BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
yang berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya.
adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat
tidak tenang dan dapat disertai disertai dengan keluhan fisik. Kondisi
kecemasan yatu:2
cenderung untuk berfokus pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta
2
Ibid hlm 49
11
1) Teori Psikoanalatik
perlu diatasi.
2) Teori Interpersonal
3
Ibid, hlm, 50
12
3) Teori Prilaku
dirasakan.
4) Kajian keluarga
13
5) Kajian biologis
Bagan 2.1
15
Adaptif maladaptif
a. sistem kardiovasukler
1) Palpitasi
2) Jantung berdebar
b. Sistem Respirasi
1) Nafas cepat
2) Pernafasan dangkal
5) Rasa tercekik
6) Terengah-engah
c. Sistem Gastrointestinal
4
Teguh purwanto, buku ajar keperawatan jiwa, pustaka pelajar, yogyakarta, 2015, hal 49
5
Ibid, hlm, 53
16
2) Menolak makan
3) Perasaan dangkal
6) Nausea
7) Diare
d. Sistem Perkemihan
1) Inkontinensia urine
2) Sering miksi
e. Sistem integumen
1) Rasa terbakar
3) Gatal-gatal
5) Muka pucat
a. Perilaku
1) Gelisah
2) Ketegangan fisik
3) Reaksi terkejut
4) Bicara cepat
17
5) Kurang koordinasi
8) Inhibisi
10) Hiverpentilasi
b. Kognitif
1) Perhatian terganggu
2) Konsentrasi buruk
3) Preokupasi
4) Hambatan berfikir
6) Bingung
7) Sangat waspada
c. Afektif
1) Mudah terganggu
2) Tidak sabar
3) Gugup
4) Ketakutan
5) Waspada
18
6) Mati rasa
7) Mali kecemasan
8) Kekhawatiran
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
secara realistis.
6
Ibid, hlm, 55
7
Ibid, hlm, 55
19
kebutuhan.
dan sedang, tetapi jika berlangsung opada tingakat tidak sadar dan
1. Umur
2. Keadaan fisik
3. Sosial budaya
4. Tingkat pendidikan
5. Tingkat pengetahuan
apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali (panik) digunakan alat
(HRS-A). Adapun hal-hal yang dinilai dalam alat ukur HRS-A ini
adalah:9
tersinggung
gelisah.
9
Nursalam, Skoring Tingkat Kecemasan, Slemba Medika, Jakarta, 2003, hlm 45
22
sepanjang hari.
7) Gejala somatik ditandai dengan nyeri pada otot, kaku kedutan otot,
nyeri dada, denyut nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan,
impoten.
23
bulu berdiri.
10
Ibid, hlm, 46
24
2.2.1 Definisi
1. menurut fungsinya
a. diagnostik
11
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 1 Edisi 8, Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2001, Hlm 425
25
tubuh tertentu
b. mencegah
c. menghilangkan
rahim)
d. mengembalikan
melakukan mastektomi
e. paliatif
a. Bedah mayor
b. Bedah minor
3. Berdasarkan tekhnik
dengan jelas.
27
b. Laparaskopi
a. Kedaruratan/emergency
luas.
b. Urgen
c. Elektif
d. Pilihan
keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim
pasien rawat inap. Banyak penelitian menemukan bahwa sresor utama bagi
14
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 1 Edisi 8, Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2001, Hlm 426
29
pasien
pascaoperatif
b. Unit bedah
diperkirakan terjadi.
c. Ruang operatif
3. Mengidentifikasi pasien
d. Perencanaan
e. Dukungan psikologis
vital dicatat dan data dasar dicatat untuk perbandigan dimasa mendatang.
5) Asupan nutrisi
Keadan khusus
1) Obesitas
15
Ibid, hlm 427
31
resiko pembedahan
b. Status penafasan
c. Status kardiovaskuler
3) Imobilisasi berkepanjangan
1) Hepar
2) Ginjal
e. Fungsi endokrin
insufisiensi adrenal)
f. Fungsi imunologi
4) Terapi kortikosteroid
6) Radiasi
7) Kemoterapi
9) Suhu tubuh
meliputi:
pembedahan
h. Pertimbangan gerontologi
penyakit serius
6) Riwayat cedera
7) Arthiritis
34
3. Dignosa keperawatan
harapan pascaoperatif
pascaoperatif
5. Informed consent
membingungkan.
terjadi
nyaman.
f. Kontrol kognitif
b. Penyuluhan klien
g. Persiapan intestinal
pada malam sebelum operasi dan mungkin diulang jika tidak efektip
i.Medikasi praanestesi
beberapa alasan:
38
anestesi
tertentu ketika kembali keruangan (mis., jalur IV, kateter urin indwelling,
memuaskan.16
16
Ibid. Hlm 428
39
tetapi kecemasan yang akan dialaminya tentu akan berbeda – beda, dan
kecemasan ringan, sedang, berat, dan panik, maupun dari segi penyebab
faktor perkembangan.
takut dan ansietas pada klien yang menghubungkan pembedahan dengan rasa
nyeri kemungkinan cacat, menjadi bergantung pada oran lain, dan mungkin
dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak
17
Potter & perry, op.cit. hlm 1790
18
Teguh purwanto, op.cit. hlm 48
40
yang efektif dengan klien dan mendengarkan keluhan mereka secara aktif
Bagan 2.1
19
Poter & perry.op.cit. hlm 1790
20
Ibid. Hlm 1790
41
Kerangka Teori21
Proses Terjadinya
Kecemasan
a. Faktor predisposisi
1) Teori psikoanalitik
2) Teori interpersonal
3) Teori prilaku
4) Kajian keluarga
5) Kajian biologis
b. Faktor presipitasi
1) Ancaman terhadap
integritas fisik kecemasan
2) Ancaman terhadap sistem
tubuh
Tingkat kecemasan
: Tidak Diteliti
: Diteliti
21
Teguh purwanto, buku ajar keperawatan jiwa pustaka pelajar, yogyakarta, 2015