Anda di halaman 1dari 8

Kecemasan/ansietas

A.pengertian

Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar,yang berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang
spesifik.(Stuart,1995)

Kecemasan adalah sustu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan
yang disertai gejala fisiologis,sedangkan pada gangguan ansietas tergantung unsur
penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang disebabkan oleh kecemasan
tersebut.(David A Tomb,1993).

B.Tingkat kecemasan (Herman,ade,2011)

a. Kecemasan ringan:berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-


hari.Individu sadar,lahan persepsi meningkat(mendengar, melihat ,meraba lebih dari
sebelumnya).Perlu untuk memotivasi belajar,pertumbuhan dan kreativitas.
b. Kecemasan sedang:memungkinkan seseorang untuk memutuskan pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang lain.Sehingga seseorang mengalami tidak
perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih banyak jika
diberikan arahan.Lahan persepsi menyempit (melihat,mendenganr,meraba menurun
dari pada sebelumnya).Fokus pada perhatian segera.
c. Kecemasan berat:lahan persepsi sangat sempit,seseorang hanya bisa memusatkan
pada yang detil,tidak yang lain.Semua perilaku ditenjukkan untuk menurunkan
kecemasan.
d. Panik:kehilangan kontrol,seseorang yang mengalami panik tidak mampu melakuakan
sesuatu walaupun dengan pengarahan.

Respon adaptif Respon maladaptif

Antipasi Ringan Sedang Berat panik

(Gail W,stuart,2007)

D.Faktor predisposisi
Menurut Stuart dan Laraia (1998:177-181) terdapat beberapa teori yang dapat
menjelaskan kecemasan diantaranya:
a. Pandangan psikoanalitik: kecemasan adalah konfik imosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian-id dan super ego.Id mewakilia dorangan insting
dan inplus primitif,sedangka super ego mencerminkan hati nurani seseoorang
dan kendalikan oleh norma-norma budaya seseorang.Ego atau aku berfungsi
menengahi tuntutan dari dua elmen yang bertentangan dan fungsi kecemasan
adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Pandangan interpersonal,kecemasan timbil dari perasaan takut terhadap tidak
adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.kecemasan berhubungan
dengan perkembangan trauma,seperti perpisahan dan kehilangan,yang
menimbulkan kelemahan spesifik.Orang yang mengalami harga diri renda
terutama mudah mengalami perkembangan kecemasan yang berat.
c. Pandangan perilaku,kecemasan merupak produk frustasi yaitu segala sesuatu
yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Pakar perilaku menganggap sebagai dorongan belajar berdasarkan
keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan.Individu yang terbiasa
dengan kehidupan dini diharapkan pada ketakutan berlebih lebihan sering
menunjukkan kecemasan dalam kehidupan selanjutnya.
d. Kajian keluarga , kecemasan merupakan hal yang biasa ditemui dalam
keluarga.Ada tumpang tindih dalam gangguan kecemasan dan antara
gangguan kecemasan dengan depresi.
e. Kajian biologis ,otak mengandung resptor khusus untuk
benzodiazepine.Reseptor ini membantu mengatur kecemasan.Penghampat
GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan
kecemasan sebagiman halnya dengan edorfin.kecemasan mungkin disertai
dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk
mengatasi stresor.

E.Faktor Predipitasi

Faktor predisitasi dibedakan menjadi :


1. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang akan datang atau menurunnya kapisitas untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari.
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membayakan identitas ,harga
diri ,dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.

F.Mekanisme Koping

Tingkat ancaman sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping sebagai
berikut:

a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres , misalnya perilaku
menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan
,menarik diri untuk memindahkan dari sumber stres ,kompromi untuk menganti tujuan
atau mengorbankan kebutuhan personal.
b. Mekanisme pertahan ego membantu mengatasi kecemasan ringan dan sedang , tetapi
berlangsung tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dan distori realitas dan bersifat
maladaptif.

Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (Fitri Fauziah & Julianti Widuri,

2007:73) kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam,

dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan,

pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan

identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami

siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi

penyebab (Kanisius,2006)

beberapa pendekatan yang dikemukakan untuk menjelaskan gangguan-gangguan

tersebut.Berikut ini akan dikemukakan beberapa pendekatan ,yaitu pendekatan

psikodinamik,pendekatan kognitif,pendekatan fisiologis dan pendekatan eksistensial-

humanistik.

a. Pendekatan psikodinamik

Dari segi pandangan psikodinamik,kecemasan dilihat sebagai akibat konflik

intrapsikis.Para ahli teori psikodinamik yang berbeda memusatkan perhatian pada

konflik-konflik yang berbeda-beda,tetapi pandangan Freud memiliki pengaruh yang

sangat kuat.

Pandangan psikoanalitik Fraud.Fraud menyebut tiga macam kecemasan dengan

sumber penyebabnya yang berbeda-beda.

1. Bahwa kecemasan dapat didebabkan oleh ancaman-ancaman dari dunia

eksternal ,seperti penyakit masalah keuangan dan kegagalan ,serta


menyebutkan kecemasan ini sebagai kecemasan objektif.miskipun kecemasan

objektif ini dapat mengakibatkan perasaan tidak senang yang hebat,tetapi

Fraud tidak mengemukakan bahwa kecemasan ini merupakan penyebab yang

penting dari tingkah laku abnormal.

2. Bahwa kemasan dapat disebabkan oleh konflik internal terhadap ungkapan

implus-implus “id” (Freud,1926/1959).Menurut Freud,konflik dan kecemasan

terjadi apabila “Id” mencari pemuasan terhadap kebutuhan-

kebutuhannya,tetapi dihilangi oleh ego dan superego.

3. Bahwa kecemasan dapat disebabkan karena superego tidak efektif dalam

mengekang ego dan akan terjadi tingkah laku yang tidak dapat diterima.

3. Gejala-gejala Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggocangkan karena adanya

ancaman terhadap kesehatan.Individu-individu yang tergolong normal kadang

kala mengalami kecemasan yang nampak,sehingga dapat disaksikan pada

penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun mental.Gejala tersebut

lebih jelas pada individu yang mengalami gangguan mental.Lebih jelas lagi

individu yang mengidap penyakit.

Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada di dalam kepribadian

sendiri,dan tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang

benar-benar ada.Kholil Lur Rochman,(2010:103) mengemukakan beberapa

gejala-gejala dari kecemasan antara lain:

a. ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati ,hampir setiap kejadian menimbulkan

rasa takut dan cemas.kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberian terhadap

hal-hal yang tidak jelas.


b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil.suka marah dan sering dalam

exited (heboh) yang memuncak ,sangat irratable,akan tetapi sering dihinggapi

depresi.

c. Diikuti oelh macam-macam fantasi,delusi,ilusi dan delusion of persecution (delusi


yang kejar-kejar).
d. Sering merasa mual dan muntah-muntah,badan terasa sangat lelah,banyak
berkeringat,gemetar,dan seringkali menderita diare.
e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung
menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi.

Pengukuran Tingkat kecemasan


Tingkat kecemasan ini diukur dengan menggunakan depression anxiety stress scale 42
(DASS 42).psychametric properties of the depression anxiaty stess scale 42 terdiri dari
42 item.DASS adalah perangkat skala subjektif yang dibentuk untuk mengukur status
emosional negatif dan depresi,kecemasan dan stess.DASS 42 di bentuk tidak hanya untuk
mengukur secara konvensional mengenai status emosional,tetapi untuk proses yang lebih
lanjut untuk pemahaman,pengetian dan pengukuran yang berlaku dimanapun dari status
emosional,secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stress.DASS dapat digunakan
baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan penelitian (Nursalam,2008).
No Aspek penilaian 0 1 2 3

1. Menjadi marah karena hal-hal kecil/spele

2. Mulut terasa kering

3. Tidak dapat melihat hal yang positif dari suatu

kejadian

4. Merasakan gangguan dalam bernapas(napas

cepat,sulit bernapas)

5. merasa sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan

suatu aktivitas

6. Cenderung bereaksi berlebihan pada situasi

7. Kelemahan pada anggota tubuh

8. Kesulitan untuk berelaksasi/bersantai

9. Cemas yang berlebihan dalam suatu situasi namun

bisa lega jika hal/situasi itu berakhir


10. Pesimis

11. mudah merasa kesal

12. Merasa banyak menghabiskan energi karena cemas

13. Merasa sedih dan depresi

14. Tidak sabaran

15. kelelahan

16. Kehilangan minat pada banyak hal

(misal:makan,ambulasi,sosialisasi)

17. Merasa diri tidak layak

18. Mudah tersinggung

19. Berkeringat (misal:tangan berkeringat) tanpa

stimulasi oleh cuaca maupun aktivitas fisik

20. Ketakutan tanpa alasan yang jelas

21. Merasa hidup tidak berharga

22. Sulit untuk beristirahat

23. Kesulitan dalam menelan

24. Tidak dapat menikmati hal-hal yangsaya lakukan

25. Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi tanpa

stimulasi oleh latihan fisik

26. Merasa hilang harapan dan putus asa

27. Mudah marah

28. Mudah panic

29. Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang

mengganggu
30. Takut diri terlambat oleh tugas-tugas yang tidak bisa

dilakukan

31. Sulit untuk antusias pada banyak hal

32. Sulit mentoleransi gangguan-gangguan terhadap hal

yang sedang dilakukan

33. Berada pada keadaan tegang

34. Merasa tidak berharga

35. Tidak dapat memaklumi hal apapun yang

menghalangi anda untuk menyelesaikan hal yang

sedang anda lakukan

36. Ketakutan

37. Tidak ada harapan untuk masa depan

38. Merasa hidup tidak berarti

39. Mudah gelisah

40. Khawatir dengan situasi saat diri anda mungkin

menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri

41. Gemeteran

42. Sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan

sesuatu

Keterangan

1:sesuai dengan yang dialami sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang

2:sering

3:sangat sesuai dengan yang dialami ,atau hampir setiap hari.

(Nursalam,2008)

Anda mungkin juga menyukai