TINJAUAN TEORI
1. Definisi kecemasan
tentang bahaya yang akan datang dan membuat individu untuk siap
mudah tersinggung
6
7
menegangkan
f. Adanya keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang
a. Faktor predisposisi
norma budaya.
4. Kajian biologis
mengatasi stressor.
5. Kajian keluarga
keluarga.
9
b. Faktor presipitasi
Menurut Stuart dan Tomb dalam jatmiko ( 2015) ada 2 faktor yang
beradaptasi.
b.) Pendidikan
yang dimiliki.
c.) Maturitas
sudah dikenalnya.
j.) Usia
4. Tingkat Kecemasan
a. Ansietas ringan
sebagai berikut :
1. Respon fisiologis
2. Respon kognitif
b. Ansietas sedang
perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area
1. Respon fisiologi
d.) Anorexia
e.) Diare/konstipasi
f.) Gelisah
2. Respon kognitif
c. Ansietas berat
cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak
1. Respon fisiologis
e.) Ketegangan
2. Respon kognitf
d. Tingkat panik
1. Respon fisiologis
d.) Pucat
respons dalam rentang respon adaptif dan respon maladaptif, antara lain:
a. Respon adaptif
Respon adaptif adalah suatu keadaan dimana terjadi stressor dan bila
respon ini terjadi mulai dari antisipasi menuju pada kecemasan tingkat
diantaranya :
17
b. Respon maladaptif
panik.
6. Manifestasi kecemasan
a. Respon Fisiologis
18
g.) Terengah-engah
d.) Insomnia
19
e.) Tremor
f.) Kekakuan
g.) Gelisah
h.) Mondar-mandir
j.) gelisah
d.) Diare
e.) Mual
c.) Gatal
a.) Kegelisahan
f.) Menghindar
h.)Kewaspadaan
1.) Kegelisahan
2.) Ketidaksabaran
3.) Ketegangan
4.) Gugup
5.) Ketakutan
6.) Frustasi
9.) Malu
Scale for Anxiety (HRS-A). Adapun hal-hal yang dinilai dalam alat ukur
gejala diberi penilaian antara 0-4, dengan nilai sebagai berikut (Pasaribu
Nama :
Angkatan :
Umur :
Jenis klamin :
0 1 2 3 4
3. Ketakutan
a. Pada gelap
b. Pada orang asing
c. Ditinggal sendiri
d. Pada binatang besar
e. Pada keramaian lalu lintas
f. Pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan tidur
a. Sukar masuk tidur
b. Terbangun malam hari
c. Tidur tidak nyenyak
d. Bangun dengan lesu
e. Banyak mimpi-mimpi
f. Mimpi buruk
g. Mimpi menakutkan
5. Gangguan kecerdasan
a. Sukar berkonsentrasi
b. Daya ingat menurun
c. Daya ingat buruk
6. Perasaan depresi (murung)
a. Hilangnya minat
b. Berkurangnya kesenangan pada hobi
c. Sedih
d. Bangun dini hari
24
b. Muka merah
c. Mudah berkeringat kepala pusing
d. Kepala terasa berat
e. Kepala terasa sakit
f. Bulu- bulu berdiri
14 Tingkah laku (sikap) pada wawancara
a. Gelisah
b. Tidak tenang
c. Jari gemetar
d. Kerut kening
e. Muka tegang
f. Otot tegang/mengeras
g. Nasaf pendek dan cepat
h. Muka merah
0 = Tidak ada
1 = Ringan
2 = Sedang
3 = Berat
4 = Berat sekali
Teknik terapi lima jari merupakan suatu bentuk pengalihan situasi yang
ketegangan dan stres dari pikiran seseorang yang dapat berpengaruh pada
2. Tujuan Terapi
Adapun tujuan dari relaksasi lima jari menurut ( Arumsari dan Hastuti
2015)
a.)Mengurangi kecemasan
3. Indikasi terapi teknik lima jari menurut (Arumsari dan Hastuti 2015)
a) Fase orentasi
3. Evaluasi validasi
4. Jelaskan tujuan
b) Fase kerja
3. Kosongkan pikiran
4. Menyentuh ibu jari dengan jari telunjuk dan bayangkan saat anda
merasa Sehat
5. Menyentuh ibu jari dengan jari tengah dan bayangkan ketika anda
6. Menyentuh ibu jari dengan ari manis dan bayangkan ketika anda
7. Sentuh ibu jari dengan jari kelingking dan bayangkan ketika anda
berada di suatu tempat yang paling nyaman dan anda sukai. (Retno
2015).
c) Evaluasi terminasi
2. Evaluasi objekif
frekuensinya 7-14 hert atau lebih dalam lagi ke gelombang theta frekuensinya
zat endorphin alami yang menghasilkan sensasi nyaman dan dalam hipnotis
state ini, sisem metabolisme tubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas
dari ketegangan.
28