Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN KOMUNIKASI REMAJA

• Semua aspek perkembangan dalam masa remaja secara


global berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan
pembagian usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-
18 tahun adalah masa remaja pertengahan, 18-21 tahun
adalah masa remaja akhir (Monks, 2009).
• Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan
secara fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa (Hurlock, 2013).
• Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat
ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat

Jens Martensson 2
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI REMAJA

• Pada usia remaja, pola perkembangan kognisinya sudah mulai


berpikir secara konseptual, sedangkan secara emosional sudah
mulai menunjukkan perasaan malu.
• Pada fase ini anak harus diberi kesempatan untuk belajar
memecahkan masalah secara positif
• Apabila anak merasa cemas/ stres, jelaskan bahwa ia dapat
mengajak bicara teman sebayanya dan/atau orang tua yang ia
percaya termasuk juga perawat yang selalu bersedia menemani dan
mendengarkan keluhannya

Jens Martensson 3
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI REMAJA
• Menghargai keberadaan identitas diri dan harga diri.
• Luangkan waktu bersama dan tunjukkan ekspresi wajah yang
bersahabat
• Menghargai pandangan remaja serta menerima perbedaan
• Hindari perkataan yang menyinggung harga dirinya
• Hindari pertanyaan yang menyelidiki atau interogasi
• Menghormati privasinya
• Berikan dukungan atas hal yang telah dicapainya secara positif
dengan selalu memberikan reinforcement positif.

Jens Martensson 4
Sikap Terapeutik Berkomunikasi Dengan Remaja

a. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk
mengekspresikan perasaannya, pikiran, dan sikapnya
b. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya
c. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang
berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional
d. Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu
untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya
e. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja,
tempat berbagi cerita suka dan duka
f. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama
dengan mereka serta sering melakukan makan bersama

Jens Martensson 5
Tujuan Komunikasi Remaja
1. Membangun hubungan yang harmonis dengan remaja
2. Membentuk suasana keterbukaan dan mendengar
3. Membuat remaja mau berbicara ketika mempunyai masalah
4. Membuat remaja mau mendengar dan menghargai saat mereka
berbicara
5. Membantu remaja menyelesaikan masalah

Jens Martensson 6
Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi Pada Remaja
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Usia tumbang dan status kesehatan
5. Saluran
6. Lingkungan

Jens Martensson 7
Hambatan Dalam Komunikasi Pada Remaja

1. Hambatan Fisik
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten  Gerak-gerik ketika
berkomunikasi tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan
aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita,
mampengaruhi proses komunikasi yang berlangsung.
b. Gangguan Noises  Gangguan ini bisa berupa suara yang bising
pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya
c. Gangguan fisik  Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara,
tunanetra, dan sebagainya yang dialami oleh seorang Remaja.
Sebagai perawat, kita harus mencari cara agar tidak terjadi
hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya dengan
cara belajar bahasa yang mereka dapat pahami
.

Jens Martensson 8
Hambatan Dalam Komunikasi Pada Remaja
d.Teknik bertanya yang buruk.
Seorang perawat yang tidak memiliki kemampuan bertanya,
tidak akan sanggup menggali pemahaman orang lain, tidak
sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain
e. Teknik menjawab yang buruk
Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator
tidak memberikan kesempatan individu menyelesaikan
pertanyaan lalu langsung di jawab oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi
g. Kurang persiapan

Jens Martensson 9
Hambatan Dalam Komunikasi Pada Remaja
2. Hambatan Psikologis
a. Mendengar
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang
kita ketahui
c. Menilai sumber
d. Pengaruh emosi
e. Kecurigaan
f. Tidak jujur
g. Tertutup
h. Destruktif
i. Kurang dewasa
.
Jens Martensson 10
Hambatan Dalam Komunikasi Pada Remaja

3. Semantik
a. Persepsi yang berbeda
b. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
c. Terjemahan yang salah
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam
.

Jens Martensson 11
Teknik Komunikasi pada Remaja
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
2. Bercerita
3.
.
Memfasilitas
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
5. Pilihan pro dan kontra
6. Penggunaan skala
7. Menulis

. Jens Martensson 12
Penerapan Komunikasi Terapeutik
Pada Remaja
1. Komunikasi Terbuka
Yang memungkinkan anak untuk membicarakan lebih banyak,
mendorong anak untuk mendekat dan mencurahkan isi hatinya.
Dan yang penting menumbuhkan pada anak rasa diterima dan
dihargai
Bagaimana kabar mu hari ini? Apa yang membuat mu merasa tidak
nyaman?
2. Komunikasi Dua Arah
Bergantian yg berbicara dan mendengarkan. Jangan mendominasi
pembicaraan, sediakan waktu utk remaja menyampaikan
pendapatnya
Jens Martensson 13
Penerapan Komunikasi Terapeutik
Pada Remaja
3. Mendengar Aktif
Keuntungan dari mendengar aktif, antara lain: mendorong terjadinya katarasis;
menolong anak tidak takut terhadap perasaan (positif-negatif);
mengembangkan hubungan yang sangat dekat dengan orang tua;
memudahkan anak memecahkan masalahnya; meningkatkan kemampuan
anak untuk mendengar pendapat orang tua; meningkatkan tanggungjawab
anak.
4. Komunikasi dengan Empatik
Mendengar Empatik adalah mendengar untuk mengerti baik secara emosional
sekaligus intelektual, bukan dengan maksud untuk menjawab, mengendalikan
atau memanipulasi orang lain
“Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti”

Jens Martensson 14
Penerapan Komunikasi Terapeutik
Pada Remaja
5. Sediakan waktu yg cukup untuk berkomunikasi dengan remaja, jika
sedang tidak bisa, katakan tidak bisa, dari pada tidak fokus
mendengarkan dan memutuskan komunikasi
6. Jangan memaksa remaja mengungkapkan sesuatu yg ia
rahasiakan, karena akan membuatnya tidak nyaman dan enggan
berkomunikasi
7. Utarakan jika ada perilaku remaja yang kurang tepat dan jangan
memarahi dan membentak
“kakak khawatir sekali jika kamu tidak mau minum obat, kalau kamu
tidak meminum obatnya nanti kamu akan lama sembuhnya”

Jens Martensson 15
Penerapan Komunikasi Terapeutik
Pada Remaja
8. Dorong anak untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya
“Aku sedang berusaha berani dengan jarum suntik” dari pada “aku
tidak berani dengan jarum suntik”
9. Perhatikan bahasa tubuh remaja. Perawat harus bisa menangkap
sinyal-sinyal emosi dari bahasa tubuhnya
10.Hindari komentar menyindir atau meremehkan anak. Berikan pujian
pada aspek terbaik yang dilakukan sekecil apapun
11. Hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak

Jens Martensson 16
Jens Martensson 17

Anda mungkin juga menyukai