Anda di halaman 1dari 47

komunikasi

terapeutik Pada
Lansia
By: Ns. Ida Suryawati, M.Kep
Tehnik-Tehnik
Komunikasi Terapeutik
1. Bertanya
• bertanya merupakan teknik yang dapat mendorong
klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya

• Teknik bertanya sering digunakan pada tahap


orientasi
• Bentuk pertanyaan :
1. Pertanyaan Fasilitatif : diajukan apabila perawat
sensitif terhadap keadaan klien karena
berhubungan dengan masalah klien.
contohnya : bagaimana perasaan ibu hari ini?
Lanjt....
2. Pertanyaan NonFasilitatif : pertanyaan yang tidak
efektif karena pertanyaan yang diberikan
bersifat tidak fokus pada masalah atau
pembicaraan, terkesan mengancam serta tampak
kurang pengertian terhadap klien.

Contohnya : apa yang ibu rasakan tinggal dirumah


sakit ini atau mengapa ibu melakukan perbuatan
itu?
Lanjt ....
3. Pertanyaan terbuka
• digunakan apabila perawat membutuhkan banyak
jawaban dari klien. Perawat mendapatkan informasi
atau tanggapan yang lebih banyak dan mendalam
tentang perilaku klien.
• Pertanyaan terbuka dapat diawali dengan kata “apa”
dan “ bagaimana”
• Contohnya :
- bagaimana kabar ibu hari ini?
- Ceritakan kepada saya apa yang ibu pikirkan?
Lanjt ....
4. Pertanyaan tertutup
• digunakan apabila perawat membutuhkan jawaban
yang singkat.
• Contohnya :
- Masih ingat janji kita kemarin buk:
- Berpa orang saudara perempuan anda
Lanjt ....
5. Inappropriate Quantity Questions : merupakan
pertanyaan yang kurang baik dari sisi jumlah
pertanyaan. Apabila perawat terlalu banyak
bertanya mengakibatkan klien bingung
Contohnya :
- apakah bapak pulang besok? Kemana? Apakah
bapak senang?
- dengan apa ibu datang kemarin? Mobil atau
motor? Siapa yang mengantar?
- boleh saya duduk disini? Bagaimana tidurnya
semalam? Apakah ibu sudah makan pagi ini?
Lanjt ....
6. Inappropriate Quality Questions : merupakan
pertanyaan yang kurang baik yang diberikan
kepada klien, biasanya dimulai dengan kata “why” .
Kata tersebut :
- Terkesan menginterogasi sehingga klien merasa
seolah-olah diintimidasi
- Tidak dapat menggali perasaan klien dengan
sebenarnya
Contohnya:
- mengapa bapak mengkhianati istri bapak?
- Mengapa ibu tega meninggalkan anak-anak ibu?
- Mengapa ibu Memukulnya kemari?
2. Mendengarkan
• Mendengarkan adalah suatu proses yang aktif
dinamis, karena perawat menggunakan seluruh
perhatian serta pikirannya dalam mendengarkan dan
mengobservasi ungkapan verbal dan nonverbal klien.

• Nilai terapeutik dari mendengarkan adalah


mengkomunikasikan kepada klien tentang minat dan
penerimaan perawat secara non verbal.

• Perawat diharuskan untuk memberikan tanggapan


pada saat yang tepat sehingga tidak memotong
pembicaraan klien.
Lant...
• Respon yang dapat ditunjukkan misalnya “M....M.....”, “O...Ya..”,
“terus ...”, atau “lalu..”.

• Kemampuan mendengarkan sering digunakan pada fase kerja

• Keterampilan mendengarkan dengan penuh perhatian dapat di


tunjukkan dengan sikap:
- Pandang klien ketika sedang bicara
- Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk
mendengarkan
- Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak
menyilangkan kaki atau tangan
- Hindari gerakan yang tidak perlu
- Anggukan kepala jika klien membicarakan hal yang penting
- Condongkan tubuh ke arah lawan bicara
3. Mengulang
• Mengulang memiliki pengertian mengulang kembali pikiran utama
yang diekspresikan oleh klien

• Teknik ini menunjukkan bahwa perawat mendengarkan,


memvalidasi, menguatkan serta mengembalikan perhatian klien
pada sesuatu yang telah diungkapkan klien

• Teknik mengulang menunjukkan klien merasa penting bagi


perawat dan akan menambah kepercayaan klien terhadap
perawat

• Contohnya :
Klien :Saya pusing, banyak sekali masalah yang harus selesaikan
Perawat : anda punya banyak masalah?
4. Klasifikasi
• Klarifikasi merupakan strategi menanggapi respon klien dengan
mengecek kebenaran informasi yang disampaikan oleh klien

• Kalrifikasi penting ketika perawat membutuhkan informasi


tambahan atau memvalidasi data klinis dan interprestasi yang
didapat dalam komunikasi verbal dan nonverbal dengan klien

• Klarifikasi dapat dilakukan dengan meminta klien mengulang apa


yang disampaikannya,

• Teknik ini sering digunakan pada tahap kerja

• Contohnya
- Maaf saya masih kurang jelas tentang apa yang ibu atau bapak
katakan tadi, bisa lebih diperjelas.
5. Refleksi
• Mengarahkan kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi pembicaraan klien.

• Teknik ini digunakan untuk memvalidasi pengertian perawat terhadap ungkapan


klien, serta menekankan empati, minat, dan penghargaan terhadap klien.

• Teknik reflesi sering digunakan pada fase kerja

• Teknik ini bermanfaat untuk menggali perasaan klien yang sebenarnya tentang
suatu kejadian

• Teknik refleksi terdiri dari


1. Reflection of content (refleksi isi)
yaitu membuat kalimat yang isinya sama dengan kata-kata yang berbeda
(memparafrasekan) yang berfokus pada isi pembicaraan dan pikiran
2. Reflection of feeling (refleksi persaaan)
membuat kalimat yang isinya sama dengan kata-kata yang berbeda
(memparafrasekan) yang berfokus pada emosi dan perasaan
Lanjt...
1. Contoh Reflection of content (refleksi isi)
pernyataan klien :
saya bertengkar dengan adik perempuan saya, suami saya tidak mau
bicara dengan saya, di kantor atasan saya selalu tidak percaya pada
saya, dan teman dekat saya juga tidak mau mengerti saya lagi.
pernyataan perawat
kelihatannya anada punya banyak masalah dalam hubungan
interpersonal.

2. Contoh Reflection of feeling (refleksi persaaan)


pernyataan klien :
saya sangat mengharapkan kedatangannya, tetapi dia tidak kunjung
datang bahkan ketika saya telepon dia, dia hanya bilng lupa
pernyataan perawat :
kamu sangat kecewa atau kamu merasa lupa
6. Memfokuskan
• teknik memfokuskan bertujuan memberikan kesempatan kepada
klien untuk membahas masalah inti dan mengarahkan komunikasi
klien pada pencapaian tujuan.

• Teknik memfokuskan sering digunakan pada fase kerja

• Contohnya :
klien : wanita sering menjadi bulan-bulanan
perawat : coba ceritakan bagaimana perasaan anda sebagai
wanita
7. Diam
• teknik ini digunakan untuk memberikan kesempatan pada klien
sebelum menjawab pertanyaan perawat
• Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan klien
untuk mengorganisasi pikiran masing-masing.
• Teknik ini memberikan waktu pada klien untuk berfikir dan
menghayati serta diiringi perawat yang menyampaikan dukungan,
pengertian dan penerimaannya.
• Tenik ini perawat memberi waktu pada klien untuk memikirkan
dan menyususn informasi yang ingin disampauikannya kepada
perawat.
• Contohnya :
perawat mengajukan pertanyaan kepada klien “bagaimna
perasaan ibu terhadap operasi yang akan ibu jalani besok”,
perawat memberi kesempatan klien memikirkan jawaban.
8. Memberi informasi
• teknik ini merupakan tindakan memberikan informasi – informasi
penting melalui penyuluhan kesehatan untuk klien.
• Teknik ini membantu dalam mengajarkan klien tentang
kesehatan, aspek-aspek relevan dengan perawatan yang dijalani,
serta proses penyembuhan klien
• Sebelum memberikan informasi perawat harus mengkaji
terlebih dahulu informasi yang dibutuhkan klien
• Contohnya
Diruangan penyakit dalam, ada tiga pasien yang sama-sama
mengalami penyakit jantung. Informasi yang dibutuhkan oleh
ketiga klien itu belum tentu sma. Klien pertama mungkin butuh
informasitentang pengobatannya, klien kedua mungkin butuh
informasi cara mendapatkan keringanan biaya sementara klien
ketiga mungkin memerlukan hal lain lagi
9. Menyimpulkan
• Menyimpulkan adalah teknik komunikasi yang membantu klien
mengeksplorasi poin penting dari interaksi perawat dan klien.

• Teknik ini membantu perawat dan klien untuk memiliki pikiran dan ide
yang sama saat mengakhiri pertemuan.

• Manfaat dari menyimpulakan antara lain


- mefokoskan topik relevan
- menolong perawat dalam mengulang aspek utama interaksi
- membantu klien untuk merasa bahwa perawat memahami pesannya
- membantu klin mengualang informasi
- membuat tambhan atau koreksi terhadap informasi

• Menyimpulkan dapat diawali dengan kata seperti “ dari pembicaraan


kita tadi .... Saya coba menyimpulkan bahwa....
10. Mengubah cara pandang
• Teknik ini digunakan untuk memberikan cara pandang lain sehingga klien
tidak melihat suatu masalah dari aspek negatifnya saja.
• Contohnya :
pertanyaan klien :
saya hampir tidak pernah bisa relaks begitu samapai dirumah sepulang
dari empat kerja, anak saya yang paling kecil langsung ngadat minta
jajan, dan jajannya mintak diantarkan lagi, saya sebal, saya pukul saja
dia.
pertanyaan perawat :
dari pembicaraan ibu saya menagkap bahwa ibu sanagt berarti bagi
anak ibu, dan dia menginginkan banyak perhatian dari ibu.
11. Eksplorasi
• Teknik ini bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh masalah
yang dialami klien sehingga masalah tersebut dapat diatasi.
• Contohnya :
pernyataan klien : ketika lagi kesal, biasanya saya mengunci diri
dikamar
respon perawat : sewaktu mengunci diri di kamar apa yang anda
lakukan?
respon klien : menangis
respon perawat : selain menangis, adakah hal lain yang anda lakukan
pernyataan klien : ada...
respon : coba ceritakan
12. Membagi persepsi
• Mebagi persepsi adalah meminta pendapat klien tentang hal yang
perawat rasakan atau pikirkan

• Teknik ini digunakan ketika perawat merasaan atau melihat adanya


perbedaan antara respon verbal atau non verbal.

• Teknik ini perawat akan mampu mengklarifikasi perbedaan respon


verbal dan non verbal klien sehingga tidak ada lagi perasaan curiga atau
bertanyak-tanya dalam hati

• Contohnya :
pertanyaan klien : ketika perawat masuk ke ruangan klien dan
menyapanya, klien tersenyum kecut dengan ekspresi wajah sedikit
tegang
pertanyaan perawat : anda tersenyum, tetapi saya merasakan anda
sedang marah kepada saya.
13. Mengidentifikasi tema
• Perawat harus tanggap terhadap cerita yang disampaikan klien, serta
harus mampu menangkap tema dari pembicaraan tersebut.

• Teknik ini sangat bermanfaat pada awal tahap kerja untuk


memfokoskan pembicaraan pada masalah yang benar-benar dirasakan
klien.

• Contohnya:
- saya perhatikan sejak awal pertemuan hingga sekarang, kamu banyak
cerita tentang kekecewaan karena cintamu ditolak, apakah menurutmu
hal ini penting untuk kita diskusokan
14. Humor
• Homur memiliki beberapa fungsi dalam hubungan terapeutik perawat-
klien.
• Suatu kejadian pahit sangat baik ditangani dengan homor karena humor
dapat menyediakan tempa bagi emosi untuk distraksi dari perasaan
stres dan depresi
• Teknik humor bertujuan untuk menjaga ketegangan dan relaksasi
15. Memberi pujian
• Memberi pujian merupakan keuntungan psikologis yang didapatkan klien
ketika berinteraksi dengan perawat.

• Teknik ini berguna unruk meningkatkan harga diri dan menguatkan


perilaku klien

• Teknik ini dapat dilakukan dengan cara verbal dan nonverbal

• Memberi pujian ini banyak membantu dalam penyembuhan klien dengan


harga diri rendah, menarik diri dan depresi.

• Contohnya :
verbal : saya merasa bangga sekali hari ini, karena anda telah mampu
merapikan tempat tidur dan mandi sendiri.
non verbal : memberikan acungan jempol ketika klien melakukan
sesuatu yang menurut perawat merupakan perubahan positif.
Tahap-Tahap
Komunikasi
terapetik
By: Ns. Ida Suryawati, M.Kep
Tahap dalam komunikasi terapeutik

1. Tahap persiapan atau prainteraksi


2. Tahap perkenalan atau orientasi
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi
Lantt...
1. Tahap persiapan atau prainteraksi

tahap persiapan atau prainteraksi


harus dilakukan perawat untuk
memahami dirinyaa, mengatasi
kecemasannya dan menyakinkan
dirinya bahwa benar-benar siap untuk
berinteraksi
Lantt...
Tagas perawat pada tahap persiapan atau prainteraksi
antara lain :

1. mengekplorasi perasaan, harapan dan kecemasan


2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri dalam
berkomunikasi
3. Mengumpulkan data tentang klien
4. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien
Lantt...
2. Tahap perkenalan atau orientasi

• Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan perawat saat


pertama kali bertemu dengan klien. Pada saat berkenalan,
perawat harus memperkenalkan dirinya terlebih dahulu
kepada klien.
Lantt...
Tugas perawat pada tahap ini adalah

1. membina hubungan saling percaya


2. merumuskan kontrak bersama klien
3. menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi
masalah klien
4. Merumuskan tujuan bersama klien
Lantt...
3. Tahap Kerja
• merupakan inti dari keseluruhan proses
komunikasi terapeutik. Pada tahap ini, perawat
dan klien bekerja sama untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien.
• Perawat dituntut untuk mempunyai kepekaan dan
tingkat analisis yang lebih tinggi terhadap adanya
perubahan dan respon verbal dan nonverbal klien
• perawat dituntut memiliki pengetahuan dan
pengalaman dalam melaksanakan komunikasi
terapeutik sangat menentukan keberhasilan
perawat pada tahap ini
Lantt...
• Perawat perlu melakukan active listening, karena
tugas perawat membantu klien untuk
mendefinisikan masalah yang dihadapi, cara
mengatasi masalahnya serta mengevaluasi cara atau
alternatif pemecahan masalah yang telah dipilih
• Perawat dituntut untuk peka terhadap ungkapan
verbal dan nonverbal sehingga ia dapat menentukan
rencana, membuat tujuan dan melakukan tindakan
sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien.
• Teknik komunikasi terapeutik yang sering digunakan
pada tahap ini antara lain : eksplorasi, refleksi,
berbagi persepsi, memfokuskan dan menyimpulkan.
Lantt...
4. Tahap Terminasi
merupakan akhir dari pertemuan perawat-klien.
Tahap terminasi dibagi dua yaitu terminasi
sementara dan terminasi akhir
Lantt...
Tugas perawat pada tahap terminasi:

1. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi


2. Melakukan evaluasi subjektif
3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi
4. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutkan
Komunikasi pada lansia
Komunikasi pada lansia
Penelitian Ayuningtyas & Prihatiningsih (2017)

• Komunikasi antara perawat dan pasien lansia karena mempunyai


pengaruh yang besar terhadap kesehatan dari lansia tersebut.
• Komunikasi yang baik dengan klien adalah kunci keberhasilan untuk
masalah klinis, hubungan dokter/perawat-pasien yang lebih baik dan
juga berdampak bagi perawatan kesehatan lansia tersebut.
• Fungsi utama komunikasi sebagai komunikasi sosial penting untuk
membangun konsep diri, aktualisasi diri, kebahagiaan dan terhindar
dari ketegangan.
Lansia
1. Ketika berkomunikasi dengan pasien lansia dengan pendengan yang
berkurang
• tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca bibir dan menggunakan
isyarat mata.
• Meminimalkan kebisingan dan bicara pelan, jelas, dan dalam nada yang
normal.
• Jika suara melengking, ketika berbicara meredam lengkingan saat
berbicara maka dapat membantu pasien mendengarkan anda dengan baik.
• Pada saat memberi instruksi hindari untuk bertanya, namum pendekatan
yang lebih baik untuk mengecek pemahaman pasien dengan cara meminta
pasien untuk mengulang instruksi.
• Berteriak dan mengubah mengubah nada menjadi tinggi akan mempersulit
pasien untuk memahami kata-kata.
Lansia
2. Ketika berkomunikasi dengan pasien dengan gangguan penglihatan

• Lingkungan dapat diperbaiki dengan memperbanyak pencahayaan.


• Menggunakan warna-warna kontras untuk membuat objek lebih jelas dan
menggunakan huruf yang besar serta berwarna kontras untuk setiap
tanda.
• Setiap bahan dengan tulisan harus di cetak paling tidak dengan huruf
berukuran 14 diatas kerta berwarna.
• Ketika membahas rencana pengobatan, ingatlah masalah keamanan
potensial yaitu gangguang penglihatan.
Lansia
3. Komunikasi terapeutik pada lansia memiliki 4 keharusan yaitu memiliki
pengetahuan, ketulusan, semangat, dan praktik

a. Pengetahuan
• Untuk melakukan komunikasi yang baik maka perawat diharapkan memiliki
pengetahuan yang cukup sehingga memudahkan tugasnya setiap hari.
b. Ketulusan
• Jika seseorang telah memutuskan sebagai perawat harus dapat dipastikan
mempunyai ketulusan yang mendalam bagi pada saat merawat klien yang
mana saja. siapa pun itu.
c. Semangat
• Semangat serta pantang menyerah harus selalu dikobarkan setiap harinya
agar para pasiennya selalu ikut bersemangat pada akhirnya terutama bagi
para pasien lansia yang terkadang suka merasa dirinya “terbuang” dan
“sakit karena tua”
d. Praktik
• Seorang perawat harus dapat berbicara komunikatif dengan pasiennya,
sehingga tidak saja hanya jago dalam teori namun praktiknya pun harus
bisa melakukan dengan baik dan benar.
Komunikasi pada lansia
Penelitian Havifi Ilham (2014)

• Untuk membentuk efektifitas komunikasi interpersonal khususnya


antara perawat dengan lansia di pengaruhi oleh 5 aspek :

a. Keterbukaan
b. Empati
c. Perilaku positif
d. Sikap mendukung
e. Kesetaraan
Lanjt...
a. Keterbukaan

• Sikap terbuka mendorong timbulnya pengertian, saling menghargai dan


saling mengembangkan hubungan interpersonal.
• Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan
bahkan permasalahan secara bebas (tidak ditutup-tutupi) dan terbuka
tanpa rasa takut atau malu.
• Keduanya saling mengerti dan saling memahami
• Dalam komunikasi interpersonal perawat dengan lansia, perawat terlebih
dahulu yang berperan menciptakan keterbukaan terhadap lansia dengan
cara saling bercerita, membuka diri, dan mendengarkan pendapat dari
lansia di panti jompo.
• Hasil penelitian menunjukkan perawat di panti jompo ini melakukan
komunikasi dengan lansia dengan menciptakan suasana kekeluargaan
seprti komunikasi yang dilakukan oleh seorang anak terhadap orang
tuanya, begitu juga sebaliknya.
Lanjt...
• Perawat sering berkomunikasi dengan lansia, perawat mendatangai wisma
lansia dan menanyakan kondisi lansia
• Perawat berkomunikasi dengan lansia secara rutin dengan mengajak lansia
bercerita, menanyakan kondisi, menayakan kesehatan , dan lansiapun juga
berkonsultasi tentang dirinya dan penyakitnya kepada perawat.
• Perawatpun juga menggunakan komunikasi yang baik dengan lansia,
terutama perawat tidak pernah berkata kasar terhadap lansia, lansia juga
tau bagaimana perawat berbicara dengan orang tua.
• Lansia juga mengungkapkan berada di panti jompo tidak ada beban pikiran
dan punya banyak teman-taman , lansia merasa nyaman .
Lanjt...
b. Empati

• Empati mampu mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu
saat tertentu, mampu merasakan seperti orang lain rasakan dari sudut
pandang orang lain itu.
• Perawat harus peka terhadap keadaan lansia sebagai bentuk penerapan
empati perawat terhadap lansia.
• Dari hasil penelitian diketahu perawat berempati dengan lansia dalam
proses berkomunikasi interpersonal tergantung dari bagaimana karakter
lansia tersebut.
• Perawat harus memahami lansia bagaimana feedback atau tanggapan nya
karena lansia lebih sensitif, emosinya tidak stabil, apalagi kalau lansia
dalam keadaan sakit.
• Perawat harus memahami bagaimana karakter lansia, untuk bisa
berempati dalam komunikasi interpersonal dengan lansia.
Lanjt...
c. Perilaku Positif

• Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku


• Sikap positif dapat ditunjukkan dengan berbagai macam perilaku dan
sikap seperti : menghargai orang lain, berpikir positif terhadap orang lain,
tidak menaruh curiga secara berlebihan, menyakini pentingnya orang lain,
memberikan pujian dan penghargaan dan komitmen menjalin kerja
sama.
• Hasil penelitian diketahui penerapan perilaku positif yang dilakukan
perawat dengan lansia adalah; perawat melayani lansia di panti dengan
baik, perawat selalu mendatangi wisma lansia , menanyakan kabar dan
kondisi lansia, perawat rutin melakukan perawatan pada lansia (seperti
merawat kondisi fisik lansia supaya tetap sehat dan ketika ada lansia yang
lagi sakit perawat dengan cepat memberikan pengobatan lansia), perawat
menunjukkan bagaimana menghormati lansia dengan baik.
Lanjt...
d. Sikap Mendukung
• Hubungan nterpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat
sikap mendukung artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi
memiliki komitmen untuk mendudukng terselenggaranya interaksi secara
terbuka.
• Hasil penelitian bahwa lansia diberikan nasehat oleh perawat untuk tetap
kuat dan tegar dalam menjalani hidup terutama masalah kesehatn
lansia, dalam menghabiskan hari tua di panti jompo, dalam masalah
kesehatan perawat selalu mendukung lansia untuk tetap sehat dan cepat
sembuh bagi lansia yang sedang sakit, pihak panti mengadakan kegiatan
yang disampaikan oleh perawat dan dan psikolog, bimbingan sosial yang
diadakan setiap hari rabu untuk memberikan dukungan lansia supaya lansia
merasa semnagt menjalani hari tua nya di panti jompo.
Lanjt...
e. Kesetaraan

• Komunikasi interpersonal perawat dan lansia kan efektif apabila suasana


nya setara. (kesamaan pandangan, sikap, usia dan kesamaan idiologi)
• Perawat berperan menumbuhkan rasa kesetaraan dan perasaaan sama
antara perawat dengan lansia.
• Perawat harus menunjukkan sikap menghargai dan menumbuhkan perasaan
saling bernilai dan berharga bagi lansia.
• Hasil penelitian di ketahui perawat menerapkan kesetaraan dengan cara
membuat suasana seperti kekeluargaaan dengan lansia.
• Perawat memposisikan diri sebagai anak dan cucu dari lansia dan
menempatkan diri supaya benar-benar layak menjadi keluarga lansia,
perawat mendatangi wisma lansia dan menonton tv bersama, bakar-bakar
ikan bersama, dan pergi berekreasi bersama lansia.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai