Nama ibu siapa? Usianya berapa bu? alamatnya dimana? Pekerjaannya apa bu?
Baik ibu, disini saya akan melakukan tanya jawab mengenai keluhan2 ibu untuk membantu saya
dalam menegakkan diagnosis penyakit ibu. Apakah ibu bersedia?
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN OPTHALMOLOGI
VISUS
TIO
KBM (ortoforia (ditengah?), eksotropia, esotropia, hipertropia, hipotropia)
GBM (apakah ada hambatan?, bisa kesegala arah?)
Segmen Anterior
OD
Palpebra: Tenang (apakah ada benjolan? Hiperemis? Hematoma? Edema? Ptosis? Bulu mata
tumbuh ke arah dalam (trikiasis))?
Konjungtiva: Tenang (injeksi konjungtiva? Injeksi siliaris? Kemosis? Discharge, warnanya?,
folikel?, hipertropi papil, trantas dot?, berair-air?, perdarahan subkonjungtivaa?, benjolan
berwarna kuning putih?, membran membentuk segitiga dengan puncak dibagian sentral/kornea?,
benda asing?
Kornea: Jernih (keruh? edema? Infiltrat, keratitis, FT)?
BMD: Sedang (dangkal/sedang/dalam)? Darah pada BMD? Pus (hipopion)? Flare?
Iris: Gambaran Baik? Iridoplegia? Sinekia? Iris bombe?
Pupil: bentuk Bulat? Letak apakah Central? Refleks Cahaya (+/-), diameter? 3mm : normal,
>6mm : mid dilatasi
Lensa: Jernih/ keruh? Shadow test?
OS
Palpebra: Tenang
Konjungtiva: Tenang
Kornea: Jernih
BMD: Sedang
Iris: Gambaran Baik
Pupil: B (bulat), C (central), RC(+) (refleks cahaya), diameter 3mm
Lensa: Jernih
Segmen posterior
RFOD
RFOS
FOD
Papil: Bulat, batas tegas, warna merah normal, c/d ratio 0,3, A:V 2:3
Makula: reflek fovea (+)
Retina: kontur pembuluh darah baik
FOS
Papil: Bulat, batas tegas, warna merah normal, c/d ratio 0,3, A:V 2:3
Makula: reflek fovea (+)
Retina: kontur pembuluh darah baik
PEMERIKSAAN VISUS
Prosedur pemeriksaan visus :
1. Dalam jarak 6 meter, minta pasien menutup mata kiri dengan punggung tangan kiri tanpa
menekan, lalu suruh baca Snellen chart dari huruf paling atas sampai pasien tidak dapat
membacanya lagi, visus pasien sesuai dengan baris terakhir yang mampu dia baca atau
minimal huruf yang terbaca benar >50%.
2. Apabila pasien tidak dapat membaca huruf teratas pada Snellen chart, maka lakukan tes
hitung jari dari jarak 5 meter, apabila masih tak terlihat maka maju menjadi 4 meter dst
sampai jarak 1 meter.
3. Apabila pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 meter, maka lakukan lambaian
tangan dari jarak 1 meter, minta pasien tentukan arah lambaian tangan untuk memastikan
pasien benar2 dapat melihat.
4. Apabila dengan lambaian tangan pasien tetap tidak dapat melihat, maka berikan cahaya,
bila pasien tidak bisa melihat cahaya maka visus NLP, bila pasien bisa melihat cahaya
tentukan apakah pasien bisa menentukan arah dengan benar. Bila arah benar maka visus
1/∞ proyeksi sinar benar, bila arah salah maka visusnya 1/∞ proyeksi sinar salah.
5. Apabila visus tidak 6/6 dan tidak melebihi 1/60 maka berikan pinhole dan minta pasien
membaca lewat pinhole.
6. Visus dilakukan pada kedua mata.
PEMERIKSAAN TIO
Tekanan Intraokular
1. Palpasi
1. Cuci tangan.
2. Pasien diminta melirik ke bawah.
3. Pemeriksa meletakkan jari-jari kedua tangan (selain telunjuk) pada pipi pasien untuk
fiksasi.
4. Kedua jari telunjuk melakukan palpasi secara bergantian pada sclera bagian atas salah
satu mata (misal mata kanan terlebih dahulu). Satu telunjuk melakukan palpasi, telunjuk
satunya merasakan konsistensi bola mata.
5. Konsistensi bola mata pasien dapat dibandingkan dengan konsistensi bola mata
pemeriksa.
6. Lakukan pemeriksaan yang sama pada mata satunya.
Interpretasi:
TIO normal P= N+0
TIO menurun P= N-1/ N-2/ N-3
TIO meningkat P= N+1/ N+2/ N+3
2. Tonometri schiotz
1. Inform consent, lalu cuci tangan, kalibrasi alat tonometri, dan desinfeksi alat tonometri.
2. Pasien dalam keadaan terlentang, lalu anastesi topikal kedua mata pasien dengan
tetrakain tetes mata, diamkan selama 5 menit sampai anestesi topikal bekerja.
3. Lalu minta pasien mengangkat jempolnya ke atas dan mnta pasien untuk melihat
jempolnya tersebut.
4. Kemudian tempelkan tanpa menekan pada bola mata pasien, liat skalanya, lalu ganti
tahanan dengan 7,5 dan 10 ukur juga skalanya.
5. Setelah itu konversikan ke table konversi tonometri schiotz.
PEMERIKSAAN KBM
KBM --> Hirscberg test
Baik bu, jadi saya akan menilai kedudukan bola mata ibu dengan tes hisberg, nanti ibu
pandangannya lurus kedepan ya, saya akan menyinari kening ibu dari jarak 30 cm.
Atau
Pasien dan pemeriksa saling berhadapan dan sejajar, lalu sinari glabella pasien dalam jarak 30
cm dan minta pasien melihat glabella pemeriksa. Lihat letak reflex cahaya pada mata pasien.
PEMERIKSAAN GBM
GBM
1. Pemeriksa duduk dengan jarak sekitar 60 cm di depan pasien.
2. Pasien diminta untuk mengikuti arah tangan pemeriksa yaitu ke lateral, medial, kiri atas,
kanan atas, kiri bawah dan kanan bawah.
3. Nilai apakah bola mata dapat bergerak tanpa hambatan ke segala arah atau terdapat
hambatan.
Dilakukan:
Duksi: pada satu mata
Versi: pada kedua mata
Palpebra Baiklah bu, saya akan memeriksa kelopak mata ibu terlebih dahulu ya bu.
Cara: menggunakan head lamp, inspeksi palpebra mata kanan dan kiri, adakah laserasi,
hiperemis, edema, hematom, ptosis, trikiasis, madarosis, benjolan/tumor.
PEMERIKAAN FT
Tehnik pemeriksaan:
1. Zat warna fluoresin diteteskan (bila berupa tetes mata) pada mata atau kertas
fluoresin diselipkan di forniks inferior. Diamkan selama 20 detik
2. Bilas zat warna dengan mengirigasi permukaan mata dengan menggunakan aqua steril
atau larutan garam fisiologik sampai seluruh air mata tidak terwarnai hijau lagi
3. Lihat defek akan berwarna hijau. Terlihat jelas dengan pembesaran memakai slit
lamp memakai cahaya biru,
4. Nilailah defek pada kornea. Defek kornea akan tercat hijau:
Pada erosi warna hijau tampak cemerlang dan belum terlihat infiltrate.
Pada keratitis tampak infiltrate dengan warna hijau redup/tidak cerah dengan batas tidak
tegas.
Pada ulkus kornea tampak infiltrate disertai jaringan nekrotik.
Catatan: Zat fluoresin yang menempel pada defek akan hilang sesudah 30 menit.