Anda di halaman 1dari 7

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Pakatto Kabupaten Gowa,

yang dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli sampai tanggal 27 Juli 2017.

Pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik croos sectional

study dan menggunakan lembar kuesioner dan observasi dengan

jumlah sampel sebanyak 41 responden.

Setelah data dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengeditan,

pengkodean, dan kemudian ditabulasi, data dianalisis dengan

menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian yang dilakukan disajikan dalam bentuk analisis

univariat, bivariat, sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada anak
SD Inpres Pakkatto Kabupaten Gowa

Jumlah
Jenis Kelamin
n %
Laki –laki 18 43.9
perempuan 23 56.1
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 18 (43.9%) berjenis kelamin

35
36

laki-laki, sedangkan 23 (56,1%) responden berjenis kelamin

perempuan.

b. Umur

Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan umur pada anak SD
Inpres Pakkatto Kabupaten Gowa

Jumlah
Usia
n %
> 10 tahun 17 41.5
<10 tahun 24 58.5
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 17 (41.5%) berusia > 10 tahun

sedangkan 24 (58,5%) responden berusia < 10 tahun

c. Frekuensi menyikat gigi

Tabel 4.3
Distribusi responden berdasarkan frekuensi menyikat gigi pada
anak SD Inpres Pakkatto Kabupaten Gowa

Jumlah
Frekuensi
n %
Baik 27 65,9
Kurang 14 34,1
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 27 (65,9%) responden memiliki

frekuensi baik, sedangkan 14 (34,1%) responden memiliki

responden yang kurang baik. Jadi responden dengan frekuensi

baik merupakan responden yang terbanyak dibanding

responden dengan frekuensi kurang.


37

d. Pengetahuan

Table 4. 4
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan menyikat gigi
pada anak SD Inpres Pakkatto Kabupaten Gowa

Jumlah
Pengetahuan
n %
Baik 28 68,3
Kurang 13 31,7
Total 41 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 28 (68,3%) responden memiliki

frekuensi baik, sedangkan 13 (31,7%) responden memiliki

responden yang kurang baik. Jadi responden dengan

pengetahuan baik merupakan responden yang terbanyak

dibanding responden dengan pengetahuan kurang.

e. Karies gigi

Table 4. 5
Distribusi responden berdasarkan karies gigi pada anak SD
Inpres Pakkatto Kabupaten Gowa

Jumlah
Pengetahuan
n %
Tinggi 17 41,5
Rendah 24 58,5
Total 41 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 17 (41,5%) responden memiliki

frekuensi baik, sedangkan 24 (58,5%) responden memiliki

responden yang kurang baik. Jadi responden dengan


38

pengetahuan baik merupakan responden yang terbanyak

dibanding responden dengan pengetahuan kurang.

2. Analisis Bivariat

Pada tahap ini dilakukan tabulasi silang antara variable

independen (frekuensi menyikat gigi dan pengetahuan) dengan

variable dependen (karies gigi) yang hasilnya adalah sebagai

berikut :

a. Hubungan frekuensi menyikat gigi dengan karies gigi pada anak

SD Inpres Pakatto kabupaten Gowa

Tabel 4.6
Hubungan frekuensi menyikat gigi dengan karies gigi pada anak
SD Inpres Pakatto kabupaten Gowa
Karies gigi
Total P
Frekuensi Rendah Tinggi
n % n % n %
Baik 19 79,2 8 47.1 27 65.9
0,048
Kurang 5 35.7 9 52.9 14 34.1
Total 24 58.5 17 41.5 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 19 (79,2%) responden memiliki

frekuensi baik, sedangkan 5 (35,7%) responden memiliki

responden yang kurang baik. Jadi responden dengan frekuensi

baik merupakan responden yang terbanyak dibanding

responden dengan kurang.


39

b. Hubungan pengetahuan menyikat gigi dengan karies gigi pada

anak SD Inpres Pakatto kabupaten Gowa

Tabel 4.7
Hubungan pengetahuan menyikat gigi dengan karies gigi pada
anak SD Inpres Pakatto kabupaten Gowa
Karies gigi
Total P
Pengetahuan Rendah Tinggi
n % n % n %
Baik 20 83.3 8 47.1 28 68.3
0,020
Kurang 4 16.7 9 52.9 13 31.7
Total 24 58.5 17 41.5 41 100.0

Berdasarkan tabel 4.7 menujukan bahwa 41 responden

memperoleh hasil sebanyak 20 (83,3%) responden memiliki

frekuensi baik, sedangkan 4 (16,7%) responden memiliki

responden yang kurang baik. Jadi responden dengan

pengetahuan baik merupakan responden yang terbanyak

dibanding responden dengan kurang.

B. Pembahasan

1. Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi Dengan Karies Gigi

Hasil analisa bivariat dengan uji chi-square diperoleh nilai

hitung p=0,048 lebih kecil dari nilai ɑ = 0, 05 Dari analisa tersebut

dapat diartikan bahwa hipotesis (Ho) ditolak dan (Ha) diterima dan

berarti ada hubungan antara frekuensi menyikat gigi dengan karies

gigi pada anak Sekolah SD Inpres Pakatto Kabupaten Gowa.

Pada penelitian ini terdapat 19 (79,2%) responden dengan

frekuensi baik. dan yang memiliki karies kurang 5 (35,7%)


40

responden memiliki responden kurang baik.hal ini karena kurang

motivasi responden untuk mengaplikasikan frekuensi tersebut. Hal

ini sesuai asumsi yang berlaku bahwa siswa yang memiliki

dukungan hidup sehat yang baik dan memiliki gigi yang sehat.

Sehubungan dengan pendapat di atas, maka frekuensi

membersihkan gigi dan mulut sebagai bentuk perilaku akan

mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut, di

mana akan mempengaruhi juga angka karies dan penyakit

penyangga gigi. Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis,

tidak ada sisa-sisa makan tertinggal dan menyikat gigi harus

sampai menyeluruh disetiap gigi dan gusi sehingga tidak terdapat

sisa makanan yang menempel sehingga gigi selalu sehat dan

bersih agar penyakit karies gigi tidak mudah menyerang gigi

lainnya dan tidak meningkat. Frekuensi menyikat gigi yang

sebaiknya dilakukan setiap harinya yaitu tiga kali sehari yang mana

dilakukan setelah makan siang, sebelum tidur dan tidur malam dan

durasinya yang harus dilakukannya 2-3 menit. Sebaiknya setiap

gigi disikat sebanyak tiga kali dan diusahakan untuk tidak menyikat

terlalu kuat agar tidak terjadi pendarah dan infeksi pada gigi dan

gusi. 15

2. Hubungan Pengetahan Menyikat Gigi Dengan Karies Gigi

Hasil analisa bivariat dengan uji chi-squera diperoleh nilai

hitung p = 0,020 lebih kecil dari nilai ɑ = 0, 05 dari analisa tersebut

dapat di artikan bahwa (Ho) ditolak dan (Ha) diterima dan berarti
41

ada hubungan antara pengetahuan menyikat gigi dengan karies

gigi pada anak Sekolah SD Inpres Pakatto Kabupaten Gowa.

Pada penelitian ini terdapat 20 (83.3%) responden dengan

frekuensi baik dan responden yang memiliki pengetahuan kurang

baik 4 (16,7%). Hal ini sesuai asumsi yang berlaku bahwa siswa

yang memiliki pengetahuan hidup bersih dan sehat dan memiliki

gigi yang bersih dan sehat.

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah

satu upaya meningkatkan kesehatan. Salah satu penyebab

seseorang mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulutnya

adalah faktor pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut yang

kurang. Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies, gingivitis,

radang dan stomatitis pada kelompok usia sekolah menjadi

perhatian yang penting dalam pengetahuan kesehatan gigi.

Pengetahaun kurang serta pola kebersihan gigi dan mulut kurang di

perhatikan. Hal ini juga di pengaruhi peran keluarga terdekat yaitu


16
ibu dan bapak serta keluarga lainnya.

Anda mungkin juga menyukai