Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NURFAZILAH

NIM : 70300119004
KELAS : KEP A

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

A. Definisi Pemeriksaan Fisik Abdomen


Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan untuk mengetahui adanya
kelainan abdomen pada pasien. Pemeriksaan fisik abdomen prosedurnya
diawali. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan. Penderita dipersiklahkan untuk membuka baju seperlunya dan
meminta berbaring dengan posisi pemeriksa disebelah kanan pasien.
Penderita dibuat rileks dengan menekuk lutut dan mengajak berbicara.
Penderita diminta untuk memberikan respon terhadap pemeriksaan (rasa
sakit) dll. Prinsip pemeriksaan abdomen yakni: Inspeksi-Auskultasi-Perkusi-
Palpasi. (Pramana, 2019)

B. Tujuan Pemeriksaan Fisik Abdomen


1. Untuk mengetahui bentuk dan gerak-gerakkan perut
2. Untuk mendengarkan bunyi pristaltik usus
3. Untuk mengetahui respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen 
C. Tindakan Pemeriksaan Fisik Abdomen
1. Inspeksi 
Amati bentuk perut secara umum, warna kulit, adanya retraksi, penonjolan,
adanya ketidak simetrisan, adanya asites.

2. Auskultasi
Auskultasi dilakukan pada keempat kuadran abdomen.Dengarkan
peristaltik ususnya selama satu menit penuh.Bising usus normalnya 5-30
kali/menit. Jika kurang dari itu atau tidak ada sama sekali kemungkinan
ada peristaltik ileus, konstipasi, peritonitis, atau obstruksi. Jika peristaltik
usus terdengar lebih dari normal kemungkinan klien sedang mengalami
diare.

3. Perkusi
Lakukan perkusi pada kesembilan regio abdomen.Jika perkusi terdengar
timpani berarti perkusi dilakukan di atas organ yang berisi udara.Jika
terdengar pekak, berarti perkusi mengenai organ padat.

Gambar 1: Perkusi Abdomen

4. Palpasi
a. Palpasi ringan: Untuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri
tekan letakkan telapak tangan pada abdomen secara berhimpitan dan
tekan secara merata sesuai kuadran. Palpasi dalam: Untuk mengetahui
posisi organ dalam seperi hepar, ginjal, limpa dengan metode bimanual/2
tangan.
1) Cara kerja palpasi pada HEPAR
Letakkan tangan pemeriksa dengan posisi ujung jari keatas pada bagian
hipokondria kanan, kira;kira pada interkosta ke 11-12. Tekan saat pasien
inhalasi kira-kira sedalam 4-5 cm, rasakan adanya organ hepar.Kaji
hepatomegali.
2) Cara kerja palpasi pada LIMPA:
Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar.Anjurkan pasien
miring kanan dan letakkan tangan pada bawah interkosta kiri dan minta
pasien mengambil nafas dalam kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan
adanya limpa. Pada orang dewasa normal tidak teraba
3) Cara kerja palpasi pada RENALIS:
Untuk palpasi ginjal kanan letakkan tangan pada atas dan bawah perut
setinggi Lumbal 3-4 dibawah kosta kanan.Untuk palpasi ginjal kiri letakkan
tangan setinggi Lumbal 1-2 di bawah kosta kiri.Tekan sedalam 4-5 cm
setelah pasien inhalasi jika teraba adanya ginjal rasakan bentuk, kontur,
ukuran, dan respon nyeri.

Gambar 2: Palpasi Abdomen


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8121935/Pemeriksaan_Fisik_Abdomen_PERUT_ABDOM
EN Diunduh pada tanggal 1 Mei 2020 pukul 21:00.
Pramana,Triyanta Yuli, dkk. 2019. Buku Pedoman Keterampilan Klinis Pemeriksaan
Abdomen Lanjut. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai