Anda di halaman 1dari 6

History Taking of Pain

7 secret of Pain:
1. Where
- Location / site of pain
Contoh: nyeri bahu, tapi tepatnya di bagian mana? (minta pasien tunjuk)
Kalau pasien ngeluh nyeri sendi  intraartikuler (nyeri di dalam sendi, kalau ditekan
ga begitu nyeri), periaurikuler
Curiga nyeri sendi  apakah ada riwayat trauma
Contoh: nyeri di ruas jari tangan kanan  tanyakan ada nyeri di ruas jari tangan kiri
(other side), trauma, apakah ada nyeri di tempat lain seperti bahu (other joint),
morning stiffness
- Is there any referred pain?
Penjalaran nyeri ditanyakan sejak awal.
Ada 2 penjalaran: nyeri alih atau nyeri radikuler (nyeri saraf). Perbedaannya adalah
pola penjalaran dan karakteristik nyeri. Tanyakan penjalarannya dari mana ke mana
Nyeri alih: non neurogenic  pola tidak mengikuti radiks
Nyeri radikuler: suatu entrapment saraf tepi  khas penjalaran dari suatu radiks/nerve
branch
Cervival Radiculopathy Syndrome  nyerinya biasanya di leher bukan di bahu,
mengikuti radiks.
Kalau nyeri bahu menjalar ke tangan  tidak mengikuti radiks
MFPS / MTPS  overuse otot upper trapezius (ergonomis, karena nunduk terus jadi
otot trapezius menarik kepala melawan gravitasi). Bisa menjalar ke rahang, telinga
(bisa tinnitus) akibat ada spasme berat dan hypoxia jaringan.
Low back pain  lumbar spasme. Otot ekstensor lumbal. Ketika berdiri/berjalan
maka otot bekerja untuk menarik badan kita agar tegak. Lebih berat kerja lower back
disbanding upper back. Apalagi kalau obesitas, pakai heels, hazard ergonomis seperti
suka naik tutun tangga / duduk bungkuk jadi ototnya kerja berat. Bisa menjalar hingga
ke kaki.
Kenapa ga kena syaraf tapi bisa menjalar? Teori fascia: otot sama tendon batasnya
jelas. Kalau fascia tidak membungkus per otot, tapi per area. Fascia adalah jaringan
peka nyeri maka timbul nyeri myofascial menimbulkan nyeri di area yang
dibungkusnya.
Low back pain + radiculopathy  nyeri sampai menjalar ke kaki karena radiksnya
kejepit (paling sering karena HNP, tapi bisa jg karena osteofit, spondiloartritis, dll)
Sistem saraf.  CNS (korteks – medulla spinalis sebelum inti motor neuron) dan PNS
(inti motor neuron – neuromuscular junction)
Pembatas CNS dan PNS adalah motor neuron. Inti motor neuron sudah termasuk
PNS.
Cornu anterior  saraf motoric
Cornu posterior / dorsal horn  saraf sensorik
Kalau ada lesi di cornu anterior  lower motor neuron / saraf perifer. Penyakitnya
adalah poliomyelitis. Ciri-cirinya: lumpuh layu / flaccid, monoparese inferior
dekstra/sinistra flaccid.
Kalau lesi di medulla spinalis  Upper motor neuron. Ciri-cirinya: lumpuh spastik /
kaku, kena kanan dan kiri (paraparese inferior spastik)
Radiks  pertemuan cornu anterior dan posterior.
Radiks c1-c4  pernapasan
C5-T1  pleksus brakialis untuk ekstremitas superior
T1-L1  trunk
T10-T12  otonom untuk organ visceral
L1-L5  pleksus lumbosacral untuk ekstremitas inferior
Pleksus lumbal  radiks L1-L3, sedikit L4. Nanti pecah lagi jadi cabang2. Cabang
terbesar adalah n. femoralis (mempersarafi paha anterior). Nama tes provokasinya:
femoral nerve stretch test. Biasanya datang dengan nyeri punggung bawah dan
menjalar ke paha depan.
Pleksus sacral  radiks L5-S1. Cabang terbesar adalah ischiadicus nerve  tungkai
belakang (bokong, paha belakang, betis belakang). Tes provokasi: lasseque, sicard.
Biasanya datang nyeri punggung bawah dan menjalar ke tungkai belakang.
Nyeri leher menjalar ke lengan atas, lengan bawah, jari jempol dan telunjuk  C5, C6
Tidak semua nyeri sendi karena sendi, bisa juga karena meniscus, bursitis,
sprain/strain.
- Referral or radicular?
- The pattern?

2. When
- Akut: cramp, spasm, tendon strain, muscle sprain, fraktur, meniscus. Biasanya ada
riwayat trauma
Strain: kena otot/tendon, kalo sprain : kena di ligament
Strain diawali nama otot, kalau sprain diawali nama sendi
- Kronik: arthritis, degenerative, gangguan postur, repetitive.

3. How
- Kuantitas: intensitas (seberapa berat nyeri)
Dievaluasi dengan VAS Scale
- Kualitas : karakteristik nyeri
Neurogenic  neuropatik, sifatnya tajam (hilang rasa, pedas, kebas, terbakar,
kesetrum)
Non neurogenic  musculoskeletal, Tumpul (kemeng, pegal)

4. Why
- Mechanism of injury
Fraktur : high impact (jatuh dari motor), external force (terbentur aspal)
Meniscus : sudden compression, internal force. Ada pemain bola, supaya nendangnya
cepet dia lompat pake satu kaki. Sudden compression dari lompat (beban badannya
sendiri). paling sering kena lutut kiri karena melompat
Sprain : ada cedera twisting (keseleo, keplintir). Contohnya dia mau nendang bola tapi
ditackle lawannya jadi dia memutar badannya tapi kakinya ga ikut.

5. Frequency

6. Aggravating and alleviating factors


- HNP: membawa beban berat, membungkuk,
Discus bukan suatu yang rigid, bisa berubah bentuk.
Badan ekstensi : vertebra yang mengapit di belakang jadi nucleus pulposus ke anterior
(gaada saraf)
Badan fleksi : vertebra yang mengapit di anterior jadi nucleus pulposus ke belakang
kea rah medulla spinalis dan radiksnya makanya diperberat ketika membungkuk.
- CTS: gerakan hiperfleksi / hiperekstensi
- OA: weight bearing activity (jalan, berdiri, jongkok, naik turun tangga)
- Alleviating factors: minum obat / istirahat

7. Trying efforts and its results


- Apakah dipijat / dikasih balsam dll ?

PEMERIKSAAN FISIK REHAB MEDIK


1. Deformitas
a. OA:
- Valrus (bentuk O), Valgus (bentuk X)
- Kenapa bisa deformitas? Karena ada penyempitan celah sendi pada OA
- O  penyempitan sendi di medial
- X  penyempitan sendi di lateral
- Hafalkan kellren grading OA
b. Kelainan vertebrae
- Hiperlordosis lumbar  alignment ke anterior
- Hiperlordosis servikal  forward head
- Lordosis berkurang  ada spasme otot paravertebrae
- Kifosis torakal  defek korpus vertebrae (memipih / rusak) maka menyebabkan
kifosis, alignment terdorong ke posterior. Cth: osteoporosis, spondylitis TB, tumor
hipofisis yang tidak bisa mengkonversi vitamin D dan kalsium.
- Scoliosis  alignment ke lateral.
- Spondilolistesis  pergeseran
- Spur, osteofit  spondyloarthritis

2. Vaskuler
a. Fraktur humerus: perhatikan distal tangannya (pucat, sianosis, akral dingin 
perdarahan / compartement syndrome)
b. Fraktur di femur : lihat di jari2 kaki.

3. Muscle atrophy
a. Bisa bersifat neurogenic atau non neurogenic
b. Cth penyakit neurogenic: CTS (saraf kejepit n. medianus)  atrofi di otot-otot thenar
Frozen shoulder  di supraspinatus paling sering
FEEL
1. Krepitasi
a. Raba krepitasi, nyeri tekan
b. Krepitasi biasanya ditemukan pada fraktur dan arthritis.
c. Berguna untuk menyingkirkan DD, kalau krepitasi (-)  bukan fraktur.
DD kalo akut, riwayat trauma  fraktur, sprain, meniscus
Kalo kronik, riwayat trauma (-)  arthritis

2. Tanda inflamasi
a. Diraba hangat
b. Kalau ada trauma  efusi (+)

3. Vaskuler
a. Menilai pulsasi arteri dan
- Brachialis di fossa cubiti dan a. radialis  fraktur humerus
- A. poplitea dan dorsalis pedis  fraktur femur

4. Tender point and spasm


a. Nyeri tekan di tendon / struktur sendi / nerve entrapment
b. De quervain syndrome  di tendon
c. Tennis elbow  nyeri epicondylus lateralis, di tendon
d. Penyakit2 tendon  tendonitis, sinuvitis, strain
e. Nyeri di trapezius  di otot
f. Trigger point syndrome  di otot
g. Entrapment suatu saraf  diteken lalu nyeri menjalar dirasa kesetrum (CTS di
jempol  n medianus, kelingking  n.radialis), (TTS entrapment n. tibialis nyeri
tekan di malleolus medialis bagian inferior, rasa kebasnya di telapak kaki)

5. Sensibilitas
- Neurogenic: kebas, kesetrum, kesemutan. Tanyakan polanya menjalar kemana.
- Hilang rasa hampir separuh badan  lesi di korteks, langsung rujuk ke spesialis
saraf. Bisa impending stroke, dll
- Lesi dari leher ke lengan, dari paha ke kaki  masalah di radiks
-

Anda mungkin juga menyukai