Inspeksi.
Auskultasi.
Perkusi.
Palpasi.
Persiapan pemeriksaan:
Ruangan nyaman cahaya dan suhu cukup hangat. Abdomen yang terbuka adalah antara
prosesus xiphodeus – simfisis pubis.
Untuk menjaga relaksasi dinding perut:
Vesika urinaria harus kosong.
Posisi terlentang –> kepala diatas satu bantal, satu bantal dibawah lutut.
Lengan disisi badan.
Tungkai bawah –> fleksi pada sendi lutut.
Tangan pemeriksa yang hangat, kuku yang pendek.
Tanyakan daerah yang sakit untuk dipalpasi terakhir.
Perhatikan muka/ekspresi –> nyeri pada abdomen.
Titik Mc Burney: Titik pada kuadran kanan bawah yang terletak pada 1/3 lateral dari garis
yang menghubungkan SIAS dengan umbilikus.
Garis Schuffner: Garis yang menghubungkan titik SIAS kanan dengan umbilikus dan
diteruskan sampai arkus kosta. Garis ini dipergunakan untuk menyatakan pembesaran limpa.
Garis ini terbagi di dalam 8 titik (S1 sampai S8).
INSPEKSI
Keadaan Umum:
Bentuk Abdomen:
Rambut suprapubis:
Gerakan pernapasan:
Gerakan pernapasan pada abdomen berkurang sampai tidak ada pada peritonitis.
Kelainan kulit:
Perubahan warna.
Benjolan: hemangioma.
Pada sirosis hepatis –> obstruksi v. cava superior/v. cava inferior (bendungan).
Posisi umbilikus:
Posisi pusat (umbilikus) –> hernia umbilikus atau posisi pusat tergeser –> dorongan organ
tubuh.
Posisi reversi –> peningkatan tekanan abdominal biasanya karena asites atau masa yang
besar.
Tanda cullen –> umbilikus kebiru-biruan yang disebabkan oleh hemoperitoneum karena
sebab apapun.
Gerakan-gerakan/kontur usus:
Gerakan usus disebut darm steifung, dan kontur usus (darm countur). Keduanya terlihat
pada ileus obstruksi yang berat, dan penyakit Hirschprung.
AUSKULTASI
Gambar teknik “succussion splash” untuk memeriksa distensi visera abdomen. (Dari Mark H. Swartz.
1995, hal 251).
PERKUSI
Pada keadaan normal, perkusi abdomen menghasilkan bunyi timpani. Dengan perkusi abdomen,
pemeriksa dapat menentukan:
Timpani gaster.
Pembesaran hati.
Pembesaran limpa.
Adanya cairan bebas, dengan pemeriksaan shifting dullness.
Timpani gaster:
Perkusi gaster dilakukan pada cavum iga, bagian anterior bawah kiri.
Pekak hati –> pada linea midklavikularis kanan, pekak hati 6 – 12 cm. Pada linea sternalis
kanan, pekak hati 4 – 8 cm.
Gambar teknik perkusi hati.
Perkusi dilakukan pada iga X kiri, pada linea midklavikularis. Ruang ini dinamakan Ruang
Traube. Jika Ruang Traube terisi, berarti ada pembesaran limpa.
Shifting dullness –> Pada penderita yang terlentang, dicari batas timpani pekak (permukaan
cairan) di bagian lateral abdomen.
Bila posisi penderita dimiringkan, maka batas timpani pekak menjadi bergeser.
Gambar teknik untuk memeriksa redup yang berpindah. Daerah berwarna menunjukkan daerah
timpani. (Dari Mark H. Swartz. 1995, hal 252).
Undulasi:
Fluid Wave
Pemeriksaan asites bisa dilakukan dengan cara menekan secara dalam ke arah garis tengah dinding
abdomen (untuk mencegah vibrasi sepanjang dinding abdomen), letakkan telapak tangan yang satu
berlawanan dengan telapak tangan yang lain untuk mendengarkan adanya cairan asites.
Pudle Sign
Pasien pada posisi bertumpu pada lutut dan siku tangan, yang mana akan menyebabkan cairan
asites berkumpul di bagian bawah abdomen. Lakukan perkusi dari bagian samping perut (lank) ke
garis tengah. Pada area asites suara perkusi akan lebih mengeras.
PALPASI
Rasa sakit –> nyeri tekan karena peregangan organ-organ, peregangan peritonium, dan
tumor.
Defans muskuler.
Limpa
Palpasi Tumor:
Tumor dari dinding perut: dengan mengangkat dinding perut –> pembengkakan bertambah
atau tetap.
Tumor dari intraperitoneal: dengan menegangkan dinding perut –> pembengkakan
menghilang berarti tumor berasal dari intra abdominal.
Tumor retroperitoneal: dengan pemeriksaan bimanual, ballotementnya positif.