Anda di halaman 1dari 5

Panduan Praktikum Mental Health Nursing

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. Pengertian
Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputi pertukaran informasi,
perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih.
Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan mempengaruhi orang lain.
Cara berkomunikasi ada komunikasi verbal yaitu komunikasi melalui kata – kata sedangkan komunikasi non
verbal adalah komunknasi melalui media, bukan dengan kata – kata seperti ekspresi wajah, postur,
tersenyum, gerakan tangan, sentuhan, isyarat vocal, isyarat objek. Selama perawat melakukan interaksi
terhadap pasien maupun keluarga, hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut
a. Sikap dalam berkomunikasi
Sikap perawat dalam berkomunikasi dapat ditampilkan melalui perilaku – perilaku sebagai berikut:
 Gerakan Tubuh seperti: Tersenyum, Kontak mata, Berhadapan, Tetap rilek, Sedikit
membungkuk, Tidak melipat tangan, Tidak memasukkan tangan ke saku.
 Jarak berinteraksi: Jarak individual antara ½ - 1 meter, Interaksi kelompok 3 – 3 ½ meter.
b. Sentuhan:
 Sentuhan sesuai dengan kebutuhan missal: Pasien diam., tidak focus
 Sentuhan tidak boleh dilakukan pada pasien: Curiga, Korban penganiayan.Korban perkosaan.,
Perhatikan nilai dan budaya yang dianut
 Cara sentuhan: Memegang tangan, Menyentuh bahu. Perhatikan untuk tidak
menyetuh bagian yang sensitive (dada, paha,kepala).
c. Diam: Duduk berdampingan
d. Volume dan nada suara: Lembut, Rendah, Tegas, Jelas.

B. Teknik – teknik Komunikasi Terapeutik


a. Mendengar
Digunakan saat pasien bicara / sedang mengekspresikan perasaan dan cara mendengar missal
mempertahankan kontak mata, menganggukkan kepala berguna untuk menunjukkan perhatian
terhadap pasien.
b. Broad Opening :Menganjurkan pasien memilih topik pembicaraan.
c. Pengulangan pertanyaan (Restating)
Mengulang pikiran utama klien, Contoh: “Anda mengatakan bahwa ibu Anda meninggalkan Anda sejak
Anda berumur lima tahun?”
Berguna untuk menunjukkan perawat mendengar, memvalidasi, menguatkan, dan memperhatikan
ungkapan klien.
d. Klarifikasi
Upaya memperjelas pembicaraan klien atau meminta klien untuk memperjelas maksud ucapannya.
Contoh: “Saya tidak tahu maksud Anda. Tolong jelaskan lagi!”
Berguna untuk membantu mengklarifikasi perasaan, ide, persepsi klien dan menemukan korelasi hal
tersebut dengan tindakan klien.
e. Refleksi
Memantulkan kembali ide, perasaan, pertanyaan pada klien lagi.
Contoh: “Anda kelihatan tegang. Apakah ada hubungannya dengan kedatangan suami Anda kemarin?”
Berguna untuk memvalidasi pemahaman perawat terhadap apa yang diungkapkan klien. Menunjukkan
empati, penghargaan, dan perhatian pada klien
f. Pemusatan (Focusing)
Memberikan pertanyaan atau pernyataan yang membantu mengembangkan topik yang penting.
Berguna untuk membantu isi percakapan pada tujuan yang ditetapkan.
17
Panduan Praktikum Mental Health Nursing

Contoh: “Saya rasa kita perlu bahas lebih lanjut tentang hubungan Anda dengan ayah Anda.”
g. Berbagi persepsi
Meminta klien memverifikasi pemahaman perawat tentang pikiran, ide, dan perasaan klien.
Berguna perawat menyampaikan pemahaman tentang klien untuk menghindari kebingungan
komunikasi.
Contoh: “Anda tersenyum tapi saya rasa Anda marah dengan saya.”
h. Identifikasi Tema
Menggaris bawahi isu atau masalah yang dialami oleh klien yang timbul secara berulang selama
hubungan perawat-klien.
Perawat menyokong eksplorasi klien dan memahami masalah yang penting.
Contoh: “Saya perhatikan Anda banyak dikecewakan laki-laki. Apakah ini yang sebenarnya ingin Anda
bicarakan?”
i. Diam (Silence)
Teknik diam dengan alasan terapeutik
Contoh: duduk dekat klien, menunjukkan secara nonverbal perhatian dan ikut merasakan apa yang
dirasakan oleh klie teman.
Berguna untuk memberi waktu klien untuk berpikir dan meningkatkan insight, melambatkan interaksi
dan memberi kesempatan klien berinisiatif untuk bercakap-cakap, sementara memberi dukungan,
pengertian dan penerimaan.
j. Humor
Mengembalikan energi melalui hal yang menyenangkan.
Berguna untuk meningkatkan insight, klien menyadari lagi hal-hal yang selama ini direpresikan,
menyelesaikan paradoks, watak agresi dan sublimasi.
k. Sugesti
Menghadirkan ide-ide alternatif dalam pemecahan masalah.
Meningkatkan kemampuan klien untuk memilih
Contoh: “Apakah Anda sudah memikirkan cara menanggapi Bos secara berbeda
ketika ia membicarakan masalah tentang Anda? Misalnya dengan menanyakan masalah spesifik yang
sebenarnya terjadi!”

C. Penerapan Komunikasi Terapeutik


Saat perawat melakukan komunikasi terapeutik perawat harus:
 Mempunyai kualitas.
 Memiliki kesadaran diri
 Klerifikasi nilai
 Eksplorasi perasaan
 Melayani sebagai model peran
 Altruism
 Etik dan tanggung jawab.

D. Tahapan komunikasi
Melakukan komunikasi terapeutik sesuai dengan tahapan
a) Tahap Pra interaksi
Sebelum bertemu dengan pasien/keluarga, perawat perlu mengevaluasi diri tentang kemampuan yang
dimiliki. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu: evaluasi diri, penetapan
perkembangan interaksi dan rencana interaksi.
Evaluasi diri:
1) Eksplorasi perasaan diri, fantasi, ketakutan.

18
Irfan_File_Jiwa
Panduan Praktikum Mental Health Nursing

1) Apa yang diucapkan saat bertemu dengan pasien, 2) Respon saya selanjutnya jika pasien diam,
menolak, marah, atau bicara kacau, 3) Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan pasien, 4)
Bagaimana tingkat kecemasan saya, Jika hanya kecemasan ringan, laksanakan interaksi. Jika
cemas sedang sampai dengan berat, konsultasi dengan tutor dan tunda kontak dengan pasien
sampai saudara dapat mengatasi kecemasan.
2) Analisa kekuatan dan kelemahan profesional
1) Pengetahuan yang dimiliki tentang keperawatan jiwa. 2) Bagaimana pengalaman interaksi saya
dengan pasien?, 3) Jika ada, lakukan koreksi dengan cara membaca cara – cara berhubungan
dengan pasien, komunikasi dengan tutor, diskusi dengan teman sekelompok.
3) Mengumpulkan data yang mungkin.
1) Pengkajian awal, 2) Alasan masuk rumah sakit, 3)Latar belakang sosial budaya pasien 4) Kondisi
pasien saat ini dan di rumah.
4) Merencanakan pertemuan pertama dengan klien: 1) Apakah saat ini pertemuan / kontak
pertama, 2) Apakah pertemuan selanjutnya, 3) Apa tujuan pertemuan , pengkajian / observasi /
pemantauan / tindakan keperawatan / terminasi , 4) Apa tindakan yang akan di lakukan
b) Tahap Perkenalan & Orientasi
Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan perawat saat pertama kali bertemu atau kontak dengan
pasien/keluarga. Hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Memberi salam
Assalamu’alaikum / selamat pagi, siang, sore, malam, atau sesuai dengan latar belakang sosial
budaya spiritual pasien, disertai dengan mengulurkan tangan untuk berjabatan tangan.
2. Memperkenalkan diri perawat, nama lengkap, panggilan yang disenangi, asal dan hobi., Menanyakan
nama pasien, nama lengkap, panggilan yang disenangi, asal dan hobi.
3. Mengevaluasi Kondisi pasien (Evaluasi/validasi): Bagaimana perasaan pasien saat ini? Apa yang di
keluhkan pasien.
4. Menyepakati kontrak / pertemuan:Topik yang akan dibicarakan sesuai dengan masalah utama,
Tempat untuk interaksi, Waktu (lama interaksi)
c) Tahap Kerja
 Melatih pasien menyelesaikan masalah sesuai dengan langkah – langkah pada pedoman.
 Meningkatkan kemampuan insight dan menggunakan mekanisme koping konstruktif klien.
 Mengatasi perilaku resisten/penolakan.
d) Tahap Terminasi
Terminasi ada 2 macam yaitu:
a. Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan pasien yang akan dilanjutkan
pertemuan berikutnya:.
1) Evaluasi
 Evaluasi subjektif: Tanyakan perasaan pasien setelah interaksi
 Evaluasi objektif : Tanyakan pengetahuan pasien yang sudah dibicarakan, kegiatan yang
sudah dilatih, sarankan pasien untuk mengulangnya.
2) Tindak lanjut: Sarankan pasien untuk mencoba melakukan apa yang telah dilatih sesuai dengan
jadual
3) Kontrak yang akan datang : Sepakati waktu pertemuan berikutnya, topik, waktu dan tempat.
b. Terminasi akhir: Terminasi akhir terjadi jika pasien pulang atau pindah ruangan
1) Evaluasi hasil
Evaluasi subjektif: Tanyakan perasaan pasien/keluarga selama dirawat
Evaluasi objektif: Sarankan pasien menyebutkan apa saja yang telah di dapatkan selama di
rawat di RS ini
2) Tindak lanjut
Tanyakan apa rencana kegiatan pasien selanjutnyadi rumah ?
19
Irfan_File_Jiwa
Panduan Praktikum Mental Health Nursing

Identifikasi sumber daya yang dapat dimanfaatkan


Tekankan jadual kegiatan yang telah dibuat
Sarankan kontrol sesuai jadual

Pelaksanaan komunikasi Efektif


1. Indikator melakukan komunikasi efektif
a. Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima instruksi/ laporan
b. Instruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh penerima
instruksi/ laporan
c. Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut dikonfirmasi oleh individu pemberi instruksi /
laporan.
2. Tehnik komunikasi efektif
a. Komunikasi verbal (Write Down/ Tulis, Read/ Baca, Back/ Kembali)
Untuk perintah verbal atau melalui telepon, staf yang menerima pesan harus menuliskan dan
membacakannya kembali kepada pemberi pesan (konfirmasi dan verifikasi dilakukan
langsung). Pemberi pesan harus segera melengkapi dokumentasi verifikasi secara tertulis.
Komunikasi verbal menerapkan TBAK → T ulis B aca K embali. Untuk istilah yang sulit atau
obat-obat kategori LASA (Look Alike Sound Alike) diminta penerima pesan mengeja kata
tersebut per huruf, misalnya: U B R E T I D.

b. Teknik SBAR (Situation- Background- Assessment- Recommendation)


Teknik ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan pelaporan/ serah terima tugas

E. DAFTAR PUSTAKA
Buku Saku Quality & Safety RSCM tahun 2011
Principles and Practice of Psychiatric Nursing, (Gail Wiscart Stuart, edisi 9, thn 2009 )

20
Irfan_File_Jiwa
Panduan Praktikum Mental Health Nursing

FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


Nama mahasiswa: :
NIM : Kelas :

No Komponen Bobot Nilai Ket


1. PRA INTERAKSI (10)
a. Mengumpulkan data tentang klien 4
b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan kekuatan diri 4
c. Menciptakan lingkungan yang nyaman 2
d. Membuat rencana pertemuan dengan klien 2
2. PERKENALAN / ORIENTASI (17)
a. Memberikan salam terapeutik dan tersenyum kepada 2
klien *
b. Melakukan Evaluasi, validasi (kongnitif, afektif, 4
psikomotor), biasanya pada pertemuan lanjut *
c. Memperkenalkan nama perawat 2
d. Menanyakan nama panggilan kesukaan klien 2
e. Menjelaskan peran & tanggung jawab perawat dan klien * 2
f. Kontrak tindakan, tujuan, waktu dan tempat * 4
g. Menjelaskan kerahasiaan 1
3. KERJA (35)
a. Memberikan kesempatan klien bertanya 2
b. Memulai kegiatan dengan baik 3
c. Melakukan tindakan keperawatan/terapi modalitas jiwa 20
sesuai dengan kebutuhan klien *
d. Menunjukan kemampuan menggunakan therapeutic use 10
of self saat melaksanakan terapi modalitas keperawatan
jiwa. *
4. TERMINASI (15)
a. Evaluasi respon subjective dan objektif * 5
b. Rencana tindak lanjut pasien (ADL)/resep Kep * 5
c. Rencana tindak lanjut perawat, waktu dan tempat 3
(rencana visit berikut)
d. Salam 2
5. DOKUMENTASI HASIL TINDAKAN KEPERAWATAN (10) 10
6. DIMENSI RESPON (10)
Berhadapan, kontak mata, membungkuk kearah klien dan 10
sikap terbuka
TOTAL 100
...................., ........................20...
Komentar:
Nama dan tanda tangan Dosen
penguji:

21
Irfan_File_Jiwa

Anda mungkin juga menyukai