Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA

Makalah disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Komunikasi keperawatan II

Dosen pengampu : Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep


Disusun Oleh :
Nurul Aliyyah Rahmah 1810711003
Dini Sholihatunnisa 1810711030
Amalia Tiara Kusuma 1810711032
Jumiati Lestari 1810711039
Dinar Aufia Fadilla H 1810711051
Afdila 1810711063
Mutiara Novella 1810711097

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA FAKULTAS


ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan kesulitan untuk melakukan
komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-masa remaja untuk setiap anak terkadang
mejadi periode yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja mulai mengalami beberapa hal
dalam hidupnya seperti mengembangkan identitas mereka sendiri secara individu. Adanya
perubahan biologis dan fisiologis , menghadapi tekanan dari teman sebayanya, mengalami
ketertarikan pada lawan jenis, dan lain sebagainya. Sementara orang tua juga mulai merasakan
besarnya kekhawatiran pada anak remaja mereka, baik terhadap pergaulannya maupun
perkembangan kepribadiannya. Jadi, bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya?
Pendekatan terhadap orang tua adalah salah cara yang tepat dilakukan. Komunikasi yang
efektif antara orang tua dengan anak-anak sangat penting dilakukan karena akan membuat
hubungan antara orang tua dan anak tetap terjalin dengan baik. Untuk menciptakan komunikasi
yang efektif orang tua perlu memahami karakteristik remaja.
Sebagai seorang perawat, perawat bisa memfasilitasi antara orang tua dan remaja. Perawat bisa
menggali masalah yang dihadapi remaja, dan selanjutnya orang tua bisa diberitahukan cara
mengatasi masalah anaknya. Agar tindakan yang diberikan perawat bisa berjalan lancar,
perawat perlu menerapkan strategi pelaksanaan di setiap tindakan keperawatan. Pada makalah
ini, kami akan membahas mengenai komunikasi terapeutik pada klien remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah dalam makalah ini dirumuskan
menjadi lima pertanyaan.
1. Bagaimana perkembangan komunikasi remaja?
2. Apa tujuan komunikasi remaja?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja?
4. Apa saja teknik komunikasi pada remaja?
5. Bagaimana penerapan strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik pada remaja?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. perkembangan komunikasi remaja;
2. tujuan komunikasi remaja;
3. faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja;
4. teknik komunikasi remaja;
5. penerapan strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik pada remaja;
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Komunikasi Remaja


Fase Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa.
Pada masa transisi ini remaja banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan kemampuan
adaptasi. Remaja sering tidak mendapat tempat untuk mengekspresikan ungkapan hatinya dan
cenderung tertekan. Hal ini akan dapat mempengaruhi komunikasi remaja terutama
komunikasi dengan orang tua atau orang dewasa lainnya. Terkait dengan permasalahan di atas,
dalam berkomunikasi dengan remaja perawat atau orang dewasa lain harus mampu bersikap
sebagai “SAHABAT” buat remaja. Tidak meremehkan atau memperlakukan dia sebagai anak
kecil dan tidak membiarkan dia berperilaku sebagai orang dewasa. Pola asuh remaja perlu cara
khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia tak bisa diperlakukan seperti anak kecil.
Remaja sudah mulai menunjukkan jati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama
teman sebaya ketimbang dengan orang tua.

Berikut ini sikap perawat, orang tua, atau orang dewasa lain yang perlu diperhatikan saat
berkomunikasi dengan remaja.

a. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk
mengekspresikan perasaannya, pikiran, dan sikapnya
b. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya
c. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang
berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional
d. Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu
untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya
e. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat
berbagi cerita suka dan duka
f. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama
dengan mereka serta sering melakukan makan bersama

Dengan demikian pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-anak
menjadi orang dewasa. Anak harus diberi kesempatan untuk belajar memecahkan masalah
secara positif. Apabila anak merasa cemas dan stress, jelaskan bahwa ia dapat mengajak
bicara teman sebayanya dan/atau orang dewasa yang ia percaya terutama orang tua dan
termasuk juga perawat yang selalu bersedia menemani dan mendengarkan keluhannya.
Menghargai keberadaan identitas diri dan harga dirinya merupakan hal yang prinsip untuk
diperhatikan dalam berkomunikasi. Luangkan waktu bersama dan tunjukkan ekspresi
wajah yang bersahabat dengannya, jangan memotong pembicaraan saat ia sedang
mengekspresikan perasaan dan pikirannya, menghargai pandangan remaja serta menerima
perbedaan. Hindari perkataan yang menyinggung harga dirinya, hindari mengkritik atau
menghakimi, hindari pertanyaan yang menyelidiki atau interogasi. Kita harus
menghormati privasinya dan berikan dukungan atas hal yang telah dicapainya secara
positif dengan selalu memberikan reinforcement positif.
B. Tujuan Komunikasi Remaja
Tujuan melakukan komunikasi terapeutik pada klien remaja adalah sebagai berikut.
1. Membangun hubungan yang harmonis dengan remaja
2. Membentuk suasana keterrbukaan dan mendengar
3. Membuat remaja mau berbicara ketika mempunyai masalah
4. Membuat remaja mau mendengar dan menghargai saat mereka berbicara
5. Membantu remaja menyelesaikan masalah

C. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Remaja


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi pada remaja, yaitu sebagai berikut.
1. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung secara
efektif
2. Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara
efektif
3. Sikap
Bila komunikan bersifat pasif atau tertutup maka komunikasi tidak berlangsung efektif
4. Usia tumbang dan status kesehatan remaja
Bila ingin berkomunikasi, maka harus sesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi
tersebut berlangsung efektif
5. Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan ke
komunikan dengan baik
6. Lingkungan

D. Teknik Komunikasi pada Remaja


Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga
hubungan dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan
mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat diambil
dalam menentukan masalah keperawatan. Beberapa cara yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan remaja, yaitu sebagai berikut.
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan
kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan
melibatkan orang tua secara langsung yang sedangberada disamping anak. Selain itu dapat
digunakan dengan cara memberikan komentar tentang sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah
diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang akan diekspresikan melalui
tulisan.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak atau respon
anak remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu
mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respons
terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan
jangan mereflisikan ungkapan negatif yang menunjukan kesan yang jelek pada anak
remaja tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan
keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang
menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit
pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan
menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yang jengkel, marah dan
diam.
E. Penerapan Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Remaja dengan Perubahan Nutrisi


Kurang dari Kebutuhan Tubuh

No. Tahap/Fase Kalimat Perawat Kaliamat Pasien


1. Orientasi - Selamat pagi ibu dan adik - Iya selamat pagi
bu

- Apa adik masih ingat - Masih ingat bu,


dengan saya ibu Novia kan?

- Iya benar sekali, ternyata - Benar bu, saya


adik masih ingat dengan Lely
saya. Saya juga masih
ingat dengan adik. Adik
Lely kan?

- Baiklah dik Lely, - Istirahatnya cukup


bagaimana perasaan Lely menenangkan bu
hari ini? Bagaimana namun saya masih
istirahatnya hari ini dik? merasa pusing

- Baik dik, saya mengerti - Baik bu


kondisi adik. Kita
sekarang akan bercakap-
cakap lebih lanjut
mengenai pentingnya
pentingnya nutrisi bagi
tubuh, terutama mengenai
asupan gizi dik.

- Bagaimana kalau kita - Iya bu saya setuju


bercakap-cakapnya 10
menit saja dik ? Dimulai
dari sekarang pukul 08.00-
08.10 wita dik
- Iya bu saya
- Baik, karena adik telah bersedia
bersedia, kita berbincang-
bincang disini saja ya dik.
Mengingat kondisi adik
juga masih lemas, dik Lely
bersedia?

2. Kerja - Baik dik, sekarang kita - Iya bu


mulai lagi bercakap-
cakapnya ya. Lely jangan
takut ataupun merasa
canggung dengan saya.
Sebelumnya Adik telah
bercerita pada saya bahwa
Lely merasa mual-mual
ketika makan, dan hanya
menghabiskan
seperdelapan porsi, benar
dik?

- Kalau saya boleh tahu, - Yang saya tahu


Lely tahu manfaat makanan adalah
makanan bagi tubuh? sumber energy
dalam tubuh

- Benar dik, makanan - Mengapa kita


adalah sumber energi yang merasa lemas bu?
paling penting bagi tubuh.
Energi dibutuhkan untuk
beraktivitas, jika kita tidak
makan, maka kita tidak
akan memiliki energi yang
cukup untuk beraktivitas
dik.

- Sebab tubuh kita tidak - Selain itu apa


cukup energi untuk fungsi makanan
bergerak dik, kita dapat bu?
menggerakkan tubuh
karena kita mempunyai
energi yang cukup bagi
tubuh

- Disamping itu, makanan - Menjaga


juga berguna untuk bagaimana bu?
menjaga kesehatan tubuh
kita dik

- Makanan seperti sayuran - Apa sakit itu bisa


dan buah-buahan dicegah melalui
berfungsi sebagai zat makanan bu?
pengatur di dalam tubuh.
Dalam sayuran dan buah-
buahan terdapat banyak
vitamin yang dibutuhkan
oleh tubuh, misalnya
vitamin A, yang penting
bagi kesehatan mata.
Disamping itu, juga
terdapat vitamin c yang
membantu dalam
meningkatkan ketahanan - Makanan seperti
tubuh terhadap infeksi apa yang
dikatakan sehat
- Tentu saja pak, sakit bisa dan seimbang bu?
dicegah apabila daya tahan
tubuh kita baik.Salah
Satunya dengan - Apa ada akibatnya
mengkonsumsi makanan jika kita
sehat dan seimbang. kekurangan zat-zat
makanan bu?
- Makanan sehat adalah
makanan yang
mengandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Makanan sehat itu
mengandung gizi yang
seimbang, yaitu makanan
yang sarat gizi dan baik
dikonsumsi - Seperti kondisi
tubuh.Makanan sehat dan saya sekarang ya
bergizi seimbang bukan bu?
berarti harus mahal dan
enak pak

- Apabila makanan yang


dikonsumsi kurang
mempunyai asupan gizi
yang baik maka
pertumbuhan tubuh akan
menjadi lambat dan
mudah terserang penyakit.
Tubuh kita menjadi sering
lemas.

- Iya dik Lely benar sekali

3. Terminasi - Setelah kita berbincang- - Sudah lebih tenang


bincang, bagaimana bu
perasaan dik Lely
sekarang?

- Apa dik Lely paham - Paham bu


sekarang mengapa bisa
lemas?

- Kalau begitu, apa yang - Saya kekurangan


menyebabkan adik bisa energy, akibat
lemas? asupan makanan
kurang pak,
padahal saya
sedang sakit.

- Bagus sekali dik, saya - Iya bu


senang adik mengerti
sekarang
- Iya bu terimakasih
- Nah ini sudah 10 menit, banyak ya
jadi kita cukupkan saja
dulu pembicaraan kita.
Sekarang dik Lely istirahat
dulu - Baik bu

- Sama-sama dik, Jika nanti


ada yang ingin diceritakan
atau ditanyakan kepada
saya, dik Lely bisa - Iya bu, selamat
sampaikan pada pagi
pertemuan selanjutnya.

- Pertemuan selanjutnya
saya akan melakukan
pengukuran vital sign,
pada pertemuan
selanjutnya nanti siang
jam 15.00 wita ya dik,
Kita lakukan ditempat ini
saya ya dik. Selamat pagi
dik
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah. 2010. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan. Bandung:


PT Refika Aditama.
Http://haqqienea.blogspot.co.id. 2014. Komunikasi pada Usia Remaja. Diunduh 13 November
2015. Pukul 16.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai