Anda di halaman 1dari 32

Fase-fase dalam helping

relationship

Abdul Khamid
Fase orientasi
• Pada fase ini perawat dan klien pertama kali
bertemu. Tugas pada fase ini meliputi :
a) Menetapkan alasan pasien untuk mencari
bantuan
b) Menetapkan iklim rasa saling percaya,
pengertian, penerimaan dan komunikasi
terbuka.
c) Menggali pikiran, perasaan dan tindakan pasien
d) Mengidentifikasi maslah pasien.
e) Merumuskan kontrak dengan klien yang
meliputi saling memperkenalkan nama :
penjelasan peran, tanggung jawab, harapan dan
tujuan hubungan perawat klien, tempat
interaksi, waktu interaksi, kondisi saat terminasi
dan kerahasian.
f) Eksplorasi perasaan
Fase kerja
• Pada fase kerja ini kerjasama terapeutik
perawat klien paling banyak dilakukan.
Perawat dan klien mengeksplorasi stressor
yang berhubungan dan mendukung
perkembangan daya tilik diri klien dengan cara
mengubungkan persepsi, pikiran , perasaan
dan tindakan.
Lanjutan fase kerja
• Perawat membantu klien untuk mengatasi
kecemasan, meningkatkan kemandirian dan
tanggung jawab dan mengembangkan
mekanisme koping yang konstruktif.
Perubahan perilaku yang aktual merupakan
fokus pada fase ini.
Fase terminasi
• Terminasi merupakan salah satu fase yang
paling sulit namun paling penting dalam
hubungan perawat klien. Pada fase ini lah
perawat dan klien saling mengekspresikan
perasaan dan mengevaluasi perkembangan
yang telah dicapai klien dan disesuaikan
dengan pencapaian tujuan pada rencana
keperawatan klien.
• Pada fase ini perawatan bertugas
a) Membina kenyataan tentang perpisahan
b) meninjau kemajuan terapi dan pencapaian
tujuan
c) menggali perasaan ditolak, kehilangan,
kesedihan dan kemarahan serta perilaku yang
terkait lainnya.
Fase Hubungan Teraupetik
• Proses hubungan perawat klien dibagi dalam 4
( empat ) fase yaitu;
1. Fase Pra interaksi
- Mengeksplorasi perasaan,fantasi,rasa ketakutan
2. Fase Perkenalan / Orientasi
- membina hubungan rasa percaya,penerimaan
3. Fase kerja
- menghubungan persepsi,pikiran,perasaan & perbuatan
4. Fase terminasi
- meghadapi realita,perpisahan,kehilangan
Lanjutan
• Respon klien pada fase Orientasi
– Bersedia melakukan hubungan
– Mengguji perawat dalam mebatasi hubungan
• Terlambat untuk pertemuan
• Mengakhiri pertemuan kontrak
• Mempermainkan perawat
– Lupa nama perawat dan waktu pertemuan
– Mencoba menggoyangkan perawat
• Mengucapkan kata-kata kotor
• Memperlihatkan perilaku yg tidak sopan
– Memfokuskan percakapan
Lanjutan
• Respon klien pada saat fase kerja
– Menerima perawat, tidak menguji,tidak berfokus pada
perawat dan tidak mengesampikan perawat
– Menepati waktu pertemuan
– Terbuka menjelaskan dan mengklarifikasi tindakan
– Tanggap terhadap interaksi dengan perawat
– Mendiskusikan topik tertentu dengan perawat
– Perubahan perlilaku sesuai dengan hasil diskusi dan
kerjasama yang baik
Lanjutan
• Respon klien pada saat fase terminasi
– Menolak perpisahan
– Menolak makna berhubungan
– Mengungkapkan rasa marah dan bermusuhan
– Merubah sikap pada perawat
• Mengkritik perawat
• Defensif terhadap perawat
• Proses kehilangan
– Merasa ditolak
– Memutus hubungan lebih dini
– Meminta pulang paksa
– Menerima perpisahan
Tugas perawat pada tiap fase
Fase Tugas
a. Pra Interaksi -Eskpolrasi perasaan,fantasi,dan ketakutan diri
-Analisa kekuatan,kelemahan,profesional diri
-Dapatkan data tentang klien / kasus
-Rencana pertemuan pertama
b. Perkenalan / -Tentukan alasan klien minta pertolongan
orientasi -Bina rasa percaya,penerimaan,dan komnksi terbuka
-Rumuskan kotrak bersama.
-Eksplorasi prikiran,perasaan dan perbuatan
c. Kerja -Eksplorasi stresor yg tepat
-Dorong perkembangan kesadaran diri
-Atasi penolakan prilaku adatif
d. Terminasi -Ciptakan realitas perpisahan
-Bicarakan proses terapi dan pencapian tujuan
-Saling mengeksplorasi perasaan,penolakan dan khilangan
PRINSIP KOMUNIKASI
• Mempergunakan bahasa yang baik, agar arti
jelas
• Lengkap agar pesan yang disampaikan dipahami
komunikan secara menyeluruh
• Atur arus informasi sehingga antara pengiriman
dan umpan balik seimbang
• Dengarkan secara aktif
• Tahan emosi
• Perhatikan isyarat non verbal
Faktor yg menghambat komunikasi
Therapeutik

Menurut Rogers,2000:
• Kurangnya kesadaran diri
• Kurangnya kejelasan tujuan
• Kurangnya kerangka konseptual
Faktor yg menghambat komunikasi
Therapeutik

• Indrawati, 2003 :
– Perkembangan
– Persepsi
– Nilai
– Latar belakang sosial budaya
– Emosi
– Jenis Kelamin
– Pengetahuan
Faktor yg menghambat komunikasi
Therapeutik

– Lingkungan
– Jarak
– Citra diri
– Kondisi fisik
Elemen yg mempengaruhi perawat therapeutik

• Psikologis
– Dimensi respon :
• Genuiness
--perasaan negatif yang dimiliki oleh
pasien harus bisa diterima.
-- pendekatan individu dengan verbal/non
verbal akan memberikan bantuan kepada
pasien utk
mengkomunikasikan kondisinya secara tepat
Elemen yg mempengaruhi perawat
therapeutik
• Respect
• Empaty

– Dimensi tindakan :
• Konfrontatif * Role Play
• Kesegeraan
• Keterbukaan perawat
• Emotional katarsis
Elemen yg mempengaruhi perawat therapeutik

• Fisik :
– Teknik komunikasi
– Isi komunikasi
– Sikap/penampilan :
• Berhadapan -siap untuk anda
• Mempertahankan kontak mata
• Membungkuk -mendengar&mengatakan
sesuatu
• Mempertahankan sikap terbuka :keterbukaan utk
berkomunikasi
• Relax
Kualitas personal perawat
• Kesadaran diri
– Cara meningkatkan kesadaran diri :
• Mempelajari diri sendiri
• Belajar dari orang lain
• Membuka diri
• Klarifikasi Nilai
---Sebaiknya perawat mempunyai sumber kepuasan
tersendiri
Kualitas personal perawat
• Eksplorasi perasaan
– Perawat harus terbuka dan sadar terhadap
perasaan dan juga dapat mengontrolnya agar
perawat dapat menggunakan dirinya secara
therapeutik
• Kemampuan jadi model
– Sebagai perawat harus memakai diri kita secara
therapeutik --jika mempunyai sifat
negatif/ambisius ---pengaruhi hubungan dengan
klien
Fase Komunikasi Therapeutik
• Fase Pra interaksi :
– Merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan klien
– Tugas perawat ;
• Menggali perasaan dan menilik dirinya dgn cara
mengidentifikasi kelebihan&kekurangannya
• Mencari informasi tentang klien
• Merencanakan pertemuan pertama dengan klien
Fase Komunikasi Therapeutik
• Strategi :
– Membina rasa saling percaya dengan menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka
– Merumuskan kontrak(waktu, tempat pertemuan, dan
topik pembicaraan) bersama dengan
klien.Menjelaskan/mengklarifikasi kembali kontrak
yg telah disepakati bersama.
Fase Komunikasi Therapeutik

– Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan


serta mengidentifikasi masalah klien
– Merumuskan tujuan interaksi dengan klien
Fase Komunikasi Therapeutik

– Tugas perawat :
• Mengeksplorasi stressor yang terjadi pada
klien dengan tepat
• Mendorong perkembangan kesadaran diri
klien dan pemakaian mekanisme koping
yang konstruktif
• Mengarahkan atau mengatasi penolakan
perilaku adaptif
Fase Komunikasi Therapeutik
• Tahap kerja merupakan tahap terpanjang karena
didalamnya perawat dituntut untuk membantu
dan mendukung klien untuk menyampaikan
perasaan dan pikirannya, kemudian menganalisa
respon
• Perawat mendengarkan aktif dan penuh
perhatian-mampu membantu klien utk
mendefinisikan masalah yang sedang dihadapi
klien, mencari penyelesaian masalah dan
mengevaluasinya
Fase Komunikasi Therapeutik
• Perawat diharapkan mampu menyimpulkan
percakapan dengan klien-
memadukan&menegaskan hal-hal penting dlm
percakapan, dan membantu perawat & klien
memiliki pikiran dan ide yang sama
Teknik Komunikasi terapeutik
• Listening -pikiran, perasaan dan persepsi
pasien
– Merupakan dasar utama dalam komunikasi
– Gagal mendengar --reaksi non therapeutik
• Broad opening-mendorong pasien untuk
memilih topik pembicaraan
– Apa yang sedang saudara pikirkan
– Apa yang akan kita diskusikan hari ini
Teknik Komunikasi terapeutik
• Restating
– Menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi
perawat mengikuti pembicaraan klien
• Klarifikasi --membantu mengklarifikasi
perasaan, ide, persepsi
– ‘Dapatkah anda jelaskan kembali tentang apa yang
anda ceritakan”?
• Refleksi ; isi dan perasaan
Teknik Komunikasi terapeutik
• Focusing - membantu klien bicara pada topik yang
telah dipilih dan yang penting menjaga pembicaraan
tetap menuju tujuan spesifik, lebih jelas dan berfokus
pada realita

• Sharing Perceptions

• Identifikasi tema--latar belakang masalah yang


dialami klien muncul selama percakapan-
meningkatkanpengertian dan mengeksplorasi mslh yg
penting
Teknik Komunikasi terapeutik
• Silence--cara yang sulit dilakukan
– Memberi kesempatan berpikir dan memotivasi klien
bicara pada klien menarik diri
• Humor
• Informing
• Saran --memberi alternatif ide untuk
pemecahan masalah.Tepat dipakai pada fase
kerja dan tidak tepat pada fase awal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai