KECEMASAN
A. Masalah Utama
Kecemasan
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Definisi
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
gambaran penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku,
ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai respon (penyebab tidak spesifik
atau tidak diketahui oleh individu). Perasaan takut dan tidak menentu sebagai
dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Salah satu contoh dampak
yaitu:3
a. Lingkungan atau sekitar tempat tinngal mempengaruhi cara berpikir individu
tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini di sebabkan karena adanya
sahabat, ataupun rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman
terhadap lingkungannya.
b. Emosi yang ditekan, kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka
timbulnya kecemasan.
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan
a. Teori psikoanalatik terjadi karna adanya konflik yang terjadi antara emosinal
elemen kepribadian, yaitu id dan super ego. Id mewakili insting, super ego
mewakili hati nurani, sedangkan ego berperan menengahi konflik yang terjadi
b. Teori interpersonal
Kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap adanaya penolakan dan
system keluarga.
e. Teori perspektif biologis
3. Rentang respon3
___________________________________________________________________
Tingkat ansietas
Beberapa teori membagi ansietas kedalam emapt tingkat sesuai dengan rentang
respon ansietas yaitu :
1. Ansietas ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Pada
tingkat ini lapang persepsi meningkat dan individu akan berhati-hati dan waspada.
Pada tingkat ini individu terdorong untuk belajar dan akan menghasilkan
pertumbuhan dan ktreativitas.
2. Ansietas sedang
Pada tingkat ini lapang persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih
memfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatau yang lebih terarah.
3. Ansietas berat
Pada ansietas berat, lapang persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderung
memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak
mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan. Ansietas berat
sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk
memusatkan pada sesuatau yang terinci spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal
lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada satu area lain.
4. Ansietas panik
Pada tingkat ini individu sudah tidak dapat mengontrol diri lagi dan tidak dapat
melakukan apa-apa lagi walaupun sudah diberi pengarahan. Berhubungan dengan
terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya. Karena
mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Karena panik melibatkan
disorganisasi keperibadian. Dengan panik terjadi peningkatan aktivitas motorik,
menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak
sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung lama, dapat terjadi kelelahan yang
sangat bahkan kematian.
Rentang respon individu terhadap cemas berflutuasi antara respon adaptif
dan maladaptif. Rentang respon yang paling adaptif adalah antisispasi dimana
individu siap siaga untuk beradaptasi dengan cemas yang mungkin muncul.
Sedangkan rentang yang paling maladaptive adalah panic dimana individu sudah
tidak mampu lagi berespon terhadap cemas yang dihadapi sehingga mengalami
Respons adaptif
Antisipasi-Ringan-Sedang-Berat-Panik
dapat berupa:
1) Peristiwa trumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan
situasiona.
2) Konflik emosionalyang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan
kecemasannya.
b. Faktor prespitasi
tempat tinggal
2) Anacaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal
a) Sumber internal kesulitan dalam berhubungan interpersonal dirumah
seseorang bervariasi tergantung dari beratnya atatu tingkatan yang dirasakan oleh
individu tersebut. Keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang saat
tersinggung,
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
c. Takutsendiriaan, takut pada keramaian, dan banyak orang.
d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
e. Gangguan kosentrasi daya ingat
f. Gejala somatikrasa sakit pada oto dan tulang, berdebar-debar, sesak nafas,
yang akan terjadi atau menurunkan kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari. Pada ancaman ini stressor yang berasal dari sumber eksternal
virus dan polusi udara). Sedangkan yang menjadi sumber internalanya adalah
diri dan fungsi social yang teringretisasi seseorang. Ancaman yang berasal dari
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi
pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres, misalnya
tetapi berlangsung tidak sadar, melibatkan penipuan diri, distorsi, dan bersifat
meladaptif.
8. Penatalaksanaan3
penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahan dan terapi memerlukan
suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencakup fisik (somatik),
(sinyal penghanatr saraf). Disusunan saraf pusat otak (limbic system). Terapi
c. Terapi somatic.2
Gejala atau keluhan fisik (somatic) sering dijumpai sebagai gejala ikutan
keluhan-keluhan somatic (fisik) itu dapat diberikan obat obatan yang ditujukan
agar pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberika
faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga
e. Terapi psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubunganya dengan
Ansietas
kehilangan