BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kecemasan
1. Pengertian kecemasan
(Alkinson, 1999)
dan tidak berdaya, kondisi ini tidak memiliki objeck yang spesifik (Stuart
takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak dikenali. Kecemasan terjadi
ketika seseorang merasa terancam baik secara fisik atau psikologi (seperti
respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjectif dialami dan
kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak
jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya
7
8
2. Teori kecemasan
kecemasan, diantaranya :
a. Faktor predisposisi
1) Teori psikoanalitik
2) Teori interpersonal
Cemas timbul dari perasaan takut terhadap tidak ada penerimaan dan
berat.
3) Teori prilaku
b. Faktor Presipitasi
1) Faktor eksternal :
2) Faktor Internal :
a) Potensi Stressor.
Bare, 2001).
b) Maturitas
d) Keadaan fisik
( Oswari, 1999).
11
e) Tipe Kepribadian.
Sundeen, 1998 ).
g) Usia
h) Jenis kelamin.
2000).
Menurut Frued dalam Stuart & Sundeen (1998) Ada dua tipe kecemasan
yaitu
a. Kecemasan primer
Kejadian traumatik yang diawali saat bayi akibat adanya stimuli tiba-
b. Kecemasan subsekunder
Sejalan dengan peningkatan ego dan usia, Frued melihat ada jenis
bahaya.
3. Tingkat Kecemasan
berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi
cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat cemas yang parah
yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan panic.
a. Kecemasan ringan
b. Kecemasan sedang
c. Kecemasan berat
detail yang kecil ( spesifik ) dan tidak dapat berfikir tentang hal-hal
d. Panik
4. Pengukuran Kecemasan
kecemasan ringan, sedang, berat dan berat sekali atau panik digunakan alat
ukur kecemasan yang dikenal dengan Hamilton Rating Scale For Anxiety (
HRS-A). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-
adalah :
1 = gejala ringan
2 = gejala sedang
3 = gejala berat
14 20 = kecemasan ringan
21 27 = kecemasan sedang
28 41 = kecemasan berat
5. Karakteristik Kecemasan
pasien yang satu dengan yang lainnya. Pada umumnya efek dari ansietas
meliputi:
a. Gangguan Fisik
2) Gangguan Tidur
jatuh tertidur.
3) Gangguan Seksual
4) Gangguan Makan
perhatian.
Yang paling sering adalah mengeluh nyeri ulu hati, dan sering
b. Gangguan emosional
diharuskan bicara dalam umum, maka semua hal yang ada diotak
2) Sering marah-marah
Penderita ansiestas sering merasa tegang. Dia tidak bisa santai atau
hamil:
19
a. Usia
resiko terjadi komplikasi lebih besar, tetapi secara mental mereka lebih
mereka sudah tahu adanya alat pendeteksi dan pengobatan yang bisa
b. Tingkat pendidikan
terdekat, keluarga ataupun dari berbagai media seperti majalah dan lain
sebagainya.
c. Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh tiap bulan, hasil dari jeri payah yang
d. Pekerjaan
sekunder.
Suami atau orang terdekat dapat memberikan dorongan fisik dan moral
20
bagi ibu yang melahirkan, sehingga ibu akan merasa lebih tentram
(Ferrer helen,1999)
bahwa dampingan suami yang diberikan pada calon ibu merasa tenang
B. Kehamilan pertama
280 hari atau 40 mg atau 10 bulan, dengan catatan 1 bulan terdiri dari 4
terakhir, bukan sejak terjadi pembuahan, sebab yang biasa diketahui pasti
adalah hari haid terakhir. Kehamilan terjadi bila pada ovulasi diadakan
suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan strees. Tetapi berharga karena
C. Persalinan (Partus)
hidup dari dalam uterus melalu vagina ke dunia luar Partus Immatarus
kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara
hidup tetrapi belum a term (cukup bulan). Berat janin antara 1000 sampai
2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Partus
postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih
masa kehamilan 20 minggu atau lebih. Persalinan dibagi menjadi tiga kala
dilantasi lengkap versiks. Kala satu dibagi lagi menjadi dua fase yaitu
3-4 cm). Pada nulipara fase laten biasanya kurang dari 20 jam,
b. Kala II disebut pula kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan
c. Kala III atau kala uri plasenta terlepas dari dinding uterus dan
dilahirkan
Menurunya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum
b. Pemecahan ketuban
24
bahwa serviks sudah matang (serviks sudah pendek dan lembek) dan
kanalis servikalis terbuka untuk satu jari. Untuk menilai serviks dapat juga
dipakai skor bishop yaitu bila nilai bishop lebih dari 8, induksi persalinan
D. Kerangka teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan
- Usia Menghadapi Tingkat Proses
- Tingkat pendidikan persiapan Kecemasan persalinan
- Pekerjaan persalinan Ibu hamil lama
- Penghasilan
- Pendampingan orang
terdekat
Sumber
Informasi
E. Kerangka konsep
Variabel independen
F. Variabel penelitian
persiapan persalinan.
26
G. Hipotesa
1. Ada hubungan antara faktor usia responden dengan tingkat kecemasan ibu
persalinan.
persiapan persalinan.
5. Ada hubungan antara faktor keadaan fisik dengan tingkat kecemasan ibu
persiapan persalinan.