Anda di halaman 1dari 2

63.

Pemeriksaan Fisik Abdomen

Tingkat keterampilan:4A

Jenis Keterampilan

1. Inspeksi abdomen

2. Auskultasi

3. Perkusi

4. Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien, aorta, rigiditas dinding perut, nyeri tekan, dan nyeri lepas
tekan)

Tujuan: Untuk menilai organ dalam abdomen

Alat dan Bahan: Stetoskop

Teknik Pemeriksaan

Inspeksi abdomen

1. Minta atau posisikan pasien berbaring dengan rileks.

2. Minta pasien untuk membuka pakaian sehingga area mulai dari prosesus sifoideus hingga simfisis
pubis nampak.

3. Pemeriksa berada di sisi sebelah kanan pasien.

4. Lakukan identifikasi abdomen dalam 4 atau 9 regio seperti pada gambar.

5. Perhatikan pada kulit apakah terdapat luka atau bekas luka, parut, striae, dilatasi vena, perubahan
warna, deformitas, atau lesi lainnya.

6. Perhatikan kontur abdomen, apakah datar, buncit, skafoid, atau terdapat benjolan pada lokasi
tertentu.

7. Perhatikan pada umbilikus apakah terdapat bulging yang dicurigai ke arah hernia, atau adanya tanda-
tanda inflamasi.

8. Perhatikan apakah nampak gerakan peristaltik , dan pulsasi aorta pada epigastrium.

Auskultasi abdomen

1. Auskultasi abdomen dengan menggunakan stetoskop secara sistematis dan menyeluruh dengan
menilai suara peristaltik usus. Identifikasi adanya bising usus yang patologis seperti metallic sound.

2. Identifikasi pula bising arteri dan aorta, untuk mendapatkan gambaran seperti pada penyempitan
ataupun aneurisma aorta abdominalis.
Perkusi Abdomen

1. Lakukan perkusi superfisial. Letakkan tangan kiri di atas permukaan abdomen, jari tengah tangan
kanan mengetuk bagian dorsal dari ruas kedua jari tengah tangan kanan. Lakukan perkusi secara
sistematis pada setiap regio hingga mencakup seluruh dinding abdomen. Nilai perubahan suara dan
nyeri ketok pada permukaan abdomen.

2. Lakukan perkusi untuk menilai ukuran hepar. Lakukan perkusi pada garis midklavikularis kanan. Untuk
menentukan batas bawah hepar, lakukan perkusi dari bawah umbilikus ke arah hepar, perhatikan
perpindahan bunyi dari timpani ke pekak. Untuk menentukan batas atas hepar, lakukan perkusi sejajar
garis midkavikula ke arah hepar, perhatikan perpindahan bunyi sonor paru ke bunyi pekak. Untuk
menilai peranjakan hepar, setelah mendapatkan perubahan batas atas hepar, pasien diminta untuk
menarik napas dan menahan kemudian lakukan perkusi untuk menilai pergeseran batas paru-hepar
dalam keadaan inspirasi. Peranjakan hepar normal berkisar antara 2-3 cm.

Palpasi Abdomen

1. Minta pasien berbaring dengan tungkai lurus. Lakukan palpasi permukaan dengan menggunakan jari-
jari tangan dengan lembut, agar pasien tetap rileks. Palpasi dilakukan di seluruh lapang abdomen untuk
menilai apakah terdapat massa, distensi, spasme otot abdomen, atau nyeri tekan.

2. Minta pasien untuk menekuk lutut. Lakukan palpasi dalam dengan menggunakan jari-jari tangan,
untuk menilai setiap organ di dalam abdomen. Identifikasi adanya massa: lokasi, ukuran, bentuk,
konsistensi, pulsasi, fiksasi dan nyeri tekan.

3. Jika pasien mengeluhkan nyeri, minta pasien batuk untuk menentukan letak nyeri, kemudian lakukan
palpasi menggunakan satu jari untuk menentukan lokasi nyeri.

4. Tentukan lokasi nyeri jika terdapat nyeri tekan atau nyeri lepas, lakukan dengan menekan area nyeri
secara perlahan, kemudian lepaskan dengan cepat. Perhatikan wajah pasien dan dengarkan suara pasien
untuk melihat apakah pasien kesakitan saat dilakukan pemeriksaan.Palpasi hepar untuk menilai kontur
hepar: nilai lobus kanan hepar dengan meletakkan tangan kiri pemeriksa di bawah tulang iga ke-11 dan
12 kanan. Minta pasien untuk menarik napas panjang secara periodik, kemudian palpasi dengan
menggunakan tangan kanan ke arah superior setiap pasien melakukan inspirasi hingga teraba pinggir
hepar Nilai pinggir hepar (tajam atau tumpul), permukaan hepar (rata, berbenjol, atau terdapat nodul),
konsistensi (keras atau lunak), ukuran hepar (dengan menilai jarak pinggir hepar dari arcus costae pada
lobus kanan atau jarak dari prosesus xifoideus pada lobus kiri), dan nyeri tekan.

5. Untuk menilai limpa, letakkan tangan kiri pemeriksa di bawah tulang iga kiri, sehingga teraba jaringan
lunak, kemudian dorong ke atas agar limpa terangkat dan lebih mudah untuk diraba. Tangan kanan
melakukan palpasi dimulai pada daerah SIAS kanan menuju arcus costae kiri atau ke arah tangan kiri.
Tekan secara lembutpada saat pasien inspirasi. Nilai ukuran limpa dengan proyeksi garis Schuffner yang
terbentang dari arcus costae kiri hingga SIAS kanan. Pembersaran limpa yang teraba hingga umbilikus
setara dengan Schuffner IV, sedangkan pembesaran limpa hingga SIAS kanan setara dengan Schuffner
VIII. Kemudian lakukan penilaian konsistensi dan nyeri tekan.

Anda mungkin juga menyukai