Disusun Oleh:
Widiastuti (1720180036)
Ilham (1720180037)
Hanna Vania C (1720180047)
Shella Tiara A (1720180049)
Sherly Ayu A (1720180054)
Desya Viviari (1720180056)
Halaman Judul...................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................. 2
Pendahuluan
Pembahasan
3) Bercerita
Memposisikan diri seorang perawat menjadi seorang sahabat pasien di
usia remaja dengan cara bercerita. Melalui cara ini pesan yang akan
disampaikan kepada remaja dapat mudah diterima. Cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan.
4) Diam
Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk tidak berbicara
dengan orang lain, atau bahkan diamlah sesaat dan dengarkan seluruh
informasi yang diberikan oleh pasien. Ketika kamu diam pada saat pasien
berbicara, maka pasien akan merasa bahwa kamu mau menunggu dirinya
selesai berbicara dan dia akan merasa dihormati. Tapi, diam juga tidak boleh
kamu lakukan terlalu lama karena akan membuat pasien menjadi khawatir
kepada kamu.
5) Memberi penghargaan
6) Membuka komunikasi
Ketika seorang pasien ingin menyampaikan sebuah informasi, namun ia
masih ragu untuk mengutarakannya, maka seorang perawat harus mampu
untuk membuka komunikasi. Membuka komunikasi akan membuat
komunikasi yang terjadi memiliki sifat terbuka dan tidak ada saling tutup
menutupi, sehingga pasien akan secara terus terang dan berkata jujur untuk
memberikan seluruh informasi kepada perawat yang merawatnya. Membuka
komunikasi bisa dengan melakukan beberapa cara seperti :
a. Mendorong pasien untuk meneruskan komunikasi
b. Menunjukkan sikap bahwa kamu selaku perawat mau mendengarkan
dirinya
c. Memotivasi diri pasien untuk terbuka dan membuka diri
d. Mendominasi komunikasi dengan tujuan untuk memancing respon pasien
7) Memberikan humor
Memberikan humor atau bahan bercandaan adalah salah satu hal
terpenting yang harus bisa dipelajari dan diaplikasikan oleh seorang perawat.
Sebuah bahan bercandaan yang berhasil membuat pasien tertawa akan
menunjukkan sebuah keberhasilan perawat dalam memberikan ketenangan
dan kebahagiaan bagi pasien.
Adapun beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk mendukung teknik
komunikasi terapeutik pada remaja yaitu:
1) Sikap kesejatian
Menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan remaja
menunjukkan kesiapan untuk berespon positif terhadap keterbukaan, sikap
kepercayaan kita pada pasien remaja.
Penutup
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi
yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si
komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu
memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan
remaja, teknik komunikasi, tahapan komunikasi dan faktor yang mempengaruhi
komuikasi.
Seperti pada remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati
dirinya, dia akan lebih diam dengan orang yang dianggapnya tidak sama dengan
dia. Masa remaja merupakan masa-masa panjang yang dialami seorang anak.
Saat remaja mereka mulai mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun
non fisik dalam kehidupan mereka.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini
yaitu:
1) Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah
mengetahui bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja,
serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada saat akan berkomunikasi
dengan remaja.
2) Mahasiswa mampu menerapkan teknik-teknik komunikasi, cara
berkomunikasi, tahapan komunikasi serta faktor yang menghambat
komunikasi pada anak dan remaja.
3) Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.
Ns. Rika Sarfika, S.Kep., M.Kep. 2018. Buku Ajar Keperawatan Dasar 2. Padang:
Andalas University Press, 76-78