DOSEN PEMBIMBING:
Disusun oleh:
P07220217033
2018/2019
PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
PENGLIHATAN
Pengkajian sistem penglihatan yang baik adalah dengan mengkaji riwayat kesehatan
seperti:
d. Keluhan utama klien saat ini seperti : Mata merah berair, Mata berair, mata gatal,
mata nyeri, gangguan penglihatan (kabur, buta, dsb)
B. Pemeriksaan Fisik
1. INSPEKSI MATA
a. Bentuk dan penyebaran alis dan bulu mata. Apakah bulu mata lentik,
kebawah atau tidak ada. Fungsi alis dan bulu mata untuk mencegah masuknya
benda asing (debu)untuk mencegah iritasi atau mata kemerahan.
b. Lihat sclera dan konjungtiva. Untuk konjungtiva amati warna, anemis atau
tidak, apakah ada benda asing atau tidak. Untuk sclera amati kemerahan pada
sclera, icterus, atau produksi air mata berlebih.
c. Amati kedudukan bola mata kanan kiri simetris atau tidak, bola mata
keluar(eksoptalmus) atau ke dalam (endoftalmus)
d. Palpebral turun menandakan kelemahan atau atropi otot, atau
hiperaktivitas palpebralyang menyebabkan kelopak mata terus berkedip tak
terkontrol.
g. Kaji sistem pembuangan air mata dengan uji anel test. Yaitu dengan
menggunakanspuit berisi cairan, dan berikan pada kanal lakrimal.
2. REFLEK PUPIL
a. Gunakan penlight dan sinari mata kanan kiri dari lateral ke medial. Amati
respon pupil langsung. Normalnya jika terang, pupil mengecil dan jika gelap
pupil membesar.
b. Amati ukuran lebar pupil dengan melihat symbol lingkaran yang ada pada
badanpenlight dan bagaimana reflek pupil tersebut, isokor atau anisokor.
c. Interpretasi:
- Normal : Bentuk pupil (bulat reguler), Ukuran pupil : 2 mm-5 mm,Posisi pupil
ditengah-tengah, pupil kanan dan kiri Isokor, Reflek cahayalangsung (+) dan Reflek cahaya
konsensuil atau pada cahaya redup (+)
a. Dasarnya lapang pandang klien normal jika sama dengan pemeriksa. Maka
sebelumnya, pemeriksa harus memiliki lapang pandang normal. LP klien =
LP pemeriksa
a. Minta klien melihat jari, dan anda menggerakkan jari anda. Minta klien
mengikuti gerak jari, dengan 8 arah dari central ke perifer.
5. SENSIBILITAS KORNEA
b. Cara pemeriksaan :
- Bentuk ujung kapas dengan pinset steril agar runcing dan halus
- Fiksasi mata pasien keatas agar bulu mata tidak tersentuh saat kornea
disentuh
- Fiksasi jari pemeriksa pada pipi pasien dan ujung kapas yang halus dan
runcing disentuhkan dengan hati-hati pada kornea, mulai pada mata yang
tidak sakit.
c. Pasien disuruh membaca huruf SNELLEN dari baris paling atas kebawah.
Hasil pemeriksaan dicatat, kemudian diulangi untuk mata sebelahnya.
7. HITUNG JARI
a. Apabila tidak bisa membaca huruf Snellen pasien diminta menghitung jari
pemeriksa pada jarak 3 meter
8. PERGERAKAN JARI
9. PENYINARAN
b. Apabila pasien dapat mengenali saat disinari dan tidak disinari darisegala
posisi (nasal,temporal,atas,bawah) maka tajam penglihatan V =1/ ~ proyeksi
baik (Light Perception/LP).
d. Jika sinar tidak bisa dikenali maka tajam penglihatan dinilai V= 0 (NLP).
Bilatidak dapat melihat sinar senter disebut BUTA TOTAL (tulis 00/000)
- PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Alat dengan sistem cermin optik untuk melihat anatomi interna mata.
b. Tonometri
c. Lampu Slit
Untuk mengetahui secara detail kelainan-kelainan adneksa mata, kornea,
bilik mata depan, iris, lensa, badan kaca bagian depan.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/13160000/pemeriksaan_fisik_pada_organ_persepsi_sensor
i_-_mata_telinga_hidung_lidah