TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kecemasan
a. Pengertian kecemasan
Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa jerman
emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik, kondisi dialami secara
(Hamid,2008 ).
1) Faktor predisposisi
a) Teori psikoanalitik
b) Teori interpersonal
mengatasi stressor.
2) Faktor prespitasi
adalah :
a) Ancaman terhadap integritas seseorang yang meliputi
seseorang.
kesehatannya.
c. Tingkat kecemasan
lain:
1) Kecemasan Ringan
kreativitas.
Respon fisiologis ditandai dengan sesekali nafas pendek, nadi dan
dan emosi seperti tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada
2) Kecemasan Sedang
tangan, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur dan perasaan
tidak enak.
3) Kecemasan Berat
yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal yang
4) Panik
d. Respon kecemasan
3) Respon Kognitif
4) Respon Afektif
kecemasan.
e. Penatalaksanaan kecemasan
1) Penatalaksanaan Farmakologi
(Isaacs, 2005).
a) Distraksi
b) Relaksasi
progresif
(Isaacs, 2005).
2. Pre operasi
2011).
tergantung pada fase ini. Hal ini merupakan awalan yang menjadi
yang dilakukan pada fase ini akan berakibat fatal pada tahap
1) Persiapan fisik
lain. Selain itu pasien harus istirahat yang cukup karena dengan
b) Status Nutrisi
dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar
di rumah sakit.
c) Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
balance cairan.
tersebut.
optimal.
2) Persiapan Penunjang
4) Inform Consent
terhadap pasien, hal lain yang sangat penting terkait dengan aspek
tinggi aspek etik hukum, maka pasien atau orang yang bertanggung
paham. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak
gambaran keluarga.
proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau
dibatalkan.
Suatu yang umum dan biasa terjadi pada pasien pre operasi akibat
pembedahan akan timbul reaksi nyeri pada daerah luka dan pasien
tentang pembedahan.
tetapi juga pada operasi-operasi kecil. Hal ini sangat dirasakan oleh
4) Kematian (Death)
menyebabkan kematian.
5) Anestesi (Anesthesia)
akan sadar, tidur terlalu lama dan tidak akan bangun kembali.
ringan, sedang, berat atau panik dapat menggunakan alat ukur kecemasan
orang banyak
air kecil, tidak dapat menahan air kencing, tidak dating bulan, darah
bulu-bulu berdiri
gejala, skor 1 = ringan (satu gejala), skor 2 = sedang (dua gejala), skor
3 = berat (lebih dari dua gejala), skor 4 = sangat berat (semua gejala).
Bila skor < 14 = tidak kecemasan, skor 14-20 = cemas ringan, skor 21-
B. Kerangka Teori
Tingkat kecemasan :
a. Ringan
b. Sedang
c. Berat
d. Panik
Faktor yang mempengaruhi
kecemasan
a. Nyeri dan Ketidaknyamanan
b. Ketidaktahuan
c. Kerusakan atau Kecacatan
d. Kematian
e. Anestesi Tingkat
kecemasan
1. Persiapan operasi
2. Pemeriksaan penunjang
Variabel penelitian adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati
(Sugiyono, 2011:82 ). Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu