KECEMASAN (ANSIETAS)
Disusun Oleh :
P27220022201
KECEMASAN (ANSIETAS)
A. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa
ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya.
(Sutardjo, 2015).
Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang
menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah
atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya
tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan
fisiologis dan psikologis (Kholil, 2021).
Jadi, kecemasan adalah rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat
mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya ketidakpastian
dimasa mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
B. Etiologi
Secara umum, ansietas terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan menghadapi
situasi, masalah, dan tujuan hidup.
1. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart dan Laraia, terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan
ansietas, diantaranya:
a. Teori Biologis
Setiap orang mempunyai potensi mengalami kecemasan yang
kemungkinan besar dipengaruhi oleh ketidakseimbangan senyawa kimia di
dalam otak yang membuat kecemasan atau ketakutan menjadi abnormal. Hal
ini terjadi karena seseorang mengalami abnormalitas elektroensefalografik
pada lobus temporal yang biasanya berespons terhadap karbamazepin (suatu
antikonvulsan) atau obat-obatan lain. (Sullivan & Coplan, 2017).
b. Teori Genetik
Ansietas dapat memiliki komponen yang diwariskan karena kerabat tingkat
pertama individu yang mengalami peningkatan ansietas memiliki kemungkinan
lebih tinggi mengalami ansietas dengan wanita berisiko dua kali lipat lebih
besar daripada pria. Horwath dan Weissman (2016) menjelaskan bahwa suatu
kemungkinan “sindrom kromosom 13 yang dapat terlibat dalam hubungan
genetika yang mungkin pada gangguan panik, seperti sakit kepala hebat,
masalah ginjal, kandung kemih, atau tiroid, prolaps katup mitral.
c. Teori neurokimia
Asam gama-amino butirat (GABA) merupakan neurotransmiter asam amino
yang diyakini tidak berfungsi pada gangguan ansietas. GABA, suatu
neurotransmiter inhibitor, berfungsi sebagai agens antiansietas alami tubuh
dengan mengurangi eksitabilitas sel sehingga megurangi frekuensi bangkitan
neuron. GABA tersedia pada sepertiga sinaps saraf, terutama sinaps di sistem
limbik dan lokus seruleus, tempat neurotransmitter norepinefrin diproduksi,
yang menstimulasi fungsi sel. Karena GABA mengurangi ansietas dan
noreepinefrin meningkatkan ansietas, diperkirakan bahwa masalah pengaturan
neurotransmitter ini menimbulkan gangguan ansietas.
d. Teori Psikologis:
1) Teori Perilaku
Ansietas merupakan sesuatu yang diperlajari melalui pengalaman
individu. Pola-pola perilaku tertentu mengajarkan seseorang bertindak
dengan cara berbeda. Misalnya, jika sejak kecil seringkali diterapkan
perilaku main sendiri atau jarang bersosialisasi, maka kondisi tersebut bisa
terbawa hingga dewasa yang membuatnya menjadi takut atau cemas untuk
berhadapan dengan orang lain. Ansietas merupakan segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Pakar perilaku menganggap sebagai dorongan belajar
berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Individu
yang terbiasa dengan kehidupan dini dihadapkan pada ketakutan
berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas dalam kehidupan
selanjutnya.
2) Psikodinamik (Pandangan Psikoanalitik)
Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada
bahaya. Teori psikodinamik berpendapat bahwa beberapa ketakutan
berakar dari trauma atau kekerasan di masa kecil seperti pernah diejek
atau dipermalukan. Ketakutan ini bisa dilupakan tapi dapat muncul
kembali di kemudian hari.
3) Pandangan Interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya
penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas berhubungan dengan
perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang
menimbulkan kelemahan spesifik. Orang yang mengalami harga diri
rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.
e. Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada tumpang tindih
dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi. Faktor
ekonomi, latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dibedakan menjadi:
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas ,
harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pada kecemasan:
1. Kecemasan berhubungan dengan adanya ancaman pada lingkungan.
2. Panik berhubungan dengan penolakan keluarga.
G. RENCANA TINDAKAN
1. Tujuan Umum:
Klien akan menunjukkan mekanisme koping adaptif dalam mengatasi stres dan
mampu mengurangi ansietasnya dari tingkat ringan hingga panik.
2. Tujuan Khusus:
a. Klien mampu mengenal ansietas.
b. Klien mampu mengekspresikan dan mengidentifikasi tentang ansietasnya.
c. Klien mampu mengidentifikasi situasi yang menyebabkan ansietas.
d. Klien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi.
e. Klien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas.
f. Klien mampu membina hubungan saling percaya.
g. Klien mampu melakukan aktifitas sehari-hari.
h. Klien mampu meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraannya.
i. Klien terlindung dari bahaya.
3. TINDAKAN KEPERAWATAN:
a. Bina hubungan saling percaya
1) Pertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
2) Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya
meliputi:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
c) Menjelaskan tujuan interaksi
d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
atau klien.
b. Bantu pasien mengenal ansietas
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas.
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas.
4) Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas.
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya
diri.
1) Pengalihan situasi
2) Latihan relaksasi:
a) Tarik nafas dalam
b) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot.
3) Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari).
d. Motivasi klien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul.
4. TINDAKAN KEPERAWATAN: SP 1
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien mengenal ansietas.
c. Mengajarkan tehnik relaksasi dengan pengalihan situasi.
d. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari.
5. TINDAKAN KEPERAWATAN: SP 2
a. Mengevaluasi latihan teknik pengalihan situasi.
b. Mengajarkan dan melatih tehnik relaksasi nafas dalam.
c. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
6. TINDAKAN KEPERAWATAN: SP 3
a. Mengevaluasi latihan teknik tarik nafas dalam
b. Mengajarkan dan melatih tehnik relaksasi progresif: mengerutkan dan
mengendurkan otot.
c. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
7. TINDAKAN KEPERAWATAN: SP 4
a. Mengevaluasi latihan tehnik relaksasi progresif mengerutkan dan
mengendurkan otot.
b. Mengajarkan dan melatih tehnik relaksasi lima jari.
c. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
a. Otot yang dapat dilatih mulai dari otot muka sampai otot kaki.
b. Kerutkan otot muka, kendurkan, 3-10 kali.
c. Otot punggung
d. Otot perut
e. Otot tangan
f. Otot kaki.
a. Membayangkan, distraksi.
b. Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk, sambil melakukannya, kenang saat
merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan, misalkan
membayangkan ketika baru saja selesai mengikuti pertandingan bulu tangkis
dan bapak menjadi pemenangnya.
c. Kedua, sentuhkan ibu jari dengan jari tengah, sambil melakukannya, kenang
saat pertama kali jatuh cinta, saat pertama kali bertemu dengan istri dan
kenangan indah yang lain.
d. Ketiga, sentuhkan ibu jari dengan jari manis dan bayangkan ketika saat
pertama menerima pujian yang paling berkesan.
e. Terakhir, sentuhkan ibu jari dengan kelingking dan bayangkan berada di satu
tempat yang paling disukai, misalnya pantai, bayangkan berjalan di sekeliling
pantai, kembangkan imajinasi.