Anda di halaman 1dari 14

antibiotik

Kelompok 4
Rodiana Kurniasih (1611020113)
Sifa eka Wardani (1611020124)
Kintan Melyana E (1611020134)
Muh. Andika Cahya P (1611020138)
Hardini Nur Rizki (1611020148)
Kristia Rahmawati (1611020156)
kloramfenikol
Adalah suatu golongan antibiotik yang menghambat
pertumbuhan bakteri
Dosis
Dewasa: 50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6
jam.
Anak: 50-75 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6
jam.
Bayi < 2 minggu: 25
mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi tiap 6
jam. Setelahumur 2 minggu bayi dapat menerima dosi
s sampai 50 mg/kgBB/ hari dalam 4dosis tiap 6 jam.
Indikasi
untuk pengobatan demam tifus, paratifus,
infeksi Salmonella sp sp, H. influenzae, terutama
infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma
psitatacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria
meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap
antibiotik lain, tidak untuk hepatobilier dan
gonorrhoea.
Kontra indikasi
hipersensitf terhadap kloramfenikol
(chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak
diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal dan hati. jangan menggunakan antibiotik ini
untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis
Efek samping
Gangguan saluran pencernaan, perdarahan saluran
pencernaan,
Diskrasia darah,
Neurotoksik : neuritis optic dan perifer,
Efek samping yang berpotensi fatal : supresi sumsum
tulang dan anemia aplastik ireversibel, neutropenia,
trombositopenia, grey baby syndrome, dan anafilaksis
(jarang).
farmakokinetik
Absorpsi
Diabsorbsi secara cepat di GIT, bioavailability
75% sampai 90%.
Kloramfenikol oral : bentuk aktif dan inaktif prodrug,
Mudah berpenetrasi melewati membran luar sel bakteri.
Pada sel eukariotik menghambat sintesa protein mitokon
dria sehingga menghambat perkembangan sel hewan &
manusia.
Sediaan kloramfenikol untuk penggunaan parenteral (IV)
adalah water-soluble.
Distribusi
Kloramfenikol berdifusi secara cepat dan dapat mene
mbus plasenta.
Konsentrasi tertinggi : hati dan ginjal
Konsentrasi terendah : otak dan CSF (Cerebrospinal
fluid).
Dapat juga ditemukan di pleura dan cairan ascites,
saliva, air susu, dan aqueous dan vitreous humors
metabolisme
Metabolisme : hati dan ginjal
Half-life kloramfenikol berhubungan dengan
konsentrasi bilirubin.
Kloramfenikol terikat dengan plasma protein 50%;
↓pasien sirosis dan pada bayi.
Eliminasi
Rute utama dari eliminasi kloramfenikol adalah pada
metabolisme hepar ke inaktif glukuronida.
farmakodinamik
Mekanisme:menghambat sintesis protein kuman.
Masuk ke sel bakteri melalui diffusi terfasilitasi.
Mekanisme resistensi : inaktivasi obat oleh asetil trens
ferase yang diperantarai oleh factor
R. Resistensi terhadap P. aeruginosa,
Proteus dan Klebsiela terjadi karena perubahan
permeabilitas membran
yang mengurangi masuknya obat kedalam sel bakteri
Nursing process (thypoid)
Pengkajian
Pasien mengatakan demam
Suhu: 38° C
Diagnosa
Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella
typhi
Intervensi
O: cek TTV (suhu)
N: anjurkan untuk membatasi aktivitas
E: memberikan edukasi tentang typoid
C: kolaborasi dengan dokter
Implementasi
Cek TTV pasien (suhu)
Menganjurkan pasien untuk membatasi aktivitasnya
Memberikan edukasi tentang penyakit typoid
Kolaborasi dengan tim medis lain
Memberikan obat kombinasi antara antipiretik dan
antibiotik untuk menurunkan panas
Evaluasi
S: pasien mengatakan demamnya sudah membaik
meskipun kadang demam lagi
O: pasien terlihat agak kedinginan
A: masalah masih berlangsung
P: intervensi di lanjutkan
O: cek ttv
N: kompres air dingin
C: kolaborasi dengan tim medis lain

Anda mungkin juga menyukai