Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM


PENGLIHATAN

DOSEN PEMBIMBING:

Hesti Prawita W, SST., M.Kes.

Disusun oleh:

Tilka Asyratun Kaamilah

P07220217033

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALTIM

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

2018/2019
PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
PENGLIHATAN

A. Pengkajian Sistem Penglihatan

Pengkajian sistem penglihatan yang baik adalah dengan mengkaji riwayat kesehatan
seperti:

a. Data umum : Nama, jenis Kelamin, umur, pekerjaan, alamat, sex

b. Riwayat penyakit dalam keluarga

c. Riwayat penyakit dahulu atau yang pernah diderita klien

d. Keluhan utama klien saat ini seperti : Mata merah berair, Mata berair, mata gatal,
mata nyeri, gangguan penglihatan (kabur, buta, dsb)

e. Riwayat kesehatan sekarang seperti: lamanya perubahan lapang pandang, Adakah


dalam kurun waktu 48 jam hilang penglihatan tiba- tiba/ menetap, Nyeri yang
tiba-tiba dari mata dan Apakah ada benda asing di mata

Kemudian melakukan pengkajian sosio-ekonomi klien, riwayat diet klien seperti


jenis makanan apa yang dikonsumsi klien, vitamin apa yg dikonsumsi klien, apakah
klien mengalami malnutrisi.

B. Pemeriksaan Fisik

1. INSPEKSI MATA

a. Bentuk dan penyebaran alis dan bulu mata. Apakah bulu mata lentik,
kebawah atau tidak ada. Fungsi alis dan bulu mata untuk mencegah masuknya
benda asing (debu)untuk mencegah iritasi atau mata kemerahan.

b. Lihat sclera dan konjungtiva. Untuk konjungtiva amati warna, anemis atau
tidak, apakah ada benda asing atau tidak. Untuk sclera amati kemerahan pada
sclera, icterus, atau produksi air mata berlebih.

c. Amati kedudukan bola mata kanan kiri simetris atau tidak, bola mata
keluar(eksoptalmus) atau ke dalam (endoftalmus)
d. Palpebral turun menandakan kelemahan atau atropi otot, atau
hiperaktivitas palpebralyang menyebabkan kelopak mata terus berkedip tak
terkontrol.

e. Observasi celah palpebral. Minta klien memandang lurus ke depan lalu


perhatikankedudukan kelopak mata terhadap pupil dan iris. Normal jika simetris.
Adanyakelainan jika celah mata menyempit (ptosis, endoftalmus, blefarospasmus)
ataumelebar (eksoftalmus, proptosis)

f. Kaji sistem lakrimasi mata dengan menggunakan kertas lakmus untuk


mendapatkandata apakah mata kering atau basah yang artinya lakrimasi berfungsi
baik ( Schimetest).

g. Kaji sistem pembuangan air mata dengan uji anel test. Yaitu dengan
menggunakanspuit berisi cairan, dan berikan pada kanal lakrimal.

2. REFLEK PUPIL

a. Gunakan penlight dan sinari mata kanan kiri dari lateral ke medial. Amati
respon pupil langsung. Normalnya jika terang, pupil mengecil dan jika gelap
pupil membesar.

b. Amati ukuran lebar pupil dengan melihat symbol lingkaran yang ada pada
badanpenlight dan bagaimana reflek pupil tersebut, isokor atau anisokor.

c. Interpretasi:

- Normal : Bentuk pupil (bulat reguler), Ukuran pupil : 2 mm-5 mm,Posisi pupil
ditengah-tengah, pupil kanan dan kiri Isokor, Reflek cahayalangsung (+) dan Reflek cahaya
konsensuil atau pada cahaya redup (+)

- Kelainan : Pintpoin pupil, Bentuk ireguler, Anisokor dengan kelainanreflek cahaya


dan ukuran pupil kecil atau besar dari normal (3-4 mm)

3. LAPANG PANDANG / TES KONFRONTASI

a. Dasarnya lapang pandang klien normal jika sama dengan pemeriksa. Maka
sebelumnya, pemeriksa harus memiliki lapang pandang normal. LP klien =
LP pemeriksa

b. Normalnya benda dapat dilihat pada: 60 derajat nasal, 90 derajat temporal,


50 derajat , dan atas 70 derajat bawah.
4. PEMERIKSAAN OTOT EKSTRAOKULER

a. Minta klien melihat jari, dan anda menggerakkan jari anda. Minta klien
mengikuti gerak jari, dengan 8 arah dari central ke perifer.

b. Amati gerakan kedua mata, simetris atau ada yang tertinggal

5. SENSIBILITAS KORNEA

a. Bertujuan mengetahui bagaimana reflek sensasi kornea dengan


menggunakan kapassteril.

b. Cara pemeriksaan :

- Bentuk ujung kapas dengan pinset steril agar runcing dan halus

- Fiksasi mata pasien keatas agar bulu mata tidak tersentuh saat kornea
disentuh

- Fiksasi jari pemeriksa pada pipi pasien dan ujung kapas yang halus dan
runcing disentuhkan dengan hati-hati pada kornea, mulai pada mata yang
tidak sakit.

c. Intrepetasi : dengan sentuhan, maka mata akan reflek berkedip. Nilai


dengan membandingkan sensibilitas kedua mata klien.

6. PEMERIKSAAN VISUS / KETAJAMAN PENGLIHATAN SNELLEN


CARD
a. Menggunakan kartu snellen dengan mengganttungkan kartu pada jarak
6atau 5 meter dari klien.

b. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan, maka minta klien untuk


tutupdengan penutup mata atau telapak tangan tanpa menekan bolamata

c. Pasien disuruh membaca huruf SNELLEN dari baris paling atas kebawah.
Hasil pemeriksaan dicatat, kemudian diulangi untuk mata sebelahnya.

7. HITUNG JARI

a. Apabila tidak bisa membaca huruf Snellen pasien diminta menghitung jari
pemeriksa pada jarak 3 meter

b. 3/60 pasien bisa hitung jari pada jarak 3 meter.

c. 1/60 bila klien dapat membaca pada jarak 1 meter

8. PERGERAKAN JARI

a. Tidak bisa hitung jari, maka dilakukan pemeriksaan gerakan tangan


didepan pasien dengan latar belakang terang. Jika pasien dapat menentukan
arah gerakan tangan pada jarak 1 m.

b. VISUS 1/300 (Hand Movement/HM) kadang kala sdh perlu menentukan


arah proyeksinya

9. PENYINARAN

a. Jika tidak bisa melihat gerakan tangan dilakukan penyinaran denganpenlig


ht ke arah mata pasien.

b. Apabila pasien dapat mengenali saat disinari dan tidak disinari darisegala
posisi (nasal,temporal,atas,bawah) maka tajam penglihatan V =1/ ~ proyeksi
baik (Light Perception/LP).

c. Jika tidak bisa menentukan arah sinar maka penilaian V = 1/ ~ (LP,


proyeksisalah).

d. Jika sinar tidak bisa dikenali maka tajam penglihatan dinilai V= 0 (NLP).
Bilatidak dapat melihat sinar senter disebut BUTA TOTAL (tulis 00/000)

10. PEMERIKSAAN BUTA WARNA


a. Pasien diminta menyebutkan berapa angka yang tampak di kartu

11. MEMERIKSA TEKANAN INTRA OKULER

a. Rerata Tekanan Intra Okular normal ± 15 mmHg, dengan batas antara


12-20 mmHg

b. Alat yang digunakan: Tonometer Schiotz, Lidocaine 2%/ Panthocaine


tetesmata, Chloramphenicol zalf mata 2% ,Kapas alkohol 70%.

- PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

 Klien duduk tegak, melirik ke bawah dan menutup mata

 Jari telunjuk kanan dan kiri pemeriksa bergantian menekanbola


mata pada kelopak atas ke arah bawah (45º) denganhalus. Tiga
jari yang lain bersandar pada tulang pipi,bandingkan kanan dan
kiri

 Hasil TN, TN+1, TN+2, TN+3, TN-1, TN-2, TN-3

12. Pemeriksaan Mata Internal


a. Oftalmoskopi

Alat dengan sistem cermin optik untuk melihat anatomi interna mata.

b. Tonometri

Untuk mengukur cairan intra okuler, Normal 8 – 21 mmHg

c. Lampu Slit
Untuk mengetahui secara detail kelainan-kelainan adneksa mata, kornea,
bilik mata depan, iris, lensa, badan kaca bagian depan.

Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/13160000/pemeriksaan_fisik_pada_organ_persepsi_sensor
i_-_mata_telinga_hidung_lidah

Anda mungkin juga menyukai