasaan tidak aman.
• Individu yang mengetahui penyebab sumber
kecemasannya merupakan suatu pertanda bahwa
kecemasan tersebut adalah suatu emosi yang wajar.
• Menurut Lynn S.Bickley (2009) “ kecemasan
merupakan reaksi yang sering terjadi pada
keadaan sakit, pengobatan, dan sistem
perawatan kesehatan itu sendiri, bagi
sebagian pasien kecemasan merupakan
saringan terhadap persepsi dan reaksi mereka,
bagi sebagian lainnya kecemasan dapat
menjadi bagian dari sakit yang dideritanya.”
Kecemasan adalah ketegangan,
rasa tidak aman dan kekawatiran
yang timbul karena dirasakan
terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan tetapi sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan
berasal dari dalam (DepKes RI,
1990).
• Kecemasan dapat didefininisikan
suatu keadaan perasaan
keprihatinan, rasa gelisah, ketidak
tentuan, atau takut dari
kenyataan atau persepsi ancaman
sumber aktual yang tidak
diketahui atau dikenal (Stuart and
Sundeens, 1998).
ETIOLOGI
rangsangan mendorong
mengancam ketakutan

Paparan aktivasi pola saraf


dan menghasilkan
ulang pengkodean memori

Rangsangan
Respon perilaku
permusuhan
lebih cepat
berulang

modifikasi perilaku
yang lebih luas
(antisipasi kecemasan)
ETIOLOGI


● Kecenderungan untuk diturunkan dgn pengaruh
Faktor genetik dan besar tetap pada faktor lingkungan

Terjadi sebagian besar pada orang yang emosional
biologi


● Disregulasi serotonin dan GABA


adanya antisipasi terhadap kemungkinan
kejadian buruk pada masa depan disertai
Faktor Psikologi dengan rencana- rencana untuk
menghadapi hal yang dipikirkan tersebut
Tingkatan ANXIETAS
Beberapa teori membagi kecemasan
menjadi empat tingkatan:
· Kecemasan Ringan
· Kecemasan sedang
· Kecemasan berat
· Panik
RENTANG RESPON CEMAS

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat


Panik
Kecemasan Ringan
• Kecemasan ringan berhubungan
dengan ketegangan akan peristiwa
kehidupan sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi
waspada dan persepsi meningkat .
Kecemasan dapat memotivasi belajar
dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreativitas.
Kecemasan sedang
• Pada tingkat ini bidang persepsi lingkungan
menurun. Dan setiap Individu lebih fokus
terhadap masalah penting pada saat itu dan
mengesampingkan hal-hal lain. Sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif
namun dapat melakukan sesuatu yang lebih
terarah.
Kecemasan berat
• Pada tahap ini Individu cenderung memikirkan
sesuatu yang sangat kecil dan membesar
besarkanya dan mengabaikan hal-hal lain.
Individu tidak mampu berpikir realistis dan
membutuhkan banyak arah. Orang tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat
memusatkan pada suatu masalah lain.
Panik
• Pada tahap ini adalah persepsi yang sangat
sempit , sehingga individu tidak bisa lagi
mengendalikan diri dan tidak bisa berbuat
apa-apa, meskipun diberi pengarahan /
tuntutan. Dalam keadaan panik, aktivitas
motorik meningkat, penurunan kemampuan
untuk berinteraksi dengan orang lain tidak ada
dan hilangnya pemikiran rasional.
Berulang

Disertai timbulnya kecemasan yang


dikaitkan dengan gangguan, atau
penghindaran dari situasi khusus
dikarenakan serangan tersebut
Gangguan
panik

Mendadak
tidak terkontrol
gangguan
Adanya
GANGGUAN
PANIK
DITANDAI

Ketakutan akan
hilangnya kontrol
atau kematian

Gejala kecemasan Ketakutan


lain (mis: yang sangat
depersonalisasi) mendadak

Gejala dari aktivasi


otonom (mis:
takikardi dan
takipneu)
• Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan
kehidupan dan jika berlangsung terus
menerus dan dalam waktu yang lama , dapat
terjadi kelelahan yang sangat dan bahkan
kematian.
Menurut Sylvia D.Elvira (2008 : 11)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kecemasan , antara lain :
1. Faktor organbiologi adalah ketidakseimbangan zat
kimia pada otak yang disebut neurotransmitter
yang disebabkan karena kurangnya oksigen.
2. Faktor psikoedukatif adalah faktor faktor psikologi
yang berpengaruh terhadap perkembangan
kepribadian seseorang, baik hal yang
menentramkan, menyenangkan dan
menyedihkan.
TANDA DAN GEJALA KECEMASAN

Respons fisik :
• Kardiovaskular  : palpitasi, jantung bedebar,
tekanan darah meninggi, denyut nadi cepat
• Pernafasan : napas cepat, napas pendek,
tekanan pada dada, napas dangkal,
pembengkakan pada tenggorokan,
terengah engah
• Neuromuskular  : refleks meningkat, insomnia,
tremor, gelisah, wajah tegang, kelemahan
umum, kaki goyah, gerakan yang janggal
• Gastrointestinal  : anoreksia, diare/konstipasi,
mual, rasa tidak nyaman pd abdomen
• Traktur urinarius : sering berkemih dan tidak
dapat menahan kencing
• Kulit : wajah kemerahan, berkeringat, gatal,
rasa panas pd kulit
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu
menerima rangsang luar, berfokus pada apa
yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan
cepat, perasaan tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut,
gugup, sukacita berlebihan, ketidakberdayaan
meningkat secara menetap, ketidakpastian,
kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri,
perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed,
khawatir, prihatin
• PENATALAKSANAAN KECEMASAN
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan
asietas pada tahap pencegahaan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang
bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik
(somatik), psikologik atau psikiatrik,
psikososial dan psikoreligius.
Selengkapnya seperti pada uraian berikut :
1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap
stress, dengan cara  :
a. Makan makanan yang bergizi dan seimbang
b. Tidur yang cukup
c. Olahraga yang teratur
d. Tidak merokok dan tidak minum minuman
keras
2. Terapi psikofarmaka
• Terapi psikofarmaka yang sering dipakai
adalah obat anti cemas (anxiolytic), yaitu
seperti diazepam, clobazam, bromazepam,
lorazepam, buspirone HCl, meprobamate dan
alprazolam.
• Terapi somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik)
sering dijumpai sebagai gejala ikutan
atau akibat dari kecemasan yang
bekerpanjangan. Untuk
menghilangkan keluhan-keluhan
somatik (fisik) itu dapat diberikan
obat-obatan yang ditujukan pada
organ tubuh yang bersangkutan.
4. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari
kebutuhan individu, antara lain :
a. Psikoterapi suportif
b. Psikoterapi re-edukatif
c. Psikoterapi re-konstruktif
d. Psikoterapi kognitif
e. Psikoterapi psikodinamik
f. Psikoterapi keluarga
Terapi psikoreligius
• Untuk meningkatkan keimanan seseorang
yang erat hubungannya dengan kekebalan dan
daya tahan dalam menghadapi berbagai
problem kehidupan yang merupakan stressor
psikososial.
• PENGKAJIAN
Faktor presdiposisi
a. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi
melibatkan struktur anatomi di dalam otak
(Fortinash, 2006). Aspek biologis yang
menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya
pengaruh neurotransmiter. Tiga neurotransmiter
utama yang berhubungan dengan ansietas adalah
norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric
acid (GABA).
• Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan
bahwa aspek psikologis memandang
ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara dua elemen kepribadian
yaitu id dan superego. Menurut Tarwoto
dan Wartonah (2003), maturitas individu,
tipe kepribadian dan pendidikan juga
mempengaruhi tingkat ansietas seseorang.
Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa
ketegangan dalam kehidupan yang dapat
menimbulkan  ansietas diantaranya adalah
peristiwa traumatik individu baik krisis
perkembangan maupun situasional seperti
peristiwa bencana, konflik emosional individu
yang tidak terselesaikan dengan baik, konsep diri
terganggu.
• Stressor pencetus
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber
internal atau eksternal. Stressor pencetus dapat
dikelompokkan dalam dua kategori antara lain :
• Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi
ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau
menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas
hidup sehari hari.
• Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat
membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi
sosial yang terintegrasi seseorang.

Anda mungkin juga menyukai