Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PENCERNAAN

A. Pengertian
Adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap organ-organ yang
berhubungan dengan system pencernaan. mendapatkan data-data yang
berhubungan dengan gangguan pada system pernafasan.
B. Tujuan
Untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan gangguan pada
system pencernaan.
C. Indikasi
1. Pasien dengan gangguan kesehatan umum
2. Pasien dengan gangguan pada system pencernaan
3. Pasien dengan gangguan sistem lain yang mempengaruhi sistem
pencernaan

D. Prosedur tindakan
1. Persiapan alat :
 Sarung tangan
 Stetoskop
 Tongue spatel / Tongue depressor
2. Pelaksanaan
 Inform consent
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien yang nyaman
 Pasang sarung tangan

a. Pemeriksaan cavitas mulut


 Minta pasien melepaskan gigi palsu
 Minta pasien membuka mulut
 Lakukan pemeriksaan pada Mulut (oral cavity) dimulai dari sisi kiri dan
dilanjutkan searah jarum jam
 Inspeksi mukosa mulut pasien dan gusi terhadap adanya
kemerahan, bengkak atau luka
 Inspeksi gigi geligi : caries, gigi yang hilang atau ompong
 Inspeksi lidah : warna, luka, bengkak atau deviasi pada satu sisi
 Angkat lidah dengan menggunakan tongue depressor, inspeksi
membran mukosa
 Inspeksi gerakan lidah dengan cara meminta pasien mengeluarkan
lidah dan menggerakkannya keatas dan ke bawah, ke kiri dan ke kanan
 Inspeksi dan tonsil terhadap adanya kemerahan, bengkak, lesi,
deviasi uvula, dan bau yang tidak biasa dengan cara meminta pasien
mengucapkan ”aah” dan menekan lidah pasien dengan tongue depresor
 Palpasi bibir, gusi, mukosa bucal, dan lidah untuk mengetahui
adanya massa, bengkak
 Minta pasien untuk menelan. Perhatikan adanya kesulitan menelan

b. Pemeriksaan Abdomen
 Atur posisi pasien supine dengan kedua tangan di sisi dan lutut
sedikit di tekuk
 Lakukan pemeriksaan abdomen dimulai dari kuadran kanan
bawah searah jarum jam
 Inspeksi :
- Perhatikan kulit abdomen terhadap adanya rash,
hiperpigmentasi, scar, striae, petechie, dan dilatasi vena
- Inspeksi kontur atau bentuk abdomen : rata, cekung, buncit,
atau distensi. Atau kelainan bentuk lain ( normal rata dari xipoid s/d
simpisis)
- Inspeksi letak umbilikus (normalnya di pusat abdomen)
- Inspeksi gerakan pulsasi pembuluh darah terutama aorta
abdomen dan gerakan peristaltik ( normalnya pulsasi dan gerakan
peristaltik tidak terlihat)
 Auskultasi bunyi bising usus di mulai dari kuadran kanan bawah
searah jarum jam dengan bagian diafragma stetoskop
- (normalnya bising usus terdengar setiap 5 – 15 detik dengan
frekuensi 5 – 35 x/menit)
- Dengarkan adanya hiper peristaltik, hipoperistaltik ( terdengar
1/menit), atau paralitik ( tidak terdengar dlm 5 menit)
-
 PERKUSI abdomen untuk mengetahui bunyi timpani (disebabkan udara)
dan dullnes ( disebabkan organ padat spt hati dan limpa)
 Palpasi abdomen untuk mengetahui konsistensi dan adanya tanda nyeri.

 Beritahu pasien bahwa pemeriksaan telah selesai


 Atur kembali posisi pasien senyaman mungkin
 Cuci tangan
 Dokumentasikan hasil pemeriksaan

E. Output yang diharapkan :


Gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan dapat di indentifikasi

Anda mungkin juga menyukai