Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Mendengar
Merupakan dasar utama dalam komunikasi. Dengan
mendengar petugas mengetahui perasaan klien.
Petugas harus menjadi pendengar yang baik.
• Pandang klien ketika sedang bicara.
• Pertahankan kontak mata yang memancarkan
keinginan untuk mendengarkan.
• Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
• Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal penting
atau memerlukan umpan balik.
• Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
2. Pertanyaan Terbuka
Teknik ini memberi kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya sesuai
kehendak klien tanpa dibatasi. “ saya
mengerti apa yang saudara katakan”.
3. Mengulang (restating/repeating)
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien. Gunanya untuk
menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi bahwa petugas
mengikuti pembicaraan klien. . Teknik ini dapat memberikan makna
bahwa perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui
bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut.
Contoh:
K : “Saya tidak nafsu makan, seharian saya belum makan.”
P : “Bapak mengalami gangguan untuk makan? ”

4. Klarifikasi
Dilakukan bila petugas ragu, tidak jelas, tidak mendengarkan atau
klien berhenti karena malu mengemukakan informasi.
Contoh, “Coba jelaskan kembali apa yang Bapak maksud dengan
kegagalan hidup? ”
5. Refleksi
merupakan reaksi petugas-klien selama
berlangsungnya komunikasi.
teknik refleksi bertujuan untuk :
a. Mengetahui dan menerma ide dan
perasaan.
b. Mengoreksi
c. Memberi keterangan lebih jelas
kerugiannya : terlalu sering mengulang tema
yang sama, dapat menimbulkan marah, iritasi,
frustasi
6. Memfokuskan
Membantu klien bicara pada topik yg telah
dipilih dan yang penting, serta menjaga
pembicaraan tetap menuju tujuan.

7. Membagi persepsi
Meminta pendapat klien tentang hal yang
petugas rasakan dan pikirkan
8. Identifikasi tema
Mengidentifikasi latar belakang masalah yg
dialami klien yg muncul selama percakapan.

9. Diam
cara yg sukar, biasanya dilakukan setelah
mengajukan pertanyaan. Tujuan memberi
kesempatan berfikir dan memotivasi klien
untuk bicara.
10. Memberi Informasi
Teknik ini bertujuan memberi informasi dan
fakta untuk penkes bagi klien. Mis, petugas
menjelaskan penyebab kurangnya penglihatan.

11. Saran
Memberi alternatif ide pemecahan
masalah.
12. Humor
a. Pada saat klien mengalami kecemasan ringan sampai
sedang. Humor mungkin bisa menurunkan
kecemasan.
b. Jika relevan dan konsisten dgn sosbud klien
c. Membantu klien mengatasi masalah lebih efektif
13. Memberi pujian.
verbal maupun non verbal. Menunjukkan perubahan
yang terjadi pada klien adalah upaya untuk menghargai
klien
Contoh:
“Saya perhatikan Ibu sudah lebih segar dan sehat. ”
“Selamat, ya. Semoga Ibu dapat segera sembuh” (reward).
14. Menunjukkan penerimaan (accepting)
Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk
mendengarkan orang lain, tanpa menunjukkan keraguan atau tidak
setuju. Tentu saja sebagai perawat kita tidak harus menerima semua
perilaku klien. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan
gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan
kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya.
• Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.
• Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian.
• Memastikan bahwa isyarat nonverbal cocok dengan komunikasi
verbal.
• Menghindarkan untuk berdebat, menghindarkan mengekspresikan
keraguan, atau menghindari untuk mengubah pikiran klien.
• Perawat dapat menganggukan kepalanya atau berkata “ya” atau
“saya mengerti apa yang bapak-ibu inginkan ”.
15. Menawarkan diri
• Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi
secara verbal dengan orang lain atau klien tidak
mampu untuk membuat dirinya dimengerti.
Sering kali perawat hanya menawarkan
kehadirannya, rasa tertarik, dan teknik
komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.

• Contoh: “Saya ingin Anda merasa tenang dan


nyaman.”
16. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
• Hal ini merupakan teknik mendengarkan yang aktif,
yaitu perawat menganjurkan atau mengarahkan
pasien untuk terus bercerita.
• Teknik ini mengindikasikan bahwa perawat sedang
mengikuti apa yang sedang dibicarakan klien dan
tertarik dengan apa yang akan dibicarakan
selanjutnya.

• Contoh:
“… lanjutkan Ibu ….”
“… dan kemudian …?
“Ceritakan kepada saya tentang itu ….”
. SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI

 GERAKAN TUBUH
 JARAK
 SENTUHAN
 DIAM
 VOLUME DAN NADA SUARA
• Gerakan Tubuh:
– Sikap tubuh
– Ekspresi wajah
– Tersenyum
– Kontak mata
– Tidak melipat tangan
– Tidak menyilangkan kaki
– Tidak memasukkan tangan ke kantong
– Sedikit membungkuk
• Jarak:
– Ruang intim: s.d. 50 cm
– Pribadi: 50 – 120 cm
– Konsultasi sosial: 275 – 365 cm
• Sentuhan:
– Bersalaman
– Menepuk bahu
– Mengangkat jempol
– Teput tangan
– Memegang tangan pasien yg sedang sedih
 Hati-hati; tidak tepat utk:
• Curiga
• Korban aniaya
• Larangan budaya
• Diam:
– Mendengar aktif
– Kontak mata
 Cocok utk pasien isolasi sosial,
memberi kesempatan berfikir
• Volume dan Nada Suara:
 Untuk lansia: volume suara tinggi, nada
rendah
 Untuk PK: volume dan nada rendah, tegas
Sikap terapeutik
Sikap TIDAK Terapeutik

Anda mungkin juga menyukai