Anda di halaman 1dari 7

Pengkajian Abdomen

Alat Khusus
1.
2.
3.
4.
5.

Stetoskop
Pencahayaan yang cukup
Penggaris kecil
Pensil gambar
Bantal kecil

Persiapan Klien
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Untuk membuat klien rileks, tawarkan kesempatan untuk mengosongkan kandung


kemihnya sebelum pemeriksaan dimulai.
Ruangan sebaiknya hangat, dada atas dan tungkai sebaiknya ditutupi.
Pastikan bahwa pencahayaan yang baik.
Klien berbaring terlentang dengan tangan di kedua sisi dan sedikit menekuk. Bantal kecil
dapat diletakkan di bawah lutut untuk menyokongnya dan melemaskan otot-otot
abdomen
Sebuah bantal kecil dapat juga diletakkan di belakang kepala untuk merelaksasikan otototot abdominal
Jagalah agar tangan anda dan stetoskopnya dalam keadaan hangat untuk membantu
relaksasi klien.

Riwayat
1.

2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.

Bila klien mengalami nyeri abdomen atau nyeri punggung bawah, kaji karakter nyeri
secara terperinci, meliputi tipe atau kualitas, lokasi, serangan, frekuensi, faktor
penghilang nyeri, tingkat keparahan, faktor pencetus, dan lamanya serangan.
Tanyakan mengenai kebiasaan BAB normal klien dan karakter fesesnya. Tanyakan
apakah klien sering menggunakan obat-obat pencahar.
Perhatikan gerakan dan posisi klien, seperti berbaring, dengan lutut menekuk ke atas atau
bergerak dengan hati-hati untuk mendapatkan posisi yang nyaman, posisi dapat
memperlihatkan asal dan sumber nyeri.
Tanyakan apakah klien pernah mengalami pembedahan abdominal, trauma, atau
pengujian diaknostik pada saluran pencernaan.
Tanyakan apakah saat ini klien telah mengalami perubahan berat badan atau intoleransi
terhadap diet, contoh mual, muntah, kejang, terutama dalam 24 jam terakhir.
Kaji terhadap adanya sendawa, kesulitan menelan, flatulensi, muntah berdarah
(hematemesis), feses kehitaman atau tampak seperti ter (melena), jantung terasa terbakar,
diare atau konstipasi.
Tanyakan mengenai riwayat keluarga tentang adanya kanker, penyakit ginjal,
alkoholisme, hipertensi, atau penyakit jantung.
Tentukan apakah klien wanita sedang mengandung atau tidak, perhatikan periode
menstruasi terakhirnya.

9.
10.
11.

Periksa penggunaan alcohol yang biasa klien lakukan.


Tanyakan apakah klien menggunakan obat-obatan seperti antiinflamasi (contoh aspirin,
antibiotic, atau steroid) yang mungkin memperngaruhi integritas saluran pencernaan.
Minta klien untuk menunjukkan lokasi area yang nyeri sebelum anda memulai
pemeriksaan tersebut.

Teknik Pengkajian
Urutan tahapan pengkajian abdomen berbeda dengan urutan pengkajian system tubuh lainnya.
Dimulai dengan inspeksi kemudian diikuti dengan auskultasi. Auskultasi sebelum palpasi atau
perkusi untuk memastikan keakuratan pemeriksaan bunyi usus besar.

Pengkajian
Selama
pengkajian
awal,
observasi postur klien dan
perhatikan
terjadinya
penegangan abdomen.

Hasil Normal
Klien yang bebas dari
nyeri abdomen tidak akan
membungkuk
atau
menegangkan abdomen.

Abnormal
Penampilan abdomen
yang amat tegang dan
berkilau menimbulkan
terjadinya asites.

Berdirilah pada sisi kanan


klien dan inspeksi dari atas
abdomen, untuk mendeteksi
dan pergerakkan abnormal.
Duduk dan inspeksi abdomen
dari posisi bawah untuk
mengobservasi garis luarnya.

Inspeksi
kulit
abdomen
terhadap warna, jaringan perut
luka,
pola
vena,
tanda
penegangan (striae) terjadi.

Perhatikan posisi, bentuk,


warna, dan adanya inflamasi
atau
pengeluaran
dari
umbilicus.

Inspeksi
garis
luar,
simetrisitas, dan gerakkan
permukaan, perhatikan adanya
massa,
pembesaran,
atau
penegangan. Setelah melihat
dari
posisi
duduk
,
berpindahlah ke posisi berdiri
untuk
melihat
area
kontralateral abdomen.

Bila
abdomen
tampak
menegang, minta klien untuk
berbalik ke samping dan

Kulit adalah suatu bagian


yang bervariasi dalam
warna sama dengan bagian
tubuh lainnya. Pola vena
biasanya samar kecuali
pada klien bertubuh kurus.
Striae
terjadi
akibat
penarikan jaringan karena
obesitas atau kehamilan.

Warna kebiruan pada


area
periumbilikus
menimbulkan dugaan
adanya
pendarahan
intarabdominal.

Umbilicus normal datar


atau berbentuk setengah
lingkaran yang cembung,
terletak di tengah antara
prosesus xipodeus dan
simpisis pubis.
Abdomen
yang
datar
membentuk suatu bidang
halus dan datar dari
prosesus xipoideus sampai
ke
simpisis
pubis.
Abdomen yang membesar
seringkali
berbentuk
cembung,
dengan
ketinggian maksimum di
daerah
umbilicus.
Abdomen yang cekung ini
umunya terjadi pada orang
dewasa bertubuh keras.

Tidak
simetrisnya
abdomen atau massa
pada salah satu sisi
dapat
diindikasikan
suatu kondisi patologik
di
bawah
kulit.
Penegangan
dari
umbilicus ke simpisis
bisa jadi disebabkan
oleh adanya tumor
ovarium,
kehamilan,
fibrosis pada rahim,
atau kandung kemih
yang
penuh.

inspeksi
mengenai
ada
tidaknya pembesaran area
antara iga-iga dan panggul,
tanyakan kepada klien apakah
abdomen terasa lebih tegang
dari biasanya.
Bila diduga terjadi penegangan
abdomen,
ukur
lingkar
abdomen
dengan
menempatkan pita pengukur di
seputar abdomen pada posisi
umbilicus. Gunakan pensil
gambar untuk menandai di
mana
pita
pengukur
diletakkan. Pengukuran teratur
akan menunjukkan adanya
perubahan lingkar abdomen.
Inspeksi
gerakan
normal

abdomen
respiratori

Penegangan
simestris
menyeluruh
dapat
disebabkan oleh banyak
kekanan, obesitas, atau
gas.

Jangan salah membedakan


antara penegangan dan
obesitas, yang ditandai
dengan adanya gerakkan
jaringan lemak sepanjang
pinggang
dan
penyangkalan klien tentang
adanya ketegangan pada
abdomen.

untuk
yang

Observasi garis luar abdomen


saat meminta klien menarik
napas dalam. Kemudian minta
klien mengangkat kepalanya.
Perhatikan adanya gerakkan
peristaltic atau denyutan aortic
Letakkan
sisi
diafragma
stetoskop
yang
telah
dihangatkan pertama kali
diatas kuadran kiri bawah.
Berikan tekanan yang amat
ringan. Minta klien agar tidak
berbicara. Mungkin diperlukan
5 menit terus menerus untuk
mendengar sebelum pemeriksa
menentukan tidak adanya
bising usus.

Pria
lebih
cenderung
bernafas dengan badomen
daripada dengan kostal.
Para
wanita
lebih
cenderung bernafas dengan
kostal. Gerakkan yang
halus dan datar timbul saat
respirasi.

Seharusnya tidak tampak


adanya pembesaran.

Mungkin dapat terlihat


pada klien bertubuh kurus,

bila tidak kurus tidak ada


gerakan yang tampak.

Penegangan pada area


setengah atas umbilicus
dapat mengindikasikan
karsinoma,
kristik
pankreatik,
atau
pelebaran
gastric.
Penegangan
asimtris
dapat mengindikasikan
terjadinya
hernia,
tumor,
kista
atau
osbtruksi usus.
Penegangan abdomen
dapat disebabkan oleh
gas usus, tumor atau
cairan dalam rongga
abdominal.

Gerakan
abdomen
melemah
disebabkan
penahanan
nyeri.

respirasi
yang
dapat
oleh
terhadap

Ketiadaan bising usus


menandakan
penghentian
sesaat
gerakkan gastric akibat
seperti peritonitis dan
paralisis ileus.
Bising usus hiperaktif
menandakan
peningkatan gerakkan
gastric
disebabkan

Dengarkan bisisng usus dan


perhatikan
frekuensi
dan
karakternya.
Bila bising usus tidak mudah
terdengar,
lanjutkan
pemeriksaan
dengan
sistematis, dengarkan tiap
kuadran abdomen.
Catat bising usus, sebagai
normal atau terdengar, tidak
ada, hiperaktif, atau hipoaktif.

Bising usus bernada tinggi.


Bunyi klik atau bunyi
seperti berkumur terdengar
tidak
teratur
dengan
kisaran dari 5 sampai 35
kali permenit.
Bising usus pada tiap
kuadran secara normal
disebabkan oleh gerakkan
udara dan cairan melalui
usus.

inflamasi usus besar,


penggunaan
obat
pencahar
yang
berlebihan,
reaksi
terhadap jenis makanan
tertentu, atau akibat
lapar.
Bunyi desiran aortic,
arteri ilika ginjal, atau
femoral
mungkin
menandakan
adanya
penyempitan arteri atau
terjadinya aneurisme.

Bising usus secara normal


berakhir selama detik.
Rangkaian bunyi bising
usus terdengar selama
beberapa detik.

Palpasi abdominal
Pengkajian

Palpasi ringan abdomen di atas kuadran.


Hindari area yang telah diketahui
sebelumnya sebagai titik bermasalah.

Letakkan ringan tangan diatas abdomen,


dengan jari-jari ekstensi dan berhimpitan.

Hasil Normal

Abdomen
biasanya
halus
dengan
kelunakan yang tetap dan tidak nyeri,

Menempatkan tangan klien dengan ringan


di atas tangan pemeriksa dapat mengurangi
sensasi geli. Dengan permukaan telapak
jari-jari menekan sedikit sedalam inci (1
cm). palpasi untuk mendeteksi area nyeri,
penegangan abnormal, atau adanya massa.
Selama palpasi, observasi wajah klien
untuk adanya tanda ketidaknyamanan.

Hindari ketukan cepat selama palpasi.

Untuk mengetahui lokasi batas atas, mulai


perkusi kea rah bawah di garis mid
klavikula kanan pada area resonansi paru.
Kemudian perhatikan perubahan bunyi dari
respon ke pekak.

Ukur jarak antara batas atas bawah.

Bila diduga ada pembesaran, ukur


penurunan hati denga meminta klien
menarik napas dalam dan menahannya saat
anda perkusi ke atas kembali dari abdomen
di garis midklavikula kanan.

tanpa adanya massa.

Kandung kemih yang penuh mungkin


dapat teraba tepat dibawah umbilicus.

Batas hati atas biasanya berada di antara


celah interkostal kelima sampai ke tujuh.

Jarak antara batas atas dan bawah adalah 2


sampai 5 inci. Lebar hati biasanya lebih
besar pada pria dan individu bertubuh
tinggi disbanding pada waktu dan pada
orang bertubuhn pendek.

Area batas bawah yang berbunyi pekak


seharusnya bergerak menurun 1 inci (2
sampai 3 cm)

Hati

Bedirilah disisi kanan


klien lakukan perkusi
pada garis midklavikular
kanan tepat dibawah

Perhatikan
perubahan
bunyi dari timpani ke
pekak
saat
anda
memperkuat batas hati

umbilicus.
Perlahan
perkusi ke atas.

Tandai batas hati dengan


peta penanda

bawah. Biasanya batas


tersebut berada di tepi
kostal kanan atau agak
dibawahnya.

Anda mungkin juga menyukai