TTD
Sumindah (11-2014-191)
I.
II.
III.
IV.
V.
Pemeriksaan dilakukan dengan memberikan sinar secara oblik menembus mata sehingga
perkiraan kasar kedalaman kamera okuli anterior dapat dibuat. Kemudian juga periksa
kejernihan, dan isi KOA.
f. Pemeriksaan
Iris
Iris diperiksa warnanya, apakah ada nodul dan vaskularitas.Normalnya pembuluh darah
iris tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.
g. Pemeriksaan pupil :
Pertama inspeksi diameter pupil pada mata kanan dan kiri. Normal diameter pupil berkisar 2 3 mm, isokor atau anisokor dan simetris apakah tidak
Kemudian test refleks pupil, terdapat 2 refleks yaitu refleks pupil langsung dan tidak
langsung.
Refleks pupil langsung dilakukan dengan menyinari mata kanan dan perhatikan refleks pupil
apakah miosis ataukah tidak. Begitu juga pada mata kiri.
Kemudian untuk refleks pupil tidak langsung dilakukan dengan meminta pasien untuk
meletakkan tangannya di hidung dan antara dua mata. Pemeriksa mata menyinari mata
kanan dan menilai refleks pupil yang tidak disinari, apakah miosis atau tidak. Begitu juga
dilakukan untuk mata kiri.
h. Pemeriksaan lensa
Pemeriksaan dilakukan dengan menyinari mata pada sudut 45 0. Kemudian dilihat bayangan
iris pada lensa, kemudian juga lihat letaknya .
4. Pemeriksaan segment posterior
A. Pemeriksaan oftalmoskop
Ada dua cakram pada oftalmoskop: satu untuk mengatur lubang cahaya (dan
filter),dan satu lagi untuk merubah lensa untuk mengoreksi kesalahan refraktif baik dari
pemeriksa maupun pasien.Lubang-lubang dan Filter-filter yang paling penting adalah lubang
keciluntuk pupil yang tidak berdilatasi, lubang besaruntuk pupil yang berdilatasi,dan filter
bebas merahmenyingkirkan sinar merah dan dirancang untuk melihat pembuluh darah serta
perdarahan. Dengan filter ini, retina tampak abu-abu, diskus berwarna putih, makula kuning,
dan darah tampak berwarna hitam.
Langkah-langkah Pemeriksaan:
Jika pemeriksaan menggunakan kaca mata, maka kaca mata harus dilepas supaya dapat
melihat retina dengan lebih baik. Lampu oftalmoskop dinyalakan, lubang dipindahkan ke
lubang kecil. Pemeriksa harus memulai dengan diopter lensa diatur pada angka 0 jika ia
tidak menggunakan kaca mata.
Mintalah penderita untuk melihat satu titik di belakang pemeriksa.
Arahkan ke pupil dari jarak 25-30 cm oftalmoskop untuk melihat refleks fundus dengan
posisi/cara pegang yang benar. Cahaya harus menyinari pupil. Pantulan sinar berwarna
merah,reflex merah, dapat dilihat pada pupil. Pemeriksaan harus memperhatikan setiap
kekeruhan pada kornea atau lensa.
Periksa secara seksama dengan perlahan maju mendekati penderita kurang lebih 5 cm.
Sesuaikan fokus dengan mengatur ukuran lensa pada oftalmoskop.
Jika sudah terjadi kontak dengan retina pasien, maka akan terlihat papil saraf optikus atau
pembuluh darah, dengan memutar roda diopter dengan jari telunjuk, pemeriksa akan bisa
melihat struktur ini dengan focus yang tajam. Amati secara sistematis struktur retina
dimulai dari papil N.optik, arteri dan vena retina sentral, area makula, dan retina
perifer.Pemeriksaan dilakukan pada kedua mata dan catatlah hasil yang didapat dalam
status penderita
5.Pemeriksaan lapang pandang test konfrotasi
Langkah-langkah Pemeriksaan:
Mintalah penderita untuk menutup satu mata tanpa menekannya, duduklah tepat di depan
penderita, sama tinggi dengan penderita.
Tutuplah mata anda yang tepat berada di depan mata penderita yang ditutup (bila penderita
menutup mata kanannya, anda menutup mata kiri anda).
Dengan perlahan gerakkanlah pensil atau obyek kecil lainnya dari perifer kearah tengah
dari kedelapan arah dan mintalah penderita memberi tanda tepat ketika dia mulai melihat
obyek tersebut.
Selama pemeriksaan ini, jagalah agar obyek selalu berjarak sama dari mata anda dan mata
penderita, agar anda dapat membandingkan lapang pandang anda dengan lapang pandang
pasien anda.
Iris
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kelainan iris seperti warna, penonjolan,
dan pembuluh darah pada iris.
Pupil
Pemeriksaan pupil dilakukan untuk melihat diameter pupil, simetrisnya pupil
kanan dan kiri dan refleks cahaya pada pupil secara langsung maupun tidak
langsung
Lensa
Pemeriksaan lensa (shadow test) dilakukan untuk melihat kejernihan lensa dan
melihat secara dini suspek katarak.
4. Pemeriksaan segment posterior
Inspeksi Diskus Optikus
Daerah yang sangat menyolok dari retina adalah diskus saraf optikus. Diskus tersebut
harusnya bulat,dengan batas yang tajam, batas sisi nasal biasanya agak buram.Cup
adalah bagian diskus yang terletak ditengah,warnanya lebih muda, dan dimasuki oleh
retina. Rasio normal cup-to-disc bervariasi dari 0,1 sampai 0,5. Pemeriksa harus
mengecek kesimetrisan rasio cup-to-disc pada kedua mata.
6
VI.
Khiasma Optikum
Traktus Optikus
Kedua traktus optikus mulai dari tepi posterior khiasma, kemudian berjalan
divergen, melingkupi pedunkuli serebri untuk berakhir pada korpus genikulatum
laterale.
-
VII.
10