Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENILITIAN

A. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual yang

digunakan untuk melihat hubungan menyikat gigi dengan karies gigi.

Variabel Independen Variabel Dependen

Frekuensi menyikat gigi


Karies

Gigi

Pengetahuan tentang
Menyikat gigi

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Garis Penghubung

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

27
28

B. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Defenisi Operasional

No Variabel Definisi Kriteria Skala


Operasional Objektif
Independen

1. Frekuensi Jumlah berapa kali Baik: jika


Menyikat Gigi dalam sehari dilakukan 2x
responden menyikat sehari. Ordinal
gigi. buruk: jika
dilakukan 1x
sehari
2. Pengetahuan Yang diketahui oleh Baik jika
Tentang siswa-siswi yaitu: Skor ≥ 5
Menyikat Gigi cara menyikat gigi, Kurang jika
bentuk sikat gigi, skor < 5 Ordinal
dan bentuk
permukaan sikat
gigi.
Dependen

3. Karies Gigi Karies gigi adalah Karies baik


sebuah penyakit ≥ 3 gigi
infeksi yang Karies tinggi
merusak struktur < 3 gigi
gigi, penyakit ini
menyebabkan gigi Ordinal
berlubang jika tidak
ditangani akan
menyebabkan nyeri,
dan bahkan
menyebabkan
kematian.

C. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penilitian deskriptif Analitikdengan

pendekatan cross sectional study, dimana data yang menyangkut

variabel independen dan dependen diteliti dalam waktu yang

bersamaan kemudian diolah dan dilakukan analisis. 9


29

D. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penilitian dilakukan di SD Inpres Pakatto Kecamatan Gowa

2. Waktu penelitian.

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 15 juli sampai 27 juli

2017.

E. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas

objek/subjek yang mempunyai kuantitas karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasinya dalam penelitian ini adalah siswa kelas III, kelas IV,

dan kelas V SD Inpres Pakatto dengan jumlah 65 siswa.

2. Sampel

Pengambilan sampel peneliti ini dilakukan dengan cara

nonprobability sampling dengan pendekatan purposive sampling

dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.

Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 41 dihitung dengan

menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

N
n=
1+ N ¿ ¿

69
n=
1+69 x 0,1 x 0,1

69
n=
1,69
30

n=40,82sampel dibulatkan menjadi 41 sampel.

Keterangan:

N : Besar Populasi

n : Besar Sampel

d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)

Diperoleh besar sampel adalah 41 responden. Populasi terbagi

dalam tiga kelas yang masing-masing berjumlah kelas III sebanyak

25 siswa, kelas IV sebanyak 21 siswa dan kelas V sebanyak 23

siswa. Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan masing-

masing bagian tersebut ditentukan kembali pada rumus :

N = (populasi kelas / jumlah populasi keseluruhan) X jumlah

sampel yang ditentukan kembali pada rumus :

- Kelas III : ( 25/69 ) X 41 = 15

- Kelas IV : ( 21/69 ) X 41 = 12

- Kelas V : ( 23/69 ) X 41 = 14

Sehingga dari keseluruhan sampel kelas tersebut adalah 15 + 12 +

14 = 41 sampel.

a. Kriteria Inklusi

Kreterian inklusi merupakan kreteria dimana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel

meliputi:

1) Siswa SD Inpres Pakatto yang bersedia menjadi responden

2) Siswa yang mengalami karies gigi.


31

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan kreteria dimana subjek peneliti tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian yang penyebabnya antara lain adalah adanya

hambatan etis, menolak menjadi responden atau berada pada

suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan

penelitian, antara lain:

1) Siswa SD Inpres Pakato yang tidak berada ditempatsaat

pengambilan data.

F. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner frekuensi menyikat gigi

Tentang data demografi responden yang terdiri dari nama

responden, umur, kelas.

2. Kuesioner pengetahuan menyikat gigi

Kuesioner yang akan digunakan merupakan instrumen buku

tulis, dipelajari oleh peneliti Iriadin Lukman pada tahun 2014,

pengetahuan menggosok gigi responden diukur dengan

mengunakan bentuk pertanyaan multiple choice. Pertanyaan

tentang pengetahuan menggosok gigi sebanyak 10 item, sehingga

nilai median sebagai berikut:

Skor tertinggi : Jumlah pertanyaan (10) x skor tertinggi (1)

Skor terendah : Jumlah pertanyaan (10) x skor terendah (0)

Nilai Medium : 10 + 0 = 10/2 = 5


32

Menyikat gigi baik apabila responden mengetahui tentang Karies

Gigi ≥ 5

Menyikat gigi kurang baik apabila responden mengetahui tentang

Karies Gigi ≤ 5

G. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan

kepada siswa SD Inpres Pakatto Kabupaten Gowa

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu SD Inpres

Pakatto Kabupaten Gowa.

H. Pengolahan Data

1. Editing

Melakukan editing atau penyutingan data, lalu data dikelompokan

sesuai kriteria.

2. Koding

Dilakukan untuk memudahkan pengolahan data yaitu dengan

melakukan pengkodean pada daftar pertanyaan yang telah diisi

untuk setiap semua jawaban responden.

3. Tabulasi

Data dimasukan ke dalam tabel untuk memudahkan

penganalisaan.9

I. Teknik Analisa Data


33

Setelah memperoleh nilai dari masin-masing tabel, selanjutnya

data di analisa:

1. Analisa univariat

Membuat tabel distribusi frekuensi dan presentase dari masing-

masing variabel.

2. Analisa Bivariat

Dilakukan terhadap dua variabel yang di duga berhubungan

atau berkolerasi. Data yang diperoleh dalam bentuk ordinal

dianalisa dengan menggunakan uji statistik yaitu data analisa

dengan menggunakan uji chi-square ini dimasukkan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh cara menyikat gigi terhadap

terjadinya karies gigi pada siswa dengan tingkat kemaknaan α

< 0,05. Hasil penelitian tersebut dibandingkan untuk menguji

hipotesa, penelitian sehingga, diketahui pengaruh cara

menyikat gigi terhadap terjadinya karies gigi pada siswa. 9

Adapun rumus chi-square adalah :

Keterangan

x 2 : Nilai chi – kuadrat.

f e : Frekuensi yang diharapkan.

f0 : Frekuensi yang diperoleh/diamati.

J. Etika Penelitian
34

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat adanya

rekomendasi dari institusi atas pihak lain dengan mengajukan

permohonan izin kepada institusi/ lembaga tempat penelitian dan

dalam pelaksaan tetap memperhatikan masalah etika meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Tanpa nama

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama

responden tetapi lembar tersebut diberikan kode.

3. Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena

hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau

dilaporkan sebagai hasil penelitian. 9

Anda mungkin juga menyukai